Iki Terbaru/Paling Greeess

Showing posts with label Daerah. Show all posts
Showing posts with label Daerah. Show all posts

Kemenkeu Susun Strategi Baru untuk Memberantas Peredaran Rokok Ilegal

Iki Radio - Menteri Keuangan (Menkeu) Purbaya Yudhi Sadewa mengatakan pihaknya saat ini tengah menyusun strategi baru yang lebih intensif dalam memerangi peredaran rokok ilegal di dalam negeri.

"Strategi ini tidak hanya berfokus pada penindakan, tetapi juga pada pembinaan dan pengembangan kawasan industri hasil tembakau (IHT) di daerah yang disinyalir menjadi pusat produksi ilegal," kata Purbaya dalam acara "Pemberantasan Rokok Ilegal" yang diselenggarakan di Gedung Keuangan Negara, Surabaya, Jawa Timur, pada Kamis (2/10/2025).

Selain itu, Menkeu Purbaya juga menjelaskan rencana pemerintah untuk menciptakan ekosistem yang lebih adil bagi seluruh pelaku usaha. “Kami sedang merencanakan untuk mengembangkan kawasan industri hasil tembakau yang lebih intensif lagi di daerah-daerah yang kita curigai menjadi pusat-pusat produksi rokok ilegal di dalam negeri,” ujar Purbaya.

Purbaya menekankan bahwa upaya ini tidak bertujuan untuk mematikan industri, termasuk pabrik-pabrik berskala kecil yang saat ini memproduksi rokok ilegal. Sebaliknya, langkah yang diambil adalah penguatan melalui pemberdayaan dan penataan ulang.“Tapi yang jelas kita tidak bertujuan menghancurkan industri rokok termasuk yang ilegal. Tapi kita akan memperkuat dan menciptakan tempat bermain yang lebih fair untuk semuanya. Kira-kira begitu. Akan diberdayakan,” tegas Menkeu.

Pembinaan tersebut direncanakan dilakukan secara langsung di kawasan industri hasil tembakau yang akan dikembangkan. Pemerintah akan berdiskusi dengan para pelaku saat ini untuk menentukan mekanisme tarif cukai yang paling tepat dan adil bagi mereka.

Meskipun pemerintah menawarkan pembinaan dan pemberdayaan, Menkeu Purbaya menegaskan bahwa pelaku usaha harus tetap memenuhi kewajiban membayar pajak sesuai ketentuan yang berlaku. Sanksi tegas akan menanti jika aturan tersebut dilanggar. “Tapi habis diberdayakan harus bayar pajak. Kalau nggak saya sikat, saya nggak ada ampun tuh,” tegasnya.

Selain penanganan domestik, Menkeu Purbaya juga menyinggung upaya pengawasan terhadap masuknya rokok ilegal dari luar negeri. Ia menyebut pengawasan pelabuhan akan dilakukan lebih intensif, dan diperkirakan tidak lama lagi akan banyak penangkapan pelaku.

Top

Ratusan ASN Pemprov Jatim Di Madiun, Ikut Donor Darah

Iki Radio - Ratusan Aparatur Sipil Negara (ASN) Pemerintah Provinsi Jawa Timur, mengikuti kegiatan donor darah di Madiun.

Bertempat di Bakorwil Madiun, ratusan ASN Pemprov Jatim yang bertugas di wilayah kerja Kota Madiun ini, menyumbangkan darahnya guna menambah stok darah di Palang Merah Indonesia (PMI) Kota Madiun.

Kepala Bakorwil Madiun, Heru Wahono Santoso, saat mengikuti donor darah dalam rangka HUT Provinsi Jawa Timur ke 80, di Gedung Bakorwil Madiun, Kamis 2 Oktober 2025.

Ratusan ASN ini diantaranya dari unit kerja Bakorwil Madiun, RSUD Dr. Soedono, RS Paru Dungus, RS Paru Manguharjo, Cabang Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur Wilayah Madiun, UPT Pengelolaan Pendapatan Daerah Bapenda Prov. Jatim di Madiun, dan sejumlah unit kerja lain.

Kepala Bakorwil Madiun, Heru Wahono Santoso menjelaskan, kegiatan ini merupakan rangkaian peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) Provinsi Jawa Timur yang jatuh pada tanggal 12 Oktober 2025 mendatang.

"Kegiatan donor darah ini dilaksanakan dalam rangka HUT Provinsi Jawa Timur ke 80," katanya, Kamis (02/10/2025).

Bukan hanya di Bakorwil Madiun, kegiatan donor darah ini juga dilaksanakan secara serentak diseluruh Bakorwil di Jawa Timur.

"Jadi seluruh Bakorwil se Jawa Timur melaksanakan donor darah ini secara serentak," lanjutnya.

Diantaranya Bakorwil Madiun (Mataraman), Bakorwil Jember (Tapal Kuda), Bakorwil Malang (Arek), Bakorwil Pamekasan (Madura), dan Bakorwil Bojonegoro (Pantura).

Sedangkan kegiatan donor darah yang dilaksanakan ini, merupakan bentuk kepedulian ASN khususnya Pemprov Jatim, dalam membantu stok darah PMI untuk warga masyarakat yang membutuhkan.

"Ini sebagai bentuk kepedulian kita, dalam membantu dan menolong sesama. Melalui PMI kita sumbangkan darah bagi warga yang membutuhkan," pungkasnya.

Sementara itu, sejak pagi hingga siang, sudah lebih dari 200 ASN Pemprov Jatim di Madiun, yang mengikuti donor darah tersebut.

Bapenda Umumkan Pemutihan Pajak Tahap II Terbaru di Jatim, Ojol Masuk Skema

Iki Radio - Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Provinsi Jawa Timur resmi mengumumkan kebijakan pembebasan pajak daerah (pemutihan) tahap II dalam jumpa pers di Ruang In House Training Kantor Bapenda Jatim, Rabu (1/10/2025). 

Kebijakan ini digelar untuk meringankan beban masyarakat, menjaga penerimaan Pendapatan Asli Daerah (PAD), menertibkan akurasi data kepemilikan kendaraan. 

“Dan yang paling penting adalah dalam rangka memperingati Hari Jadi ke-80 Provinsi Jawa Timur,” ujar Kabid Pajak Bapenda Jatim, Kresna Bimasakti.

Menurut Kresna, dasar hukum program ini adalah Keputusan Gubernur Jawa Timur Nomor 100.3.3.1/712/013/2025 tentang Pembebasan Pajak Daerah Provinsi Jawa Timur Tahap II, berlaku 1 Oktober sampai 30 November 2025.

Kebijakan pembebasan pajak meliputi: - Bebas sanksi administratif keterlambatan pembayaran Pajak Kendaraan Bermotor (PKB) dan Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor (BBNKB).

- Bebas pengenaan PKB progresif.

- Pembebasan tunggakan PKB tahun 2024 dan sebelumnya untuk sepeda motor roda dua milik wajib pajak yang masuk data P3KE (Penyasaran Percepatan Penghapusan Kemiskinan Ekstrem) atau DTSEN (Data Tunggal Sosial dan Ekonomi Nasional).

- Pembebasan tunggakan PKB tahun 2024 dan sebelumnya untuk sepeda motor roda dua yang digunakan untuk kepentingan masyarakat melalui aplikasi transportasi online (ojol).

- Pembebasan tunggakan PKB tahun 2024 dan sebelumnya untuk sepeda motor roda tiga.

Kresna menegaskan mekanisme verifikasi bagi penerima bansos (DTSEN). “DTSEN itu bilamana wajib pajak dapat menunjukkan di aplikasinya. Selama bisa ditunjukkan di loket verifikator, bisa lanjut mendapatkan pembebasan,” jelasnya. 

“Tapi bilamana sementara ini, belum bisa menunjukkan di aplikasi penerima bansos, bisa menghubungi ini Dinas Sosial setempat. Karena yang punya data DTSEN adalah Dinas Sosial Kabupaten/Kota, yang punya akunnya itu,” lanjut Kresna.

Ia juga menyebut skema “satu plus satu” bagi rumah tangga penerima DTSEN: satu kendaraan atas nama penerima, ditambah satu kendaraan lain atas nama anggota keluarga dalam satu KK, sepanjang nama di STNK sesuai KK.

Untuk kategori ojol, Kresna menyebut daftar platform yang termasuk kebijakan ini antara lain Gojek, Grab, Maxim, inDrive, Shopee, ACI, NUJEK, Zendo, serta tambahan Lalamove dan SI-JEK. 

“Intinya, semua yang beroperasi di Jawa Timur untuk usaha akan kita berikan kebijakan,” pungkasnya.

Dukungan juga datang dari Jasa Raharja. Kepala Kanwil Jasa Raharja Jatim, Tamrin, menyatakan pihaknya membebaskan denda SWDKLLJ tahun lalu dan tahun-tahun sebelumnya untuk semua kendaraan. 

“Untuk tiga segmentasi—roda dua penerima P3KE/DTSEN, roda dua ojol, serta roda tiga—tunggakan SWDKLLJ-nya hanya dipungut satu tahun. Tahun ke-2 dan seterusnya kita gratiskan,” ujarnya.

Kasubdit Regident Ditlantas Polda Jatim, Mulyanto, memastikan kepolisian mendukung penuh pelaksanaan di lapangan. 

“Jika di Samsat atau lokasi pembayaran pajak masyarakat mendapat kendala, silakan sampaikan kepada petugas—baik dari kepolisian, Bapenda, maupun Jasa Raharja,” kata Mulyanto.(pca/s)

Peringati Gugurnya Pahlawan Revolusi DI Panjaitan, Masyarakat Toba Gelar Upacara dan Pertunjukan Budaya

Iki Radio - Dalam rangka mengenang jasa Pahlawan Revolusi Mayor Jenderal Anumerta Donald Isaac (DI) Panjaitan, masyarakat Kabupaten Toba menggelar upacara peringatan dan penaburan bunga di Monumen DI Panjaitan, Lumban Tor, Desa Natolu Tali, Kecamatan Silaen, Rabu (1/10/2025).

Upacara berlangsung khidmat meski diguyur gerimis. Wakil Bupati Toba Audi Murphy O. Sitorus bertindak sebagai Inspektur Upacara dan turut meletakkan karangan bunga di monumen tempat kelahiran sang pahlawan revolusi tersebut. Kegiatan diikuti jajaran Forkopimda, ASN, Forkopimca Silaen, serta masyarakat dari 11 desa yang tergabung dalam Forum Masyarakat Sigurs (Sitorang Hutagurgur).

Usai upacara, Wakil Bupati bersama Forkopimda meninjau galeri di kompleks monumen yang menampilkan dokumentasi perjalanan hidup dan perjuangan DI Panjaitan. Dalam kesempatan itu, Audi Murphy menyampaikan rasa bangga dan penghormatan kepada sosok pahlawan asal Toba tersebut.

“Mayjend DI Panjaitan adalah kebanggaan bagi masyarakat Toba, khususnya warga Silaen. Kita harus terus meneladani perjuangannya dalam mempertahankan kemerdekaan dan menjaga ideologi Pancasila dari segala rongrongan,” ujar Audi Murphy didampingi Forkopimda dan Camat Silaen Tumpal Panjaitan.

Acara peringatan juga diisi dengan pertunjukan seni budaya, termasuk fragmen perjalanan hidup DI Panjaitan serta pembacaan puisi oleh budayawan dan sastrawan Tansiswo Siagian.

Ketua Panitia sekaligus Bendahara Forum Masyarakat Sigurs, Janner Sitorus, menyampaikan apresiasinya atas dukungan semua pihak dalam pelaksanaan kegiatan tersebut.

“Semangat kebersamaan ini harus terus kita jaga. Ke depan, mari kita bersinergi untuk membangun Kabupaten Toba agar semakin maju,” kata Janner yang juga merupakan Anggota DPRD Toba.

Selain di Silaen, upacara penghormatan kepada Mayjend (Anumerta) DI Panjaitan juga dilaksanakan di Monumen Pahlawan Revolusi DI Panjaitan di Balige, yang dipimpin langsung Kapolres Toba, AKBP Vinsensius Jimmy Parapaga.

Monumen DI Panjaitan di Lumban Tor kini menjadi salah satu ikon kebanggaan masyarakat Toba. Selain menjadi tempat mengenang jasa pahlawan, kawasan ini telah dipugar oleh keluarga besar almarhum dengan membangun rumah Batak dan menata lingkungan sekitar, sehingga diharapkan menjadi destinasi wisata seni dan budaya yang menginspirasi generasi muda untuk meneladani semangat juang pahlawan bangsa.

GAYATRI, Inovasi Pemkab Bojonegoro Ubah Warga Miskin Jadi Mandiri

Iki Radio - Dinas Peternakan dan Perikanan (Disnakkan) Kabupaten Bojonegoro menggelar Training of Facilitator (ToF) bagi pendamping Program Gerakan Beternak Ayam Petelur Mandiri (GAYATRI) di Pendopo Malowopati Bojonegoro, Rabu (1/10/2025).

Wakil Bupati Bojonegoro, Nurul Azizah, menjelaskan bahwa Program GAYATRI merupakan inovasi bersama dengan Bupati Setyo Wahono pada tahun 2025. Sesuai rencana APBD 2025, terdapat 400 keluarga penerima manfaat (KPM) di 10 desa dari 5 kecamatan. Jumlah ini ditargetkan bertambah menjadi 5.000 KPM pada P-APBD.

“Maka harapannya bisa merata ke seluruh desa. Jika 127 desa yang disurvei tidak terealisasi tahun ini, maka akan dialokasikan pada 2026 atau 2027,” terangnya.

Program GAYATRI dijalankan melalui beberapa skema, mulai dari APBD induk, P-APBD, hingga alokasi dana desa (DD) di bidang ketahanan pangan. Total target mencapai 2.800 KPM dari DD, namun saat ini baru terealisasi 732 KPM. Dengan skema penuh, ditargetkan 9.400 KPM, ditambah dukungan dana CSR perusahaan untuk 544 KPM.

Selain itu, Pemkab juga meluncurkan program Domba Kesejahteraan bagi 1.200 KPM dan program Kolega sebagai pendamping usaha masyarakat.

Fasilitator yang mengikuti pelatihan nantinya bertugas memantau kondisi kandang, jumlah ayam, pakan, hingga vitamin yang diterima KPM. Mereka diharapkan membantu warga agar mampu meningkatkan taraf hidup melalui peternakan mandiri.

Sekretaris Disnakkan Bojonegoro, Elfia Nuraini, dalam laporannya menyampaikan bahwa ToF dilaksanakan secara online dan offline dalam 4 gelombang dengan 16 angkatan, mulai 3 Oktober hingga 24 Oktober 2025. Pelatihan offline dipusatkan di Kampus UNIGORO, sedangkan online dilaksanakan di masing-masing wilayah.

“Peserta ToF berjumlah 560 orang, terdiri atas perwakilan desa 419 orang, kelurahan 11 orang, kecamatan 28 orang, dan pendamping peternakan 102 orang,” jelasnya.

Ia menambahkan, Program GAYATRI telah membawa Bojonegoro meraih Juara 1 tingkat Jawa Timur dalam lomba penilaian manajemen kelompok agribisnis peternakan kategori komoditas unggas melalui Kelompok Tani Ternak Sumber Unggas Jaya Desa Margomulyo, Kecamatan Balen.

“Kelompok ini berkontribusi dari hulu hingga hilir dalam Program GAYATRI dan bisa menjadi role model bagi kecamatan lainnya,” ujarnya.

Okupansi Tinggi, Wings Air Tambah Jadwal Penerbangan Surabaya-Banyuwangi

Iki Radio - Sejak mulai beroperasi kembali 24 September, okupansi penerbangan rute Surabaya-Banyuwangi yang dilayani oleh Maskapai Wings Air cukup tinggi, diatas 80 persen. Melihat potensi pasar tersebut, Wings Air menambah jadwal penerbangan menjadi tiga kali dalam seminggu dari yang tadinya hanya dua kali dalam seminggu.


Sebelumnya jadwal penerbangan Surabaya–Banyuwangi dua kali seminggu yakni tiap Rabu dan Minggu. Kini jadwal penerbangan menjadi tiga kali seminggu, dengan tambahan jadwal penerbangan di hari Kamis.

“Alhamdulilah. Rute ini disambut positif, sehingga ada penambahan frekuensi penerbangan. Ini menunjukkan pasar Banyuwangi sudah terbentuk,” kata Bupati Ipuk Fiestiandani Rabu (1/10/2025).

Ipuk berharap adanya penambahan rute ini akan semakin memperkuat aksesibilitas Banyuwangi sekaligus mendukung kelancaran mobilitas bagi pelaku bisnis, akademisi, wisatawan dan masyarakat umum.

Ditambahkan Kepala Dinas Perhubungan Banyuwangi, Komang Sudira Atmaja, telah mendapatkan surat pemberitahuan resmi tentang penambahan frekuensi penerbangan Surabaya Banyuwangi dan sebaliknya dari Maskapai Wings Air, Rabu (1/10/2025). 

Penambahan jadwal penerbangan tersebut mulai Kamis, mulai 9 Oktober mendatang.

"Penerbangan Surabaya Banyuwangi mulai minggu depan menjadi tiga kali dalam seminggu yakni di hari Rabu, Kamis dan Minggu," ujarnya.

Untuk jadwal penerbangannya, berangkat dari Surabaya pukul 11.40 WIB dan tiba di Bandara Banyuwangi pukul 12.40 WIB. Adapun dari Banyuwangi pukul 13.00 WIB dan tiba di Surabaya pukul 14.00 WIB.

“Tiket bisa dipesan secara online. Harganya masih sama sekitar Rp. 700 ribuan,” kata Komang.

Puluhan Siswa di Ngawi Diduga Keracunan Menu MBG, Polisi Ambil Sampel Makanan

Iki Radio - Di ruang Unit Kesehatan Sekolah (UKS) SMKN 1 Sine, puluhan siswa tampak pucat dan lemas. Sebagian lainnya terpaksa dilarikan ke Puskesmas Sine, Puskesmas Ngrambe, hingga RS Aisyiyah Ngawi. Mereka mengalami gejala mual, muntah, hingga sesak napas.

Kasus itu mencuat usai upacara peringatan Hari Kesaktian Pancasila, Rabu (1/10/2025). Puluhan siswa ini tiba-tiba mengeluhkan sakit perut. Sedikitnya tercatat 35 siswa masih dirawat intensif.

Kasatreskrim Polres Ngawi AKP Aris Gunadi mengatakan, pihaknya langsung turun tangan setelah menerima laporan.

“Jadi kami tadi terima informasi pukul 10.00 WIB, kami dapat perintah Kapolres melakukan pengecekan. Langkah pertama kami mencari informasi dulu, mendalami apa penyebab dari anak-anak didik ini keracunan,” kata Aris.

Polisi bekerja sama dengan tenaga medis mengamankan sejumlah sampel untuk diperiksa lebih lanjut.

“Kita berkoordinasi dengan pihak puskesmas, membawa sampel ke forensik. Nanti hasilnya akan kita laporkan dan sampaikan apakah penyebabnya ada dari yang lain karena kita belum bisa memastikan apakah ada penyebab dari dugaan MBG atau seperti apa. Karena rentan waktu seperti yang disampaikan Wakil Bupati Ngawi, bahwa makannya pukul 14.00 WIB kemarin, gejalanya baru tadi pagi dirasakan,” ujarnya.

Aris menyebut, penyelidikan masih berjalan. Polisi menggali informasi dari pihak sekolah, siswa, orang tua, hingga tenaga kesehatan. “Semua kita bawa ke lab, baik dari muntahannya,” kata dia.

Kepala SMKN 1 Sine, Agus Setyabudi, membenarkan bahwa kasus ini muncul beberapa saat setelah upacara.

“Tadi pagi waktu setelah upacara hari Kesaktian Pancasila kemudian anak-anak masuk kelas kemudian ada satu dua anak yang ke belakang, makin lama main nambah, ada yang di UKS, ada yang jatuh, ada yang sesak, kemudian dibawa ke puskesmas,” ujar Agus.

Menurut Agus, sebagian siswa masih dirawat di puskesmas dan rumah sakit terdekat. Namun, jumlah pasti korban belum dapat dipastikan.

“Ada yang dirawat di Puskesmas Ngrambe, Aisyiyah, tapi kami belum konfirmasi berapa jumlahnya. Doakan saja ini tidak ada lagi masalah, semua baik-baik saja. Belum tahu persis, tadi Dinkes baru periksa lab,” katanya.

Agus juga menjelaskan mekanisme distribusi Makan Bergizi Gratis (MBG) pada hari kejadian.

“Apakah hari ini MBG diterima? Diterima, tapi karena anak-anak sudah pulang, tidak dibagikan. Ya nanti kan juga bau, jadi dikembalikan. Sekitar delapan hari sudah menerima MBG,” ujarnya.

Bahkan, ia mengaku pernah mencicipi makanan MBG. “Saya pernah ngincipi hari Selasa. Kemarin juga ada guru yang makan, karena anak sudah pulang, sisa lalu dimakan, sama juga sakit perut. Tapi nggak hapal berapa jumlahnya, kemarin saya kan nggak masuk,” tutur Agus.

Dinas Kesehatan Ngawi sudah turun tangan melakukan pemeriksaan laboratorium. Namun, hingga kini penyebab pasti belum dapat dipastikan. Dugaan mengarah pada makanan MBG, meski polisi dan tim medis masih menunggu hasil uji forensik.

Program MBG sendiri merupakan program pemerintah pusat yang bertujuan meningkatkan gizi siswa. Namun, kasus di Ngawi menimbulkan tanda tanya mengenai pengawasan distribusi makanan di lapangan.

Polisi memastikan akan terus mengusut tuntas kasus ini. “Kami masih menunggu hasil lab untuk memastikan sumber keracunan. Sementara ini fokus utama adalah memastikan anak-anak yang dirawat bisa segera pulih,” kata AKP Aris Gunadi.

Sekolah Rakyat di Muncar Banyuwangi, Harapan Baru dari Air Mata Seorang Ibu Tunanetra

Iki Radio - Suasana haru mewarnai pembukaan Sekolah Rakyat di Balai Pelatihan Vokasi dan Produktivitas (BPVP) Muncar, Banyuwangi, Selasa (30/9/2025). Sebanyak 73 anak dari berbagai latar belakang diantar orang tua dan keluarganya untuk menempuh pendidikan berasrama di sekolah gratis yang digagas Presiden Prabowo Subianto ini.

Di antara riuh suasana, momen paling menyentuh datang dari Nur Wahidah (50), seorang ibu tunanetra asal Desa Sumberberas, Kecamatan Muncar. Air matanya menetes saat disapa dan diajak berbincang oleh Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani yang hadir meresmikan pembukaan sekolah tersebut.

Dengan suara lirih, Nur Wahidah menceritakan kehidupannya. Ia memiliki empat anak. Anak sulungnya telah meninggal dunia, anak kedua sudah bekerja, anak ketiga masih duduk di bangku SMA, sementara yang ia antar ke Sekolah Rakyat adalah Rehan Meizi, anak bungsunya yang kini kelas 5 SD.

Sejak sembilan tahun lalu, penglihatannya hilang. Suaminya pergi meninggalkan keluarga sejak Rehan masih berusia sebulan. Sejak itu, Wahidah berjuang seorang diri membesarkan anak-anaknya dengan penghasilan seadanya dari jasa pijat.

“Sudah sembilan tahun saya kehilangan penglihatan. Untuk hidup, saya hanya bisa bekerja sebagai tukang pijat. Dengan adanya Sekolah Rakyat ini, saya merasa sangat terbantu. Semoga anak saya bisa maju, berkembang, dan menjadi orang yang sukses kelak,” ungkapnya.

Mendengar itu, Ipuk menguatkan. “Tetaplah semangat ngih Bu. InsyaAllah anak-anak ibu bisa menggapai cita-citanya. Bapak Presiden melalui Sekolah Rakyat ini ingin semua anak memiliki kesempatan yang sama untuk memperoleh Pendidikan,” kata Ipuk menguatkan.

Puluhan orang tua lain juga menyimpan asa yang sama. Tutik (54), warga Songgon, tampak bersemangat ketika mengantar anaknya, Hidayatur Ramadan, yang kini duduk di kelas 2 SMA, untuk mulai bersekolah di Sekolah Rakyat.

“Perasaan saya senang sekali setelah tahu tempatnya nyaman. Daripada di rumah main terus, di sini anak saya lebih terarah. Hati saya juga lega, apalagi semuanya gratis,” tutur Tutik.

Sejak sembilan tahun lalu, Tutik harus berjuang seorang diri setelah suaminya meninggal dunia. Untuk menghidupi keluarga, ia berjualan es dan camilan di sekitar desanya. Meski penghasilan pas-pasan, semangatnya tak pernah surut demi masa depan anak-anaknya.

Semangat juga terpancar dari Yesi, siswi SMA asal Siliragung yang turut diajak berdialog langsung oleh Bupati Ipuk. Sebelumnya, ia sempat bersekolah di Tulungagung sebelum memutuskan pulang ke Banyuwangi untuk merawat neneknya yang sakit.

“Awalnya saya mau sekolah di SMK PGRI, lalu saya direkomendasikan oleh pendeta saya bahwa ada sekolah program presiden. Saya tertarik, karena memang kami kurang mampu akhirnya saya memutuskan untuk sekolah di sini,” kata Yesi.

Yesi bertekad akan bersungguh-sungguh belajar di Sekolah Rakyat. Ia ingin melanjutkan kuliah setelah lulus SMA dengan cita-cita menjadi seorang psikolog. Selain itu, ia juga mengasah keterampilan di bidang seni, terutama menyanyi dan menari.

Bupati Ipuk Fiestiandani mendoakan agar cita-cita Yesi dan para siswa lain dapat terwujud.

“Semoga apapun cinta cita kalian mudah-mudahan bisa diwujudkan. Belajarlah dengan sungguh-sungguh, jadikan Sekolah Rakyat ini jadi langkah awal untuk mewujudkan harapan apapun di masa depan,” kata Ipuk. (*)

Pemkab Siak Siap Tindaklanjuti Arahan Pemerintah Pusat soal Program MBG

Iki Radio - Asisten Pemerintahan dan Kesra Sekretariat Daerah Kabupaten (Setdakab) Siak, Fauzi Asni, mengikuti Rapat Koordinasi Program Makan Bergizi Gratis (MBG) dan Percepatan Penuntasan Tuberkulosis (TBC) bersama Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian secara virtual dari Ruang Bandar Siak, Kantor Bupati Siak.

Rapat tersebut menyoroti sejumlah insiden keracunan makanan yang terjadi di berbagai daerah dalam pelaksanaan MBG. Pemerintah pusat menilai kasus tersebut menjadi peringatan bahwa program MBG memerlukan pengawasan lebih ketat serta koordinasi lintas instansi, termasuk dengan pemerintah daerah.

“Pemda punya sumber daya seperti dinas kesehatan dan dinas pendidikan. Itu harus diberdayakan dalam pengawasan, termasuk memastikan kualitas makanan yang disajikan agar tidak menimbulkan insiden,” kata Tito Karnavian.

Tito juga menekankan pentingnya peran aktif pemerintah daerah. Menurutnya, masih banyak pemda yang belum maksimal terlibat karena terkendala sistem SPPG.

“Saya minta Badan Gizi Nasional (BGN) menugaskan kontak person di setiap provinsi maupun kabupaten/kota agar kepala daerah bisa berdiskusi dan berkoordinasi lebih mudah,” tegas dia.

Wakil Kepala BGN, Nanik Sudaryati Deyang, menambahkan bahwa dalam waktu dekat akan diterbitkan Peraturan Presiden (Perpres) untuk memperkuat koordinasi antar kementerian/lembaga.

"Selama ini memang masih ada daerah yang kurang dilibatkan, tapi Insya Allah ke depan apalagi dengan penguatan Perpres, BGN akan bergandeng tangan dengan pemerintah daerah,” jelas Nanik.

Sementara itu, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menegaskan pentingnya percepatan penerbitan Sertifikat Laik Higiene dan Sanitasi (SLHS) bagi seluruh dapur penyedia MBG.

Ia meminta agar setiap tahap diawasi ketat, mulai dari pemilihan bahan pangan, penyimpanan, proses memasak, hingga distribusi makanan.

“Waktu distribusi juga harus diperhatikan. Idealnya makanan yang selesai dimasak langsung dikonsumsi maksimal dalam 4 jam, baik untuk jadwal pagi maupun siang. Penyimpanan sampel makanan tidak boleh lebih dari 2x24 jam,” ungkap Menkes Budi.

Selain itu, ia mengingatkan pentingnya protokol kesehatan di sekolah, termasuk pembiasaan cuci tangan pakai sabun sebelum makan, menjaga kebersihan lingkungan sekolah, serta memasukkan materi keamanan pangan dalam pembelajaran melalui Unit Kesehatan Sekolah (UKS).

Menkes juga menginstruksikan puskesmas untuk menyiagakan tim gerak cepat (TGC) guna menangani insiden keracunan jika terjadi.

Menanggapi arahan pemerintah pusat, Asisten I Setdakab Siak, Fauzi Asni, menegaskan komitmen Pemkab Siak dalam menyukseskan program MBG.

“Kami mendukung arahan pemerintah pusat dalam mengantisipasi keracunan makanan, karena ini menyangkut kesehatan anak-anak kita. Saya rasa memang dibutuhkan kolaborasi lintas instansi, terutama antara BGN dan pemda melalui dinas kesehatan, puskesmas, serta dinas pendidikan di sekolah, agar program MBG berjalan lancar,” kata dia.

 

Dari Kuliner ke Ekonomi, Festival Ketan Darungan Dongkrak UMKM Lokal

Iki Radio - Festival Ketan kembali digelar di Desa Darungan, Kecamatan Yosowilangun. Festival Ketan IV membuktikan bahwa pembangunan berbasis kearifan lokal mampu menghasilkan dampak nyata. Ketan yang dahulu hanya dipandang sebagai pangan lokal kini menjelma menjadi daya tarik wisata, penggerak UMKM, dan sumber kebanggaan masyarakat Darungan.

Memasuki tahun keempat, festival ini tidak hanya menjadi ajang perayaan kuliner, tetapi juga simbol identitas desa sekaligus penggerak budaya dan ekonomi masyarakat.

Ribuan warga memadati Balai Desa Darungan untuk menikmati beragam olahan ketan, mulai dari kudapan tradisional hingga kreasi modern.

Antusiasme warga menegaskan bahwa ketan bukan lagi sekadar pangan sehari-hari, melainkan ikon yang menyatukan tradisi, inovasi, serta peluang usaha.

Wakil Bupati Lumajang, Yudha Adji Kusuma, menyebut Festival Ketan sebagai bukti kekuatan kuliner lokal yang mampu berkembang menjadi motor ekonomi desa.

“Ketan adalah identitas Darungan. Dari sinilah kita melihat bagaimana potensi sederhana bisa diolah menjadi kekuatan budaya dan promosi wisata,” ujarnya.

Ketua TP PKK Kabupaten Lumajang, Dewi Natalia Yudha Adji Kusuma, menegaskan pentingnya mengarahkan festival ini sebagai motor ekowisata.

“Festival ini tidak boleh hanya berhenti sebagai pesta tahunan. Ketan Darungan bisa menjadi pintu masuk untuk memperkenalkan Lumajang sebagai destinasi kuliner, membuka lapangan kerja, dan memperkuat ekonomi keluarga,” katanya.

Top

Modal Rp5 Juta Pengusaha Kerupuk Ini Berhasil Tembus Pasar Regional

Iki Radio - Bantuan sosial tidak selalu berakhir sebagai konsumsi semata. Kisah Lukman (35), warga Desa Sememu, Kecamatan Pasirian, membuktikan bahwa bantuan yang disalurkan secara tepat dan terarah dapat menjadi titik awal kemandirian ekonomi.

Mantan penerima Program Keluarga Harapan (PKH) ini kini sukses menjadi pelaku usaha kerupuk dengan jangkauan pasar hingga Sidoarjo, Gresik, dan Mojokerto.

Bupati Lumajang, Indah Amperawati, menegaskan bahwa pemerintah menginginkan bantuan sosial menjadi jembatan menuju kemandirian, bukan ketergantungan.

“Kami ingin warga tidak hanya menerima bantuan, tetapi mampu berdiri sendiri, menjadi pelaku usaha produktif, dan membuka lapangan kerja bagi orang lain,” ujar Indah Amperawati, saat mengunjungi kegiatan P2K2 (Pertemuan Peningkatan Kemampuan Keluarga) di Desa Sememu.

Lukman mengatakan usaha kerupuk keluarga yang hampir berhenti total. Melalui bantuan modal sebesar Rp5 juta dari Program Pemberdayaan Sosial Ekonomi (PPSE), ia membeli alat produksi dan mengembangkan desain kemasan yang lebih menarik. Usahanya, yang dikenal dengan merek Kerupuk Mahkota atau kerupuk latah, perlahan tumbuh menjadi produk unggulan di pasar lokal dan regional.

Tak hanya membangun usaha sendiri, Lukman kini mempekerjakan sekitar 18 warga, sebagian di antaranya adalah mantan penerima PKH. Ia secara aktif memotivasi rekan-rekannya untuk berani memulai usaha dan mandiri.

“Dulu kami semua berjuang bersama. Sekarang saya ingin memberi contoh, agar mereka juga bisa mandiri. Kemandirian itu dimulai dari keberanian mencoba,” ujar Lukman.

Pendamping PKH Desa Sememu, Putri Hindra, menyebut Lukman sebagai sosok ideal yang mencerminkan tujuan program PKH dan PPSE. Menurutnya, bantuan modal yang disertai dengan pelatihan dan pendampingan wirausaha memberikan ruang bagi penerima untuk mengenali potensi dan memilih usaha yang sesuai.

“Kombinasi bantuan, pelatihan, dan pendampingan inilah yang membuat mereka mampu melihat potensi diri,” ungkapnya.

Kisah Lukman menjadi contoh nyata bahwa bantuan sosial, bila dikelola dengan pendekatan pemberdayaan, dapat menumbuhkan semangat wirausaha, menggerakkan ekonomi lokal, dan memperkuat kemandirian masyarakat.

Surplus Pangan Terjaga, Kapolda dan Bupati Ipuk Panen Jagung Serentak di Banyuwangi

Iki Radio - Kabupaten Banyuwangi kembali menggelar panen raya jagung serentak, bagian dari program nasional Swasembada Pangan yang dicanangkan Presiden Prabowo Subianto. Panen serentak kuartal III ini dipimpin langsung Kapolda Jawa Timur Irjen Nanang Avianto bersama Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani, di areal persawahan Lingkungan Wonosari, Kelurahan Sobo, Banyuwangi, Sabtu (27/9/2025).

Kegiatan ini bagian dari Panen Raya Jagung Serentak Kuartal III nasional yang dipimpin Kapolri Listyo Sigit Purnomo di Kabupaten Oku Timur, Sumatera Selatan di hari yang sama.

Hadir pula Kapolresta Banyuwangi Kombes Pol Rama Samtama Putra, Danlanal Banyuwangi Letkol Laut (P) Muhammad Puji Santoso, Perwakilan Dandim 0825 Banyuwangi, dan Kepala Bulog Banyuwangi Dwiana Puspitasari, dan jajaran Forkopimda Banyuwangi lainnya.

Kapolda mengapresiasi kinerja Banyuwangi yang mampu menjaga surplus pangan.

“Ini komitmen bersama dalam mendukung program ketahanan pangan nasional yang menjadi prioritas Presiden Prabowo Subianto,” ujar Kapolda.

Dia berharap capaian ini dapat terus ditingkatkan, sehingga Banyuwangi semakin kokoh sebagai lumbung pangan strategis. “Saya bangga atas kerja keras seluruh pihak, mulai dari petani, pemerintah daerah, hingga jajaran kepolisian. Semoga panen ini membawa berkah dan semangat baru untuk terus meningkatkan produksi,” katanya.

Sementara Bupati Ipuk mengatakan Banyuwangi berkomitmen mendukung program ketahanan pangan nasional Presiden. Dia berterima kasih kepada Polri yang bergerak bersama-sama pemerintah daerah mensukseskan program ini.

“Terima kasih kepada Polri yang bersama-sama mengawal berjalan program. Juga kepada TNI, Bulog dan semua pihak yang turut mendukung penuh,” kata Bupati Ipuk.

Panen raya jagung tersebut merupakan bagian dari Gerakan penanaman jagung serentak seluas 1 juta hektar, yang merupakan kerjasama antara Polri dan Kementerian Pertanian. Program ini mendukung target swasembada pangan nasional pada tahun 2025.

Data dari Dinas Pertanian produksi jagung di Banyuwangi pada tahun 2022 sebesar 253.857 ton, 225.416 ton pada 2023, dan 209.078 ton pada 2024. Untuk produksi jagung 2025 mulai Januari – September sebesar 193.542 ton sementara kebutuhan daerah hanya sebanyak 46.786 ton.

"Setiap tahun Banyuwangi selalu mengalami surplus jagung, di mana hasil produksinya selalu lebih besar dari tingkat kebutuhannya. Seperti di tahun ini sampai Bulan September surplus 146.756 ton," terang Ipuk.

Ditambahkan Kapolresta total lahan jagung yang didampngi Polresta Banyuwangi seluas 1.772 hektare. Dari jumlah itu, 1.048 hektare sudah ditanami dan 433 hektare di antaranya telah dipanen.

“Hasil panennya kurang lebih 1.445,46 ton. Pendistribusiannya melalui tiga jalur. Yakni diserap Bulog sekitar 67 ton, pengepul 957,8 ton, dan sisanya 421 ton diserap oleh pengusaha serta pihak lain,” ungkapnya.

SRMA 36 Bojonegoro, Model Pendidikan Asrama untuk Pemerataan Akses Belajar

Iki Radio - Kabupaten Bojonegoro menjadi salah satu dari 100 kabupaten/kota rintisan awal program Sekolah Rakyat. Sebanyak 100 peserta didik kini menjalani pendidikan berbasis asrama sebagai upaya pemerataan akses pendidikan di Indonesia.

Kebersamaan para siswa Sekolah Rakyat Menengah Atas (SRMA) 36 Bojonegoro menjadi contoh nyata bahwa menempuh pendidikan membutuhkan perjuangan, waktu, serta kedisiplinan yang tinggi demi meraih kesuksesan dan memutus rantai kemiskinan.

Kepala SRMA 36 Bojonegoro, Shobirin, menjelaskan bahwa dalam pengembangan media pembelajaran dan peningkatan kualitas pengajaran, pihak sekolah mengintegrasikan keterampilan lunak (soft skill) dan pemanfaatan teknologi secara seimbang.

“Seperti penggunaan teknologi digital dan keterampilan abad ke-21 melalui aplikasi pembelajaran interaktif, pemanfaatan kecerdasan buatan (AI), serta presentasi multimedia,” ujar Shobirindi Gedung Pusdiklat BKPP Bojonegoro.

Selain teknologi, pembelajaran di SRMA 36 juga diarahkan untuk memperkuat keterampilan lunak, seperti komunikasi, kerja sama, kreativitas, pemecahan masalah (problem solving), serta pengambilan keputusan.

Beberapa kegiatan favorit siswa mencakup aktivitas fisik seperti pelatihan olahraga dan ekstrakurikuler. Kegiatan berbasis teknologi digital pun diminati, seperti pembelajaran menggunakan gawai, pembuatan poster digital melalui Canva, serta kuis interaktif di platform pembelajaran.

“Kebersamaan di asrama seperti makan bersama, aktivitas mandiri, sesi berbagi, dan pembelajaran luar kelas sangat berkesan bagi para siswa,” lanjut Shobirin.

Lebih lanjut, ia menyebutkan beberapa strategi peningkatan standar akademik dan pembentukan budaya sekolah positif, baik dari sisi peserta didik maupun tenaga pengajar.

Strategi tersebut meliputi:

·         Melaksanakan pembelajaran inovatif yang berpusat pada siswa.

·         Meningkatkan kemampuan komunikasi guru.

·         Menggunakan media pembelajaran yang menarik dan inovatif untuk menumbuhkan minat belajar.

·         Menciptakan lingkungan belajar yang aman, nyaman, dan menyenangkan.

·         Merancang program dan kegiatan pembiasaan guna meningkatkan kedisiplinan siswa.

“Harapan besar kami kepada pemerintah agar keberadaan SRMA 36 Bojonegoro terus mendapatkan dukungan, baik dari segi sarana prasarana, peningkatan kompetensi guru, maupun pembinaan peserta didik sebagai generasi penerus bangsa. Kami berharap program ini terus berlanjut sebagai wujud nyata dalam mencerdaskan kehidupan bangsa,” pungkasnya.

 

Banyuwangi Genjot Pendaftaran Digitalisasi Bansos

Iki Radio - Kabupaten Banyuwangi telah ditunjuk pemerintah pusat sebagai daerah percontohan nasional untuk program digitalisasi bantuan sosial (bansos). Uji coba pendaftaran bansos melalui aplikasi Portal Perlinsos (Perlindungan Sosial), telah dilaksanakan sejak 18 September 2025. Memperluas cakupan pendaftaran, Banyuwangi mengerahkan kader Dasawisma, Lurah, serta Kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD) menjadi agen Perlinsos. 

Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani, menjelaskan upaya ini untuk memperluas akses masyarakat kurang mampu yang selama ini belum terdata dalam sistem bansos.

Hingga saat ini, proses pendaftaran digitalisasi bansos telah berjalan signifikan. Dalam enam hari terakhir mulai 17 hingga 23 September siang, sebanyak 18.170 kepala keluarga telah didaftarkan dalam digitalisasi bansos.

"Kami sudah meminta para kepala OPD, camat, hingga lurah untuk menjadi agen Perlinsos. Mereka akan kerja bareng para agen perlinsos lain," kata Ipuk saat menghadiri Rakor Sinergitas Tiga Pilar di Banyuwangi, Selasa (23/9/2025).

Agen perlinsos saat ini terdiri dari pendamping Program Keluarga Harapan (PKH), Tenaga Kesejahteraan Sosial Kecamatan (TKSK), operator data kemiskinan di desa/kelurahan. 

“Untuk mempercepat dan memperluas pendaftaran bansos, kami juga menambahkan agen perlinsos. Kami libatkan seluruh kepala OPD, camat, lurah dan kades, termasuk ribuan kader dasa wisma se-Banyuwangi untuk menjadi agen perlinsos. Dengan bantuan meraka, agen perlinsos di Banyuwangi bisa mencapai sekitar 2 ribu orang,” kata Ipuk. 

Sekedar diketahui, pendaftaran bansos cara baru ini dilakukan melalui dua mekanisme. Pertama, secara mandiri via aplikasi Perlinsos. Syaratnya, pendaftar harus memiliki Identitas Kependudukan Digital (IKD) karena sistem terhubung langsung dengan data kependudukan.

Kedua, melalui agen Perlinsos. Agen perlinsos akan jemput bola mendatangi warga atau kelompok warga untuk mendaftarkan mereka. Selain itu, warga juga bisa mendatangi kantor desa, kelurahan, atau kecamatan untuk mendaftarkan bansos. 

“Harapannya, lebih banyak masyarakat yang seharusnya mendapat bantuan tetapi selama ini terlewat dari pendataan bisa terakomodasi. Padahal, sebenarnya mereka sangat layak. Ini yang menajdi prioritas kita juga,” ujar Ipuk.

Menurut Ipuk, keberadaan agen Perlinsos sangat penting bagi warga yang kesulitan mendaftar mandiri. Selain itu para agen ini juga berperan dalam menyosialisasikan cara baru mendapatkan bansos.

Digitalisasi bansos ini diharapkan menjadi program yang mempermudah proses pendaftaran, sekaligus memastikan bantuan tepat sasaran bagi masyarakat yang benar-benar membutuhkan. (*)

Puluhan Siswa dari Berbagai Daerah di Indonesia Ikuti Olimpiade Matematika Gasing Nasional di Banyuwangi

Iki Radio - Kabupaten Banyuwangi menjadi tuan rumah Olimpiade Matematika Gasing Tingkat Nasional (OGN) Tahun 2025. Sebanyak 45 pelajar SD dari berbagai daerah di Indonesia berkompetisi menyelesaikan soal-soal matematika dengan metode Gasing yang dikembangkan oleh Prof. Yohanes Surya.

Olimpiade matematika gasing berlangsung empat hari (22-25 September 2025). Mereka berasal dari Jayapura, Bitung, Batanghari, Halmahera Tengah, Bangli, Humbang Hasundutan, Kediri, dan Bojonegoro. Banyuwangi sendiri menerjunkan 5 tim peserta yang sebelumnya telah melewati seleksi ketat di tingkat kabupaten.

Pembelajaran matematika metode Gasing (gampang, asik dan menyenangkan) dikembangkan Prof. Yohanes Surya, pembimbing Tim Olimpiade Fisika Indonesia (TOFI).

Prof Yohanes Surya menyampaikan, metode Gasing bukan sekadar belajar berhitung. Lebih dari itu, Gasing adalah sebuah gerakan untuk mengajarkan anak-anak untuk lebih percaya diri, mengasah logika, belajar disiplin dan menumbuhkan semangat pantang menyerah.

“Lewat Olimpiade Gasing ini, kita ingin membuktikan bahwa matematika bukanlah momok, melainkan sahabat yang tidak perlu ditakuti,” kata dia.

Sejak 2023 lalu, Pemkab Banyuwangi berupaya mencetak ribuan jagoan matematika yang berasal dari desa-desa di Banyuwangi dengan mengenalkan metode “Smart Gasing”. 

“Banyuwangi potensinya luar biasa. Anak-anaknya juga luar biasa, bahkan ada salah satu anak didik Banyuwangi hasil pembelajaran metode Smart Gasing berhasil meraih medali emas di ajang Internasional di Korea. Namanya Felicia Dahayu,” ungkap Prof. Yohanes.

Felicia berasal dari Dusun Krajan, Kecamatan Siliragung merupakan siswa SMP Lazuardi Tursina yang sempat bertemu dengan Elon Musk. Felicia hadir bersama pelajar dari Papua, Jose Nerotou. Dalam pertemuan tersebut, Elon Musk sempat memberikan tes kepada dua bocah tersebut.

Felicia juga didaulat berbagi pengetahuan matematika di Fakultas Teknik Universitas Cendrawasih.

"Setelah mengenal Gasing saya jadi cinta sama matematika. Dengan cara lama,  dulu saya merasa jenuh, tapi sekarang malah enjoy belajar matematika. Terima kasih Ibu Bupati telah memberikan kami kesempatan belajar Gasing bersama Prof. Yohanes," ujar peraih medali emas dalam lomba coding internasional yang digelar di Korea Selatan pada tahun 2024. 

Dalam olimpiade ini, ada lima ujian yang dipertandingkan. Yaitu, uji kemampuan numerasi; uji kreatif membuat alat peraga inovatif, berhitung sambil bermain. Peserta juga ditantang mengintegrasikan budaya lokal dalam pembelajaran matematika; uji berhitung cepat yang melatih cara berpikir cepat, tepat dan percaya diri.

Sementara itu, Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani menyatakan olimpiade tingkat nasional ini akan menjadi  inspirasi bagi anak Banyuwangi untuk menjadi siswa yang memiliki kompetensi unggul.

“Mereka bisa berkompetisi dengan banyak kontingen dari daerah lain. Semoga bisa saling memotivasi dan yang penting bisa saling mengenal dan saling sharing,” kata Ipuk.

Ipuk berharap ajang ini bisa dimanfaatkan para peserta dari Banyuwangi untuk memperluas jejaring. “Jangan hanya bertanding, tapi gunakan kesempatan ini untuk menambah relasi, yang nantinya bisa bermanfaat bagi kalian di kemudian hari,” pesan Ipuk. (*)

 

Sarasehan Budaya Perkuat Peran Paguyuban Panatacara Yogyakarta di Sleman

Iki Radio - Dewan Pengurus Daerah (DPD) Paguyuban Panatacara Yogyakarta (PPY) Kabupaten Sleman bekerja sama dengan Dinas Kebudayaan Sleman (Kundha Kabudayan) menggelar Sarasehan Budaya bertema Busana Mataraman.

Kegiatan ini berlangsung di Ruang Pertemuan Kalurahan Tridadi dan diikuti oleh perwakilan dari 17 Dewan Pengurus Cabang (DPC) PPY se-Kabupaten Sleman.

Lurah Tridadi, Sri Hartati, menyambut baik pelaksanaan sarasehan budaya ini dan menyampaikan apresiasi atas ditunjuknya Kalurahan Tridadi sebagai tuan rumah kegiatan.

"Keberagaman kesenian tradisional, termasuk seni olah wicara melalui PPY, menjadi wadah penting bagi pelaku seni dalam melestarikan budaya di tengah derasnya arus informasi," ujarnya.

Ia berharap, kegiatan ini mampu memotivasi masyarakat untuk menjadikan Tridadi sebagai Kalurahan Rintisan Budaya di Kabupaten Sleman.

Sekretaris Dinas Kebudayaan Sleman, Arif Wibowo, dalam sambutannya menyampaikan rencana kebijakan penyelarasan induk kelompok pelaku kebudayaan. Kebijakan ini akan dituangkan dalam Surat Keputusan Petunjuk Teknis Pendaftaran Induk Kelompok Masyarakat Pelaku Kebudayaan.

“Semua induk kelompok harus memiliki cabang di setiap kapanewon, agar tidak terpecah dan dapat terdata dengan baik,” tegasnya.

Arif juga mengungkapkan bahwa pihaknya tengah mengusulkan dana hibah untuk kelompok kebudayaan tingkat kabupaten, yang diharapkan dapat disetujui oleh Bupati Sleman.

Ketua DPD PPY Sleman, Agus Wiranto, menyambut baik inisiatif pemerintah tersebut. Ia mengungkapkan bahwa saat ini PPY Sleman telah memiliki 116 anggota terdaftar yang tersebar di 17 kapanewon.

Namun, Agus juga menyebut bahwa pendanaan masih menjadi kendala utama.

"Kegiatan kebudayaan tidak dapat dibiayai dari APBD, melainkan dari Dana Keistimewaan. Kami berharap dana hibah dari kabupaten bisa disetujui agar kualitas PPY terus meningkat," ujarnya.

Dalam sesi materi, Agus memaparkan makna mendalam di balik Busana Mataraman, yang terdiri dari elemen-elemen khas seperti blangkon, surjan, keris, dan kain jarik. Ia menekankan pentingnya pemahaman ini bagi setiap panatacara.

"Busana Mataraman adalah cara berpakaian praja Mataram, penuh makna dan filosofi. Seorang panatacara harus memahaminya agar tidak salah kostum dalam menjalankan tugasnya," pungkas Agus.

Acara Sarasehan Budaya PPY Sleman ini ditutup dengan sesi tanya jawab interaktif, membahas berbagai isu seputar kebijakan kebudayaan dan pelestarian tradisi, khususnya yang berkaitan dengan busana adat Jawa.

 

Pasar Murah Disperindag Balangan Hadirkan Bahan Pokok Terjangkau di Desa Piyait

Iki Radio - Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kabupaten Balangan, Kalimantan Selatan (Kalsel) kembali menggelar pasar murah untuk membantu masyarakat mendapatkan kebutuhan pokok dengan harga terjangkaudi Desa Piyait, Kecamatan Awayan, pada Senin (22/9/2025). 

Pasar murah ini menjadi bagian dari upaya pemerintah daerah dalam mengendalikan inflasi sekaligus meringankan beban ekonomi masyarakat, khususnya dalam rangka memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW.

Staf Kemetrologian dan Stabilitas Harga Kabupaten Balangan, Muhammad Iqbal Afriadi, menyampaikan kegiatan ini merupakan pelaksanaan ke-71 dari rangkaian pasar murah di seluruh wilayah Balangan.

"Untuk menjaga pemerataan, kami membatasi pembelian. Misalnya minyak goreng maksimal dua liter per orang, serta telur dan tepung terigu satu kilogram per orang," ujar Muhammad Iqbal Afriadi.

Ia berharap program pasar murah dapat benar-benar dirasakan manfaatnya oleh masyarakat, baik di Desa Piyait maupun di seluruh Kabupaten Balangan.

Sementara itu, Kepala Desa Piyait, Abu Bakar, menyampaikan apresiasi terhadap langkah Disperindag yang rutin menyelenggarakan pasar murah di berbagai desa.

"Alhamdulillah, kami sangat berterima kasih dengan adanya kegiatan ini. Masyarakat sangat terbantu, dan kami berharap kegiatan seperti ini bisa diadakan kembali di desa kami maupun di seluruh Kabupaten Balangan," tandas Abu Bakar.

Lantik Sekda di Tempat Pengolahan Sampah, Bupati Ipuk: ASN Itu Melayani Bukan Dilayani

Iki Radio - Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani melantik Sekretaris Daerah (Sekda), Guntur Priambodo, di Tempat Pengolahan Sampah Reduce, Reuse, Recycle (TPS3R), Desa Balak, Kecamatan Songgon, Senin (22/9/2025). Ini merupakan moment unik karena baru pertama kalinya pelantikan pejabat dilakukan di tempat pengolahan sampah.

Proses pelantikan digelar di halaman gedung pengolahan sampah. Berbaur dengan aroma kurang sedap tak membuat proses pelantikan terganggu. Prosesi itu tetap berjalan dengan lancar tanpa hambatan.

Selain dihadiri oleh seluruh pejabat Pemkab Banyuwangi, pelantikan juga dihadiri puluhan pegawai TPS3R sebagai tamu. Mereka turut mengikuti prosesi mulai awal hingga akhir.

"Ini bagian dari sebuah pelantikan yang “istimewa”. Karena selain tempatnya, juga dihadiri oleh para karyawan dari TPS3R Balak," kata Ipuk.

Pemilihan TPS3R sebagai lokasi pelantikan bukan tanpa alasan. Dengan cara itu, Ipuk mengingatkan agar para pejabat di lingkup pemkab sesering mungkin turun ke lapangan.

"Bahwa tugas pemerintah daerah itu tidak hanya merancang kebijakan. Tetapi juga harus mampu menyelesaikan secara konkret permasalahan yang ada di masyarakat dengan turun langsung ke lapangan," imbuh Ipuk.

Kepada Guntur, Ipuk mengingatkan tugas sekda adalah pusat dari kendali birokrasi. Maka, dia meminta agar sekda mampu mengendalikan birokrasi juga bisa menghubungkan visi kepala daerah dengan eksekusinya dalam program-program kerja.

Ipuk turut menjabarkan berbagai hal pokok yang harus dicapai untuk membawa Banyuwangi sebagai daerah yang berdaya saing. Tugas-tugas itu antara lain menurunkan angka kemiskinan, menciptakan inovasi yang berdampak, hingga mendorong sumber daya manusia yang unggul.

"Kepada sekda yang baru, saya titipkan amanah, saya minta membangun birokrasi yang melayani, bukan dilayani. Saya minta kepada semua pejabat untuk turun ke lapangan, lihat kondisi di bawah," ucapnya.

Sementara Guntur menyatakan siap untuk mengemban berbagai tugas dari Bupati Banyuwangi. Termasuk untuk mendukung visi-misi kepala daerah dalam program-program pemerintah.

"Tugas-tugas pokok dari sekda adalah menyambungkan, menghubungkan, mengkoordinasikan, mengkarakterasi program kerja di OPD (Organisasi Perangkat Daerah)," katanya.

Guntur merupakan salah satu ASN berpengalaman di Lingkungan Pemkab Banyuwangi. Sebelum dilantik menjadi Sekda, Guntur pernah menjabat sebagai Plh Sekda, Asisten Perekonomian dan Pembangunan, Asisten Administrasi Umum, Kepala Dinas PU Pengairan Pengairan, dan sejumlah jabatan lainnya. 

Ditambahkan Kepala Badan Kepegawaian Pendidikan dan Pelatihan (BKPP) Banyuwangi, Ilzam Nuzuli, mekanisme pengangkatan sekda telah melalui tahapan sesuai PP 11 Tahun 2017, sebagaimana diubah dengan PP 17 Tahun 2020 tentang Manajemen PNS. 

Seluruh proses pelaksanaan di bawah pengawasan Deputi Pengawasan dan Pengendalian Badan Kepegawaian Negara. 

Pemkab Banyuwangi juga telah membuka pendaftaran jabatan Sekda melalui website resmi asn karir di bkn.go.id, dan telah menyosialisasikan ke BKPP lingkungan Pemprov Jatim. 

"Mulai dari dibukanya seleksi terbuka selama 15 hari kalender, dan perpanjangan seleksi terbuka sebanyak 15 hari kalender tidak ada PNS yang mendaftar," kata Ilzam.  

Karena tidak ada yang mendaftar selanjutnya Menpan RB telah memberikan pertimbangan pengisian Sekda melalui mekanisme mutasi/rotasi dengan uji kompetensi Jabatan Pimpinan Tinggi (JPT) Pratama di lingkup Pemkab Banyuwangi, termasuk usia di atas 58 tahun.

Hasil uji kompetensi JPT Pratama telah mendapatkan Rekomendasi dari Kepala BKN sebagai dasar, untuk penetapan dan pengangkatan JPT Pratama Sekda dari Pejabat yang terpilih.

Bupati selaku Pejabat Pembina Kepegawaian berdasarkan persetujuan Gubernur Jatim melalui surat tertanggal 22 September 2025 tentang Koordinasi Pengisian Jabatan Pimpinan Tinggi Pratama Sekda Banyuwangi, selanjutnya menetapkan dan melantik Sekda Banyuwangi melalui mekanisme rotasi dan mutasi. (*)

Japin Carita Tutup Festival Budaya Banua Aruh Nagara Dipa 2025

Iki Radio - Pertunjukan seni teater tradisi Japin Carita bertajuk “Ada Satu Kesah Jembatan Bakubung” yang dibawakan Sanggar Tanaharum Hulu Sungai Utara (HSU) menjadi hiburan penutup Festival Budaya Banua Aruh Nagara Dipa se-Banua Enam 2025, di Aula Dr KH Idham Chalid Amuntai, Sabtu (20/9/2025).


Festival yang digelar pada 19–20 September 2025, resmi ditutup oleh Sekretaris Daerah (Sekda) HSU Adi Lesmana.

Penutupan turut dirangkai dengan pengumuman pemenang berbagai lomba yang menampilkan kekayaan budaya lokal, antara lain lomba menyanyi solo berbahasa Banjar, lomba cipta dan baca puisi berbahasa Banjar, serta lomba seni teater tradisi Japin Carita.

Adi Lesmana menyampaikan apresiasi dan penghargaan atas terselenggaranya festival tersebut. Ia berharap kegiatan ini dapat menjadi sarana pelestarian budaya dan kesenian Banjar.

“Melalui kegiatan ini, mari kita buktikan bahwa budaya membuat kita bersatu. Kebudayaan adalah cermin peradaban sekaligus penopang kemajuan bangsa,” kata Adi.

Ia juga mengajak generasi muda untuk terus melestarikan budaya Banjar, sekaligus memperkenalkannya hingga ke kancah nasional maupun internasional.

Festival Budaya Banua Aruh Nagara Dipa ini menjadi bukti komitmen Pemerintah Kabupaten HSU dalam menjaga dan mengembangkan kekayaan budaya lokal, khususnya bahasa Banjar yang merupakan identitas masyarakat Kalimantan Selatan.

Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) HSU Rahman Heriadi menambahkan, kegiatan ini merupakan event tahun kedua yang diselenggarakan Disdikbud dengan melibatkan peserta dari kabupaten/kota se-Banua Enam.

“Melalui kegiatan ini, mudah-mudahan apa yang kita cita-citakan untuk terus melestarikan budaya Banjar dapat terkabul,” ujar dia.

Adapun dalam cabang lomba teater tradisi Japin Carita, Teater Sanggam Balangan dari Kabupaten Balangan dinobatkan sebagai Penyaji Terbaik I, Sanggar Seni Kalua Kabupaten Tabalong Terbaik II, dan Sanggar Seni Pandan Arum Alabio Terbaik III.

Selain itu, Fahmi Wahid terpilih sebagai Sutradara Terbaik, Aluh Srikandi sebagai Penulis Naskah Terbaik, Utuh Palilak sebagai Aktor Terbaik, dan Mamanya Jamilah sebagai Aktris Terbaik.

Acara penutupan festival turut dihadiri para penggiat seni, Asisten I Bupati HSU Khairussalim, anggota DPRD HSU, Kabid Kebudayaan Disdikbud HSU, serta undangan lainnya.

Top

Festival Budaya MEC 2025 Angkat Tradisi Topeng, Dongkrak Wisata dan Ekonomi Kreatif Sumenep

Iki Radio - Ribuan masyarakat memadati kawasan Labang Mesem Keraton Sumenep pada penyelenggaraan Madura Ethnic Carnival (MEC) 2025, Sabtu malam (20/9/2025). Festival budaya terbesar di Madura ini tampil memukau dengan mengusung tema “Topeng”, ikon budaya Sumenep yang sarat makna dan filosofi.

Acara tahunan ini tak hanya disambut hangat warga lokal, tetapi juga menarik perhatian pengunjung dari berbagai daerah. Mulai anak-anak hingga orang tua larut dalam suasana penuh warna, menegaskan MEC sebagai ruang kebersamaan sekaligus ajang pelestarian identitas budaya Madura di kancah nasional.

Gelaran MEC 2025 menghadirkan 103 peserta dari berbagai kategori, meliputi pelajar, umum, hingga grand show. Mereka datang dari beragam daerah, termasuk Sumenep, Pamekasan, Sampang, Surabaya, Malang, Jember, Bondowoso, Lamongan, dan Banyuwangi.

Setiap peserta menampilkan atraksi unik dengan balutan kostum dan koreografi yang mencerminkan kearifan lokal dan kekayaan tradisi topeng Madura. Penonton dimanjakan dengan parade seni yang tidak hanya indah secara visual, tetapi juga sarat pesan kultural.

Ketua Komunitas Jurnalis Sumenep (KJS) M. Hariri menegaskan bahwa MEC menjadi wadah penting untuk merawat nilai-nilai budaya Madura. “Kami berharap melalui acara ini, generasi muda Madura semakin mengenal dan mencintai warisan budaya leluhur mereka,” ujarnya di sela festival.

Ia menambahkan, suksesnya penyelenggaraan MEC tidak hanya menjaga tradisi, tetapi juga memperkenalkan budaya Madura kepada wisatawan. Hal ini diharapkan dapat memperkuat jati diri masyarakat sekaligus meningkatkan sektor pariwisata dan ekonomi kreatif di Sumenep

Selain suguhan budaya, festival juga menghidupkan perekonomian lokal. Kehadiran ribuan pengunjung memberi peluang bagi pelaku UMKM, pengrajin, dan pelaku pariwisata untuk memperluas pasar.

“MEC 2025 dengan sukses penyelenggaraannya diharapkan mampu membuat tradisi ini hidup, berkembang, dan dikenal luas, bahkan hingga tingkat internasional,” pungkas Hariri.

Dengan kemeriahan dan partisipasi luas, MEC 2025 kembali membuktikan Sumenep sebagai pusat budaya Madura, serta destinasi wisata yang kaya nilai tradisi sekaligus berdaya tarik modern. (Yasik/Fer)

close
Pasang Iklan Disini