Iki Terbaru/Paling Greeess

Showing posts with label Pendidikan. Show all posts
Showing posts with label Pendidikan. Show all posts

Sempat Terkendala Listrik, TKA SMK Negeri 3 Madiun Berjalan Lancar

Iki Radio - Pelaksanaan Tes Kemampuan Akademis (TKA), di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Negeri 3 Kota Madiun, sempat mengalami kendala. Beruntung hal itu sudah diketahui saat pelaksanaan uji coba TKA.

Suharto, Kepala SMK Negeri 3 Kota madiun


Hal itu disampaikan Kepala SMK Negeri 3 Kota Madiun, Suharto, dihari terakhir pelaksanaan TKA, Kamis (06/11/2025).

"Kalau kendala itu pemakaian listrik, masalah pembagian phase listrik. Namun itu bisa diatasi, dan untungnya itu pada saat uji coba," katanya.

Namun pada saat pelaksanaan, kata Suharto, sempat terjadi trouble pada sistem website yang digunakan.

"Itu terjadi dihari kedua sesi terakhir. Namun bukan hanya di SMK 3, tapi secara menyeluruh. Kalau jaringan internet, aman tidak ada kendala," lanjut Suharto yang juga ketua Musyawarah Kerja Kepala Sekolah (MKKS) Kota Madiun.

Dari 500 jumlah siswa kelas 12 di SMK Negeri 3 Madiun ini, hanya 50 persen atau 250 siswa saja yang mengikuti TKA.

"Karena dari awal memang tidak diwajibkan ikut (TKA). Dan alasan lain karena waktunya bersamaan dengan pelaksanaan prakerin. Jadi banyak siswa kami yang diluar kota," tambahnya.

Soal hasil pelaksanaan TKA itu sendiri dikatakan hingga kini belum ada pemberitahuan lebih lanjut.

"Soal hasilnya nanti bagaimana belum ada tindaklanjut. Hanya mengukur kemampuan siswa. Kalau ternyata hasil itu (TKA) untuk persyaratan tertentu juga belum tahu. Yang jelas di SMK 3 over all berjalan lancar," tandasnya.(iw/IR)

SR Kabupaten Madiun, Ditargetkan Beroperasi Tahun Ajaran 2026/2027

Iki Radio - Sekolah Rakyat (SR) di Kabupaten Madiun ditargetkan akan mulai beroperasi pada tahun ajaran 2026/2027. Berbeda dengan sejumlah daerah lain, SR Kabupaten Madiun nantinya akan membuka kelas, dari kelas 1 hingga kelas 12.

Tarnu Ashidiq, Sekretaris Dinas Sosial Kabupaten Madiun

"Untuk Sekolah Rakyat di Kabupaten Madiun, nanti akan menerima siswa dari semua tingkatan, mulai setingkat Sekolah Dasar (SD), Sekolah Menengah Pertama (SMP) dan setingkat SMA/SMK," terang Tarnu Ashidiq, Sekretaris Dinas Sosial Kabupaten Madiun, Jum’at (24/10/2025).

Mantan Camat Kebonsari itu menjelaskan, siswa di SR Kabupaten Madiun adalah anak usia sekolah yang masuk pada Data Tunggal Sosial dan Ekonomi Nasional (DTSEN), dengan menggunakan sistem pembelajaran boarding school.

"Semua anak usia sekolah yang masuk pada DTSEN, nantinya bisa masuk di SR Kabupaten Madiun. Tentu ada tahap verifikasinya, dan nanti bekerjasama dengan OPD terkait lainnya," jelasnya.

Rencananya gedung Sekolah Rakyat Kabupaten Madiun akan dibangun di wilayah Kelurahan Nglames, Kecamatan Madiun Kabupaten Madiun, dengan lahan seluas 8,5 Hektar.

"Sudah disiapkan lahannya dari lahan kas desa yang juga aset Pemkab Madiun. Kita terima kunci saja, nanti yang membangun gedungnya dari dinas PUPR," tandasnya.

Sedangkan saat ini, Dinas Sosial Kabupaten Madiun tengah menyiapkan regulasi sesuai dengan aturan yang ada dalam persiapan operasional Sekolah Rakyat di Kabupaten Madiun.

Sekolah Rakyat Probolinggo Terapkan Pendidikan Digital, Diskominfo Siapkan Ekosistem Aman

Iki Radio - Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kota Probolinggo, Lucia Aries Yuliyanti, menegaskan komitmen pemerintah daerah dalam memperkuat ekosistem Sekolah Rakyat (SR) Terintegrasi 7 yang berbasis digital.

Plt Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kota Probolinggo, Lucia Aries Yuliyanti, di Kantor Dinas Kominfo Kota Probolinggo, pada Jumat (17/10/2025). 

Dukungan ini sejalan dengan program nasional untuk memuliakan anak dari keluarga kurang mampu melalui akses pendidikan yang aman, modern, dan inklusif. “Sekolah Rakyat Terintegrasi 7 basisnya adalah sekolah digital. Diskominfo harus matching dengan program nasional yakni menyiapkan tata kelola data, meningkatkan literasi digital, dan memastikan akses konten yang positif bagi anak-anak,” ujar Lucia di Kantor Dinas Kominfo Kota Probolinggo, Jawa Timur, pada Jumat (17/10/2025).

Diskominfo mengembangkan skema pembaruan dan pencocokan data siswa SR Terintegrasi 7 dengan umpan balik dari kementerian terkait. Tujuannya, memastikan penyaluran program tepat sasaran sekaligus memperkuat monitoring capaian belajar dan perlindungan anak. “Data anak yang bersekolah di SR Terintegrasi 7 akan kami matching dengan data balikan dari pusat. Ini penting agar layanan pendidikan dan perlindungan sosial tepat sasaran,” kata Lucia.

Untuk meningkatkan minat baca dan keterampilan digital, Diskominfo memperluas pemanfaatan perpustakaan digital ‘iProbolinggo’ yang dapat diakses kapan saja. Selain kanal daring, dukungan luring disiapkan bersama instansi terkait agar siswa SR Terintegrasi 7 mudah memperoleh bahan bacaan bermutu. “Dengan iProbolinggo, anak-anak SR Terintegrasi 7 lebih mudah mengakses buku secara online. Kampanye literasi kami lakukan masif agar budaya baca tumbuh, baik digital maupun cetak,” jelasnya.

Diskominfo menjalankan program internet sehat dengan pendampingan intensif bersama tenaga pendidik dan wali asrama. Edukasi diarahkan pada pemilahan konten, penguatan keamanan fitur penyaring iklan, dan pembiasaan etika berinternet untuk mencegah paparan kekerasan maupun pornografi. “Dunia digital ibarat dua mata pisau. Kami hadir agar sisi positifnya dominan: penyaringan konten, edukasi etika digital, dan penguatan literasi agar anak mampu menilai informasi,” tegas Lucia.

Sebagai bagian dari pendidikan literasi, Diskominfo mengaktifkan klinik hoaks. Siswa dilatih melakukan tabayun (verifikasi informasi), mengenali clickbait, serta membedakan fakta dan opini sehingga tidak mudah terpapar disinformasi.

Menjawab rencana pemberian laptop kepada siswa, Diskominfo menyiapkan paket pendampingan agar perangkat dimanfaatkan untuk kegiatan belajar, pengayaan materi, dan proyek kreatif (termasuk pengenalan AI secara bertahap sesuai usia). “Ketika anak menerima laptop, pendampingan harus jalan. Kami pastikan penggunaannya untuk hal-hal produktif,” kata Lucia.

Program SR Terintegrasi 7 tidak berdiri sendiri. Diskominfo menegaskan perlunya sinergi lintas-OPD dan pimpinan daerah untuk mencapai target penghapusan 3K: kekerasan, kemiskinan, dan kebodohan. “Pendekatannya holistik–integratif. Pilar-pilar program harus saling menopang agar tujuan nasional tercapai di daerah,” tutur Lucia.

Selain perpustakaan digital, tersedia gerakan “satu guru, satu buku cerita” untuk menumbuhkan kegemaran membaca sejak dini. Waktu-waktu rawan (jam luang) dipetakan agar dapat diisi dengan aktivitas literasi.

Menanggapi tren gim daring, Diskominfo membuka ruang kurasi gim edukatif yang melatih kognitif dan analisis. Edukasi diberikan agar siswa menghindari gim berkonten kekerasan/pornografi, sekaligus menjajaki talent scouting bagi peminatan olahraga elektronik yang sehat dan beretika. “Kalau kontennya edukatif dan sesuai norma, akan kami dorong. Tetapi konten yang tak sejalan dengan kaidah dan hukum akan kami sarankan untuk dihindari,” ujarnya.

Sejak sebelum SR Terintegrasi 7 beroperasi, Diskominfo telah menggencarkan publikasi, flyer, dan promosi edukatif melalui kanal komunikasi publik agar masyarakat memahami manfaat SR Terintegrasi 7 dan mengatasi keraguan menitipkan anak di sekolah berbasis asrama.

Lucia optimistis SR Terintegrasi 7 melahirkan generasi emas 2045: cakap digital, berkarakter, dan siap mengambil tongkat estafet pembangunan. “Lingkungan belajar yang sehat, seleksi guru yang ketat, dan perangkat ajar modern membuat anak-anak selangkah lebih maju untuk meningkatkan life skills dan taraf hidup,” pungkasnya.

Sekolah Garuda Tingkatkan Minat Siswa SMAN Banua Kuliah ke Luar Negeri

Iki Radio - Program Sekolah Garuda Transformasi yang diterapkan di SMAN Banua Kalimantan Selatan terbukti meningkatkan minat siswa untuk melanjutkan studi ke luar negeri. Melalui pendampingan akademik, penguatan kurikulum sains dan bahasa, serta kerja sama dengan perguruan tinggi pendamping, sekolah ini berhasil menumbuhkan motivasi dan kesiapan siswa untuk bersaing di universitas kelas dunia.

Siswa kelas XII SMAN Banua Kalimantan Selatan, Muhammad Rizki Hasan, dan Fremmunizar Syahel Akbar, pada Rabu (15/10/2025)

Hal tersebut diungkapkan Kepala SMAN Banua, Risa Lisdariani, saat ditemui di Banjarbaru, Kalimantan Selatan, Rabu (15/10/2025).

“Dari 75 siswa kelas XII, sebanyak 51 orang tercatat memiliki minat untuk melanjutkan studi di luar negeri. Sekolah mengakui bahwa angka ini masih perlu digali lebih lanjut melalui pendampingan psikologis dari Undiknas untuk memastikan motivasi internal dan eksternal siswa benar-benar kuat,” ujar Risa.

Ia menjelaskan, berdasarkan data sekolah, sekitar 60 persen siswa kelas XII kini menargetkan studi ke perguruan tinggi luar negeri, termasuk yang masuk dalam daftar 100 besar dunia.

Program Garuda Transformasi menjadi bukti keberhasilan pemerintah dalam memperluas akses pendidikan unggul melalui kolaborasi antara pemerintah pusat, daerah, dan perguruan tinggi pendamping.

Salah satu siswa kelas XII SMAN Banua, Muhammad Rizki Hasan, mengaku termotivasi untuk melanjutkan studi ke luar negeri karena reputasi sekolahnya yang unggul dan fasilitas pendidikan yang memadai.

“Sekolah ini menyediakan fasilitas lengkap, termasuk asrama, makanan yang dijamin, dan yang terpenting gratis,” ujar Hasan.

Meski orang tuanya hanya berprofesi sebagai penjual makanan, Hasan menilai status SMAN Banua sebagai Sekolah Garuda Transformasi membangkitkan kembali harapannya untuk kuliah di luar negeri.

Siswa peraih juara II Lomba Fisika di Universitas Lambung Mangkurat tersebut menargetkan dapat melanjutkan pendidikan ke Nanyang Technological University (NTU) Singapura, dengan pilihan jurusan teknik mesin, material, atau kimia.

“Program Sekolah Garuda ini memudahkan anak-anak untuk melanjutkan pendidikan ke luar negeri, dengan biaya yang ditanggung oleh pemerintah. Saya akan belajar lebih giat dan berdoa agar bisa kuliah di luar negeri, lalu berkontribusi kembali kepada Indonesia,” kata dia.

Hal senada disampaikan Fremmunizar Syahel Akbar, peraih medali emas Olimpiade Sains Nasional (OSN) 2025 bidang geografi yang diselenggarakan oleh Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah melalui Balai Pengembangan Talenta Indonesia (BPTI).

Syahel yang juga duduk di kelas XII SMAN Banua mengaku memilih sekolah tersebut karena fasilitas sains yang lengkap dan lingkungan belajar yang mendukung.

“SMAN Banua sangat mendukung minat kami dari segi sarana dan prasarana. Dukungan ini terlihat dari tersedianya laboratorium fisika dan biologi yang lengkap,” ungkap dia.

Ia menuturkan, terpilihnya SMAN Banua sebagai salah satu Sekolah Garuda semakin memotivasi dirinya untuk melanjutkan kuliah ke luar negeri, khususnya ke Amerika Serikat.

“Dengan adanya program Sekolah Garuda, motivasi saya semakin tinggi dan Amerika terasa sudah dekat sekali,” tegas dia.

Syahel menambahkan, dirinya akan terus belajar dan menggali informasi seputar pendidikan tinggi di luar negeri.

“Saya semakin percaya diri melihat kesempatan yang terbuka lebar dan dukungan pemerintah yang kuat,” tutupnya.

Sekolah Garuda diharapkan tidak hanya melahirkan insan cerdas dan berdaya saing global, tetapi juga berjiwa kepemimpinan dan berorientasi pengabdian kepada bangsa.

Dua belas Sekolah Garuda Transformasi meliputi: SMAN 10 Fajar Harapan (Aceh), SMA Unggul Del (Sumatera Utara), MAN Insan Cendekia Ogan Komering Ilir (Sumatera Selatan), SMAN Unggulan MH Thamrin (DKI Jakarta), SMA Cahaya Rancamaya (Jawa Barat), SMA Taruna Nusantara (Jawa Tengah), SMA Pradita Dirgantara (Jawa Tengah), SMAN 10 Samarinda (Kalimantan Timur), SMAN Banua BBS (Kalimantan Selatan), MAN Insan Cendekia Gorontalo (Gorontalo), SMAN Siwalima Ambon (Maluku), dan SMA Averos Sorong (Papua Barat Daya).

Sementara empat lokasi pembangunan Sekolah Garuda Baru berada di Belitung Timur (Babel), Timor Tengah Selatan (NTT), Konawe Selatan (Sultra), dan Bulungan (Kaltara).

Hingga 2029, pemerintah menargetkan 80 sekolah menjadi bagian dari Sekolah Garuda Transformasi serta membangun 20 Sekolah Garuda Baru di daerah prioritas.

Dengan pendekatan transformasi dan pemerataan, Sekolah Garuda diharapkan menjadi pusat unggulan sains dan teknologi nasional yang melahirkan talenta dari seluruh pelosok negeri—dari Aceh hingga Papua.

Dari Banua untuk Indonesia: Sekolah Garuda SMAN BBS Lahirkan Talenta Sains dan Generasi Inovatif

Iki Radio - Pemerintah melalui Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Kemdiktisaintek) resmi memperkenalkan Sekolah Garuda Transformasi di SMAN Banua Bilingual Boarding School (BBS), Kalimantan Selatan. Langkah ini menjadi bagian dari peluncuran serentak Sekolah Garuda di 16 titik seluruh Indonesia, sebagai wujud nyata pemerataan akses pendidikan unggul dan pembinaan talenta sains di daerah.

Program Sekolah Garuda merupakan bagian dari Program Hasil Terbaik Cepat Nomor 4 dan Asta Cita Nomor 4, yang menitikberatkan pada pembangunan sekolah-sekolah unggul terintegrasi di setiap kabupaten/kota serta penguatan SDM bidang sains dan teknologi.

Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi, Brian Yuliarto, menegaskan bahwa kehadiran Sekolah Garuda merupakan langkah konkret pemerintah dalam menyiapkan generasi unggul dan memperluas kesempatan pendidikan bermutu hingga ke pelosok negeri. “Pendidikan berkualitas adalah pilar utama kemajuan dan daya saing bangsa,” tegas Menteri Brian.

Apresiasi juga datang dari Menekraf Teuku Riefky Harsya, yang menilai Sekolah Garuda sebagai terobosan strategis yang sejalan dengan arah pembangunan ekonomi kreatif berbasis ilmu pengetahuan dan inovasi.

“Sekolah Garuda ini menjadi langkah strategis untuk menyiapkan generasi penggerak kemajuan bangsa yang menguasai sains, teknologi, dan inovasi. Kita harus cerdas dan pintar, tapi juga jangan lupa menggunakan akal dan rasa. Kreativitas dan kecerdasan sosial menjadi kunci agar anak-anak kita mampu beradaptasi dan menciptakan solusi baru di masa depan,” ujar Menekraf Riefky, dalam keterangan tertulis, Kamis (9/10/2025).

Ia menambahkan, Sekolah Garuda bukan sekadar lembaga pendidikan, melainkan wadah pengembangan karakter, kreativitas, dan kepemimpinan muda yang siap menghadapi tantangan global.

Optimisme serupa datang dari guru Bahasa Inggris SMAN BBS, Bianca Maria Salita, yang melihat hadirnya Sekolah Garuda sebagai kesempatan besar bagi siswa di daerah untuk menembus batas impian.

“Sekolah Garuda membuka banyak kesempatan untuk anak-anak kami yang tanpa dukungan program ini mungkin tidak akan berani bermimpi besar. Saya percaya dari Banua ini akan lahir generasi yang siap menjelajahi dunia dan memberikan kontribusi bagi Indonesia,” tutur Bianca.

Ia menilai, peran guru kini tidak hanya sebagai pengajar, tetapi juga mentor riset dan pembimbing karakter, sejalan dengan semangat transformasi pendidikan yang diusung pemerintah.

Salah satu siswa, Najwa Azura Putri Arrahman, mengaku bangga menjadi bagian dari Sekolah Garuda.

“Saya sangat bersyukur bisa menjadi bagian dari program ini. Sekolah Garuda memberi saya keyakinan untuk melanjutkan pendidikan hingga ke luar negeri—sesuatu yang dulu terasa mustahil,” ungkapnya.

SMAN BBS dikenal memiliki sarana pembelajaran modern dan mendukung sistem asrama. Fasilitasnya mencakup laboratorium fisika, kimia, biologi, komputer, dan bahasa, perpustakaan digital, poliklinik, gymnasium, serta balairung berkapasitas seribu orang.

Fasilitas tersebut menjadi fondasi penting bagi penerapan pembelajaran berbasis riset dan eksperimen. Namun, Bianca menilai perlengkapan laboratorium sains masih perlu terus diperkuat agar proses praktikum lebih optimal dan inovatif.

Kehadiran Sekolah Garuda Transformasi di Kalimantan Selatan menjadi tonggak penting pemerataan akses pendidikan unggul di wilayah tengah Indonesia. Dengan dukungan pemerintah pusat dan daerah, serta semangat siswa dan guru, SMAN BBS siap menjadi pusat inovasi pendidikan, pengembangan karakter, dan pembibitan talenta sains nasional.

Sekolah Garuda bukan hanya simbol kemajuan pendidikan, tetapi juga wujud nyata kehadiran negara dalam menyiapkan generasi muda yang siap berkompetisi dan berkontribusi untuk Indonesia Maju.

Top

Teater Musikal Anak “Hikayat Anak yang Sombong” Hadir di Surabaya

Iki Radio - Ditengah semakin jarangnya pertunjukan teater anak di Surabaya, Bengkel Muda Surabaya kembali menghadirkan sebuah karya teater musikal anak berjudul “Hikayat Anak yang Sombong”, yang akan dipentaskan pada Sabtu dan Minggu, 11–12 Oktober 2025 pukul 19.30 WIB di Gedung Balai Budaya, Jl. Gubernur Suryo 15, Komplek Balai Pemuda Surabaya.

Pertunjukan ini diangkat dari cerita legenda Sangkuriang, kisah rakyat asal Jawa Barat yang disajikan dalam bentuk teater musikal anak, sebuah bentuk seni yang kini mulai jarang ditemui di Surabaya. Melalui perpaduan dialog, musik, tata gerak dan elemen tradisional lokal menciptakan panggung lebih ekspresif. Pementasan ini mengajak penonton menyelami dunia anak-anak yang penuh imajinasi dan keceriaan, sembari menanamkan nilai moral tentang kerendahan hati dan pentingnya menghormati orang tua.

“Pementasan teater musikal anak seperti ini sudah jarang di Surabaya. Kami ingin menghadirkan kembali ruang bermain yang mendidik, yang tidak hanya menghibur tapi juga menanamkan nilai-nilai etika bagi anak-anak di tengah dunia modern yang serba cepat,” ujar Heroe Budiarto, sutradara sekaligus Ketua Umum Bengkel Muda Surabaya, Rabu(8/10/2025).

Sejak tahun 2018, Bengkel Muda Surabaya membuka kelas teater anak bekerja sama dengan Dinas Kebudayaan, Pariwisata, Pemuda dan Olahraga Pemerintah Kota Surabaya. Dari sinilah lahir Teater Anak Bengkel Muda Surabaya, yang konsisten melibatkan anak-anak usia sekolah dasar hingga menengah pertama untuk belajar seni peran dan bekerja sama dalam dunia teater.

Beberapa karya yang telah dipentaskan sebelumnya antara lain: “Sawunggaling Anak Dunia” (2019), “Jaka Jumput Tanding” (2021), “Merdeka Negeriku” (2022), “Dolanan Yuk” (2022), dan kini “Hikayat Anak yang Sombong” (2025).

Konsep garapan tahun ini dikembangkan dengan memadukan adegan, musik, dan tata gerak yang memperkuat suasana cerita. Pertunjukan juga menampilkan kembali permainan tradisional (dolanan) yang nyaris punah oleh arus zaman, seperti sepur-sepuran, bernyanyi berbalas, serta bermain bersama di bawah sinar bulan—suasana masa kecil yang kini jarang dialami anak-anak di perkotaan.

“Kami ingin mengingatkan kembali betapa berharganya kebersamaan dan permainan sederhana masa lalu. Anak-anak sekarang tumbuh di tengah dunia digital yang cepat, tapi mereka tetap butuh ruang untuk berimajinasi dan belajar tentang kehidupan dengan cara yang menyenangkan,” tambah Heroe.

Dengan kemasan yang riang dan penuh warna, “Hikayat Anak yang Sombong” bukan hanya tontonan keluarga yang menghibur, tetapi juga cermin pendidikan moral yang relevan dengan kondisi anak masa kini — agar kelak mereka tumbuh menjadi generasi yang rendah hati, bijak, dan berbudaya. (mad/hjr)

Menkomdigi: Sekolah Garuda Transformasi Siapkan Generasi Unggul Berkarakter dari Timur Indonesia

Iki Radio - Menteri Komunikasi dan Digital (Menkomdigi) Meutya Hafid menegaskan bahwa program Sekolah Garuda Transformasi merupakan langkah strategis Presiden Prabowo Subianto dalam menyiapkan generasi unggul 2045 yang berkarakter kuat dan berdaya saing global.

Menkomdigi Meutya Hafid menghdiri peluncuran program Sekolah Garusda Transformasi di SMAN Siwalima Ambon, Maluku, Rabu (8/10/2025).

Dalam peluncuran program di SMA Siwalima Ambon, Maluku, Meutya mengatakan bahwa inisiatif ini merupakan bagian dari visi besar Presiden untuk memperluas akses pendidikan unggul ke seluruh pelosok Indonesia, termasuk kawasan timur. “Semangat program ini sebenarnya sudah ada sejak awal Presiden memimpin. Beliau ingin memastikan bahwa anak-anak dari seluruh Indonesia, termasuk Maluku, punya kesempatan yang sama untuk menjadi generasi emas Indonesia 2045,” ujar Meutya Hafid pada Rabu (8/10/2025).

Menurutnya, pendidikan transformatif yang diterapkan dalam Sekolah Garuda menekankan kebebasan minat belajar, kolaborasi global, serta pembentukan karakter. Hal itu sejalan dengan semangat digitalisasi dan kompetensi abad ke-21 yang menjadi pilar kebijakan nasional. “Dulu saya juga anak asrama, tahu rasanya berjuang jauh dari rumah. Tapi justru dari situ kita belajar karakter, disiplin, dan daya juang. Itu yang ingin ditanamkan dalam Sekolah Garuda,” tambahnya.

Sekolah Garuda Jadi Pilar Transformasi Pendidikan Nasional

Program Sekolah Garuda Transformasi yang diluncurkan serentak di 16 titik awal ini akan diperluas hingga mencakup 80 sekolah unggulan dan pembangunan 20 sekolah baru di daerah prioritas.

Program ini merupakan wujud nyata Asta Cita ke-5, yaitu “Meningkatkan Akses dan Kualitas Pendidikan,” serta Asta Cita ke-3 tentang “Meningkatkan Kualitas Sumber Daya Manusia untuk Mewujudkan Indonesia Emas.”

Meutya Hafid menjelaskan, kurikulum di Sekolah Garuda akan menyesuaikan dengan sistem pendidikan modern dunia. Siswa diberikan keleluasaan untuk fokus pada bidang minatnya seperti sains, teknologi, atau humaniora tanpa harus mengikuti seluruh mata pelajaran umum seperti sistem konvensional. “Kita ingin melahirkan anak-anak muda Indonesia yang tahu tujuan hidupnya sejak dini. Dengan internet dan digitalisasi, mereka bisa memilih jalan belajar sesuai potensi dan cita-cita mereka,” jelas Meutya.

SMAN Siwalima, Sekolah Perdamaian dari Maluku

Wakil Kepala Sekolah Bidang Kurikulum SMA Siwalima, Elisma Tahalea, dalam kesempatan itu mengungkapkan sejarah pendirian sekolah yang sarat nilai perdamaian.

Menurutnya, SMA Siwalima didirikan pada tahun 2006 atas inisiatif Gubernur Maluku saat itu, Karel Albert Ralahalu, untuk menyatukan anak-anak dari berbagai latar belakang yang terpisah akibat konflik sosial 1999. “Awalnya anak-anak duduk terpisah berdasarkan kelompoknya masing-masing. Tapi dalam dua bulan, mereka menyatu. Guru-guru kami bukan hanya pendidik, tapi juga konselor yang memulihkan semangat mereka,” tutur Elisma dengan nada haru.

Kini, SMA Siwalima telah menjadi salah satu dari 12 sekolah unggulan nasional yang masuk dalam program Garuda Transformasi. Sekolah ini dikenal melahirkan banyak alumni berprestasi, bahkan hingga tingkat internasional. “Kami percaya, setiap anak bukan hanya yang pintar  bisa menjadi unggul kalau diberi kesempatan. Itu semangat kami sejak awal,” ujar Elisma.

Siswa-Siswi Maluku Siap Berkibar ke Dunia

Salah satu siswa SMA Siwalima, Rachel Kristasya I, berbagi pengalaman mengikuti program pertukaran pelajar ke Amerika Serikat. Menurutnya, sistem pendidikan di luar negeri menekankan kemandirian dan kebebasan minat belajar, nilai yang kini mulai diadopsi Sekolah Garuda.

“Di Amerika, siswa bebas memilih bidang yang diminatinya. Tapi semangat teman-teman di Siwalima sama kuatnya kami ingin menggapai mimpi besar untuk Indonesia,” ujar Rachel.

Rachel juga mengaku bangga dapat memperkenalkan budaya Indonesia di berbagai kesempatan internasional, termasuk saat International Education Week di Texas, Amerika Serikat. “Saya berkesempatan mempresentasikan budaya Indonesia kepada wali kota di tempat saya tinggal. Saya merasa membawa nama bangsa,” tambahnya dengan senyum.

Mewujudkan Generasi Unggul, Berkarakter, dan Berdaya Saing

Program Sekolah Garuda Transformasi meneguhkan arah kebijakan pendidikan nasional untuk melahirkan generasi unggul, berakhlak, dan adaptif terhadap perubahan global.

Oleh karena itu, Kementerian Komunikasi dan Digital (Kemkondigi) mendukung penuh upaya ini melalui penguatan literasi digital, ekosistem pendidikan cerdas, serta platform pembelajaran daring yang inklusif. “Tidak ada orang pintar bisa menjadi unggul tanpa karakter yang kuat. Karakter itu yang harus kita jaga, terutama dari anak-anak timur Indonesia yang sudah terbiasa berjuang,” tutup Meutya Hafid.

 

close
Pasang Iklan Disini