Iki Terbaru/Paling Greeess

Showing posts with label Pendidikan. Show all posts
Showing posts with label Pendidikan. Show all posts

Gali Kreatifitas Anak, TP PKK Madiun dan LAZ Nurul Hayat Gelar Lomba Mewarnai

Iki Radio - Anak adalah aset dan calon generasi penerus. Menggali potensi dan kreatifitas anak, menjadi salah satu hal yang harus dilakukan guna mencetak generasi yang kuat dan berdaya saing.


Tim Penggerak PKK Kabupaten Madiun, tentu tidak tinggal diam, dalam menunjukan perannya dalam mempersiapkan calon caln pemimpin bangsa yang kreatif dan tangguh.

Guna menggali kreatifitas anak, TP PKK Kabupaten Madiun, berkolaborasi dengan Lembaga Amil Zakat (LAZ) Nurul Hayat, dan sejumlah lembaga Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) menggelar lomba mewarnai, yang memperebutkan piala ketua TP PKK Kabupaten Madiun, Sabtu (15/11/2025).

Acara yang digelar di Pendopo Muda Graha Kabupaten Madiun ini, dihadiri Ketua TP PKK Kabupaten Madiun, Erni Hari Wuryanto, yang sekaligus selaku Bunda PAUD Kabupaten Madiun. Wakil Ketua TP PKK Kabupaten Madiun, Fitriyana Purnomo Hadi.

Acara yang diikuti ratusan anak usia dini, dari sejumlah lembaga PAUD di Kabupaten Madiun ini dibuka langsung oleh Wakil Bupati Madiun, dr Purnomo Hadi.

“Diharapkan dengan adanya lomba mewarnai mampu menginspirasi anak menjadi anak anak yang mempunyai kreatifitas, mau bekerja sama, berbaur, bersilaturahmi, anak anak yang mau bersama sama berinteraksi satu dengan yang lain,” kata Wabup Madiun.

Ditegaskan, bukan hanya kreatif, namun diharapkan anak anak ini menjadi generasi yang memiliki landasan yang kuat.

“Anak anak pada tingkat usia PAUD dan TK yang merupakan generasi penerus, kedepan akan meningkatkan dan menciptakan motivasi diri menjadi anak yang hebat, namun memiliki landasan iman yang kuat,” tambahnya.

Selaku Bunda PAUD, Erni Hari Wuryanto mengajak seluruh pihak untuk mengambil peran dalam pendidikan generasi penerus.

"Pendidikan itu tanggung jawab bersama. Melalui kegiatan positif akan menanamkan hal hal positif yang akan menjadi bekal anak dimasa yang akan datang," ujarnya.


Sementara itu, Kepala Cabang LAZ Nurul Hayat Madiun, Khoirur Rohman menjelaskan, kegiatan ini diikuti sedikitnya 180 siswa baik dari tingkat Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) dan Taman Kanak Kanak (TK) di Kabupaten Madiun.

"Lomba ini sebetulnya setiap tahun ada, tapi kalau untuk kolaborasi dengan pemerintah khususnya Kabupaten Madiun baru tahun ini,” ujarnya.

Khoirur menambahkan, dipilihnya lokasi kegiatan di Pendopo Kabupaten Madiun ini juga sebagai bentuk edukasi bagi pserta, mengingat Pendopo Muda Graha Kabupaten Madiun merupakan salah satu cagar budaya.

“Biasanya memang kegiatan yang kami laksanakan di tempat umum seperti mall, tapi ini kami pilih di Pendopo karena ingin mengenalkan pada anak anak tentang cagar budaya,” tambahnya.

Lomba yang dilaksanakan dalam rangka Hari Pahlawan ini juga diisi dengan minum jamu serentak.

“Kami ingin memperkenalkan pada anak anak sejak dini bahwa ada minuman yang sehat yang bisa kita produksi sendiri. Harapannya anak anak mengenal produk alami dan tidak lagi tertarik dengan produk junkfood dan produk yang mengandung zat yang tidak bermanfaat,” pungkasnya.

Hebat, Metode GREATER Bawa Guru SMK Negeri 3 Madiun Juara GTK Jatim

Iki Radio - Keluarga besar Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Negeri 3 Madiun patut berbangga. Pasalnya, jelang peringatan Hari Guru Nasional (HGN) 2025, salah seorang pendidik di sekolah kimia itu, berhasil meraih juara dalam lomba inovasi Guru dan Tenaga Kependidikan (GTK) tingkat Provinsi Jawa Timur.

Diah Fahmawati, guru SMK N 3 Madiun yang menjadi juara GTK tingkat Provinsi Jawa Timur

Dia adalah Diah Fahmawati (44) guru kimia analis SMK Negeri 3 Madiun, yang sukses dengan inovasi pembelajaran melalui metode GREATER yang ia ciptakan.

"Saya mewakili sebagai GTK transformatif untuk guru SMK. Maksudnya guru yang memiliki inovasi yang membawa perubahan ditingkat satuan pendidikannya," kata Diah, Jum'at (14/11/2025).

Dijelaskan, merode GREATER pada transformasi dalam pembelajaran yang dilakukannya itu, mendasar pada sistem penerapan pembelajaran mendalam. Tingkat pahaman peserta didik dalam menyerap ilmu yang disampaikan akan lebih mudah dan lebih cepat.

"Melalui inovasi, apakah media pembelajaran atau mungkin pendekatan pembelajarannya atau strategi pembelajarannya sehingga nanti anak lebih memahami atau lebih memiliki output yang lebih baik daripada kalau kita hanya mengajar secara konvensional," lanjutnya.

"GREATER itu saya mencoba mengajak peserta didik dan menggali pengetahuannya. Mulai memunculkan sebuah gagasan (G) kemudian membuat rencana (RE), aplikasi dan analisa (A), kemudian terapan (TE) dan refleksi (R)," tambahnya.

Melalui deep learning diharapkan siswa akan mudah memahami materi yang diajarkan. "Jadi kita fokus pada menyelesaikan masalah-masalah di kelas," ungkapnya.

Diah Fahmawati memulai karir di dunia pendidikan sejak Desember 2003, dan mulai mengajar tahun 2004, sebagai ASN yang ditempatkan di SMK PGRI Mospati Kabupaten Magetan.

Sempat mengenyam pendidikan selama satu semester di Amerika Serikat pada tahun 2015. Kemudian pada tahun 2019, memperoleh beasiswa dari Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) dengan mengambil pendidikan pasca sarjana (S2) di ITB selama 2 tahun.

Dengan momen peringatan HGN 2025 ini, Diah mengajak seluruh guru untuk melihat bahwa profesi sebagai guru lebih kepada panggilan nurani untuk melakukan yang terbaik bagi pendidikan di Indonesia.

"Profesi guru sebagai panggilan, bukan karir, itu yang jadi penguat, lebih meluruskan niat. Harapannya guru indonesia lebih bisa memberikan pelayanan untuk anak anak, lebih inovatif, sehingga ada harmonisasi yang terbentuk dalam pembelajaran,"pungkasnya.(iw/IR)

Sempat Terkendala Listrik, TKA SMK Negeri 3 Madiun Berjalan Lancar

Iki Radio - Pelaksanaan Tes Kemampuan Akademis (TKA), di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Negeri 3 Kota Madiun, sempat mengalami kendala. Beruntung hal itu sudah diketahui saat pelaksanaan uji coba TKA.

Suharto, Kepala SMK Negeri 3 Kota madiun


Hal itu disampaikan Kepala SMK Negeri 3 Kota Madiun, Suharto, dihari terakhir pelaksanaan TKA, Kamis (06/11/2025).

"Kalau kendala itu pemakaian listrik, masalah pembagian phase listrik. Namun itu bisa diatasi, dan untungnya itu pada saat uji coba," katanya.

Namun pada saat pelaksanaan, kata Suharto, sempat terjadi trouble pada sistem website yang digunakan.

"Itu terjadi dihari kedua sesi terakhir. Namun bukan hanya di SMK 3, tapi secara menyeluruh. Kalau jaringan internet, aman tidak ada kendala," lanjut Suharto yang juga ketua Musyawarah Kerja Kepala Sekolah (MKKS) Kota Madiun.

Dari 500 jumlah siswa kelas 12 di SMK Negeri 3 Madiun ini, hanya 50 persen atau 250 siswa saja yang mengikuti TKA.

"Karena dari awal memang tidak diwajibkan ikut (TKA). Dan alasan lain karena waktunya bersamaan dengan pelaksanaan prakerin. Jadi banyak siswa kami yang diluar kota," tambahnya.

Soal hasil pelaksanaan TKA itu sendiri dikatakan hingga kini belum ada pemberitahuan lebih lanjut.

"Soal hasilnya nanti bagaimana belum ada tindaklanjut. Hanya mengukur kemampuan siswa. Kalau ternyata hasil itu (TKA) untuk persyaratan tertentu juga belum tahu. Yang jelas di SMK 3 over all berjalan lancar," tandasnya.(iw/IR)

SR Kabupaten Madiun, Ditargetkan Beroperasi Tahun Ajaran 2026/2027

Iki Radio - Sekolah Rakyat (SR) di Kabupaten Madiun ditargetkan akan mulai beroperasi pada tahun ajaran 2026/2027. Berbeda dengan sejumlah daerah lain, SR Kabupaten Madiun nantinya akan membuka kelas, dari kelas 1 hingga kelas 12.

Tarnu Ashidiq, Sekretaris Dinas Sosial Kabupaten Madiun

"Untuk Sekolah Rakyat di Kabupaten Madiun, nanti akan menerima siswa dari semua tingkatan, mulai setingkat Sekolah Dasar (SD), Sekolah Menengah Pertama (SMP) dan setingkat SMA/SMK," terang Tarnu Ashidiq, Sekretaris Dinas Sosial Kabupaten Madiun, Jum’at (24/10/2025).

Mantan Camat Kebonsari itu menjelaskan, siswa di SR Kabupaten Madiun adalah anak usia sekolah yang masuk pada Data Tunggal Sosial dan Ekonomi Nasional (DTSEN), dengan menggunakan sistem pembelajaran boarding school.

"Semua anak usia sekolah yang masuk pada DTSEN, nantinya bisa masuk di SR Kabupaten Madiun. Tentu ada tahap verifikasinya, dan nanti bekerjasama dengan OPD terkait lainnya," jelasnya.

Rencananya gedung Sekolah Rakyat Kabupaten Madiun akan dibangun di wilayah Kelurahan Nglames, Kecamatan Madiun Kabupaten Madiun, dengan lahan seluas 8,5 Hektar.

"Sudah disiapkan lahannya dari lahan kas desa yang juga aset Pemkab Madiun. Kita terima kunci saja, nanti yang membangun gedungnya dari dinas PUPR," tandasnya.

Sedangkan saat ini, Dinas Sosial Kabupaten Madiun tengah menyiapkan regulasi sesuai dengan aturan yang ada dalam persiapan operasional Sekolah Rakyat di Kabupaten Madiun.

Sekolah Rakyat Probolinggo Terapkan Pendidikan Digital, Diskominfo Siapkan Ekosistem Aman

Iki Radio - Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kota Probolinggo, Lucia Aries Yuliyanti, menegaskan komitmen pemerintah daerah dalam memperkuat ekosistem Sekolah Rakyat (SR) Terintegrasi 7 yang berbasis digital.

Plt Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kota Probolinggo, Lucia Aries Yuliyanti, di Kantor Dinas Kominfo Kota Probolinggo, pada Jumat (17/10/2025). 

Dukungan ini sejalan dengan program nasional untuk memuliakan anak dari keluarga kurang mampu melalui akses pendidikan yang aman, modern, dan inklusif. “Sekolah Rakyat Terintegrasi 7 basisnya adalah sekolah digital. Diskominfo harus matching dengan program nasional yakni menyiapkan tata kelola data, meningkatkan literasi digital, dan memastikan akses konten yang positif bagi anak-anak,” ujar Lucia di Kantor Dinas Kominfo Kota Probolinggo, Jawa Timur, pada Jumat (17/10/2025).

Diskominfo mengembangkan skema pembaruan dan pencocokan data siswa SR Terintegrasi 7 dengan umpan balik dari kementerian terkait. Tujuannya, memastikan penyaluran program tepat sasaran sekaligus memperkuat monitoring capaian belajar dan perlindungan anak. “Data anak yang bersekolah di SR Terintegrasi 7 akan kami matching dengan data balikan dari pusat. Ini penting agar layanan pendidikan dan perlindungan sosial tepat sasaran,” kata Lucia.

Untuk meningkatkan minat baca dan keterampilan digital, Diskominfo memperluas pemanfaatan perpustakaan digital ‘iProbolinggo’ yang dapat diakses kapan saja. Selain kanal daring, dukungan luring disiapkan bersama instansi terkait agar siswa SR Terintegrasi 7 mudah memperoleh bahan bacaan bermutu. “Dengan iProbolinggo, anak-anak SR Terintegrasi 7 lebih mudah mengakses buku secara online. Kampanye literasi kami lakukan masif agar budaya baca tumbuh, baik digital maupun cetak,” jelasnya.

Diskominfo menjalankan program internet sehat dengan pendampingan intensif bersama tenaga pendidik dan wali asrama. Edukasi diarahkan pada pemilahan konten, penguatan keamanan fitur penyaring iklan, dan pembiasaan etika berinternet untuk mencegah paparan kekerasan maupun pornografi. “Dunia digital ibarat dua mata pisau. Kami hadir agar sisi positifnya dominan: penyaringan konten, edukasi etika digital, dan penguatan literasi agar anak mampu menilai informasi,” tegas Lucia.

Sebagai bagian dari pendidikan literasi, Diskominfo mengaktifkan klinik hoaks. Siswa dilatih melakukan tabayun (verifikasi informasi), mengenali clickbait, serta membedakan fakta dan opini sehingga tidak mudah terpapar disinformasi.

Menjawab rencana pemberian laptop kepada siswa, Diskominfo menyiapkan paket pendampingan agar perangkat dimanfaatkan untuk kegiatan belajar, pengayaan materi, dan proyek kreatif (termasuk pengenalan AI secara bertahap sesuai usia). “Ketika anak menerima laptop, pendampingan harus jalan. Kami pastikan penggunaannya untuk hal-hal produktif,” kata Lucia.

Program SR Terintegrasi 7 tidak berdiri sendiri. Diskominfo menegaskan perlunya sinergi lintas-OPD dan pimpinan daerah untuk mencapai target penghapusan 3K: kekerasan, kemiskinan, dan kebodohan. “Pendekatannya holistik–integratif. Pilar-pilar program harus saling menopang agar tujuan nasional tercapai di daerah,” tutur Lucia.

Selain perpustakaan digital, tersedia gerakan “satu guru, satu buku cerita” untuk menumbuhkan kegemaran membaca sejak dini. Waktu-waktu rawan (jam luang) dipetakan agar dapat diisi dengan aktivitas literasi.

Menanggapi tren gim daring, Diskominfo membuka ruang kurasi gim edukatif yang melatih kognitif dan analisis. Edukasi diberikan agar siswa menghindari gim berkonten kekerasan/pornografi, sekaligus menjajaki talent scouting bagi peminatan olahraga elektronik yang sehat dan beretika. “Kalau kontennya edukatif dan sesuai norma, akan kami dorong. Tetapi konten yang tak sejalan dengan kaidah dan hukum akan kami sarankan untuk dihindari,” ujarnya.

Sejak sebelum SR Terintegrasi 7 beroperasi, Diskominfo telah menggencarkan publikasi, flyer, dan promosi edukatif melalui kanal komunikasi publik agar masyarakat memahami manfaat SR Terintegrasi 7 dan mengatasi keraguan menitipkan anak di sekolah berbasis asrama.

Lucia optimistis SR Terintegrasi 7 melahirkan generasi emas 2045: cakap digital, berkarakter, dan siap mengambil tongkat estafet pembangunan. “Lingkungan belajar yang sehat, seleksi guru yang ketat, dan perangkat ajar modern membuat anak-anak selangkah lebih maju untuk meningkatkan life skills dan taraf hidup,” pungkasnya.

Sekolah Garuda Tingkatkan Minat Siswa SMAN Banua Kuliah ke Luar Negeri

Iki Radio - Program Sekolah Garuda Transformasi yang diterapkan di SMAN Banua Kalimantan Selatan terbukti meningkatkan minat siswa untuk melanjutkan studi ke luar negeri. Melalui pendampingan akademik, penguatan kurikulum sains dan bahasa, serta kerja sama dengan perguruan tinggi pendamping, sekolah ini berhasil menumbuhkan motivasi dan kesiapan siswa untuk bersaing di universitas kelas dunia.

Siswa kelas XII SMAN Banua Kalimantan Selatan, Muhammad Rizki Hasan, dan Fremmunizar Syahel Akbar, pada Rabu (15/10/2025)

Hal tersebut diungkapkan Kepala SMAN Banua, Risa Lisdariani, saat ditemui di Banjarbaru, Kalimantan Selatan, Rabu (15/10/2025).

“Dari 75 siswa kelas XII, sebanyak 51 orang tercatat memiliki minat untuk melanjutkan studi di luar negeri. Sekolah mengakui bahwa angka ini masih perlu digali lebih lanjut melalui pendampingan psikologis dari Undiknas untuk memastikan motivasi internal dan eksternal siswa benar-benar kuat,” ujar Risa.

Ia menjelaskan, berdasarkan data sekolah, sekitar 60 persen siswa kelas XII kini menargetkan studi ke perguruan tinggi luar negeri, termasuk yang masuk dalam daftar 100 besar dunia.

Program Garuda Transformasi menjadi bukti keberhasilan pemerintah dalam memperluas akses pendidikan unggul melalui kolaborasi antara pemerintah pusat, daerah, dan perguruan tinggi pendamping.

Salah satu siswa kelas XII SMAN Banua, Muhammad Rizki Hasan, mengaku termotivasi untuk melanjutkan studi ke luar negeri karena reputasi sekolahnya yang unggul dan fasilitas pendidikan yang memadai.

“Sekolah ini menyediakan fasilitas lengkap, termasuk asrama, makanan yang dijamin, dan yang terpenting gratis,” ujar Hasan.

Meski orang tuanya hanya berprofesi sebagai penjual makanan, Hasan menilai status SMAN Banua sebagai Sekolah Garuda Transformasi membangkitkan kembali harapannya untuk kuliah di luar negeri.

Siswa peraih juara II Lomba Fisika di Universitas Lambung Mangkurat tersebut menargetkan dapat melanjutkan pendidikan ke Nanyang Technological University (NTU) Singapura, dengan pilihan jurusan teknik mesin, material, atau kimia.

“Program Sekolah Garuda ini memudahkan anak-anak untuk melanjutkan pendidikan ke luar negeri, dengan biaya yang ditanggung oleh pemerintah. Saya akan belajar lebih giat dan berdoa agar bisa kuliah di luar negeri, lalu berkontribusi kembali kepada Indonesia,” kata dia.

Hal senada disampaikan Fremmunizar Syahel Akbar, peraih medali emas Olimpiade Sains Nasional (OSN) 2025 bidang geografi yang diselenggarakan oleh Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah melalui Balai Pengembangan Talenta Indonesia (BPTI).

Syahel yang juga duduk di kelas XII SMAN Banua mengaku memilih sekolah tersebut karena fasilitas sains yang lengkap dan lingkungan belajar yang mendukung.

“SMAN Banua sangat mendukung minat kami dari segi sarana dan prasarana. Dukungan ini terlihat dari tersedianya laboratorium fisika dan biologi yang lengkap,” ungkap dia.

Ia menuturkan, terpilihnya SMAN Banua sebagai salah satu Sekolah Garuda semakin memotivasi dirinya untuk melanjutkan kuliah ke luar negeri, khususnya ke Amerika Serikat.

“Dengan adanya program Sekolah Garuda, motivasi saya semakin tinggi dan Amerika terasa sudah dekat sekali,” tegas dia.

Syahel menambahkan, dirinya akan terus belajar dan menggali informasi seputar pendidikan tinggi di luar negeri.

“Saya semakin percaya diri melihat kesempatan yang terbuka lebar dan dukungan pemerintah yang kuat,” tutupnya.

Sekolah Garuda diharapkan tidak hanya melahirkan insan cerdas dan berdaya saing global, tetapi juga berjiwa kepemimpinan dan berorientasi pengabdian kepada bangsa.

Dua belas Sekolah Garuda Transformasi meliputi: SMAN 10 Fajar Harapan (Aceh), SMA Unggul Del (Sumatera Utara), MAN Insan Cendekia Ogan Komering Ilir (Sumatera Selatan), SMAN Unggulan MH Thamrin (DKI Jakarta), SMA Cahaya Rancamaya (Jawa Barat), SMA Taruna Nusantara (Jawa Tengah), SMA Pradita Dirgantara (Jawa Tengah), SMAN 10 Samarinda (Kalimantan Timur), SMAN Banua BBS (Kalimantan Selatan), MAN Insan Cendekia Gorontalo (Gorontalo), SMAN Siwalima Ambon (Maluku), dan SMA Averos Sorong (Papua Barat Daya).

Sementara empat lokasi pembangunan Sekolah Garuda Baru berada di Belitung Timur (Babel), Timor Tengah Selatan (NTT), Konawe Selatan (Sultra), dan Bulungan (Kaltara).

Hingga 2029, pemerintah menargetkan 80 sekolah menjadi bagian dari Sekolah Garuda Transformasi serta membangun 20 Sekolah Garuda Baru di daerah prioritas.

Dengan pendekatan transformasi dan pemerataan, Sekolah Garuda diharapkan menjadi pusat unggulan sains dan teknologi nasional yang melahirkan talenta dari seluruh pelosok negeri—dari Aceh hingga Papua.

Dari Banua untuk Indonesia: Sekolah Garuda SMAN BBS Lahirkan Talenta Sains dan Generasi Inovatif

Iki Radio - Pemerintah melalui Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Kemdiktisaintek) resmi memperkenalkan Sekolah Garuda Transformasi di SMAN Banua Bilingual Boarding School (BBS), Kalimantan Selatan. Langkah ini menjadi bagian dari peluncuran serentak Sekolah Garuda di 16 titik seluruh Indonesia, sebagai wujud nyata pemerataan akses pendidikan unggul dan pembinaan talenta sains di daerah.

Program Sekolah Garuda merupakan bagian dari Program Hasil Terbaik Cepat Nomor 4 dan Asta Cita Nomor 4, yang menitikberatkan pada pembangunan sekolah-sekolah unggul terintegrasi di setiap kabupaten/kota serta penguatan SDM bidang sains dan teknologi.

Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi, Brian Yuliarto, menegaskan bahwa kehadiran Sekolah Garuda merupakan langkah konkret pemerintah dalam menyiapkan generasi unggul dan memperluas kesempatan pendidikan bermutu hingga ke pelosok negeri. “Pendidikan berkualitas adalah pilar utama kemajuan dan daya saing bangsa,” tegas Menteri Brian.

Apresiasi juga datang dari Menekraf Teuku Riefky Harsya, yang menilai Sekolah Garuda sebagai terobosan strategis yang sejalan dengan arah pembangunan ekonomi kreatif berbasis ilmu pengetahuan dan inovasi.

“Sekolah Garuda ini menjadi langkah strategis untuk menyiapkan generasi penggerak kemajuan bangsa yang menguasai sains, teknologi, dan inovasi. Kita harus cerdas dan pintar, tapi juga jangan lupa menggunakan akal dan rasa. Kreativitas dan kecerdasan sosial menjadi kunci agar anak-anak kita mampu beradaptasi dan menciptakan solusi baru di masa depan,” ujar Menekraf Riefky, dalam keterangan tertulis, Kamis (9/10/2025).

Ia menambahkan, Sekolah Garuda bukan sekadar lembaga pendidikan, melainkan wadah pengembangan karakter, kreativitas, dan kepemimpinan muda yang siap menghadapi tantangan global.

Optimisme serupa datang dari guru Bahasa Inggris SMAN BBS, Bianca Maria Salita, yang melihat hadirnya Sekolah Garuda sebagai kesempatan besar bagi siswa di daerah untuk menembus batas impian.

“Sekolah Garuda membuka banyak kesempatan untuk anak-anak kami yang tanpa dukungan program ini mungkin tidak akan berani bermimpi besar. Saya percaya dari Banua ini akan lahir generasi yang siap menjelajahi dunia dan memberikan kontribusi bagi Indonesia,” tutur Bianca.

Ia menilai, peran guru kini tidak hanya sebagai pengajar, tetapi juga mentor riset dan pembimbing karakter, sejalan dengan semangat transformasi pendidikan yang diusung pemerintah.

Salah satu siswa, Najwa Azura Putri Arrahman, mengaku bangga menjadi bagian dari Sekolah Garuda.

“Saya sangat bersyukur bisa menjadi bagian dari program ini. Sekolah Garuda memberi saya keyakinan untuk melanjutkan pendidikan hingga ke luar negeri—sesuatu yang dulu terasa mustahil,” ungkapnya.

SMAN BBS dikenal memiliki sarana pembelajaran modern dan mendukung sistem asrama. Fasilitasnya mencakup laboratorium fisika, kimia, biologi, komputer, dan bahasa, perpustakaan digital, poliklinik, gymnasium, serta balairung berkapasitas seribu orang.

Fasilitas tersebut menjadi fondasi penting bagi penerapan pembelajaran berbasis riset dan eksperimen. Namun, Bianca menilai perlengkapan laboratorium sains masih perlu terus diperkuat agar proses praktikum lebih optimal dan inovatif.

Kehadiran Sekolah Garuda Transformasi di Kalimantan Selatan menjadi tonggak penting pemerataan akses pendidikan unggul di wilayah tengah Indonesia. Dengan dukungan pemerintah pusat dan daerah, serta semangat siswa dan guru, SMAN BBS siap menjadi pusat inovasi pendidikan, pengembangan karakter, dan pembibitan talenta sains nasional.

Sekolah Garuda bukan hanya simbol kemajuan pendidikan, tetapi juga wujud nyata kehadiran negara dalam menyiapkan generasi muda yang siap berkompetisi dan berkontribusi untuk Indonesia Maju.

Top

Teater Musikal Anak “Hikayat Anak yang Sombong” Hadir di Surabaya

Iki Radio - Ditengah semakin jarangnya pertunjukan teater anak di Surabaya, Bengkel Muda Surabaya kembali menghadirkan sebuah karya teater musikal anak berjudul “Hikayat Anak yang Sombong”, yang akan dipentaskan pada Sabtu dan Minggu, 11–12 Oktober 2025 pukul 19.30 WIB di Gedung Balai Budaya, Jl. Gubernur Suryo 15, Komplek Balai Pemuda Surabaya.

Pertunjukan ini diangkat dari cerita legenda Sangkuriang, kisah rakyat asal Jawa Barat yang disajikan dalam bentuk teater musikal anak, sebuah bentuk seni yang kini mulai jarang ditemui di Surabaya. Melalui perpaduan dialog, musik, tata gerak dan elemen tradisional lokal menciptakan panggung lebih ekspresif. Pementasan ini mengajak penonton menyelami dunia anak-anak yang penuh imajinasi dan keceriaan, sembari menanamkan nilai moral tentang kerendahan hati dan pentingnya menghormati orang tua.

“Pementasan teater musikal anak seperti ini sudah jarang di Surabaya. Kami ingin menghadirkan kembali ruang bermain yang mendidik, yang tidak hanya menghibur tapi juga menanamkan nilai-nilai etika bagi anak-anak di tengah dunia modern yang serba cepat,” ujar Heroe Budiarto, sutradara sekaligus Ketua Umum Bengkel Muda Surabaya, Rabu(8/10/2025).

Sejak tahun 2018, Bengkel Muda Surabaya membuka kelas teater anak bekerja sama dengan Dinas Kebudayaan, Pariwisata, Pemuda dan Olahraga Pemerintah Kota Surabaya. Dari sinilah lahir Teater Anak Bengkel Muda Surabaya, yang konsisten melibatkan anak-anak usia sekolah dasar hingga menengah pertama untuk belajar seni peran dan bekerja sama dalam dunia teater.

Beberapa karya yang telah dipentaskan sebelumnya antara lain: “Sawunggaling Anak Dunia” (2019), “Jaka Jumput Tanding” (2021), “Merdeka Negeriku” (2022), “Dolanan Yuk” (2022), dan kini “Hikayat Anak yang Sombong” (2025).

Konsep garapan tahun ini dikembangkan dengan memadukan adegan, musik, dan tata gerak yang memperkuat suasana cerita. Pertunjukan juga menampilkan kembali permainan tradisional (dolanan) yang nyaris punah oleh arus zaman, seperti sepur-sepuran, bernyanyi berbalas, serta bermain bersama di bawah sinar bulan—suasana masa kecil yang kini jarang dialami anak-anak di perkotaan.

“Kami ingin mengingatkan kembali betapa berharganya kebersamaan dan permainan sederhana masa lalu. Anak-anak sekarang tumbuh di tengah dunia digital yang cepat, tapi mereka tetap butuh ruang untuk berimajinasi dan belajar tentang kehidupan dengan cara yang menyenangkan,” tambah Heroe.

Dengan kemasan yang riang dan penuh warna, “Hikayat Anak yang Sombong” bukan hanya tontonan keluarga yang menghibur, tetapi juga cermin pendidikan moral yang relevan dengan kondisi anak masa kini — agar kelak mereka tumbuh menjadi generasi yang rendah hati, bijak, dan berbudaya. (mad/hjr)

Menkomdigi: Sekolah Garuda Transformasi Siapkan Generasi Unggul Berkarakter dari Timur Indonesia

Iki Radio - Menteri Komunikasi dan Digital (Menkomdigi) Meutya Hafid menegaskan bahwa program Sekolah Garuda Transformasi merupakan langkah strategis Presiden Prabowo Subianto dalam menyiapkan generasi unggul 2045 yang berkarakter kuat dan berdaya saing global.

Menkomdigi Meutya Hafid menghdiri peluncuran program Sekolah Garusda Transformasi di SMAN Siwalima Ambon, Maluku, Rabu (8/10/2025).

Dalam peluncuran program di SMA Siwalima Ambon, Maluku, Meutya mengatakan bahwa inisiatif ini merupakan bagian dari visi besar Presiden untuk memperluas akses pendidikan unggul ke seluruh pelosok Indonesia, termasuk kawasan timur. “Semangat program ini sebenarnya sudah ada sejak awal Presiden memimpin. Beliau ingin memastikan bahwa anak-anak dari seluruh Indonesia, termasuk Maluku, punya kesempatan yang sama untuk menjadi generasi emas Indonesia 2045,” ujar Meutya Hafid pada Rabu (8/10/2025).

Menurutnya, pendidikan transformatif yang diterapkan dalam Sekolah Garuda menekankan kebebasan minat belajar, kolaborasi global, serta pembentukan karakter. Hal itu sejalan dengan semangat digitalisasi dan kompetensi abad ke-21 yang menjadi pilar kebijakan nasional. “Dulu saya juga anak asrama, tahu rasanya berjuang jauh dari rumah. Tapi justru dari situ kita belajar karakter, disiplin, dan daya juang. Itu yang ingin ditanamkan dalam Sekolah Garuda,” tambahnya.

Sekolah Garuda Jadi Pilar Transformasi Pendidikan Nasional

Program Sekolah Garuda Transformasi yang diluncurkan serentak di 16 titik awal ini akan diperluas hingga mencakup 80 sekolah unggulan dan pembangunan 20 sekolah baru di daerah prioritas.

Program ini merupakan wujud nyata Asta Cita ke-5, yaitu “Meningkatkan Akses dan Kualitas Pendidikan,” serta Asta Cita ke-3 tentang “Meningkatkan Kualitas Sumber Daya Manusia untuk Mewujudkan Indonesia Emas.”

Meutya Hafid menjelaskan, kurikulum di Sekolah Garuda akan menyesuaikan dengan sistem pendidikan modern dunia. Siswa diberikan keleluasaan untuk fokus pada bidang minatnya seperti sains, teknologi, atau humaniora tanpa harus mengikuti seluruh mata pelajaran umum seperti sistem konvensional. “Kita ingin melahirkan anak-anak muda Indonesia yang tahu tujuan hidupnya sejak dini. Dengan internet dan digitalisasi, mereka bisa memilih jalan belajar sesuai potensi dan cita-cita mereka,” jelas Meutya.

SMAN Siwalima, Sekolah Perdamaian dari Maluku

Wakil Kepala Sekolah Bidang Kurikulum SMA Siwalima, Elisma Tahalea, dalam kesempatan itu mengungkapkan sejarah pendirian sekolah yang sarat nilai perdamaian.

Menurutnya, SMA Siwalima didirikan pada tahun 2006 atas inisiatif Gubernur Maluku saat itu, Karel Albert Ralahalu, untuk menyatukan anak-anak dari berbagai latar belakang yang terpisah akibat konflik sosial 1999. “Awalnya anak-anak duduk terpisah berdasarkan kelompoknya masing-masing. Tapi dalam dua bulan, mereka menyatu. Guru-guru kami bukan hanya pendidik, tapi juga konselor yang memulihkan semangat mereka,” tutur Elisma dengan nada haru.

Kini, SMA Siwalima telah menjadi salah satu dari 12 sekolah unggulan nasional yang masuk dalam program Garuda Transformasi. Sekolah ini dikenal melahirkan banyak alumni berprestasi, bahkan hingga tingkat internasional. “Kami percaya, setiap anak bukan hanya yang pintar  bisa menjadi unggul kalau diberi kesempatan. Itu semangat kami sejak awal,” ujar Elisma.

Siswa-Siswi Maluku Siap Berkibar ke Dunia

Salah satu siswa SMA Siwalima, Rachel Kristasya I, berbagi pengalaman mengikuti program pertukaran pelajar ke Amerika Serikat. Menurutnya, sistem pendidikan di luar negeri menekankan kemandirian dan kebebasan minat belajar, nilai yang kini mulai diadopsi Sekolah Garuda.

“Di Amerika, siswa bebas memilih bidang yang diminatinya. Tapi semangat teman-teman di Siwalima sama kuatnya kami ingin menggapai mimpi besar untuk Indonesia,” ujar Rachel.

Rachel juga mengaku bangga dapat memperkenalkan budaya Indonesia di berbagai kesempatan internasional, termasuk saat International Education Week di Texas, Amerika Serikat. “Saya berkesempatan mempresentasikan budaya Indonesia kepada wali kota di tempat saya tinggal. Saya merasa membawa nama bangsa,” tambahnya dengan senyum.

Mewujudkan Generasi Unggul, Berkarakter, dan Berdaya Saing

Program Sekolah Garuda Transformasi meneguhkan arah kebijakan pendidikan nasional untuk melahirkan generasi unggul, berakhlak, dan adaptif terhadap perubahan global.

Oleh karena itu, Kementerian Komunikasi dan Digital (Kemkondigi) mendukung penuh upaya ini melalui penguatan literasi digital, ekosistem pendidikan cerdas, serta platform pembelajaran daring yang inklusif. “Tidak ada orang pintar bisa menjadi unggul tanpa karakter yang kuat. Karakter itu yang harus kita jaga, terutama dari anak-anak timur Indonesia yang sudah terbiasa berjuang,” tutup Meutya Hafid.

 

Pemerintah Luncurkan Sekolah Garuda di 16 Titik, Siapkan Generasi Emas 2045 Berdaya Saing Global

Iki Radio - Pemerintah bersiap meluncurkan Sekolah Garuda, program strategis pendidikan unggulan yang akan dikenalkan serentak pada Rabu, 8 Oktober 2025, di 16 titik di seluruh Indonesia. Program ini menjadi bagian dari Program Hasil Terbaik Cepat (PHTC) Presiden Prabowo Subianto, sebagai langkah nyata pemerataan akses pendidikan berkualitas di setiap pelosok negeri.

Sekolah Garuda dirancang untuk membuka jalan bagi anak-anak Indonesia berprestasi dari seluruh daerah agar mampu menembus kampus-kampus terbaik dunia. “Sekolah Garuda menjadi penyempurna orkestrasi transformasi pendidikan,” ujar Wakil Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi Prof. Stella Christie di Jakarta, Selasa (7/10/2025).

Menurut Stella, inisiatif ini merupakan realisasi visi besar Presiden Prabowo untuk melahirkan generasi unggul sains dan teknologi yang siap membawa Indonesia menuju Generasi Emas 2045.

“Sekolah Garuda adalah cara pemerintah memperluas akses pendidikan unggul yang inklusif. Meracik talenta sains dan teknologi dari anak-anak berprestasi di penjuru negeri,” tambahnya.

Sekolah Garuda diharapkan tidak hanya melahirkan insan cerdas dan berdaya saing global, tetapi juga berjiwa kepemimpinan dan berorientasi pengabdian kepada bangsa.

Pengenalan serentak Sekolah Garuda akan dilakukan di 12 Sekolah Garuda Transformasi dan empat lokasi pembangunan Sekolah Garuda Baru.

Dua belas Sekolah Garuda Transformasi meliputi: SMAN 10 Fajar Harapan (Aceh), SMA Unggul Del (Sumatera Utara), MAN Insan Cendekia Ogan Komering Ilir (Sumatera Selatan), SMAN Unggulan MH Thamrin (DKI Jakarta), SMA Cahaya Rancamaya (Jawa Barat), SMA Taruna Nusantara (Jawa Tengah), SMA Pradita Dirgantara (Jawa Tengah), SMAN 10 Samarinda (Kalimantan Timur), SMAN Banua BBS (Kalimantan Selatan), MAN Insan Cendekia Gorontalo (Gorontalo), SMAN Siwalima Ambon (Maluku), dan SMA Averos Sorong (Papua Barat Daya).

Sementara empat lokasi pembangunan Sekolah Garuda Baru berada di Belitung Timur (Babel), Timor Tengah Selatan (NTT), Konawe Selatan (Sultra), dan Bulungan (Kaltara).

Hingga 2029, pemerintah menargetkan 80 sekolah menjadi bagian dari Sekolah Garuda Transformasi serta membangun 20 Sekolah Garuda Baru di daerah prioritas.

Stella menjelaskan, Sekolah Garuda berdiri di atas tiga pilar utama. Pertama, penyeimbang akses, yakni pemerataan kesempatan bagi semua anak Indonesia untuk berprestasi tanpa batas wilayah, Kedua, inkubator kepemimpinan, yang menanamkan karakter dan nilai kebangsaan bagi calon pemimpin masa depan, dan Ketiga, penguatan prestasi dan pengabdian, yakni membentuk siswa berprestasi akademik tinggi sekaligus memiliki semangat kembali mengabdi untuk negeri.

“Selain unggul secara akademik, siswa Sekolah Garuda diharapkan tetap memiliki semangat melayani dan memberi kontribusi nyata bagi masyarakat,” ujar Stella.

Keberadaan Sekolah Garuda menjadi bagian penting dari strategi penguatan sumber daya manusia (SDM) unggul.

Berdasarkan Human Capital Index, rata-rata siswa Indonesia baru memanfaatkan 54 persen dari potensi utuhnya. Karena itu, pemerintah mendorong pendidikan yang mampu mengoptimalkan talenta nasional secara menyeluruh.

Program Sekolah Garuda juga melanjutkan keberhasilan Beasiswa Indonesia Maju (BIM) yang telah mengantarkan 143 siswa Indonesia berkuliah di 100 perguruan tinggi terbaik dunia pada 2024.

Dengan pendekatan transformasi dan pemerataan, Sekolah Garuda diharapkan menjadi pusat unggulan sains dan teknologi nasional yang melahirkan talenta dari seluruh pelosok negeri—dari Aceh hingga Papua.

“Sekolah Garuda adalah simbol bahwa tidak ada batas bagi anak Indonesia untuk bermimpi besar dan menggapai dunia,” pungkas Stella.

Sekolah Rakyat di Muncar Banyuwangi, Harapan Baru dari Air Mata Seorang Ibu Tunanetra

Iki Radio - Suasana haru mewarnai pembukaan Sekolah Rakyat di Balai Pelatihan Vokasi dan Produktivitas (BPVP) Muncar, Banyuwangi, Selasa (30/9/2025). Sebanyak 73 anak dari berbagai latar belakang diantar orang tua dan keluarganya untuk menempuh pendidikan berasrama di sekolah gratis yang digagas Presiden Prabowo Subianto ini.

Di antara riuh suasana, momen paling menyentuh datang dari Nur Wahidah (50), seorang ibu tunanetra asal Desa Sumberberas, Kecamatan Muncar. Air matanya menetes saat disapa dan diajak berbincang oleh Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani yang hadir meresmikan pembukaan sekolah tersebut.

Dengan suara lirih, Nur Wahidah menceritakan kehidupannya. Ia memiliki empat anak. Anak sulungnya telah meninggal dunia, anak kedua sudah bekerja, anak ketiga masih duduk di bangku SMA, sementara yang ia antar ke Sekolah Rakyat adalah Rehan Meizi, anak bungsunya yang kini kelas 5 SD.

Sejak sembilan tahun lalu, penglihatannya hilang. Suaminya pergi meninggalkan keluarga sejak Rehan masih berusia sebulan. Sejak itu, Wahidah berjuang seorang diri membesarkan anak-anaknya dengan penghasilan seadanya dari jasa pijat.

“Sudah sembilan tahun saya kehilangan penglihatan. Untuk hidup, saya hanya bisa bekerja sebagai tukang pijat. Dengan adanya Sekolah Rakyat ini, saya merasa sangat terbantu. Semoga anak saya bisa maju, berkembang, dan menjadi orang yang sukses kelak,” ungkapnya.

Mendengar itu, Ipuk menguatkan. “Tetaplah semangat ngih Bu. InsyaAllah anak-anak ibu bisa menggapai cita-citanya. Bapak Presiden melalui Sekolah Rakyat ini ingin semua anak memiliki kesempatan yang sama untuk memperoleh Pendidikan,” kata Ipuk menguatkan.

Puluhan orang tua lain juga menyimpan asa yang sama. Tutik (54), warga Songgon, tampak bersemangat ketika mengantar anaknya, Hidayatur Ramadan, yang kini duduk di kelas 2 SMA, untuk mulai bersekolah di Sekolah Rakyat.

“Perasaan saya senang sekali setelah tahu tempatnya nyaman. Daripada di rumah main terus, di sini anak saya lebih terarah. Hati saya juga lega, apalagi semuanya gratis,” tutur Tutik.

Sejak sembilan tahun lalu, Tutik harus berjuang seorang diri setelah suaminya meninggal dunia. Untuk menghidupi keluarga, ia berjualan es dan camilan di sekitar desanya. Meski penghasilan pas-pasan, semangatnya tak pernah surut demi masa depan anak-anaknya.

Semangat juga terpancar dari Yesi, siswi SMA asal Siliragung yang turut diajak berdialog langsung oleh Bupati Ipuk. Sebelumnya, ia sempat bersekolah di Tulungagung sebelum memutuskan pulang ke Banyuwangi untuk merawat neneknya yang sakit.

“Awalnya saya mau sekolah di SMK PGRI, lalu saya direkomendasikan oleh pendeta saya bahwa ada sekolah program presiden. Saya tertarik, karena memang kami kurang mampu akhirnya saya memutuskan untuk sekolah di sini,” kata Yesi.

Yesi bertekad akan bersungguh-sungguh belajar di Sekolah Rakyat. Ia ingin melanjutkan kuliah setelah lulus SMA dengan cita-cita menjadi seorang psikolog. Selain itu, ia juga mengasah keterampilan di bidang seni, terutama menyanyi dan menari.

Bupati Ipuk Fiestiandani mendoakan agar cita-cita Yesi dan para siswa lain dapat terwujud.

“Semoga apapun cinta cita kalian mudah-mudahan bisa diwujudkan. Belajarlah dengan sungguh-sungguh, jadikan Sekolah Rakyat ini jadi langkah awal untuk mewujudkan harapan apapun di masa depan,” kata Ipuk. (*)

SRMA 36 Bojonegoro, Model Pendidikan Asrama untuk Pemerataan Akses Belajar

Iki Radio - Kabupaten Bojonegoro menjadi salah satu dari 100 kabupaten/kota rintisan awal program Sekolah Rakyat. Sebanyak 100 peserta didik kini menjalani pendidikan berbasis asrama sebagai upaya pemerataan akses pendidikan di Indonesia.

Kebersamaan para siswa Sekolah Rakyat Menengah Atas (SRMA) 36 Bojonegoro menjadi contoh nyata bahwa menempuh pendidikan membutuhkan perjuangan, waktu, serta kedisiplinan yang tinggi demi meraih kesuksesan dan memutus rantai kemiskinan.

Kepala SRMA 36 Bojonegoro, Shobirin, menjelaskan bahwa dalam pengembangan media pembelajaran dan peningkatan kualitas pengajaran, pihak sekolah mengintegrasikan keterampilan lunak (soft skill) dan pemanfaatan teknologi secara seimbang.

“Seperti penggunaan teknologi digital dan keterampilan abad ke-21 melalui aplikasi pembelajaran interaktif, pemanfaatan kecerdasan buatan (AI), serta presentasi multimedia,” ujar Shobirindi Gedung Pusdiklat BKPP Bojonegoro.

Selain teknologi, pembelajaran di SRMA 36 juga diarahkan untuk memperkuat keterampilan lunak, seperti komunikasi, kerja sama, kreativitas, pemecahan masalah (problem solving), serta pengambilan keputusan.

Beberapa kegiatan favorit siswa mencakup aktivitas fisik seperti pelatihan olahraga dan ekstrakurikuler. Kegiatan berbasis teknologi digital pun diminati, seperti pembelajaran menggunakan gawai, pembuatan poster digital melalui Canva, serta kuis interaktif di platform pembelajaran.

“Kebersamaan di asrama seperti makan bersama, aktivitas mandiri, sesi berbagi, dan pembelajaran luar kelas sangat berkesan bagi para siswa,” lanjut Shobirin.

Lebih lanjut, ia menyebutkan beberapa strategi peningkatan standar akademik dan pembentukan budaya sekolah positif, baik dari sisi peserta didik maupun tenaga pengajar.

Strategi tersebut meliputi:

·         Melaksanakan pembelajaran inovatif yang berpusat pada siswa.

·         Meningkatkan kemampuan komunikasi guru.

·         Menggunakan media pembelajaran yang menarik dan inovatif untuk menumbuhkan minat belajar.

·         Menciptakan lingkungan belajar yang aman, nyaman, dan menyenangkan.

·         Merancang program dan kegiatan pembiasaan guna meningkatkan kedisiplinan siswa.

“Harapan besar kami kepada pemerintah agar keberadaan SRMA 36 Bojonegoro terus mendapatkan dukungan, baik dari segi sarana prasarana, peningkatan kompetensi guru, maupun pembinaan peserta didik sebagai generasi penerus bangsa. Kami berharap program ini terus berlanjut sebagai wujud nyata dalam mencerdaskan kehidupan bangsa,” pungkasnya.

 

Puluhan Siswa dari Berbagai Daerah di Indonesia Ikuti Olimpiade Matematika Gasing Nasional di Banyuwangi

Iki Radio - Kabupaten Banyuwangi menjadi tuan rumah Olimpiade Matematika Gasing Tingkat Nasional (OGN) Tahun 2025. Sebanyak 45 pelajar SD dari berbagai daerah di Indonesia berkompetisi menyelesaikan soal-soal matematika dengan metode Gasing yang dikembangkan oleh Prof. Yohanes Surya.

Olimpiade matematika gasing berlangsung empat hari (22-25 September 2025). Mereka berasal dari Jayapura, Bitung, Batanghari, Halmahera Tengah, Bangli, Humbang Hasundutan, Kediri, dan Bojonegoro. Banyuwangi sendiri menerjunkan 5 tim peserta yang sebelumnya telah melewati seleksi ketat di tingkat kabupaten.

Pembelajaran matematika metode Gasing (gampang, asik dan menyenangkan) dikembangkan Prof. Yohanes Surya, pembimbing Tim Olimpiade Fisika Indonesia (TOFI).

Prof Yohanes Surya menyampaikan, metode Gasing bukan sekadar belajar berhitung. Lebih dari itu, Gasing adalah sebuah gerakan untuk mengajarkan anak-anak untuk lebih percaya diri, mengasah logika, belajar disiplin dan menumbuhkan semangat pantang menyerah.

“Lewat Olimpiade Gasing ini, kita ingin membuktikan bahwa matematika bukanlah momok, melainkan sahabat yang tidak perlu ditakuti,” kata dia.

Sejak 2023 lalu, Pemkab Banyuwangi berupaya mencetak ribuan jagoan matematika yang berasal dari desa-desa di Banyuwangi dengan mengenalkan metode “Smart Gasing”. 

“Banyuwangi potensinya luar biasa. Anak-anaknya juga luar biasa, bahkan ada salah satu anak didik Banyuwangi hasil pembelajaran metode Smart Gasing berhasil meraih medali emas di ajang Internasional di Korea. Namanya Felicia Dahayu,” ungkap Prof. Yohanes.

Felicia berasal dari Dusun Krajan, Kecamatan Siliragung merupakan siswa SMP Lazuardi Tursina yang sempat bertemu dengan Elon Musk. Felicia hadir bersama pelajar dari Papua, Jose Nerotou. Dalam pertemuan tersebut, Elon Musk sempat memberikan tes kepada dua bocah tersebut.

Felicia juga didaulat berbagi pengetahuan matematika di Fakultas Teknik Universitas Cendrawasih.

"Setelah mengenal Gasing saya jadi cinta sama matematika. Dengan cara lama,  dulu saya merasa jenuh, tapi sekarang malah enjoy belajar matematika. Terima kasih Ibu Bupati telah memberikan kami kesempatan belajar Gasing bersama Prof. Yohanes," ujar peraih medali emas dalam lomba coding internasional yang digelar di Korea Selatan pada tahun 2024. 

Dalam olimpiade ini, ada lima ujian yang dipertandingkan. Yaitu, uji kemampuan numerasi; uji kreatif membuat alat peraga inovatif, berhitung sambil bermain. Peserta juga ditantang mengintegrasikan budaya lokal dalam pembelajaran matematika; uji berhitung cepat yang melatih cara berpikir cepat, tepat dan percaya diri.

Sementara itu, Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani menyatakan olimpiade tingkat nasional ini akan menjadi  inspirasi bagi anak Banyuwangi untuk menjadi siswa yang memiliki kompetensi unggul.

“Mereka bisa berkompetisi dengan banyak kontingen dari daerah lain. Semoga bisa saling memotivasi dan yang penting bisa saling mengenal dan saling sharing,” kata Ipuk.

Ipuk berharap ajang ini bisa dimanfaatkan para peserta dari Banyuwangi untuk memperluas jejaring. “Jangan hanya bertanding, tapi gunakan kesempatan ini untuk menambah relasi, yang nantinya bisa bermanfaat bagi kalian di kemudian hari,” pesan Ipuk. (*)

 

Revitalisasi SMK Ma'arif Kota Mungkid Perkuat Mutu Pendidikan dan Ekonomi Warga

Iki Radio - Program Revitalisasi Satuan Pendidikan yang dijalankan pemerintah mulai memberi dampak nyata di lapangan. 

Di SMK Ma’arif Kota Mungkid, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, manfaat program ini dirasakan tidak hanya oleh siswa dan guru, tetapi juga masyarakat sekitar yang terlibat dalam pembangunan.

Iqbal Pribadi Tawakal (28), warga setempat, kini bekerja sebagai tukang dalam proyek pembangunan sekolah tersebut. “Alhamdulillah sangat terbantu. Program ini jelas mengangkat perekonomian warga, terutama bagi orang seperti saya yang tidak selalu punya pekerjaan tetap,” ujar Iqbal, dalam keterangan tertulis, Jumat (19/9/2025).


Di sisi lain, siswa pun merasakan peningkatan kualitas pembelajaran. Maya Izatul Latifah, siswi kelas XI jurusan teknik kimia industri, menuturkan kegembiraannya setelah jurusannya mendapat laboratorium dan peralatan baru. “Sebelumnya kami hanya bisa praktik dengan alat sederhana di laboratorium yang belum standar. Sekarang lebih lengkap,” ungkapnya.

Program Revitalisasi Satuan Pendidikan merupakan salah satu Program Hasil Terbaik Cepat (PHTC) Presiden Prabowo yang diarahkan untuk menjawab kebutuhan mendesak di bidang pendidikan, khususnya sekolah vokasi. Tujuannya menghadirkan sarana prasarana yang layak agar siswa lebih siap menghadapi dunia kerja, guru lebih optimal mengajar, dan masyarakat sekitar memperoleh manfaat ekonomi.



SMK Ma’arif Kota Mungkid menjadi salah satu penerima manfaat dengan tambahan 6 ruang kelas baru, 1 ruang praktik siswa lengkap dengan peralatan, serta 2 blok toilet masing-masing 4 bilik. Pembangunan yang dimulai 1 Juli 2025 itu ditargetkan rampung pada akhir November 2025.

Kepala Sekolah Ngungun Bayu Santoso menekankan pentingnya revitalisasi ini. “Sebelum program ini, kami hanya memiliki 18 ruang kelas untuk 39 rombongan belajar. Dengan adanya ruang baru, siswa bisa lebih leluasa belajar teori sekaligus praktik,” jelasnya.

Hal senada disampaikan Wakil Kepala Sarana Prasarana, Dewi Setiyarini, yang menilai program ini sangat tepat sasaran. “Jurusan teknik kimia industri sebelumnya belum memiliki gedung praktik maupun perangkat pembelajaran yang lengkap. Kini anak-anak bisa lebih maksimal, bahkan kami sudah menyiapkan kafe sederhana untuk praktik produk mereka,” katanya.

Guru teknik kimia industri, Dewi Atika Puji Astuti, juga menyoroti pentingnya peralatan baru. “Selama ini kami hanya menggunakan oven rumah tangga atau roaster bantuan dari jurusan lain. Dengan adanya peralatan baru, praktik siswa jauh lebih maksimal. Ke depan kami berharap ada tambahan alat analisis, seperti spektrofotometer UV-Vis,” jelasnya.

Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) turut meninjau langsung pembangunan di SMK Ma’arif. Staf Khusus Menteri Bidang Komunikasi dan Media, Ma’ruf, bersama Kepala Biro Komunikasi dan Hubungan Masyarakat (BKHM), Anang Ristanto, memastikan revitalisasi berjalan tepat sasaran.

Anang menegaskan bahwa program ini tidak hanya memperkuat mutu pendidikan, tetapi juga membuka lapangan kerja. “Mayoritas pekerja pembangunan berasal dari masyarakat sekitar, termasuk alumni dan orang tua siswa,” ungkapnya.

Dengan tambahan sarana dan prasarana, SMK Ma’arif Kota Mungkid diharapkan menjadi titik balik peningkatan kualitas pembelajaran sekaligus pemberdayaan masyarakat. Pihak sekolah pun menegaskan komitmennya menjaga fasilitas baru agar manfaatnya berkelanjutan.

Gelar Pawai, SMA Negeri 1 Kota Madiun Hadirkan Ragam Budaya

Iki Radio - Dalam peringatan HUT ke-79 SMAN 1 Kota Madiun, sejumlah ragam kebudayaan tersaji dalam pawai budaya, yang dilaksanakan Rabu (17/09/2025).

Selain menampilkan ragam budaya nusantara, ratusan peserta pawai budaya juga menghadirkan berbagai kebudayaan dari sejumlah negara. Seperti Rusia, Amerika, Inggris, India, negara negara di timur tengah, dan sebagainya.

Sedangkan ragam budaya nusantara, diantaranya Bali, Jawa dan sebagainya.

"Pawai budaya ini rutin diselenggarakan setiap tahun, dalam rangka ulang tahun sekolah," kata Agus salah seorang siswa SMA Negeri 1 Kota Madiun.

Festival Tunas Bahasa Ibu Dorong Siswa HSU Lestarikan Bahasa Banjar

Iki Radio - Sebanyak 88 siswa dan siswi Sekolah Dasar (SD) se-Kecamatan Banjang, Kabupaten Hulu Sungai Utara (HSU), mengikuti Festival Tunas Bahasa Ibu (FTBI) yang diselenggarakan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) HSU di SD Negeri Banjang 1.

Festival ini memperlombakan lima cabang, yakni Bakisah Bahasa Banjar, Ba Pandung, pidato Bahasa Banjar, menulis cerpen, dan menulis puisi.

Ajang tersebut bertujuan mengapresiasi sekaligus mengevaluasi pembelajaran bahasa dan sastra Banjar, serta memelihara bahasa dan budaya Banjar di kalangan generasi muda.

Ketua Pelaksana FTBI, Syarifudin, menyampaikan bahwa para juara di tingkat kecamatan nantinya akan kembali berlaga di tingkat kabupaten yang dijadwalkan pada 18 September 2025.

“Semua peserta lomba FTBI pada hari ini, semuanya bagus. Kalian orang-orang hebat telah mewakili sekolah kalian. Yang juara kami ucapkan selamat, dan yang belum juara tidak apa-apa, kalian sudah tampil maksimal hari ini,” ujar dia.

Ia menambahkan, siswa-siswi yang akan mewakili Kecamatan Banjang diharapkan dapat menampilkan kemampuan yang lebih baik lagi pada lomba tingkat kabupaten.

“Semoga acara FTBI ini bukan hanya sekadar lomba, tetapi juga wujud cinta kita terhadap bahasa ibu kita, yaitu bahasa daerah,” kata dia.

Melalui ajang ini, Syarifudin berharap semangat siswa untuk belajar dan melestarikan bahasa Banjar terus meningkat.

“Semoga siswa dan siswi yang telah juara pada hari ini kembali meraih juara di tingkat kabupaten, dan semoga acara di tingkat kecamatan ini bisa lebih meriah lagi serta diikuti seluruh sekolah yang ada di Kecamatan Banjang,” ujar dia.

Putra Asli Ponorogo Raih Perunggu di Ajang WorldSkills ASEAN 2025

Iki Radio - Nama Kabupaten Ponorogo kembali harum di tingkat Asia Tenggara. Itu setelah Reno Surya Permana dan Rouf Alfarifqi, dua alumnus SMKN 1 Jenangan, Ponorogo,  meraih medali perunggu di ajang WorldSkills ASEAN Competition, yang berlangsung di Manila, Filipina, 25-30 Agustus 2025.


Reno dan Rouf mengusung karya dengan tema mechatronic, berupa alat otomatis yang dapat memilah benda berdasarkan berat dan warna.


Alat yang mengandalkan sistem elektro-mekanik dalam pengoperasiannya itu bakal berfungsi menyortir barang dalam dunia industri. 


‘’Menyortir barang berdasarkan warna dan berat satuan seperti mesin yang ada di pabrik-pabrik besar,” ungkap Reno lewat sambungan telepon, Rabu (3/9/2025). 


Reno dan Rouf menjalani seleksi panjang sebelum maju di WorldSkills ASEAN Competition. Pada seleksi tingkat nasional, keduanya harus mengakui keunggulan tim dari Institut Teknologi Sepuluh November (ITS) Surabaya, pada 2024 lalu.  Reno dan Rouf berada di posisi juara 2. 


Namun, keberuntungan masih berpihak kwpasanya, karena tim dari ITS batal mewakili Indonesia ke Filipina. 


”Akhirnya saya dan Rouf yang berangkat ke Manila,’’ ungkap anak dari pasangan Samsuri dan Ruci Widiantari itu.


Reno tertarik di bidang teknik karena sejak SMP sering ikut ayahnya yang bekerja di instalasi listik. Ketika masuk SMKN 1 Jenangan, dia sengaja mengambil jurusan otomasi industri. Reno tidak menyangka bakal mewakili Indonesia dalam lomba keterampilan. 


WorldSkills ASEAN Competition merupakan ajang lomba kompetensi siswa SMK tingkat ASEAN. 


‘’Wakil Indonesia mampu meraih sembilan medali emas, satu perak dan sembilan perunggu,’’ ujar Reno yang ber-KTP di Dusun Jambean Desa Cekok Kecamatan Babadan, Ponorogo itu.


Reno kini  kuliah di Politeknik Elektronika Negeri Surabaya (PENS) setelah lulus dari SMKN 1 Jenangan. 


Dia ingin terus mengasah bakatnya merancang peranti yang menggabungkan keunggulan teknik mesin, teknik elektro, dan teknik komputer. 


”Saya akan terus belajar dan meningkatkan kemampuan. Cita-citanya mendirikan perusahaan dengan mesin-mesin hasil rancangan saya sendiri,’’ pungkasnya.

Antisipasi Aksi Massa, LPA Jatim Usulkan Siswa Belajar di Rumah

Iki Radio - Lembaga Perlindungan Anak (LPA) Jawa Timur mendorong Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya dan Pemerintah Provinsi Jawa Timur untuk memberi kesempatan anak belajar di rumah pada 1-5 September 2025. Pengurus Lembaga Perlindungan Anak (LPA) Jawa Timur, Isa Anshori mengatakan, Pemkot Surabaya dan Pemprov Jatim harus mengambil langkah tersebut untuk mengantisipasi adanya rencana aksi massa lanjutan. 

Isa menyebutkan, seiring meningkatnya dinamika sosial-politik nasional, saat ini beredar luas informasi di berbagai kanal media sosial mengenai rencana aksi massa lanjutan dari masyarakat pada tanggal 1–5 September 2025 di Gedung DPR RI Jakarta. “Dalam informasi yang tersebar, aksi tersebut diberi tajuk seruan aksi demo serempak, namun tidak mencantumkan siapa penanggung jawabnya. Kondisi ini menimbulkan kekhawatiran bahwa aksi serupa bisa meluas ke berbagai daerah di Indonesia, termasuk Jawa Timur dan Kota Surabaya,” kata Isa, Minggu (31/8/2025).

Isa menjelaskan, belajar dari berbagai pengalaman sebelumnya, aksi massa yang tidak memiliki penanggung jawab dan koordinasi yang jelas, sering kali menimbulkan kerentanan sosial. Tidak jarang, situasi lapangan yang semula terkendali, bisa berubah menjadi chaos dan berujung pada tindakan kekerasan yang tidak diinginkan. “Situasi seperti ini jelas berpotensi membahayakan anak-anak dan remaja, apabila mereka beraktivitas di luar rumah tanpa pengawasan yang memadai,” jelas Isa. 

Isa menyampaikan, dalam konteks perlindungan anak, langkah preventif menjadi sangat penting agar anak-anak tetap aman sekaligus tidak kehilangan haknya dalam proses pembelajaran. Atas dasar itu, dengan penuh keprihatinan sekaligus rasa tanggung jawab moral, Isa  mendorong Dinas Pendidikan (Dispendik) Jatim dan Dispendik Kota Surabaya untuk memberikan kebijakan khusus, memberi kesempatan kepada anak-anak untuk belajar dari rumah (BDR) pada rentang tanggal 1–5 September 2025. 

“Hal ini merupakan langkah antisipatif untuk memastikan keselamatan anak-anak dari potensi kerumunan dan gesekan sosial yang bisa terjadi sewaktu-waktu. Proses pembelajaran tetap bisa dilakukan dengan metode daring atau penugasan mandiri, sehingga tidak mengganggu capaian akademik anak,” paparnya. 

Isa menginstruksikan, agar Dispendik Jatim juga mengeluarkan imbauan resmi kepada satuan pendidikan di wilayah kewenangannya dengan cara menyusun skema pembelajaran alternatif, yang memungkinkan anak-anak tetap belajar namun dalam kondisi aman dan terpantau. Selain itu, ia turut mengimbau kepada orang tua untuk terlibat dalam melakukan pengawasan di rumah. 

“Keterlibatan orang tua menjadi kunci keberhasilan kebijakan belajar dari rumah. Oleh karena itu, saya mengajak seluruh orang tua agar memastikan anak-anak tetap fokus belajar di rumah, memberikan pendampingan yang cukup, serta menjauhkan mereka dari potensi paparan situasi sosial yang tidak kondusif,” tuturnya. 

Di samping itu, ia mengimbau kepada masyarakat untuk berperan aktif dalam menjaga kondusivitas lingkungan dan mengawasi, agar anak-anak tidak terseret dalam dinamika aksi unjuk rasa, baik sebagai peserta maupun sebagai korban. “Anak-anak berhak atas rasa aman dan terbebas dari potensi trauma akibat tindakan kekerasan di ruang publik,” imbaunya. 

Isa menambahkan, bahwa langkah-langkah antisipasi ini merupakan bentuk nyata kepedulian pemerintah dan masyarakat terhadap keselamatan generasi penerus bangsa. Oleh karena itu, ia berharap, anak-anak harus dilindungi dari situasi yang berpotensi mengancam jiwa dan mentalnya. Menurutnya, pendidikan harus tetap berjalan dengan baik serta keselamatan anak-anak wajib ditempatkan sebagai prioritas utama.

“Imbauan ini saya sampaikan dengan penuh rasa tanggung jawab moral dan kepedulian terhadap masa depan anak-anak kita. Semoga pemerintah daerah, para pemangku kepentingan, serta seluruh elemen masyarakat dapat merespons dengan langkah cepat, bijak, dan tepat,” pungkasnya. (red)

Top

Ini Rindu, Naff Manggung Di HUT Ke 63 SMK Negeri 2 Madiun

Iki Radio - Lagu "Ini Rindu" yang dulu dibawakan Lucky Resha dan Almarhum Farid Hardja, dibawakan apik oleh Naff saat tampil di acara puncak Hari Ulang Tahun (HUT) ke 63, Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Negeri 2 Kota Madiun, Sabtu (23/08/2025).

Selain lagu lagu dari Naff sendiri, dalam kesempatan ini juga banyak dibawakan lagu lagu lama, seperti lagu yang berjudul Anak Sekolah, yang dahulu dinyanyikan oleh penyanyi legendaris, Chrisye.

Grup musik asal Cimahi, Jawa Barat, yang dibentuk pada tanggal 14 Februari 1998, sempat mengalami pasang surut, hingga terbilang sering berganti personil.

"Semoga kalian semua nanti akan menjadi orang orang yang sukses setelah lulus dari SMK 2 Madiun," kata Marvel Habibi (Ell), saat menyapa para siswa SMK Negeri 2 Madiun.

Sementara dalam acara ini, Kepala SMK Negeri 2 Kota Madiun, Puji Rahayu, S.Pd, menyampaikan banyak terima kasih kepada seluruh pihak, yang telah membantu terselenggaranya acara HUT ke 63 SMK Negeri 2 Kota Madiun.

"Telah banyak prestasi yang diraih SMK Negeri 2 Madiun, baik akademis maupun non akademis. jadi ini satu kebanggaan untuk kita semua," katanya.

Pada HUT SMK Negeri 2 Madiun ini, sengaja dikemas dalam GALA KINARYA EBC, ENTREPRENEURSHIP BUSSINESS COMPETITION , untuk meningkatkan keterampilan peserta didik dalam bidang entrepreneurship.

Pada tahun 2025 ini, SMK Negeri 2 Madiun mencatat, sedikitnya ada 20 siswa lulusan yang masuk perguruan tinggi dari jalur Seleksi Nasional Berbasis Prestasi (SNBP), dan 12 siswa lulusan yang masuk perguruan tinggi dari jalur Seleksi Nasional Berbasis Tes (SNBT).

“Itu dari siswa yang melapor ke sekolah. Namun ternyata ada juga siswa yang diterima di perguruan tinggi tetapi tidak melapor ke sekolah, jadi belum masuk pada data lulusan,” tambahnya.

Selanjutnya, juga diserahkan hadiah dan penghargaan kepada pemenang Putra Putri SMKN 2 Madiun, Duta Lingkungan, Duta Literasi, Duta Kewirausahaan dan sejumlah penghargaan lain.(adv/iw/mn)


Link GALA KINARYA EBC SMK NEGERI 2 MADIUN Klik Disini

Sambut HUT Ke 80 RI, Siswa TK Gelar Camping Day

Iki Radio - Sedikitnya 24 siswa siswi dari TK PKK Al Aman Banjarmasin Kalimantan Selatan, menggelar sejumlah kegiatan di Kebun Raya Banua, Selasa (12/08/2025).

Kepala TK PKK Al Aman, Yenni mengatakan, kegiatan yang dilakukan ini merupakan kegiatan rutin yang dilakukan untuk meningkatkan keterampilan dan kemandirian anak.

"Jadi ini kegiatannya Campingday, untuk mengembangkan karakter dan melatih kemandirian anak," kata Yenni.

Kegiatan yang dilaksanakan dalam campingday diantaranya berbagai lomba bertemakan kemerdekaan.

"Kebetulan ini bulan Agustus, Bulan Kemerdekaan, jadi tema kegiatan outdoor kali ini adalah dalam rangka HUT ke 80 RI. Ada mewarnai, dan lomba lomba lainnya," lanjutnya.

Diharapkan, dengan kegiatan ini dapat meningkatkan kemandirian siswa, dan menanamkan jiwa nasionalisme sejak dini.(Iw/Kalsel)

close
Pasang Iklan Disini