Iki Terbaru/Paling Greeess

Showing posts with label Pendidikan. Show all posts
Showing posts with label Pendidikan. Show all posts

Ancaman Brain Rot, Pakar UB Sarankan Digital Hygiene pada Anak

Iki Radio - Pakar Linguistik Universitas Brawijaya (UB), Devinta Puspita Ratri, S.Pd., M.Pd mengamati Fenomena ‘brain rot’ yang kini marak di kalangan anak dan remaja menjadi perhatian serius para pendidik. Istilah brain rot mengacu pada penurunan kemampuan berpikir dan konsentrasi akibat paparan konten video singkat yang berulang di media sosial.

Pakar Linguistik dan Dosen Program Studi Pendidikan Bahasa Inggris Fakultas Ilmu Budaya Universitas Brawijaya (FIB UB), Devinta Puspita Ratri, S.Pd., M.Pd., dalam keterangannya, Senin (23/6/2025) menjelaskan, bahwa brain rot bukanlah kerusakan otak secara fisik, tetapi kondisi mental akibat teknologi yang menuntut respons cepat dan instan.

“Konten-konten pendek membuat otak terbiasa bekerja dalam waktu singkat. Anak-anak menjadi tidak sabaran, sulit fokus, dan kehilangan minat untuk membaca,” jelasnya.

Menurut Devinta, fenomena ini juga memengaruhi pola pikir anak-anak yang mulai mengidolakan konten viral tanpa mempertimbangkan nilai edukatif. “Banyak dari mereka hanya mengejar popularitas di media sosial tanpa memperhatikan kualitas kontennya. Ini menumbuhkan budaya instan dan dangkal,” ujarnya.

Ia juga menyoroti peran teknologi, termasuk kecerdasan buatan (AI), yang semakin membuat anak-anak bergantung dan enggan berpikir mandiri. “Sekarang banyak yang hanya mengandalkan AI tanpa mau memahami, padahal berpikir kritis itu tetap harus dilatih,” tambahnya.

Dampak jangka panjang dari brain rot, lanjut Devinta, bisa merusak aspek kognitif, sosial, dan emosional anak. Anak-anak menjadi malas berpikir logis, mudah terdistraksi, mengalami penurunan daya konsentrasi, bahkan kehilangan motivasi untuk mencapai tujuan melalui proses panjang.

“Beberapa komentar anak di media sosial menunjukkan rendahnya pemahaman dasar. Bahkan ada yang menyebut Garut sebagai negara di Eropa. Ini sangat mengkhawatirkan,” katanya.

Untuk itu, ia menekankan pentingnya keterlibatan aktif orang tua dan sekolah. Orang tua harus mendampingi anak saat menggunakan gawai, membatasi waktu layar, serta menyediakan kegiatan alternatif non-digital seperti bermain fisik atau membaca buku.

“Anak-anak harus dikenalkan pada digital hygiene, yaitu kemampuan memilah konten yang bermanfaat,” jelasnya.

Sekolah pun didorong untuk mengajarkan cara berpikir logis dan kritis, bukan sekadar menyampaikan materi. Sementara itu, pemerintah melalui Kominfo juga diminta lebih tegas dalam menyaring konten yang tidak mendidik.

“Konten-konten receh dan sensasional masih banyak berseliweran. Ini tugas bersama, bukan hanya pemerintah, tapi juga masyarakat,” tegas Devinta.

Ia berharap seluruh elemen, mulai dari keluarga, sekolah, pemerintah, hingga masyarakat digital, dapat bersinergi untuk melindungi generasi muda dari dampak negatif digitalisasi.

“Fenomena brain rot ini hanya bisa dicegah dengan kerja kolektif. Semua harus ambil peran,” pungkasnya. (jal)

Arumi Bachsin Apresiasi Karya Rupasampurna Mahasiswa Pend Tata Rias Unesa

Iki Radio - Mahasiswa Program Studi (Prodi) S1 Pendidikan Tata Rias, Fakultas Teknik (FT), Universitas Negeri Surabaya (Unesa) menggelar cipta karya bertajuk “Rupasampurna” di Lagoon Avenue Mall Sungkono Surabaya, pada Jumat, 20 Juni 2025 lalu. Kegiatan yang menampilkan karya tata rias dari empat kelompok mahasiswa angkatan 2021 ini dihadiri Ketua Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Jawa Timur, Arumi Bachsin Emil Dardak. 

Dalam sambutannya, ia mengapresiasi karya yang dihasilkan mahasiswa kampus ‘Growing with Character’ itu. Ia terkagum dengan model dan jenis tata rias yang dihasilkan, terutama kreasi rambut model atau motif bunga, serta berbagai model lainnya.  

“Sentuhan kreativitasnya sangat kuat sekali dan ini penting untuk mewarnai dunia tata rias di Jawa Timur bahkan di Indonesia. Bagus-bagus dan motifnya khas serta unik sesuai tema yang diangkat,” ucap Arumi, seperti dalam siaran pers humas Unesa, Senin (23/6/2025). 

Menurutnya, kreativitas seperti ini menjadi branding bagi Prodi Tata Rias, yang dapat melahirkan para penata rias yang perannya sangat dibutuhkan di dunia kerja dan industri. “Karya mahasiswa seperti ini tentu dapat mendorong perkembangan dunia tata rias di Jawa Timur untuk Indonesia,” katanya. 

Koorprodi S-1 Pendidikan Tata Rias, Nia Kusstianti menjelaskan bahwa ‘Rupasampurna’ menyuguhkan karya tata rias terbaik mahasiswa angkatan 2021, hasil dari proses pembelajaran berbasis riset dan eksplorasi budaya. 

Cipta karya tahun ini terbagi menjadi empat kelompok dengan masing-masing kelompok memiliki sub-tema unik yang menunjukkan inovasi dan kreativitas mahasiswa.

Kelompok Skin Project mengusung tata rias bertema ‘Botanical Beauty,’ kelompok Hair Project dengan tema ‘Flower’, kelompok Fantasy Hair dengan tema ‘Larasati’, dan kelompok Wedding Project dengan tema ‘Bridal Modification.’ 

Proses persiapan sampai hadirnya gelar karya itu selama satu semester dengan melibatkan sebanyak 71 mahasiswa. “Kegiatan ini untuk memamerkan karya mahasiswa sekaligus untuk memperkuat keterampilan, pengalaman mahasiswa,” ucapnya.

Wakil Rektor III Bidang Riset, Inovasi, Pemeringkatan, Publikasi dan Science Center, Bambang Sigit Widodo menyampaikan bahwa kegiatan ini bukan sekadar panggung penampilan estetika, melainkan panggung kreativitas yang menunjukkan identitas, sejarah, dan makna hidup yang terus berubah.

“Bahwa tata rias di dunia akademik dan kesenian adalah bahasa visual, sebuah narasi yang diungkapkan melalui warna, garis, tekstur, dan ekspresi,” ucap dosen Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (Fisipol) itu. (red)

Kemendugbangga Edukasi Pentingnya Keterlibatan Ayah dalam Pola Asuh Anak

Iki Radio - Kementerian Kependudukan dan Pembangunan Keluarga (Kemendugbangga/BKKBN) mengedukasi pentingnya keterlibatan ayah dalam pola asuh anak dengan mengadakan lomba menggambar dan mewarnai bertema “Ayah adalah Pahlawanku”. Kegiatan yang diadakan di Maspion Square, Jalan Ahmad Yani Surabaya, Minggu (22/6/2025), ini diikuti ratusan anak di Kota Surabaya.

Lomba dibagi dalam tiga kategori: Kategori A untuk TK A dan TK B (mewarnai), Kategori B untuk kelas 1–3 SD (mewarnai), dan Kategori C untuk kelas 4–6 SD (menggambar).Uniknya, peserta wajib didampingi oleh ayah mereka.

Kepala Perwakilan Kemendukbangga/BKKBN Provinsi Jawa Timur, Dra. Maria Ernawati, M.M., dalam sambutannya menegaskan pentingnya kehadiran ayah dalam proses tumbuh kembang anak.

“Survei menunjukkan, anak yang diasuh oleh ayah cenderung memiliki rasa percaya diri dan tanggung jawab yang lebih kuat. Inilah yang kami dorong melalui program GATI. Perkara menang atau tidak, itu urusan kedua. Yang penting, ayah hadir dan terlibat,” ujar Maria Ernawati.

Ia menambahkan bahwa kegiatan ini hanyalah awal dari rangkaian edukasi yang akan digelar untuk mendorong keterlibatan ayah dalam keluarga.

“Lomba ini hanya stimulus. Kedepan akan ada lebih banyak kegiatan edukatif agar ayah lebih aktif dalam pengasuhan. Antusiasme peserta hari ini luar biasa. Hampir 300 peserta hadir, ini bukti ayah-ayah Indonesia siap bergerak,” jelasnya saat diwawancarai usai acara.

Berikut daftar pemenang lomba:

* Kategori A (TK A & TK B - Mewarnai):

Juara 1: Adiba Kirana Azzahra (RA Perwanida Pandaan) – skor 281,5

Juara 2: Arsyla Khanza Farzana (TK Al Anwar) – skor 278,4

Juara 3: Alesha Ai Zahra (TK Dharma Wanita Sepanjang) – skor 271,2


* Kategori B (Kelas 1–3 SD - Mewarnai):

Juara 1: Kyla Azzahra (SDN Candi) – skor 280,5

Juara 2: Arsi Cinta Azzalea (MI Darunnajah) – skor 275,9

Juara 3: Yusfina Felicia Ramadhani (SDN Sekarjoho 01) – skor 270,6


* Kategori C (Kelas 4–6 SD - Menggambar):

Juara 1: Raisha Aqila Azzahra (SDN Gading II) – skor 274,1

Juara 2: Hafiza Khaira Nuril Huda (SDN Jember Kidul 4) – skor 271,5

Juara 3: Anindha Keizha Zahra (SDN Airlangga 1) – skor 265


* Juara TerFavorit:

Charlotte Avaleia

Dewan juri dalam kegiatan ini terdiri dari Marsudi, S.Pd., M.Pd., Dra. Yeni Tauviana, M.H., dan Diyah Herowati dari Flinders University of South Australia.

Salah satu peserta, Novan Catur Ardianto, siswa kelas 2 SDN 251, tampak antusias mengikuti lomba bersama ayahnya. “Senang sekali lomba sama Ayah. Biasanya Mama yang dampingi. Kalau sama Ayah lebih santai, banyak bercandanya,” ungkap Novan dengan nada polos.

Ayah Novan, Pitono, yang sehari-hari bekerja sebagai sopir luar kota, mengaku ini adalah momen langka yang sangat berarti baginya. “Biasanya saya sibuk kerja dan tidak bisa mendampingi anak. Tapi kali ini saya sempatkan. Tema ‘Ayah adalah Pahlawanku’ benar-benar menyentuh,” ujarnya dengan haru.

Kegiatan ditutup dengan penyerahan hadiah berupa tabungan, sertifikat, dan bingkisan kepada para pemenang. Namun, lebih dari sekadar kompetisi, acara ini menjadi simbol penguatan peran ayah dalam membentuk generasi masa depan yang lebih baik.(red)

 

Kadinkes Jatim Optimis Pramuka Mampu Berkontribusi dalam Pembangunan Kesehatan

Iki Radio - Demi membentuk generasi muda yang peduli dan berdaya dalam pembangunan kesehatan, Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur bekerjasama dengan Kwartir Daerah (Kwarda) Gerakan Pramuka Jawa Timur menggelar Perkemahan Bakti Daerah (Pertida) Saka Bakti Husada (SBH) ke VII Tahun 2025  dengan tema “Pramuka sebagai Kader Kesehatan”. Kegiatan yang diikuti oleh 491 orang peserta ini digelar mulai tanggal 17- 20 Juni 2025 bertempat di Bumi Perkemahan Alas Soeko Desa Sukosari, Kecamatan Trawas, Kabupaten Mojokerto.

Dalam sambutannya, Ketua Kwarda Jawa Timur, H.M. Arum Sabil, SP., S.H. menjelaskan bahwa Pertida ini bukanlah sekadar perkemahan, namun juga sebagai ladang belajar dan perjuangan pramuka untuk turut serta dalam pembangunan kesehatan di Indonesia.

“Momentum kali ini merupakan panggilan jiwa kita sebagai pramuka untuk turut serta membangun Indonesia yang lebih sehat dan lebih kuat.” ujar Kak Arum Sabil saat membuka acara Pertida SBH ke VII Tahun 2025 di Trawas.

Lebih lanjut, ia mengatakan bahwa tantangan kesehatan yang saat ini dihadapi tidaklah sedikit, salah satunya kasus stunting yang masih menjadi masalah serius nasional. Hal itu membutuhkan perhatian dari seluruh pihak, bukan hanya dari pemerintah dan tenaga medis saja, tapi juga dari anggota Pramuka Bakti Husada.

Berdasarkan Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) 2024 yang dirilis oleh Badan Kebijakan Pembangunan Kesehatan (BKPK) Kemenkes RI tanggal 26 Mei 2025, prevalensi stunting Jatim turun signifikan menjadi 14,7 persen dan merupakan yang terbaik kedua nasional setelah Bali. Namun, Jawa Timur tetap berusaha mencapai target prevalensi stunting sebesar 14 persen.

“Oleh karena itu, posisi kita sebagai Pramuka Bakti Husada menjadi strategis, bukan hanya penonton sejarah, bukan hanya diam ketika ada masalah, kita adalah pelaku perubahan, kita adalah solusi untuk masa depan.” ungkap Kak Arum Sabil

Pramuka Bakti Husada bisa memulai dari hal sederhana, menyampaikan informasi kepada masyarakat tentang pola makan sehat dan gizi seimbang, mengajak ibu-ibu memberikan asi eksklusif dan makanan pendamping yang bergizi, membantu kader di posyandu dalam pelayanan terpadu di desa, membuat kampanye digital tentang hidup sehat dan bahaya stunting di media sosial serta menjadi contoh gaya hidup sehat di lingkungannya masing-masing.

“Tidak ada Indonesia Emas 2045 kalau kita abai hari ini. Maka, mari kita mulai dari Pertida ini. Kita hidupkan semangat kolaborasi. Kita kobarkan api pengabdian dan kita teguhkan komitmen untuk terus berkarya demi bangsa.” pesan Kak Arum Sabil kepada Pramuka Bhakti Husada.

Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur Prof. Dr. dr. Erwin Astha Triyono, Sp.PD-KPTI., FINASIM, M.A.R.S menyampaikan bahwa kegiatan Pertida ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia pramuka penegak dan pandega agar lebih kompeten, inovatif dan berdaya di bidang kesehatan. Serta, dapat menambah pengalaman praktis dan memperluas wawasan peserta melalui berbagai aktivitas berbasis sesehatan baik teori maupun praktek.

“Dukungan terhadap gerakan sehat pada generasi muda ini sangat penting guna meningkatkan kepedulian kesehatan terutama terhadap diri sendiri dan lingkungan serta secara langsung dapat mendorong partisipasi aktif anggota pramuka dalam mensosialisasikan pentingnya kesehatan sejak dini.” tutur Prof. Erwin.

Lebih lanjut, Prof. Erwin menyampaikan bahwa kegiatan ini sejalan dengan peluncuran program Cek Kesehatan Gratis (CKG) oleh Kementerian Kesehatan, sehingga kegiatan ini juga bertujuan untuk mendorong partisipasi aktif anggota pramuka dalam memanfaatkan layanan pemeriksaan Kesehatan gratis yang tersedia di Puskesmas.

Aktivitas yang diselenggarakan untuk mengasah kemampuan dan ketrampilan peserta ini terbagi dalam beberapa zona, antara lain zona umum, zona bakti, zona tantangan, zona edukasi, zona ketrampilan, zona perlombaan dan zona rekreasi. Dari berbagai kegiatan yang diselenggarakan ini para peserta diharapkan mendapatkan banyak ilmu baru terkait kesehatan, isu-isu baru seputar kesehatan serta juga pelatihan kepedulian terhadap sesama.

Disamping kegiatan untuk peserta, Dinkes Jatim juga menyelenggarakan Cek Kesehatan Gratis (Kida Bina Keluarga sehat & pengendali penyakit) untuk warga sekitar yang berlokasi di Balai Desa Sukosari dengan sasaran 100 orang.

“Semoga Pertida ini bukan hanya sekedar ajang pertemuan, tetapi peserta diharapkan dapat memperluas wawasan, meningkatkan keterampilan praktis serta memberikan kontribusi nyata dalam mengedukasi masyarakat terhadap isu-isu kesehatan. Dan pada akhirnya menjadi sebuah titik balik generasi muda untuk berkontribusi dalam pembangunan dan kepedulian Kesehatan masyarakat,“ ujar Prof. Erwin.

Harapannya, dengan diselenggarakannya agenda ini semoga dapat membantu pemerintah dalam menyejahterakan masyarakat serta mempercepat pembangunan berkelanjutan khususnya di bidang kesehatan. (jal/s)

Menkomdigi ajak Filipina Perkuat Kolaborasi Kembangkan AI yang Etis

Iki Radio - Menteri Komunikasi dan Digital (Menkomdigi) Meutya Hafid menekankan pentingnya penguatan kolaborasi antara Indonesia dan Filipina dalam menghadapi era transformasi digital, terutama berkaitan dengan tata kelola digital dan pengembangan kecerdasan artifisial (AI) yang etis.

Menurutnya, sebagai dua demokrasi dinamis dan ekonomi yang terus tumbuh di Asia Tenggara, Indonesia dan Filipina memiliki visi bersama terhadap masa depan digital yang aman, beretika, dan berpusat pada martabat manusia.

“Kita harus menyambut kemajuan kecerdasan artifisial (AI) dengan semangat kolaboratif, untuk memastikan pengembangan AI dilakukan secara bertanggung jawab melalui kebijakan inklusif, inovasi yang etis, serta riset dan pertukaran talenta yang mendalam,” kata Meutya dalam keterangannya di Jakarta, Sabtu.

Meutya mengatakan, Indonesia menyambut keterlibatan lebih erat dengan Filipina dalam membentuk pengembangan AI yang beretika.

"Bersama-sama, kita dapat memastikan transformasi digital benar-benar meningkatkan kualitas hidup masyarakat, memperkuat demokrasi, dan menjaga nilai-nilai kemanusiaan yang kita junjung bersama," ujarnya.

Dalam sambutannya saat menghadiri peringatan Hari Kemerdekaan ke-147 Republik Filipina di Jakarta, Meutya menekankan bahwa hubungan Indonesia dan Filipina tidak hanya didasarkan pada kedekatan geografis, tetapi juga pada sejarah panjang kebersamaan, nilai-nilai budaya yang serupa, serta visi dan idealisme yang sejalan.

“Sebagai sesama pendiri ASEAN, kedua negara telah berdiri berdampingan dalam memperjuangkan perdamaian, stabilitas, dan kemakmuran kawasan Asia Tenggara,” ungkapnya.

Ia juga menyinggung kontribusi konkret Indonesia dalam mendukung perdamaian di Filipina melalui fasilitasi Jakarta Accord pada 1996, sebagai bukti nyata solidaritas bilateral yang terus tumbuh.

Dia menegaskan, Indonesia menyatakan dukungan penuh bagi Filipina dalam mengemban kepemimpinan ASEAN pada 2026, terutama dalam menavigasi tantangan global yang semakin kompleks.

Meutya juga membagikan kisah pribadi yang menunjukkan kedekatannya dengan Filipina. Baginya, Filipina bukan sekadar tetangga dekat, melainkan bagian dari perjalanan hidup yang sangat berarti.

“Ibu saya menjalani kehamilan sembilan bulan penuh saat berada di Filipina, dan karena itu, saya dipanggil Bing di rumah—sebuah nama panggilan yang sangat akrab di Filipina. Ayah saya meraih gelar doktornya di Kota Los Baños," tuturnya.(Antara)

Penting! Keterlibatan Orang Tua Siswa Dalam Pendidikan

Iki Radio – Pendidikan merupakan satu unsur penting yang harus mendapat perhatian bersama. Majunya pendidikan tidak hanya menjadi tanggungjawab sekolah sebagai lembaga penyelenggara. Namun seluruh pihak lain seperti pemerintah dan masyarakat. Baik masyarakat yakni orang tua siswa, maupun masyarakat yang berada disekitar sekolah dan sekitar tempat tinggal siswa.

Seperti di Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri 2 Nglames, Kabupaten Madiun. Di lembaga ini, peran orang tua sangat dirasakan pihak sekolah, dalam kaitannya membantu pelaksanaan dan kelancaran program kegiatan di sekolah.

“Alhamdulillah, dari wali murid sangat antusias untuk pelaksanaan program pendidikan, jika diperlukan mereka saling bahu membantu, apa yang diperlukan dari program – program Smp Negeri 2 Nglames ini,” terang Widodo, Kepala SMP Negeri 2 Nglames.

Lab. Komputer SMPN 2 Nglames

Dicontohkan, orang tua siswa di sekolah ini (SMPN 2 Nglames) sangat peduli dengan kegiatan kegiatan yang dilaksanakan untuk siswa, dengan membentuk kepanitiaan sendiri dari orang tua siswa.

“Contohnya saat anak anak menghendaki kegiatan kemarin pelepasan, untuk kenang kenangan, orang tua membentuk kepanitiaan sendiri,  dan dari pihak sekolah tidak terlibat secara langsung, namun sifatnya hanya membantu, dan sekolah hanya menyediakan fasilitas yang ada, sehingga kegiatan itu bisa berjalan,” tambahnya.

Lab. IPA SMPN 2 Nglames

Dalam menciptakan suasana yang nyaman bagi peserta didik saat belajar, ternyata orang tua siswa di SMP Negeri 2 Nglames ini juga tidak tinggal diam. Hal ini mengingat dengan suasana belajar yang nyaman, diharapkan siswa akan dapat belajar dengan tenang untuk menerima materi pembelajaran.

Ruang Perpustakaan SMPN 2 Nglames

“Untuk kegiatan belajar mengajar, orang tua membantu dengan maksimal. Contohnya kemarin waktu ada keluhan dari peserta didik, karena kemarau situasi dalam kelas panas. Meski sekolah belum menganggarkan untuk pembelian kipas misalnya, orang tua siswa dengan ikhlas membantu membeli dan memasang sendiri di kelas,” pungkasnya.

Ruang Kesenian SMPN 2 Nglames

Diharapkan dengan adanya peran dari semua pihak dalam bidang pendidikan, tentu akan dapat meningkatkan mutu pendidikan khususnya di Kabupaten Madiun.

 

Plt Gubernur Jatim Beri Hadiah Laptop Animator Game Roblox Asal Blitar

Iki Radio - Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur Jawa Timur, Emil Elestianto Dardak, menyambangi rumah sekaligus mengapresiasi salah satu siswa berprestasi dari MTsN 1 Kota Blitar, Al Divi Rarindrayana, di Jalan Kenari, Kelurahan Plosorekep.

Sebagai bentuk apresiasi dan rasa bangga, Emil memberikan hadiah berupa laptop kepada Al Divi untuk menunjang kegiatannya sebagai game animator. Selain itu, Google Indonesia juga memberikan hadiah berupa Galaxy Tab yang diserahkan oleh Emil kepada Al Divi.

Didampingi Wali Kota Blitar Syauqul Muhibbin, Kepala Dinas Pendidikan Jatim Aries Agung Paewai, dan Kepala Dinas Kominfo Jatim Sherlita Ratna Dewi Agustin, Emil menyampaikan rasa bangganya kepada Al Divi Rarindrayana atas prestasi yang resmi direkrut Perusahaan Developer Game Roblox Internasional sebagai game animator sejak September 2024.

“Mas Divi ini sudah lulus dari MTsN 1 Kota Blitar, sekolah almamaternya Mas Wali. Ayah dan Ibunya ini yang luar biasa. Awalnya Mas Divi ini senang main game. Kemudian di satu game ini ditekuni, jangan gampang bosan. Siapa tahu itu akan mengasah konsistensi dan keterampilan,” kata Emil.

“Akhirnya ternyata Mas Divi berteman cukup luas dengan anak yang sekarang sudah kuliah. Dari situ, membuat animasi karakter, kemudian ada klien yang mampu beli. Ini ada laptop dan tab semoga semakin menambah semangat untuk berkreasi di animasi,” lanjutnya.

Animasi ini, tambah Emil, dilakukan lewat software yang namanya Blended. Komputernya dibuat bagus tidak hanya untuk game saja, tapi buat memproduksi karakter animasi tadi.

“Jadi tadi pakai Komputer dengan perangkat dan spesifikasi tertentu. Semua diracik sendiri, artinya, sudah paham bakatnya kemana,” terangnya.

“Bisa di animasi, bisa juga teknik informatika. Maka karena itu, hari ini kami hadir ingin melihat langsung tempat kerjanya seperti apa,” imbuhnya.

Menurutnya, prestasi Al Divi, tentunya tidak lepas dari peran kedua orang tua dan lingkungan sekolah maupun sosialnya.

“Apresiasi kepada Ayah dan Ibunya yang memberi dukungan. Anak biasanya kalau main game, ada dua pilihannya, di-los-ne (dibiarkan) atau justru dilarang total. Nah yang dibutuhkan adalah yang mau invest waktu untuk langsung memfasilitasi dan mengawasi secara bersamaan,” tuturnya.

“Karena beberapa waktu lalu saya ke RS Menur, itu di sana ada yang kecanduan game online bahkan membahayakan. Maka ini yang menjadi tantangannya, bagaimana screen time menjadi learning time. Tentu itu akan menjadi sesuatu yang produktif,” jelasnya.

Oleh karena itu, Emil optimis bahwa sosok Al Divi adalah contoh yang mengkonversi dukungan kehadiran orang tua, lalu ekosistem lingkungan Sekolah yang mendukung sehingga menimbulkan efek yang positif.

Untuk itu, dirinya terus mendukung kreativitas generasi muda. Seperti yang dilakukan Al Divi. Sehingga generasi muda yang berprestasi ini diharapkan dapat menjadi inspirasi dan optimisme kepada yang lain untuk bisa menguasai dunia yang semakin digitalize.

“Ketika saya dulu di Trenggalek, kita bangga bahwa di Plat AG atau Trenggalek ini ada kisah inspirasi, harapan dan optimisme. Ke depannya nanti saya nitip ke Kadisdik Jatim, Mas Al Divi ada ketertarikan masuk SMA. Nanti dilihat potensinya masuk ke SMA mana, prestasinya harus naik terus,” ungkapnya.

Di akhir Emil menyampaikan pesan untuk Al Divi, untuk terus mengasah akal, pikiran dan mental. "Karena nanti akan ketemu kejenuhan, jika sudah terasah maka akan mudah untuk terus mendapatkan ide berkreasi,” pungkasnya.(red)

 

Impact Circle Jadi Cara Jaga Kesehatan Mental Pemuda Surabaya

Iki Radio - Sebagai bentuk kepedulian terhadap kesehatan mental pelajar dan pemuda di Surabaya, Association Internationale des Étudiants en Sciences Économiques et Commerciales (AIESEC) atau organisasi pemuda internasional, mengadakan Impact Circle di Universitas Negeri Surabaya. Impact Circle diadakan setiap tahun dengan mengangkat topik yang berhubungan dengan Sustainable Development Goals (SDGs), dan kali ini mengangkat SDGs 3 dan 4, yaitu Kehidupan Sehat dan Sejahtera, serta Pendidikan Berkualitas.

Pada kegiatan yang diikuti pelajar di Surabaya ini, AIESEC in Indonesia ingin memberi tempat para anak muda untuk dapat belajar, mengenal, dan mendiskusikan berbagai topik tentang SDGs.

Acara dibuka dengan beberapa sambutan inspiratif, mulai dari sambutan Pengawas AIESEC in Surabaya, Akhyari Hananto, yang juga Founder & Chief Director Good News From Indonesia, President AIESEC in Surabaya Muhammad Aqil, dan Anisah Ainiyyah Nabilah selaku Ketua Pelaksana. Ketiganya tidak lupa untuk menekankan pentingnya kesehatan mental sebagai bagian tak terpisahkan dari kualitas pendidikan serta pencapaian SDGs 3 (Kehidupan Sehat dan Sejahtera) dan 4 (Pendidikan Berkualitas).

Tim External Relation AIESEC Surabaya, Thoriq, dalam siaran tertuisnya, Selasa (3/6/2025) mengatakan, Impact Circle tahun ini menghadirkan beberapa pembicara, salah satunya Talitha Shahiza, selaku Duta Genre Jawa Timur 2023. Ia dengan antusias mengajak peserta memahami betapa eratnya hubungan antara kesehatan mental, kesejahteraan emosional, dan kualitas pendidikan.

Selain itu, hadir pula Psikolog Surabaya, Hapsari Puspita Rini,M.Psi., dan Duta Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga (UNAIR) 2024, Kartika, dan  Devina Putri, dipandu oleh moderator Almanda Serena, yang membedah tantangan nyata yang dihadapi pelajar dan mahasiswa terkait tekanan akademik, stigma mengenai gap year, dan pentingnya skill development.


Sesi Meditasi 

Tidak hanya mendengarkan saja, para peserta juga diajak untuk melakukan praktik secara langsung melalui sesi meditasi dan Leaderless Group Discussion (LGD). Dalam LGD, peserta berdiskusi secara berkelompok untuk membahas studi kasus nyata yang berkaitan dengan tekanan pendidikan, akses finansial, hingga stigma sosial. Setiap kelompok diminta untuk merancang solusi inovatif, mulai dari kebijakan akses pendidikan, dukungan kesehatan mental, hingga program pengembangan keterampilan yang relevan dengan kebutuhan dunia kerja, kemudian mempresentasikannya di atas panggung.

Selain itu, Impact Circle 2025 turut membuka peluang bagi peserta untuk memperoleh informasi mengenai Global Volunteer, sebuah kesempatan bagi para pemuda untuk menjadi relawan di luar negeri. Dalam sesi ini, AIESEC in UST di Filipina dan AIESEC in Colombo Central Sri Lanka memaparkan berbagai program volunteer mereka, yang tidak hanya memberikan pengalaman berharga dalam membantu komunitas lokal, tetapi juga mengembangkan keterampilan kepemimpinan dan memperluas jaringan internasional. Program ini juga dapat mengajak para Exchange Participants untuk berkontribusi langsung pada proyek sosial yang berdampak positif.

“Setelah mengikuti Impact Circle 2025, kami merasa mendapatkan banyak pengalaman dan relasi baru. Materinya sangat berkesan dan berguna untuk masa depan. Acara ini juga seru karena banyak hal baru yang kami pelajari. Sesi favorit selain materi adalah diskusi kelompok (LGD) dan menari bersama AIESEC.” – Ghina dan Prama, peserta Impact Circle 2025.(red)

Menakar Kualitas Pendidikan Lewat Keterlibatan Kolektif

Iki Radio - Peringatan Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) 2025 mengusung tema "Partisipasi Semesta Wujudkan Pendidikan Bermutu untuk Semua". 

Tema ini menekankan bahwa pendidikan berkualitas adalah hasil kolaborasi seluruh elemen bangsa—orang tua, pendidik, pemerintah, dan masyarakat. Pendidikan bukan hanya tanggung jawab institusi formal, melainkan buah dari sinergi kolektif yang berkelanjutan.

Orang Tua Fondasi Utama Pendidikan Anak

Orang tua merupakan pendidik pertama dan utama bagi anak-anak. Peran mereka melampaui penyediaan kebutuhan materi; mereka adalah teladan dalam menanamkan nilai-nilai moral, etika, dan semangat belajar. Menurut Epstein (1995), kolaborasi yang erat antara keluarga, sekolah, dan masyarakat memiliki dampak signifikan terhadap prestasi akademik siswa. 

Data dari Programme for International Student Assessment (PISA) 2018 menunjukkan bahwa siswa dengan keterlibatan orang tua yang tinggi memiliki skor rata-rata 30 poin lebih tinggi dibandingkan dengan mereka yang keterlibatan orang tuanya rendah. 

Namun, survei Badan Pusat Statistik (BPS) 2023 mengungkapkan bahwa hanya sekitar 54% orang tua di Indonesia yang secara aktif mendampingi anak dalam belajar di rumah.  Hal ini menunjukkan perlunya peningkatan kesadaran dan partisipasi orang tua dalam pendidikan anak.


Pendidik: Pengajar, Pembimbing, dan Inspirator

Guru dan dosen tidak hanya bertugas menyampaikan materi pelajaran, tetapi juga berperan sebagai pembimbing dan inspirator bagi peserta didik. Mereka membantu siswa mengembangkan potensi diri, membentuk karakter, dan menanamkan nilai-nilai kebangsaan. Pendidikan karakter yang ditanamkan oleh pendidik menjadi landasan bagi generasi muda dalam menghadapi tantangan zaman.


Pemerintah: Penjamin Akses dan Kualitas Pendidikan

Pemerintah memiliki tanggung jawab konstitusional untuk menjamin terselenggaranya pendidikan nasional yang merata dan berkualitas. Melalui kebijakan afirmatif, alokasi anggaran yang memadai, dan peningkatan kompetensi pendidik, pemerintah berupaya menciptakan sistem pendidikan yang inklusif dan berkeadilan. Program-program seperti Bantuan Operasional Sekolah (BOS) dan Program Indonesia Pintar (PIP) merupakan contoh konkret dukungan pemerintah dalam meningkatkan akses pendidikan.


Masyarakat: Mitra Strategis dalam Ekosistem Pendidikan

Masyarakat berperan sebagai mitra strategis dalam menciptakan lingkungan yang kondusif bagi pendidikan. Keterlibatan masyarakat dalam kegiatan sekolah, seperti komite sekolah dan program literasi, memperkuat ekosistem pendidikan yang partisipatif. Dukungan moral dan material dari masyarakat membantu sekolah dalam menjalankan fungsi edukatifnya secara optimal.


Menuju Pendidikan Bermutu untuk Semua

Pendidikan berkualitas adalah hak setiap warga negara, bukan privilese segelintir kelompok. Untuk mewujudkannya, diperlukan partisipasi semesta—kerja sama harmonis antara orang tua, pendidik, pemerintah, dan masyarakat. Dengan sinergi ini, cita-cita mencerdaskan kehidupan bangsa dapat tercapai, menjadikan Indonesia sebagai bangsa yang unggul dan berdaya saing di kancah global.

 

Referensi:

             Epstein, J. L. (1995).

             Programme for International Student Assessment (PISA) 2018.(Homeschooling HSPG)

             Badan Pusat Statistik (BPS) 2023.

*) Penulis adalah : Ketua Dewan Pembina di Yayasan Bestari Indonesia dan bekerja di GTK di PKBM BESTARI dan ketua 2 di Dewan Pengurus Pusat Asosiasi Tutor Pendidikan Kesetaraan Nasional 

 

1 Juni Diperingati Sebagai Hari Lahir Pancasila, Ini Sejarah dan Tokoh Pentingnya

Iki Radio - Hari Lahir Pancasila atau disebut Harlah Pancasila diperingati tiap tanggal 1 Juni setiap tahunnya.

Pada tahun 2025, peringatan ini memasuki tahun ke-80. Peringatan Harlah Pancasila yang ke-80 tahun 2025 ini mengusung tema "Memperkokoh Ideologi Pancasila Menuju Indonesia Raya".

Ini informasi mengenai Hari Lahir Pancasila yang dilansir dari berbagai sumber :

Apa itu Hari Lahir Pancasila?

Hari Lahir Pancasila adalah peringatan nasional yang diperingati setiap tanggal 1 Juni, untuk mengenang momen penting saat dasar negara Indonesia, Pancasila, pertama kali diperkenalkan oleh Bung Karno dalam sidang Badan Penyelidik Usaha-Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI) pada tahun 1945.

Peringatan ini menjadi pengingat akan nilai-nilai luhur yang menjadi fondasi kehidupan berbangsa dan bernegara.

Pada 1 Juni 1945, Ir. Soekarno menyampaikan pidato historisnya yang kemudian dikenal dengan judul “Lahirnya Pancasila.”

Dalam pidato tersebut, ia mengusulkan lima prinsip dasar yang bisa menjadi dasar negara Indonesia merdeka.

Logo Hari Lahir Pancasila 2025

Gagasan ini kemudian diterima dan menjadi titik awal perumusan Pancasila yang kita kenal sekarang.

Meski ditetapkan sebagai dasar negara dalam sidang PPKI tanggal 18 Agustus 1945, tanggal 1 Juni tetap dikenang sebagai hari kelahiran konsep Pancasila.

Hari Lahir Pancasila baru resmi ditetapkan sebagai hari libur nasional oleh Presiden Joko Widodo pada tahun 2016.

Tokoh penting

Tokoh sentral dalam lahirnya Pancasila adalah Ir. Soekarno, Presiden pertama Republik Indonesia.

Selain Bung Karno, beberapa tokoh penting yang juga terlibat dalam pembahasan dan perumusan Pancasila adalah Drs. Mohammad Hatta, Mr. Muhammad Yamin, dan Mr. Soepomo, yang bersama-sama dalam BPUPKI berperan aktif menyusun dasar negara yang sesuai dengan kepribadian bangsa Indonesia.

PANCASILA

1. Ketuhanan Yang Maha Esa

2. Kemanusiaan yang adil dan beradab

3. Persatuan Indonesia

4. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan

5. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia

Gali Potensi Disabilitas, Dinkop Magetan Berikan Pelatihan Pembuatan Blankon

Iki Radio - Dalam upaya pengembangan UMKM Binaan, Dinas Koperasi Usaha Kecil dan Menengah Kabupaten Magetan gelar Pelatihan pembuatan Blankon dengan bahan dasar batik ciprat karya saudara-saudara disabilitas.

Pelatihan dilaksanakan selama 3 hari di Ruang Pertemuan Joglo Kondang Ayem KPR Asabri II Magetan.

Sukartini, S.Sos, M.Si, selaku Kepala Dinas Koperasi Usaha Kecil dan Menengah Kabupaten Magetan dalam sambutannya menyampaikan bahwa peserta pelatihan kali ini merupakan peserta kolaborasi dari binaan Dinas Sosial.

“Pelatihan pembuatan Blankon kali ini untuk disabilitas sebanyak 30 orang Alhamdulillah pada hari ketiga hasil kreasi disabilitas sudah tampak,” terangnya.

Peserta pelatihan berasal dari Kelompok Sosial Sambung Roso Simbatan, SLB PSM Takeran dan SLB PGRI kawedanan.

Maryani selaku ketua sambung ROSO sekaligus Guru SLB PSM Takeran saat diwawancarai terpisah mengungkapkan bahwa tidak ada kesulitan pada anak didiknya dalam mengikuti pelatihan

“Dalam pelatihan ini berjalan lancar, anak-anak tidak ada kesulitan dan mereka enjoy,” terangnya.

Hadir dalam pelatihan hari ketiga tersebut Bupati Magetan Hj. Nanik Endang Rusminiarti, M.Pd., untuk menyapa dan menyemangati seluruh peserta pelatihan.

“Saya berharap binaan ini tidak berhenti dan terus berinovasi agar usaha lebih maju lagi, kita ketahui bersama bahwa UMKM adalah penyangga ekonomi negara jadi anda adalah pejuang ekonomi, saya berpesan pelatihan yang telah diterima segera untuk dikembangkan di usaha masing-masing, mudah-mudahan tahun berikutnya ada pelatihan lagi untuk pengembangan yang lain,” terangnya.

Dalam acara tersebut juga diserahkan bantuan peralatan dan bahan untuk mencetak blankon yang digunakan praktek secara simbolis oleh Bupati Magetan kepada peserta pelatihan.(Pemkab Magetan)

Ivan Gunawan Bangun Masjid Sebelum Berangkat Haji

Iki radio - Ivan Gunawan menunjukkan kepeduliannya pada dunia pendidikan dan keagamaan. Sebelum berangkat menunaikan ibadah haji, Ivan menggelar peletakan batu pertama untuk pembangunan Masjid Dzurrotul Qur’an yang akan berdiri di atas lahan seluas 450 meter persegi.

Masjid ini akan dibangun di area pesantren miliknya yang sudah berdiri sejak tahun 2024. Ivan mengungkapkan masjid ini akan memiliki dua lantai dengan fungsi berbeda.

“Ini adalah pesantren yang aku bangun dari setahun yang lalu. Masjid yang aku bangun ini nantinya akan menjadi dua lantai. Lantai utama yang di bawah itu buat salat yang laki-laki, yang lantai dua buat yang perempuan dan juga kelas buat mereka belajar,” ujar Ivan dalam unggahan di Instagram, Rabu (28/5/2025).

Ivan juga menceritakan betapa cepatnya proses pembangunan masjid ini dimulai, dari pembelian tanah hingga desain selesai sebelum keberangkatannya ke Tanah Suci.

“Ini bener-bener cepet banget prosesnya. Mulai dari proses jual beli tanah, sampai akhirnya desain. Memang sebelum berangkat, aku pengin ada peletakan batu pertama. Alhamdulillah, diiyain sama Allah. Semuanya berjalan lancar,” ucap Ivan.

Tak hanya itu, Ivan juga mengungkap niat tulusnya dalam membangun masjid ini agar menjadi amal jariyah bagi semua pihak yang turut membantu.

“Saya nggak mau masuk surga sendirian. Jadi, alhamdulillah, di hari pertama aku buka donasi, aku dapet hampir Rp200 juta. Insyaallah, semuanya udah langsung aku kirim ke yang bangun masjid dan cukup untuk bangun pondasi,” ungkapnya.

Ivan Gunawan pun berharap pembangunan masjid ini menjadi hal bermanfaat yang bisa digunakan warga sekitar dan santri di pesantren.

“Semoga jadi amal jariyah yang baik juga untuk sahabat-sahabat dan temen-temen aku, untuk bisa bersama-sama membangun masjid ini,” lanjut Ivan.(okezone)

 

Top

Dikenal Cerdas, Ini Deretan Figur Publik Indonesia Lulusan Harvard

Iki Radio - Universitas Harvard merupakan salah satu perguruan tinggi tertua dan paling bergengsi di dunia.

Tahun ini, tepatnya 2025, universitas yang berdiri pada 1636 itu telah berusia 387 tahun.

Kampus yang berlokasi di Cambridge, Massachusetts, Amerika Serikat ini telah melahirkan banyak tokoh berpengaruh dari berbagai belahan dunia, termasuk beberapa figur publik asal Indonesia.

Berikut ini adalah deretan tokoh Indonesia yang pernah menempuh pendidikan di Universitas Harvard:

1. Nadiem Makarim

Nadiem Anwar Makarim, Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi tahun 2019. Ia merupakan lulusan Master of Business Administration (MBA) dari Harvard Business School.

Usai menyelesaikan pendidikannya di Harvard, Nadiem sempat bekerja sebagai co-founder Zalora Indonesia dan menjabat sebagai CIO di perusahaan teknologi keuangan Kartuku.

Dirinya pun mendirikan Gojek pada 2010, sebuah perusahaan berbasis teknologi transportasi yang berkembang pesat di Indonesia.

Menurut laporan Majalah Globe Asia pada 2018, Nadiem memiliki 5 persen saham Gojek yang nilainya ditaksir mencapai US$ 100 juta atau sekitar Rp 1,4 triliun.

2. Belva Devara

Adamas Belva Syah Devara, pendiri Ruangguru, adalah lulusan dua universitas ternama dunia: Stanford University dan Harvard University.

Dirinya lantas menyelesaikan studi magister pada bidang Kebijakan Publik di Harvard. Ia juga pernah bekerja di perusahaan konsultan McKinsey & Company.

Belva pernah menjabat sebagai Staf Khusus Presiden Joko Widodo pada 2019. Berdasarkan Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) pada Februari 2020, kekayaannya tercatat lebih dari Rp1,3 triliun.

3. Mikha Tambayong

Aktris sekaligus penyanyi Mikha Tambayong juga pernah menempuh pendidikan di Universitas Harvard melalui program International Executive Master of Management (IEMM).

Program ini merupakan kerja sama antara Universitas Pelita Harapan (UPH) dan Harvard University.

Mikha lulus dengan predikat cum laude dari Fakultas Hukum UPH pada 2017 dan mendapat kesempatan melanjutkan studi ke Harvard berkat prestasinya selama kuliah.

Kini, perempuan cantik kelahiran 1994, yang kerap tampil di layar lebar ini, juga diangkat sebagai sebagai Tenaga Ahli Menteri Pemuda dan Olahraga Bidang Komunikasi Publik, pada Kementerian Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia.

4. Agus Harimurti Yudhoyono (AHY)

Putra sulung Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), juga tercatat sebagai alumnus Universitas Harvard.

AHY memperoleh gelar Master in Public Administration dari Harvard Kennedy School pada 2010.

Sebelumnya, AHY menempuh pendidikan militer di Akademi Militer (AKMIL) dan mengikuti berbagai pelatihan militer, termasuk Kursus Combat Intel dan pelatihan penyelam TNI AL.

Dirinya juga meraih gelar Master of Science in Strategic Studies dari Nanyang Technological University, Singapura, pada 2006.

 

Usia 45 Tahun, Happy Salma Lulus S1 Filsafat Hindu

Iki Radio - Happy Salma menorehkan pencapaian baru di bidang akademik. Aktris sekaligus pegiat seni ini resmi menyelesaikan studi Sarjana di Program Studi Filsafat Hindu, Fakultas Ilmu Agama, Seni, dan Budaya Universitas Hindu Indonesia.

Melalui unggahan yang ia bagikan, Happy menyampaikan rasa syukurnya atas proses panjang yang ia jalani selama menempuh pendidikan. Ia pun menyampaikan pesan penuh makna tentang pentingnya kesadaran dalam memahami kebenaran.

“Akan tetapi, kebenaran itu tidak akan berarti apa-apa tanpa kesadaran saat melakukannya,” tulis Happy di Instagram, Selasa (27/5/2025).

Dalam kesempatan yang penuh kebahagiaan itu, Happy Salma juga mengucapkan terima kasih kepada para dosen dan sahabat seperjuangan yang telah membersamai perjalanan intelektualnya selama ini.

“Terima kasih kepada para dosen dan sahabat sejawat yang telah menemani saya mempelajari lebih banyak ilmu filsafat, seni, dan budaya, juga tentang kebijaksanaan hidup,” ungkapnya.

Happy pun berharap ilmu yang ia dapat tak berhenti menjadi sekadar teori, tetapi bisa terus menginspirasi dan menyalakan semangat dalam kehidupan.

“Semoga api pengetahuan, seni, dan kebudayaan terus menyala,” tutup Happy Salma.

Hal yang membanggakan, Happy meraih gelar S1 di usia 45 tahun di tengah aktivitas padatnya sebagai aktris dan ibu sekaligus suami di rumah.

 

Profil :

Happy Salma (lahir 4 Januari 1980) adalah seorang pemeran, penyanyi, produser, sutradara, dan penulis berkebangsaan Indonesia.

Ia termasuk dalam salah satu tokoh berpengaruh di Asia, versi majalah Tatler pada tahun 2020. 

Happy menerima penghargaan Bali-Dwipantara Nata Kerthi Nugraha 2023 dari Institut Seni Indonesia Denpasar untuk kategori Seniman dan Maesenas Seni.

Happy Salma memulai kariernya di dunia seni peran dengan membintangi puluhan judul sinetron.

Ketika sedang menggeluti dunia sinetron, Happy menemukan kecintaan pada sastra, yang kemudian ia tuangkan ke dalam dua buku kumpulan cerpen yaitu Pulang (2006) yang menjadi nominasi dalam Literary Khatulistiwa Award dan Telaga Fatamorgana (2008).

Happy juga berkolaborasi dalam antologi cerita pendek Titian: Antologi Cerita Pendek Kerakyatan (2008), Lobakan: Antologi Cerita Pendek (2009), 24 Sauh Kolaborasi Cerpen (2009) dan Dari Murai Ke Sangkar Emas (2009).

Selain cerpen, Happy menulis novel kolaborasi bersama Pidi Baiq dengan judul Hanya Salju dan Pisau Batu (2010).

Terakhir, ia menulis dan menerbitkan buku biografi kreatif Desak Nyoman Suarti “The Warrior Daughter” (2015).

Aston Madiun Hadirkan Edukasi Seru Di Bulan Pendidikan

Iki Radio - Aston Madiun Hotel & Conference Center, Bersama Favehotel Madiun kembali menunjukkan komitmennya dalam mendukung dunia pendidikan. Dengan sumberdaya yang dimiliki, Aston dan Fave Hotel Madiun, menyelenggarakan sejumlah kegiatan inspiratif dan edukatif.

“Kami percaya bahwa pembelajaran terbaik terjadi ketika anak-anak dan remaja diberi ruang untuk mencoba, berkreasi, dan berkompetisi secara sehat”, kata Danie R. Lapod, General Manager Aston Madiun Hotel & Conference Center dan favehotel Madiun.

Program yang diselenggarakan tidak hanya menjadi sarana pembelajaran praktis, tetapi juga wadah untuk menumbuhkan kreativitas, keberanian, serta semangat kompetitif di kalangan generasi muda.

Melalui kegiatan hari ini, kami ingin memberikan pengalaman nyata yang menyenangkan dan bermanfaat, sekaligus memperkuat kerja sama kami dengan institusi pendidikan,” lanjutnya.

 

Junior Chef – Sushi Rolling Class

Dalam kegiatan ini, peserta diajak untuk belajar langsung cara membuat dan menggulung sushi secara mandiri, menggunakan alat dan bahan yang telah disiapkan oleh tim kuliner hotel. Mereka adalah anak-anak usia 5 hingga 10 tahun.

Dengan bertempat di Bima 3 Ballroom Lantai 3 ini, anak-anak juga mendapat pengalaman baru dengan mengenakan apron dan topi chef layaknya koki profesional. Keceriaan semakin terasa dengan kehadiran maskot lucu Madison, serta berbagai aktivitas menarik seperti keliling hotel dan pengenalan berbagai profesi di dunia perhotelan.

Kegiatan ini bertujuan menanamkan kecintaan terhadap dunia kuliner sejak dini sekaligus membangun rasa percaya diri pada anak-anak.

“Kegiatan ini bertujuan menanamkan kecintaan terhadap dunia kuliner sejak dini sekaligus membangun rasa percaya diri pada anak-anak”, terangnya.

 

Tropical Beverages Competition

Sementara itu, di waktu yang bersamaan, kegiatan Tropical Beverages Competition juga digelar Aston Madiun. Berlangsung di Bima 1 & 2 Ballroom, kegiatan ini untuk pelajar SMK, mahasiswa, serta masyarakat umum non-profesional.

Mengusung tema “Kreasikan Minuman Tropismu dari Buah & Rempah,” kompetisi ini berhasil menarik lebih dari 100 peserta dari berbagai institusi pendidikan di wilayah Karesidenan Madiun. Para peserta diberikan kebebasan untuk memilih dan mempersiapkan bahan minuman dari buah dan rempah, serta diminta membawa peralatan sendiri. Penilaian dilakukan berdasarkan kreativitas, komposisi bahan, teknik penyajian, serta manajemen waktu dalam proses peracikan minuman.

Kedua kegiatan ini merupakan bagian dari rangkaian kontribusi Aston Madiun dalam Bulan Pendidikan, menyusul program Fun Swim Day, yang memberikan akses kolam renang gratis bagi siswa SMP hingga SMA/sederajat di Kota Madiun selama bulan Mei hingga Juni 2025.

Dengan antusiasme tinggi dari peserta serta dukungan berbagai pihak, Aston Madiun berharap program-program seperti ini dapat terus menjadi inspirasi dalam memajukan pendidikan karakter dan keterampilan generasi muda, khususnya di Madiun dan sekitarnya.(*)



 

Top

Utamakan Pendidikan, 7 Artis Indonesia Ini Punya Gelar S-2

Iki Radio - Meraih pendidikan setinggi mungkin bukan hanya soal gengsi, melainkan juga dilakukan untuk meningkatkan kualitas diri. Semakin luas ilmu yang didapat, maka semakin banyak hal yang bisa dilakukan untuk orang lain.

Hal ini juga dilakukan sederet selebritas Tanah Air yang mengutamakan pendidikan hingga meraih gelar S-2. Beberapa dari mereka bahkan melakoni profesi baru usai mendapatkan gelar tersebut. Berikut merupakan daftar 7 artis Indonesia yang punya gelar S-2.

1. Caca Tengker

Artis Caca Tengker merupakan lulusan S-2 dengan gelar Master of Science di bidang psikoanalisis dari University of College London (UCL). Tak hanya itu, ia juga mengambil program studi S-2 untuk psikologi klinis dewasa di Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya.


 

2. Desy Ratnasari

Pelantun Tenda Biru ini juga merupakan lulusan di bidang psikologi. Ia diketahui menempuh pendidikan S-2 jurusan Psikologi di Universitas Indonesia, serta S-2 untuk magister profesi psikologi di Universitas Katolik Atma Jaya.

 

3. Deddy Corbuzier

Terkenal dengan pembawaannya yang cerdas dengan berbagai topik yang ia diskusikan di kanal YouTube miliknya, Deddy Corbuzier diketahui telah menyelesaikan pendidikan S-2 untuk jurusan Psikologi di University of London pada tahun 1999.

 

4. Tasya Kamila

Mantan artis cilik Tasya Kamila juga termasuk artis dengan gelas S-2 dari universitas bergengsi. Ia diketahui menempuh pendidikan S-2 atau master di Columbia University, Amerika Serikat untuk jurusan Administrasi Publik dan lulus pada tahun 2018.



5. Maudy Ayunda

Aktris dan penyanyi Maudy Ayunda memang telah dikenal publik sebagai artis yang memiliki prestasi di bidang pendidikan. Ia meraih gelar ganda untuk jurusan bisnis dan pendidikan saat menempuh S-2 di Stanford University, dan lulus pada tahun 2021.



6. Dian Sastrowardoyo

Aktris yang membintangi Ada Apa Dengan Cinta ini memiliki gelar S-2 dari Universitas Indonesia untuk jurusan Manajemen Keuangan. Ia juga mendapatkan predikat cum laude untuk kelulusannya, membuatnya menjadi artis dengan prestasi cemerlang di bidang pendidikan.


7. Vidi Aldiano

Penyanyi Vidi Aldiano juga masuk dalam jajaran artis Indonesia yang memiliki gelar S-2 di belakang namanya. 

Pelantun Nuansa Bening ini menyelesaikan pendidikan S-2 di University of Manchester untuk jurusan Innovation Management and Entrepreneurship pada tahun 2015.(insertlive.com)

Tim Vokasi Unesa Olah Limbah Bonggol Jagung Jadi Bahan Bakar Alternatif

Iki Radio - Inovasi dan kreativitas bisa bersumber dari mana saja, salah satunya berangkat dari keresahan atas kondisi lingkungan sekitar. Itulah yang dilakukan tim mahasiswa dari Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Fakultas Vokasi (FV) Universitas Negeri Surabaya (Unesa).

Mereka mengolah bonggol atau tongkol jagung, limbah organik yang melimpah di Indonesia menjadi produk arang briket sebagai bahan bakar alternatif yang ramah lingkungan. 


Produk yang dinamai  ‘Wowone’ itu dihasilkan Tim Chaanakya melalui Program Ormawa Membangun Negeri (POMN) 2024. Anggota Tim Chaanakya, Muhammad Fahmi Assidiq, menjelaskan, arang briket mereka hasilkan dari limbah bonggol jagung di Desa Wonorejo, Sambeng, Lamongan.

Penduduk Desa Wonorejo mayoritas sebagai petani, dengan komoditas berupa jagung dan padi. Luas area yang ditanami jagung mencapai 245,30 hektar, dan biasanya masyarakat menanam jagung dua hingga tiga kali dalam setahun.

Hasil pertanian tersebut menghasilkan limbah bonggol jagung yang sangat melimpah, yang sering kali hanya dibuang atau dibakar oleh petani. Saat musim hujan tiba, limbah tersebut dapat berserakan di jalan-jalan.

“Limbahnya kan banyak. Apalagi kalau musim hujan itu sampai berjamur dan merusak pemandangan lingkungan. Untuk itulah tim kami cari cara untuk mengolahnya menjadi produk berdaya guna dan berdaya jual,” ucapnya, melalui siaran tertulis Humas Unesa, Rabu (23/4/2025).

Dina Hariyanti, anggota Tim Chaanakya lainnya, juga memaparkan, bahwa ‘Wowone’ memiliki keunggulan tersendiri yaitu tanpa asap, tanpa bahan kimia, dan tidak menimbulkan percikan api. Briket ini juga lebih tahan lama dibandingkan produk sejenis lainnya. 

“Bisa digunakan untuk memasak berbagai jenis makanan. Pemakaiannya pun mudah. Letakkan briket ke dalam wadah, bakar, lalu siap digunakan selama lebih kurang satu jam,” bebernya. 

Firman Yasa Utama, pembina Tim Chaanakya mengapresiasi produk yang dihasilkan mahasiswanya itu. Berkat produk ‘Wowone,’ BEM Fakultas Vokasi meraih penghargaan Pelaksana Pengabdian Terbaik dari Direktorat Akademik Pendidikan Tinggi Vokasi (APTV) Kemendiktisaintek pada 2024.

Produk ‘Wowone’ yang merupakan hasil dari implementasi program kerja pemberdayaan masyarakat ini termasuk inovatif, berkelanjutan, dan berdampak, sehingga berbuah penghargaan di level nasional,” ucapnya.

Arang briket ‘Wowone’ berhasil dipasarkan di daerah Lamongan dan sekitarnya. Ke depan, tim terus mengembangkan produk tersebut termasuk meningkatkan kapasitas produksi serta menerapkan strategi pemasaran yang efektif.

Tambahan, Tim Chaanakya terdiri dari 10 mahasiswa Vokasi; Muhammad Fahmi Assidiqi (D-4 Teknik Listrik); Dina Hariyanti (D-4 Manajemen Informatika); Syafirda Azmi Aulia (D-4 Tata Busana); Mey Surya Mada (D-4 Tata Busana); Ahmad Fauzi Almurtadho (D-4 Teknik Listrik);

Selanjutnya, M. Ilham Al Faridsi (D-4 Manajemen Informatika); Muhammad Al Faiz Putra (D-4 Manajemen Informatika); Reza Fatkhur Rohman (D-4 Manajemen Informatika); M. Sultonun Naim (D-4 Manajemen Informatika); dan Muhammad Chafid F (D-4 Teknik Listrik).(kominfo jatim)