Iki Terbaru/Paling Greeess

Showing posts with label Daerah. Show all posts
Showing posts with label Daerah. Show all posts

HJKM 457, Momentum Merubah Mindset dan Paradigma Masyarakat Terhadap Perpustakaan

Iki Radio - Hari jadi Kabupaten Madiun (HJKM) Ke 457 tahun 2025 ini, menjadi momentum tersendiri bagi Dinas Perpustakaan Dan Kearsipan Kabupaten Madiun, untuk dapat merubah mindset dan paradigma seluruh elemen masyarakat terhadap keberadaan perpustakaan.

“Kalau secara umum masyarakat banyak berpikir, perpustakaan itu hanya pada kegiatan meminjam dan membaca buku saja. Ini mindset dan paradigma yang harus kita rubah. Bahwa sebenarnya perpustakaan lebih dari sekedar meminjam dan membaca,” terang Kus Hendrawan, Kepala DinasPerpustakaan dan Kearsipan Kabupaten Madiun, Kamis (17/07/2025).

Dijelaskan, lebih dari sekedar aktifitas membaca dan meminjam buku, namun bagaimana motivasi orang atau masyarakat datang ke perpustakaan itu, merupakan cara yang dilakukan untuk meningkatkan kualitas hidup atau kesejahteraannya.

“Jadi misalnya orang berpikir untuk membuka usaha, untuk meningkatkan atau menambah penghasilan, ini yang menjadi motivasi bagi mereka untuk datang ke perpustakaan. Misalnya mencari sumber sumber informasi tentang usaha dan sebagainya. Jadi mindset nya tidak hanya meminjam dan membaca buku saja,” jelasnya.

Dengan demikian, perpustakaan menjadi bagian dari kebutuhan masyarakat dan berbagai lembaga yang ada.

“Jadi bukan hanya sekedar mengisi waktu luang dengan membaca atau meminjam buku saja. Melainkan perpustakaan menjadi  bagian dari kebutuhan dalam pengembangan diri, bagi setiap individu atau kelompok,” tambahnya.

Untuk itu, lanjutnya, dengan semangat dan momentum Hari Jadi Kabupaten Madiun (HJKM) ke 457 ini, menjadi penyemangat bagi setiap orang untuk bersama sama, meningkatkan kemampuan, ketrampilan yang mengarah pada peningkatan kesejahteraan, dengan menjadikan perpustakaan sebagai bagian dari kebutuhan yang harus terpenuhi.

“Bersatu untuk Kabupaten Madiun Bersahaja, jadi kami mengajak seluruh lembaga atau kelompok yang berkaitan dengan perpustakaan, serta masyarakat secara umum untuk bersama sama, bersatu, memaksimalkan segala potensi yang ada, menuju Kabupaten Madiun yang Bersih Sehat dan Sejahtera,” pungkasnya.(adv)

Top

Gubernur Jawa Timur Terima Kunjungan Puteri Indonesia 2025 Firsta Yufi Amarta Putri

Iki Radio - Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menerima kunjungan silaturahmi Puteri Indonesia 2025, Firsta Yufi Amarta Putri, di Gedung Negara Grahadi, Surabaya.

Firsta merupakan Puteri Indonesia Jawa Timur 2025 yang baru saja mengharumkan nama bangsa dengan meraih posisi Top 24 Miss Supranational 2025 sekaligus dinobatkan sebagai Miss Supranational Asia dan Oceania 2025 dalam ajang kecantikan internasional tersebut.

Dalam pertemuan itu, Gubernur Khofifah menyampaikan apresiasi tinggi atas capaian Firsta yang dinilai menjadi inspirasi bagi banyak perempuan, khususnya di Jawa Timur.

“Selamat kepada Mbak Firsta yang telah menunjukkan kapasitas, kualitas, dan kompetensinya dalam ajang pemilihan Puteri Indonesia maupun Miss Supranational Asia dan Oceania 2025. Antara kerja keras, konsistensi, dan komitmen itu saling melengkapi. Seringkali kita hanya melihat kesuksesan seseorang tanpa tahu proses panjang yang dilalui. Fia sudah membuktikan bahwa semua capaian besar dimulai dari niat kuat dan disiplin tinggi,” tutur Khofifah.

Kunjungan ini juga dihadiri oleh jajaran Ikatan Alumni Puteri Indonesia (IAPI) Jawa Timur dan perwakilan dari Mustika Ratu Entertainment. Ketua Harian IAPI Jawa Timur, Hepy Mandiana Sari, mengucapkan terima kasih kepada Gubernur Khofifah atas sambutan yang diberikan.

“Maturnuwun sanget kepada Ibu Gubernur Jawa Timur yang telah menyambut kami beserta rombongan dengan hangat. Tanpa dukungan Pemprov Jawa Timur, kami tidak dapat melakukan apa-apa,” ujar Hepy.

Sementara itu, Direktur Mustika Ratu Entertainment, Mega Angkasa, menegaskan pentingnya dukungan dari pemerintah daerah dalam mendorong potensi generasi muda, khususnya remaja putri di Jawa Timur.

“Tentu kami senang mengantarkan Puteri Indonesia 2025 bertemu Ibu Gubernur Jawa Timur, ini menunjukkan bahwa remaja puteri Jawa Timur memiliki potensi yang kuat baik di tingkat nasional maupun internasional,” jelas Mega.

Firsta sendiri menyampaikan rasa kagumnya terhadap sosok Gubernur Khofifah yang dinilainya menjadi panutan perempuan Jawa Timur.

“Ini sangat luar biasa karena Ibu Khofifah memang seorang perempuan dan juga menjadi contoh seorang leader di Jawa Timur. Dengan apa yang beliau lakukan dan program-program yang luar biasa, beliau sangat mencerminkan bahwa wanita tidak hanya ada di rumah saja. Wanita bisa berdaya, bekerja, dan mengembangkan segala potensi,” ujar Firsta.

Pertemuan tersebut berlangsung hangat dan penuh semangat inspiratif, mencerminkan sinergi antara pemimpin daerah dan generasi muda yang berprestasi. (byu)

HJKM 457, Perumdam Tirta Dharma Purabaya Berkomitmen Menyelenggarakan Tata Kelola Air Minum Efektif, Efisien, Seimbang Antara Pelanggan Dan Perusahaan

Iki Radio - Dalam semangat peringatan Hari Jadi Kabupaten Madiun (HJKM) ke-457, kami segenap jajaran Perusahaan Umum Daerah Air Minum Tirta Dharma Purabaya menyampaikan rasa hormat dan apresiasi atas perjalanan panjang Kabupaten Madiun sebagai daerah yang tangguh, berbudaya, dan senantiasa berkembang.

Momentum bersejarah ini kami maknai sebagai titik kebangkitan, refleksi, dan motivasi untuk terus meningkatkan kualitas pelayanan kepada masyarakat.

Sebagaimana diamanatkan dalam Peraturan Daerah Kabupaten Madiun Nomor 9 Tahun 2019, Perumdam Tirta Dharma Purabaya didirikan dengan tujuan strategis—yakni menyediakan air minum yang sehat dan terjangkau sebagai wujud pemenuhan hak dasar masyarakat, mendorong kesejahteraan dan kesehatan, memperkuat pendapatan asli daerah, serta berkontribusi aktif dalam pertumbuhan ekonomi lokal.

Pada usia Kabupaten yang ke-457, kami teguhkan komitmen untuk menyelenggarakan tata kelola air minum secara lebih efektif, efisien, dan seimbang antara kepentingan pelanggan dan perusahaan.

Dengan membangun unit produksi, mendistribusikan air minum secara merata, serta mengembangkan unit usaha, kami terus memperluas cakupan pelayanan dan menjadikan air bersih sebagai fondasi kehidupan yang bermartabat.

Dengan semangat “Bersatu untuk Kabupaten Madiun Bersahaja”, kami siap bertransformasi menuju pelayanan yang lebih prima, digitalisasi yang menyeluruh, dan tata kelola yang transparan serta akuntabel.

Semoga Hari Jadi Kabupaten Madiun menjadi pengingat bahwa pelayanan publik yang unggul adalah bagian integral dari pembangunan daerah yang berkeadilan dan berkelanjutan.

Selamat Hari Jadi Kabupaten Madiun ke-457. Mari Bersatu untuk Kabupaten Madiun Bersahaja.(adv)

Hari Pertama Masuk, Tamsa Ajak Seluruh Siswa Peduli Kebersihan

Iki Radio - Penanaman budaya bersih, menjadi salah satu kegiatan yang dilakukan Sekolah Dasar Negeri (SDN) 01 Taman (Tamsa) Kota Madiun, pada hari pertama masuk sekolah, Senin (14/07/2025).

Siswa kelas 1 mengambil sampah yang ada disekitar sekolahnya sebagai salah satu kegiatan dalam pelaksanaan MPLS di SDN 01 Taman Kota Madiun, Senin 14 Juli 2025

Penanaman sikap kepedulian para siswa, baik siswa baru kelas 1, hingga kelas 6, menjadi awal pembiasaan bagi siswa, pada tahun ajaran 2025/2026 ini.


"Kalau semuanya bersih, lingkungan sekolah bersih, anak anak akan dapat belajar dengan nyaman, " kata Sukanan, Kepala SDN 01 Taman Kota Madiun, didepan ratusan siswa saat membuka Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS), Senin.


Pada MPLS tahun ini, pemerintah menekankan pelaksanaan MPLS Ramah 2025. Yakni penekanan pada pentingnya suasana sekolah yang aman, nyaman, dan inklusif.


Tujuannya adalah memberikan pengalaman belajar yang berkesadaran, bermakna, dan menggembirakan bagi para siswa. Inisiatif ini juga bertujuan untuk memperkuat karakter siswa.


"Ini (kebersihan) merupakan tanggung jawab kita bersama, bukan hanya yang kelas 1 tetapi seluruh siswa dan warga sekolah," lanjutnya.


Kepala SDN 01 Taman Kota Madiun saat memberikan pengarahan di halaman sekolah, Senin 14 Juli 2025

Setelah diberikan arahan, seluruh siswa dari kelas 1 hingga kelas 6, dengan didampingi guru kelasnya masing masing, terlihat langsung menyebar diseluruh area sekolah.


Mereka mengambil sampah yang ada di dalam lingkungan sekolahnya, kemudian membuang sampat itu pada tempat sampah yang disediakan.


"Bukan hanya saat MPLS, namun diharapkan akan muncul kepedulian seluruh warga sekolah, untuk menciptakan suasana sekolah yang aman, nyaman, dan inklusif," pungkasnya.

6 Fakta Avan Ferdiansyah, Anak Penjual Es di Ponorogo yang Rumahnya Penuh Piala

Iki Radio - Nama Avan Ferdiansyah Hilmi (19) belakangan jadi buah bibir. Sosok pemuda asal Kelurahan Mankujayan, Kecamatan Ponorogo, Kabupaten Ponorogo, itu viral setelah prestasinya terungkap.

Avan siswa SMA N 1 Ponorogo yang berhasil menjadi mahasiswa ITB melalui jalur Seleksi Nasional Berdasarkan Prestasi (SNBP). Kedua orang tua Avan hanya berjualan minuman dingin dan es kocok keliling, namun dari prestasi akademisi Avan memiliki lebih dari 100 piala kejuaraan dari SD hingga SMA dengan mengikuti sejumnlah lomba termasuk lomba olimpiade kebumian di ITB.© KOMPAS.COM/SUKOCO

Sejak duduk di bangku sekolah dasar hingga menamatkan SMA di SMAN 1 Ponorogo, Avan telah mengoleksi lebih dari 100 piala dan penghargaan.

Avan kemudian semakin menjadi sorotan setelah berhasil diterima di Fakultas Ilmu dan Teknologi Kebumian Institut Teknologi Bandung (FITB ITB) melalui jalur Seleksi Nasional Berdasarkan Prestasi (SNBP).

1. Sudah ikut lomba sejak TK

Dilansir dari Kompas.com, Rabu (9/7/2025), Umi Latifah selaku ibunda Avan menceritakan bahwa banyak piala dan trofi dikumpulkan putranya sejak TK.

Di rumahnya yang sederhana, ada lemari kayu menempel di dinding ruang tamu berukuran 3x4 meter. Lemari itu sesak oleh ratusan piala yang disusun rapi di dalam maupun di atasnya.

Di ruangan yang sama, terdapat kasur dan meja kecil tempat Avan belajar. Sementara kursi tamu diletakkan mepet ke dinding depan karena keterbatasan ruang.

"Avan itu ikut lomba sejak sebelum masuk SD di salah satu mal di Madiun. Dan dia langsung jadi juara. Sejak saat itu kadang sebulan 2 kali dia ikut lomba dan pasti membawa pulang piala maupun trofi juara," ujar Umi.

Meski belum masuk sekolah dasar, Avan sudah pandai membaca dan berhitung dari kegemarannya mengamati gambar dan poster tentang abjad dan nomor.

Sejak bisa membaca, Avan hobi sekali membaca buku "Why", buku bergambar yang berisi pengetahuan dasar.

“Satu buku harganya bisa Rp 100.000. Karena suka membaca mau tidak mau kita belikan,” imbuh Umi Latifah.

Meski tergolong buku mahal, namun kedua orangtua Avan tetap mengupayakan agar putranya maju dalam ilmu pengetahuan.

"Avan memiliki kelebihan dalam memamahami ilmu pengetahuan dasar," ucap Umi.

Dari hal itu, Umi memberikan kebebasan kepada Avan untuk mengikuti berbagai perlombaan.


2. Tidak pernah dapat beasiswa dari pemda

Setelah berhasil membawa pulang lebih dari 100 trofi dan piala kejuaran, bahkan kejuaraan OSN tingkat nasional, tak sekalipun Avan mendapat beasiswa dari Pemda.

Eko Yulianto, sang ayah mengaku sering meminta keringanan biaya kepada pihak sekolah agar bisa meringankan biaya sekolah Avan.

Sebab, hasil dari berjualan es keliling yang dilakoninya tidak bisa menutup biaya pendidikan Avan.

“Enggak pernah dapat beasiswa untuk sekolah. Biasanya untuk meringankan biaya sekolah saya minta keringanan biaya ke sekolah. Umpama ada biaya urunan Rp 200.000, saya minta bayar separuhnya,” katanya.

Walaupun, tak pernah mendapat beasiswa dari pemerintah daerah, Eko bersyukur karena sejumlah yayasan sempat membantunya memenuhi kebutuhan sekolah anaknya, mulai dari seragam hingga buku pelajaran.

Namun, sejak Avan masuk SMA Negeri 1 Ponorogo, bantuan itu terhenti.

“Waktu SD dibantu PLN, SMP dibantu Baznas. Tapi masuk SMA, sama sekali tidak ada,” ujar Eko.

Ironisnya, meski tergolong keluarga prasejahtera, nama Eko Yudianto tak pernah tercatat dalam Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS).

Sampai saat ini pun keluarganya tak terdaftar sebagai peserta BPJS karena alasan perekonomian.

“Yang kita khawatirkan adalah kesehatan Avan kalau nanti kuliah keluar kota, karena dia tidak memiliki BPJS,” ujar Eko.


3. Jago matematika dan biologi

Berbekal hobi membaca buku ensiklopedi "Why" yang dilakoninya sejak SD, Avan jadi tertarik pada pelajaran Matematika.

Setiap ada lomba matematika, ia hampir selalu keluar sebagai juara utama. 

Tetapi, saat beranjak ke jenjang SMP, minatnya beralih ke pelajaran biologi karena ingin menjadi dokter.

“Biologi identik dengan jurusan kedokteran, jadi saya semangat mempelajarinya,” kata Avan.

Berkat deretan prestasi akademik dan piala kejuaraan, ia berhasil masuk ke SMP dan SMA Negeri 1 Ponorogo melalui jalur prestasi.


4. Sempat bercita-cita menjadi dokter

Saat mulai bersekolah di SMA, Avan mau tidak mau harus menghadapi kenyataan tentang kondisi ekonomi keluarganya. 

Orang tuanya hanya berjualan es kocok dan minuman ringan di alun-alun Ponorogo.

Ia pun sadar, kuliah kedokteran bukan pilihan realistis karena biaya yang tinggi.

Avan akhirnya memilih fokus pada ilmu bumi, bidang yang menurutnya mencakup pelajaran favoritnya seperti matematika, kimia, dan biologi.

Keputusannya makin bulat setelah meneliti bahwa ada alumni SMA-nya yang berhasil kuliah di ITB lewat jalur O2SN bidang ilmu bumi.

Sejak saat itu, Avan bertekad mengikuti jejak serupa demi meraih beasiswa ke kampus impiannya.

Sayangnya, keinginan untuk membawa pulang trofi juara dari Kampus ITB saat itu gagal.

Avan juga sempat patah semangat untuk meneruskan mimpinya berkuliah di ITB. 

Namun, pembinanya saat itu mendorong Avan untuk terus maju dan tak perlu memikirkan biaya. 


5. Masuk ITB jalur prestasi SNBP

Masih mantap dengan pilihannya, Avan pun mendaftarkan diri di Fakultas Ilmu dan Teknologi Kebumian (FITK) ITB dalam jalur seleksi SNBP.

Untuk membuktikan keseriusannya, Avan belajar dengan sungguh-sungguh hingga tiba pengumuman kelulusan dirinya diterima di universitas impiannya itu.

Mengenai biaya kuliah, ia mengajukan keringanan ke ITB.

Berbekal surat keterangan tidak mampu karena tak terdaftar sebagai keluarga miskin di DTKS, Avan mendapat beasiswa.  

Usahanya kali ini disetujui oleh Paragon selaku penyedia beasiswa berprestasi dari keluarga kurang mampu.

“Satu bulan setelah isi permohonan saya diterima. Satu bulan sejak mengisi saya disuruh ke Yogyakarta untuk menerima penyerahan secara simbolis," ucap Avan.

"Saya dapat nol rupiah sementara UKT pertama, tapi dapat nama. Tapi keputusan UKT realnya masih menunggu,” lanjut dia.


6. Pihak ITB heran, rumah Avan dikira toko piala

Tim dari ITB pun melakukan validasi pengajuan beasiswa siswa berprestasi dari keluarga tidak mampu yang diajukan oleh Avan dengan mendatangi langsung rumahnya.

Saat mendatangi kediamannya, Avan mengaku dosen dari ITB sempat memvideokan keheranannya akan banyaknya piala kejuaraan yang dimiliki Avan. 

“Awalnya tidak tahu karena yang dibutuhkan itu melihat kondisi rumah dan pekerjaan orang tua, tapi mereka melihat piala ini kemudian viral di media sosial itu,” kata Avan.

“Itu serius piala? Kirain toko piala,” ujar suara salah satu dosen ITB yang menyambangi rumah Avan.

Avan mengaku saat ini bisa tersenyum lebar, setidaknya cita-citanya untuk kuliah di ITB bisa terwujud.(kompas)

Pulang ke Banyuwangi, Putri Indonesia Cerita Pengalaman di Miss Supranational

Iki Radio - Putri Indonesia 2025, Firsta Yufi Amarta Putri pulang kampung ke tanah kelahirannya, Banyuwangi.

Bertemu Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani, Fia panggilan akrabnya, menceritakan pengalamannya saat mengikuti ajang internasional Miss Supranational 2025 di Polandia dan berhasil menggondol salah satu gelar.


1. Pulang kampung pertama usai ajang Miss Supranational 2025

Ini merupakan pulang kampung pertama Fia usai mewakili Indonesia tampil dalam ajang Miss Supranational 2025. Fia sendiri dalam ajang tersebut meraih gelar Miss Supranational Asia dan Oceansia 2025.

“Saya sangat berterima kasih karena dari sebelum berangkat untuk pemilihan Putri Indonesia, mendapat banyak dukungan bahkan hingga mengikuti ajang tingkat internasional,” kata Fia, saat bertemu Bupati Ipuk di pendopo, Jumat malam (11/7/2025). 

2. Cerita Fia mempromosikan Banyuwangi

Pada Ipuk, Fia menceritakan jika selama mengikuti proses pemilihan baik di ajang Putri Indonesia dan Miss Supranational dimanfaatkan secara maksimal untuk mempromosikan Banyuwangi. 

“Ternyata Banyuwangi sudah dikenal luas secara internasional. Mulai dari panitia hingga peserta ada yang mengaku pernah berkunjung ke Banyuwangi seperti ke Kawah Ijen. Ini sangat membanggakan saya sebagai warga Banyuwangi. Mereka pun bercerita tentang keindahan Ijen,” jelas Fia.  

Bahkan untuk mengenalkan Indonesia dan Banyuwangi secara luas, dia mengaku membawa banyak oleh-oleh baik suvenir khas Banyuwangi.

“Saya membawa banyak gantungan kunci bentuknya macam-macam miniatur kepala gandrung, seblang, juga kuliner nasi tempong. Di belakang gantungan kuncinya ada keterangan nama dari bentuk miniatur itu. Saya getol mempromosikan Indonesia dan Banyuwangi,” urai Fia.

3. Apresiasi dari Bupati Ipuk kepada Fia

Salah satu agenda kedatangan Fia ke Banyuwangi adalah untuk memeriahkan Banyuwangi Ethno Carnival 2025, Sabtu (12/7/2025). Fia dijadwalkan akan tampil sebagai peserta kehormatan dalam BEC. 

Bahkan Fia menyempatkan ke Taman Bambangan melihat langsung venue BEC. 

Sementara Bupati Ipuk berterima kasih pada Fia telah mempromosikan Banyuwangi ke dunia internasional.

"Kami sangat bangga atas prestasi yang diraih Fia. Dia telah mengharumkan dan mempromosikan nama Banyuwangi ke dunia internasional," kata Ipuk. (WEB)

Hari Koperasi Nasional Ke 78, Pemkab Madiun Lauching 206 KDMP

Iki Radio - Pemerintah Kabupaten Madiun launching 206 Koperasi Desa Merah Putih (KDMP) pada peringatan Hari Koperasi Nasional ke-78, di halaman Pendopo Ronggo Djumeno, Caruban, Sabtu (12/7/2025).

Peresmian KDMP tersebut ditandai dengan pemukulan gong oleh Bupati Madiun Hari Wuryanto, didampingi oleh Wakil Bupati Purnomo Hadi serta jajaran Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda).

Bupati Madiun menyampaikan bahwa pembentukan KDMP merupakan implementasi dari program Asta Cita Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto. Ia mengajak seluruh elemen masyarakat untuk menyambut dan menjalankan program ini secara sungguh-sungguh.

“Kesempatan ini tidak datang dua kali. Mari kita jalankan dengan sungguh-sungguh agar koperasi ini menjadi motor penggerak kemajuan ekonomi desa dan mewujudkan masyarakat yang adil dan makmur,” ujar Hari Wur, sapaan akrab Bupati.

Bupati menegaskan bahwa koperasi bukanlah konsep lama yang usang, melainkan entitas modern yang sesuai dengan tuntutan zaman, khususnya dalam membangun kemandirian ekonomi masyarakat desa.

“Anak-anak muda harus mulai melirik koperasi. Ini bukan soal zaman dulu, koperasi hari ini adalah modern. Tapi yang terpenting, jangan sampai menyalahgunakan kepercayaan yang telah diberikan,” tegasnya.

Secara simbolis juga diserahkan akta badan hukum dan dokumen Administrasi Hukum Umum (AHU) kepada perwakilan 15 pengurus KDMP dari masing-masing kecamatan di Kabupaten Madiun.

Pembentukan KDMP di Kabupaten Madiun ini menjadi langkah konkret dalam memperkuat ekonomi desa berbasis koperasi, yang berlandaskan semangat gotong royong, modernisasi, dan kemandirian.