Iki Terbaru/Paling Greeess

Pemprov Jatim dan Kejati Perkuat Sinergi Penegakan Hukum Berbasis Restorative Justice

Iki Radio - Pemerintah Provinsi Jawa Timur bersama Kejaksaan Tinggi Jawa Timur menandatangani Nota Kesepakatan tentang kolaborasi penanganan pelaku, korban, dan keluarga pelaku tindak pidana melalui pendekatan Restorative Justice.


Kesepakatan serupa juga dilakukan antara kejaksaan negeri dan pemerintah kabupaten/kota se-Jawa Timur sebagai bentuk komitmen bersama dalam penerapan keadilan yang berorientasi pada pemulihan. 

Dikesempatan yang sama, turut ditandatangani pula Kesepakatan Bersama antara pemerintah provinsi dan pemerintah kabupaten/kota tentang kerja sama pembangunan daerah guna memperkuat sinergi dan pemerataan pembangunan di Jawa Timur.

Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa mengapresiasi kolaborasi tersebut sebagai langkah bersejarah mewujudkan keadilan yang berpihak pada masyarakat.

“Hari ini kita diajak menciptakan sejarah baru oleh Pak Kajati, bagaimana perlindungan hukum bisa benar-benar dirasakan oleh masyarakat. Saya berharap ini menjadi starting point untuk terus berbenah bersama, agar hari ini menjadi lebih baik dari hari kemarin,” ujar Khofifah.

Ia juga menegaskan pentingnya kolaborasi lintas lembaga untuk menghadirkan sistem hukum yang manusiawi dan berpihak pada keadilan sosial. “Terima kasih kepada seluruh pihak, baik dari kejaksaan, para bupati/wali kota, maupun Jamkrindo. Semoga melalui forum ini kita semua memperoleh pengayaan dan inspirasi baru,” tambahnya.

Sementara itu, Kepala Kejaksaan Tinggi Jawa Timur, Kuntadi menegaskan bahwa kebijakan Restorative Justice kini menjadi salah satu terobosan penting dalam sistem hukum Indonesia.

“Kebijakan Restorative Justice ini disambut baik oleh berbagai kalangan sebagai solusi dan terobosan yang mengedepankan pemulihan dengan memperhatikan kepentingan korban, keluarga korban, terdakwa, dan masyarakat,” jelas Kuntadi.

Ia menambahkan, kerja sama ini merupakan kolaborasi strategis antara Kejaksaan dan Pemerintah Daerah untuk memastikan negara hadir dalam memberikan perlindungan hukum bagi masyarakat yang kurang beruntung.

"Restorative Justice bukan sekadar menghentikan perkara, melainkan memastikan negara mampu memberikan kesejahteraan, perlindungan, dan pelayanan hukum yang prima," tegasnya.

Sebagai rangkaian kegiatan, juga digelar Focus Group Discussion (FGD) bertema Tata Kelola yang Baik pada Pengadaan Barang dan Jasa di Provinsi Jawa Timur. Narasumber yang hadir antara lain Prof. Dr. Yohanes Sogar Simamora, S.H., Guru Besar Ilmu Hukum Universitas Airlangga Surabaya, Heryanto Nugroho, Kepala Divisi Bisnis III PT Jamkrindo serta Bangkit Sormin, S.H., M.H., Asisten Perdata dan Tata Usaha Negara Kejati Jatim.

Kegiatan ini diharapkan menjadi momentum memperkuat tata kelola pemerintahan yang baik, transparan, dan berkeadilan di Jawa Timur.

 

Usulan Kapal Perintis 2026: Langkah Strategis Gorontalo Pacu Pertumbuhan Ekonomi

Iki Radio - Gubernur Gorontalo, Gusnar Ismail, secara resmi mengusulkan penambahan Layanan Kapal Perintis Laut dan Tol Laut untuk Tahun Anggaran 2026 kepada Menteri Perhubungan.


Langkah strategis itu bertujuan membangun konektivitas antarwilayah, khususnya di sekitar Kawasan Teluk Tomini, yang diyakini akan menjadi kunci percepatan pertumbuhan ekonomi daerah.

"Layanan kapal perintis ini untuk membangun konektivitas antar wilayah terutama di Kawasan Teluk Tomini, dan wilayah lainnya," kata Gusnar Ismail.

Gusnar  mengatakan, dalam memacu pertumbuhan ekonomi salah satu kuncinya melalui konektivitas, tidak hanya mengandalkan konektivitas dalam wilayah Provinsi Horontalo, tetapi perlu ada strategi lain seperti membuka akses konektivitas antarwilayah bahkan dengan internasional.

Gusnar mengatakan, dengan terbangunnya konektivitas maka arus penumpang dan logistik berjalan lancar, inflasi dapat ikut terkendali serta sektor lainnya juga ikut tumbuh seperti pariwisata dan lainnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Perhubungan Provinsi Gorontalo, Jamal Nganro, mengatakan bahwa usulan Gubernur Gorontalo direspon dengan baik oleh Kementerian Perhubungan, usulan tersebut akan dibahas dalam Rapat Sinkronisasi Rencana Penetapan Jaringan Trayek Pelayanan Perintis Laut pada tgl 14 sampai dengan 17 Oktober 2025 di Bandung.

Jaringan trayek layanan angkutan Laut Perintis/Tol laut yg diusulkan sejumlah 5 trayek, sebagai berikut:
1. Trayek/rute; Gorontalo - Bunta - Bobong PP
2. Trayek/rute; Gorontalo- Luwuk -Ternate PP
3. Trayek/rute; Gorontalo - Banggagai kepulauan - Ambon PP
4. Trayek/rute; Tilamuta - Boalemo (Sulteng)- Makassar PP
5. Trayek/rute; Kwandang -Tolitoli - Tarakan/Sebatik PP.

 

Kepala BPJPH Minta Warteg Manfaatkan 160 Ribu Kuota Sertifikasi Halal Gratis

Iki Radio - Presiden Prabowo Subianto melalui program Sertifikasi Halal Gratis (Sehati) yang dilaksanakan oleh Badan Penbyelenggara Jaminan Produk Halal (BPJPH) RI memberikan satu juta sertifikat halal gratis bagi pelaku usaha mikro dan kecil (UMK). Tak hanya itu, pada peringatan 17 Agustus 2025 lalu, Presiden Prabowo juga memberikan kado indah berupa kesempatan Sertifikasi Halal Gratis bagi pengusaha warung seperti Warteg, Warsun, Warung Padang dan sejenisnya berdasarkan Keputusan Kepala BPJPH melalui Keputusan Kepala BPJPH Nomor 146 Tahun 2025.

Kepala BPJPH RI, Ahmad Haikal Hasan saat ditemui awak media.(Foto Humas BPJPH)

Dengan adanya kemudahan tersebut, Kepala BPJPH Ahmad Haikal Hasan mengimbau para pengusaha warung agar memanfaatkan peluang sertifikasi halal gratis tersebut dengan sebaik-baiknya. "Kepada seluruh pengusaha dan pemilik warteg hendaknya bisa memanfaatkan kesempatan ini dengan sebaik-baiknya, hal ini juga dalam rangka peningkatan akselerasi sertifikasi halal di Indonesia," kata Kepala BPJPH RI, Ahmad Haikal Hasan atau yang akrab disapa Babe Haikal, melalui keterangan tertulis, Kamis (9/10/25).

Lebih lanjut, Ahmad Haikal Hasan juga menyampaikan bahwa BPJPH terus meningkatkan capaian kinerjanya melalui penguatan ekosistem layanan sertifikasi halal. Saat ini, sertifikasi halal BPJPH telah mencapai 9,6 juta produk bersertifikat halal, dari 2,79 juta sertifikat halal yang telah diterbitkan. Capaian tersebut tidak terlepas dari terobosan BPJPH untuk memudahkan pelaku UMK bersertifikat halal. "Hasilnya, saat ini 700 warteg telah tersertifikasi halal gratis melalui skema Pendampingan atau Self Declare, dan 500 warteg baru sedang dalam proses fasilitasi sertifikasi halal. Dan jumlah ini terus bertambah seiring upaya kita mendorong akselerasi sertifikasi halal," lanjut Babe Haikal.

Kepala BPJPH juga menjelaskan bahwa saat ini layanan sertifikasi halal didukung oleh 328 LP3H dengan 103.675 Pendamping PPH yang tersebar di seluruh Indonesia. Sedangkan untuk mendukung layanan sertifikasi halal reguler, terdapat 108 LPH dengan 1.778 auditor halal terregister dari total 2.866 auditor terlatih.

Selain itu, tersedia 2.866 penyelia halal untuk mendukung implementasi Sistem Jaminan Produk Halal (SJPH), dan 3.058 juru sembelih halal yang bertugas di Rumah Potong Hewan/Unggas (RPH/RPU).

Babe Haikal juga mengatakan bahwa untuk memperkuat sektor hulu, para juru sembelih halal (Juleha) TPU (Tempat Pemotongan Hewan/Unggas) juga tengah disiapkan untuk mendapatkan pelatihan Juleha.

Bahkan, saat ini BPJPH tengah menginisiasi dibentuknya pasar halal, sehingga perlu regulasinya. Sosialisasi, publikasi, dan branding produk halal dilakukan melalui media sosial pelaku usaha untuk memperluas jangkauan edukasi dan promosm

Dalam hal ini BPJPH terus memonitor kolaborasi dengan seluruh pemangku kepentingan, termasuk pemerintah pusat dan daerah, asosiasi usaha, BUMN, BUMD, perguruan tinggi, organisasi masyarakat, komunitas, dan lain sebagainya. “Sinergi kolaborasi untuk pelaksanaan tertib halal merupakan fondasi penting untuk membangun ekosistem bisnis yang kuat dan berdaya saing tinggi, sekaligus menegaskan posisi Indonesia sebagai pusat industri halal dunia,” pungkasnya.

 

Wuling Motors, Ikut Andil Bagian di ISF 2025

Iki Radio - Wuling Motors (Wuling) turut mengambil bagian dalam ajang Indonesia International Sustainability Forum (ISF) 2025 dengan melibatkan sebanyak 10 (sepuluh) unit Cloud EV sebagai kendaraan resmi untuk kebutuhan mobilitas para delegasi selama penyelenggaraan acara.

Adapun forum ini digelar pada 10–11 Oktober 2025 mendatang yang bertempat di Jakarta International Convention Center (JICC), Senayan, Jakarta.

“Partisipasi Wuling dalam Indonesia International Sustainability Forum 2025 merupakan wujud komitmen dalam mendukung agenda keberlanjutan yang ditandai dengan keterlibatan kendaraan listrik. Melalui kehadiran Cloud EV sebagai official car partner dari forum ini kami berharap dapat memberikan pengalaman mobilitas yang nyaman, efisien, dan bebas emisi bagi para delegasi sekaligus memperkenalkan inovasi Wuling dalam hal elektrifikasi,” jelas Marketing Operation Director Wuling Motors, Ricky Christian dalam keterangan tertulis yang diterima pada Jumat (10/10/2025).

Penyerahan kendaraan dilakukan oleh perwakilan Wuling kepada pihak penyelenggara sebagai bentuk dukungan terhadap upaya percepatan transisi menuju masa depan berkelanjutan di Indonesia. Seluruh unit Cloud EV digunakan dalam kegiatan mobilitas baik operasional maupun penjemputan dan pengantaran para delegasi dan tamu kehormatan yang hadir di forum ini.

Berbicara mengenai Wuling Cloud EV, medium hatchback ini mengusung tagline ‘Driving The Future of Comfort’ yang menonjolkan aspek kenyamanan dan modern. Berkat penggunaan ruang kabin sebanyak 84,7 persen dari dimensinya, menjadikan area interiornya luas baik untuk baris pertama, baris kedua hingga bagasi.

Kemudian, berbicara sumber dayanya, mobil listrik ini dibekali dengan MAGIC baterai berkapasitas 50,6 kWh yang mampu menempuh jarak hingga 460 km (CLTC) dalam satu kali pengisian penuh. Lalu, mobil ini juga mengaplikasikan banyak fitur modern mulai dari Wuling Indonesian Command (WIND), ADAS, head unit berukuran besar, sampai dengan beragam fasilitas pendukung berkendara dan keselamatan.

Indonesia International Sustainability Forum (ISF) 2025 adalah platform sustainability terkemuka yang mengumpulkan para pemimpin global untuk memajukan kemitraan dan kolaborasi. Selain itu kegiatan ini digelar selama 2 hari dengan lebih dari 20 sesi dan juga lebih dari 100 pembicara.

Forum berskala internasional yang menjadi ajang sustainability unggulan Indonesia ini diselenggarakan oleh Kementerian Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan, Kementerian Investasi dan Hilirisasi/BKPM, serta Kamar Dagang dan Industri (KADIN) Indonesia. Di tahun ini, forum tersebut mengangkat pilar transisi energi, industri hijau, keanekaragaman hayati dan konservasi alam, sustainable living dan blue economy.

“Kami mengapresiasi dukungan dari Wuling yang turut berkontribusi dalam menyediakan kendaraan listrik sebagai official car partner bagi para delegasi Indonesia International Sustainability Forum 2025. Kolaborasi ini menjadi langkah konkret dalam mendorong transisi energi dan pengurangan emisi serta program keberlangsungan di Indonesia,” tutur M. Firdausi Manti, Asisten Deputi Infrastruktur Ekonomi dan Industri, Kementerian Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan.

Melalui dukungan terhadap Indonesia International Sustainability Forum (ISF) 2025, Wuling menegaskan komitmennya untuk terus berinovasi dan berkontribusi dalam menghadirkan solusi mobilitas berkelanjutan bagi masyarakat Indonesia, sejalan dengan semangat “Drive For A Better Life.”

 

Target Swasembada Dipercepat, Indonesia tidak Perlu Impor Beras

Iki Radio - Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman memastikan bahwa Indonesia segera mencapai swasembada beras lebih cepat dari target awal.

Hal itu disampaikan Amran dalam konferensi pers usai rapat terbatas dengan Presiden Prabowo Subianto di Istana Negara, Jakarta, Kamis (9/10/2025)

Mentan Amran mengungkapkan, sebelumnya Presiden memberikan arahan agar target swasembada pangan, khususnya beras, dipercepat dari empat tahun menjadi satu tahun.

“Target awal Bapak Presiden kepada kami empat tahun. Setelah 21 hari menjadi tiga tahun, 45 hari kemudian menjadi satu tahun. Alhamdulillah, kalau tidak ada aral melintang, dua sampai tiga bulan ke depan Indonesia tidak impor lagi.” terang Mentan Amran di depan awak media

Menurut Amran, percepatan tersebut tidak terlepas dari kerja keras petani dan dukungan penuh Presiden Prabowo yang terus mendorong peningkatan produksi pangan.

“Bapak Presiden betul-betul fokus pada ketahanan pangan nasional. Beliau ingin petani sejahtera dan Indonesia berdikari pangan,” jelasnya.

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), produksi beras nasional tahun ini telah mencapai 33,1 juta ton dan diperkirakan menembus 34 juta ton hingga akhir tahun. Kenaikan produksi sekitar 4 juta ton dibanding tahun lalu menjadi bukti bahwa kebijakan pemerintah di sektor pertanian menunjukkan hasil nyata.

Mentan Amran juga memaparkan bahwa bulan September 2025 mencatat deflasi beras sebesar 0,13 persen, pertama kalinya dalam lima tahun terakhir di musim paceklik. Kondisi ini menunjukkan ketersediaan beras nasional yang cukup dan harga di tingkat konsumen yang terkendali.

“Stok cadangan beras pemerintah saat ini mencapai 3,8 juta ton, dan ada tambahan satu juta ton untuk operasi pasar. Ini menandakan pangan kita aman. Bahkan berlebih. Alhamdulillah," terang Amran

Lebih lanjut, Mentan Amran mengungkapkan bahwa FAO menempatkan Indonesia sebagai negara dengan peningkatan produksi pangan terbesar kedua di dunia setelah Brasil. Selain itu, Nilai Tukar Petani (NTP) sebagai indikator kesejahteraan juga meningkat signifikan menjadi 124,36 poin, jauh di atas target nasional sebesar 110 poin.

“NTP naik berarti petani makin sejahtera. Ini kabar baik untuk rakyat Indonesia, terutama para petani yang sudah bekerja luar biasa,” ujarnya.

Dalam kesempatan itu, Mentan Amran juga menegaskan pentingnya hilirisasi pertanian untuk memperkuat ekonomi desa dan menciptakan nilai tambah di dalam negeri.

“Kita tidak boleh lagi mengekspor bahan mentah. Semua harus diolah di dalam negeri agar nilai tambahnya dinikmati petani dan rakyat Indonesia,” tegasnya.

Menutup pernyataannya, Mentan Amran menyampaikan optimisme bahwa Indonesia kini berada di jalur yang benar menuju kemandirian pangan nasional di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo. Dan hal tersebut dapat tercapai berkat kerjasama semua pihak terutama para petani Indonesia.

Dari Banua untuk Indonesia: Sekolah Garuda SMAN BBS Lahirkan Talenta Sains dan Generasi Inovatif

Iki Radio - Pemerintah melalui Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Kemdiktisaintek) resmi memperkenalkan Sekolah Garuda Transformasi di SMAN Banua Bilingual Boarding School (BBS), Kalimantan Selatan. Langkah ini menjadi bagian dari peluncuran serentak Sekolah Garuda di 16 titik seluruh Indonesia, sebagai wujud nyata pemerataan akses pendidikan unggul dan pembinaan talenta sains di daerah.

Program Sekolah Garuda merupakan bagian dari Program Hasil Terbaik Cepat Nomor 4 dan Asta Cita Nomor 4, yang menitikberatkan pada pembangunan sekolah-sekolah unggul terintegrasi di setiap kabupaten/kota serta penguatan SDM bidang sains dan teknologi.

Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi, Brian Yuliarto, menegaskan bahwa kehadiran Sekolah Garuda merupakan langkah konkret pemerintah dalam menyiapkan generasi unggul dan memperluas kesempatan pendidikan bermutu hingga ke pelosok negeri. “Pendidikan berkualitas adalah pilar utama kemajuan dan daya saing bangsa,” tegas Menteri Brian.

Apresiasi juga datang dari Menekraf Teuku Riefky Harsya, yang menilai Sekolah Garuda sebagai terobosan strategis yang sejalan dengan arah pembangunan ekonomi kreatif berbasis ilmu pengetahuan dan inovasi.

“Sekolah Garuda ini menjadi langkah strategis untuk menyiapkan generasi penggerak kemajuan bangsa yang menguasai sains, teknologi, dan inovasi. Kita harus cerdas dan pintar, tapi juga jangan lupa menggunakan akal dan rasa. Kreativitas dan kecerdasan sosial menjadi kunci agar anak-anak kita mampu beradaptasi dan menciptakan solusi baru di masa depan,” ujar Menekraf Riefky, dalam keterangan tertulis, Kamis (9/10/2025).

Ia menambahkan, Sekolah Garuda bukan sekadar lembaga pendidikan, melainkan wadah pengembangan karakter, kreativitas, dan kepemimpinan muda yang siap menghadapi tantangan global.

Optimisme serupa datang dari guru Bahasa Inggris SMAN BBS, Bianca Maria Salita, yang melihat hadirnya Sekolah Garuda sebagai kesempatan besar bagi siswa di daerah untuk menembus batas impian.

“Sekolah Garuda membuka banyak kesempatan untuk anak-anak kami yang tanpa dukungan program ini mungkin tidak akan berani bermimpi besar. Saya percaya dari Banua ini akan lahir generasi yang siap menjelajahi dunia dan memberikan kontribusi bagi Indonesia,” tutur Bianca.

Ia menilai, peran guru kini tidak hanya sebagai pengajar, tetapi juga mentor riset dan pembimbing karakter, sejalan dengan semangat transformasi pendidikan yang diusung pemerintah.

Salah satu siswa, Najwa Azura Putri Arrahman, mengaku bangga menjadi bagian dari Sekolah Garuda.

“Saya sangat bersyukur bisa menjadi bagian dari program ini. Sekolah Garuda memberi saya keyakinan untuk melanjutkan pendidikan hingga ke luar negeri—sesuatu yang dulu terasa mustahil,” ungkapnya.

SMAN BBS dikenal memiliki sarana pembelajaran modern dan mendukung sistem asrama. Fasilitasnya mencakup laboratorium fisika, kimia, biologi, komputer, dan bahasa, perpustakaan digital, poliklinik, gymnasium, serta balairung berkapasitas seribu orang.

Fasilitas tersebut menjadi fondasi penting bagi penerapan pembelajaran berbasis riset dan eksperimen. Namun, Bianca menilai perlengkapan laboratorium sains masih perlu terus diperkuat agar proses praktikum lebih optimal dan inovatif.

Kehadiran Sekolah Garuda Transformasi di Kalimantan Selatan menjadi tonggak penting pemerataan akses pendidikan unggul di wilayah tengah Indonesia. Dengan dukungan pemerintah pusat dan daerah, serta semangat siswa dan guru, SMAN BBS siap menjadi pusat inovasi pendidikan, pengembangan karakter, dan pembibitan talenta sains nasional.

Sekolah Garuda bukan hanya simbol kemajuan pendidikan, tetapi juga wujud nyata kehadiran negara dalam menyiapkan generasi muda yang siap berkompetisi dan berkontribusi untuk Indonesia Maju.

Top

Dari Sepiring Porsi MBG, Tumbuh Ekonomi Lokal di Lumajang

Iki Radio - Di balik aroma sedap yang mengepul dari dapur Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Kabupaten Lumajang, tersimpan kisah tentang bangkitnya ekonomi warga lokal. Dapur ini bukan sekadar tempat memasak makanan untuk anak-anak penerima Program Makanan Bergizi Gratis (MBG), tetapi juga menjadi jantung penggerak ekonomi rakyat yang menghubungkan petani, nelayan, dan pelaku usaha kecil.

Pelaku usaha sayuran hidroponik di Kecamatan Kedungjajang kebanjiran orderan dari dapur umum.

Salah satu yang merasakan dampak langsung dari program ini adalah Arif Hermawan, petani milenial asal Kecamatan Kedungjajang. Ia mengembangkan pertanian hidroponik dan selama ini memasok hasil panennya ke sejumlah pelaku kuliner di Lumajang. Sejak hadirnya SPPG, peluang usahanya semakin terbuka lebar.

“Sekarang saya ikut menyuplai sekitar 30 kilogram sayuran setiap minggu ke SPPG Klakah. Kebutuhannya untuk menu makanan siswa penerima MBG,” ujarnya dengan senyum puas, Kamis (9/10/2025).

Kepastian permintaan dari dapur SPPG membuat Arif menata ulang strategi tanamnya. Ia kini membagi pola panen agar suplai sayur tetap stabil setiap pekan tidak hanya untuk SPPG, tetapi juga untuk pelanggan lamanya.

“Kami atur pola tanam supaya bisa panen setiap minggu. Jadi semua konsumen bisa terpenuhi tanpa ada yang terlewat,” tambahnya.

Dari luar, aktivitas dapur SPPG mungkin tampak sederhana: memasak, mengemas, dan mendistribusikan makanan. Namun di balik itu, ada denyut ekonomi yang terus berputar. Setiap porsi makanan yang disajikan bukan sekadar program sosial, tetapi juga hasil kerja sama lintas sektor antara petani, nelayan, dan pelaku UMKM penyedia bahan baku.

Lebih dari sekadar dapur gizi, SPPG kini menjadi ruang pemberdayaan ekonomi lokal. Di titik ini, konsep pembangunan inklusif Kabupaten Lumajang menemukan bentuk nyatanya: ketika kesejahteraan tidak hanya disajikan di meja makan anak-anak sekolah, tetapi juga ditanam di ladang warga.

Bagi Arif, program ini bukan sekadar peluang bisnis, tetapi sebuah ekosistem gotong royong modern.

“Kami jadi lebih semangat menjaga kualitas panen, karena hasil tani kami ikut memberi gizi untuk anak-anak Lumajang,” ujarnya.

Dengan rantai suplai yang semakin terarah, para pelaku usaha lokal kini memiliki kepastian pasar. Tak ada lagi hasil tani yang terbuang. Semua terserap dalam sistem yang saling menguatkan: dapur SPPG menjadi pusat konsumsi, petani menjadi penyedia, dan masyarakat menjadi penerima manfaat.

Inovasi yang dihadirkan melalui SPPG menunjukkan bahwa pembangunan sumber daya manusia tidak bisa dipisahkan dari penguatan ekonomi akar rumput.

Melalui satu piring makanan bergizi, tumbuh harapan baru bagi masyarakat Lumajang: bahwa gizi dan ekonomi dapat berjalan seiring, saling menguatkan dalam semangat gotong royong khas Lumajang.

Program ini juga menjadi bukti nyata bagaimana kebijakan berbasis kesejahteraan dan pemberdayaan mampu menciptakan dampak berantai menyehatkan anak, memberdayakan petani, dan menggerakkan roda ekonomi lokal secara berkelanjutan.

TPPI Tegaskan Komitmen K3, Gelar Safety Briefing Bersama Kontraktor

Iki Radio - PT Trans-Pacific Petrochemical Indotama (TPPI), perusahaan pengolahan migas terkemuka di Kabupaten Tuban, kembali menegaskan komitmennya terhadap Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) melalui kegiatan Safety Briefing Kontraktor, Kamis (9/10/2025).

TPPI saat gelar safety briefing bersama kontraktor.

Bertempat di Lapangan Upacara Aromatic Building, kegiatan ini diikuti oleh kurang lebih 10 perusahaan kontraktor dan ratusan pekerja mitra, mulai dari level manajemen hingga pekerja lapangan. Tujuan utama kegiatan ini adalah untuk memastikan seluruh pekerja tetap aman selama bekerja di area kilang TPPI.

General Manager TPPI, Hendra Kurniawan Wijaya, menjelaskan bahwa safety briefing ini merupakan bentuk pengingat bersama akan pentingnya keselamatan kerja, sekaligus bagian dari upaya mempertahankan rekor zero accident di lingkungan kerja TPPI.

“Setiap pekerjaan pasti memiliki potensi bahaya. Namun jika kita mampu mengenali, mengendalikan, dan tetap waspada terhadap potensi tersebut, maka pekerjaan dapat berlangsung aman dan selamat,” ujarnya.

Lebih lanjut, Hendra menekankan bahwa komitmen terhadap zero accident bukan hanya target perusahaan, tetapi bentuk kepedulian nyata terhadap keselamatan seluruh pekerja. Hingga kini, kilang TPPI yang berlokasi di Desa Remen dan Tasikharjo, Tuban, telah mencatatkan 21.715.087 jam kerja aman tanpa kecelakaan kerja.

Sementara itu, HSSE Manager TPPI, Sudarmanto, dalam arahannya menyampaikan pentingnya membangun budaya saling mengingatkan antarsesama pekerja. Ia juga menegaskan penerapan HSSE Golden Rules, yaitu: Patuhi, Intervensi, dan Peduli.

“Kami mendorong semua pihak untuk berani melakukan intervensi jika melihat tindakan tidak aman. Safety briefing seperti ini akan terus kami lakukan secara berkala sebagai bagian dari strategi jangka panjang dalam membangun budaya K3 yang kuat di seluruh lini operasional,” tegas Sudarmanto.

Kegiatan ini menjadi bukti nyata bahwa TPPI tidak hanya fokus pada produktivitas, tetapi juga menjadikan keselamatan kerja sebagai prioritas utama.

 

Pemkab Donggala Gelar Lomba Masak Serba Ikan Tuna Sambut Harkannas 2025

Iki Radio - Dalam rangka menyambut Hari Ikan Nasional (Harkannas) 2025, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Donggala melalui Dinas Perikanan menggelar Lomba Masak Serba Ikan Tuna di halaman Kantor Dinas Perikanan Donggala.

Bupati Donggala, Vera Elena Laruni saat meninjau salah satu meja peserta dari perwakilan kecamatan dalam Lomba Masak Serba Ikan Tuna di halaman Kantor Dinas Perikanan Donggala

Kegiatan tersebut dihadiri Bupati Donggala Vera Elena Laruni, Kepala Balai Besar Pengujian Penerapan Produk Kelautan dan Perikanan (BBP3KP) Rahmadi Sunoko, unsur Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda), serta perwakilan pimpinan Organisasi Perangkat Daerah (OPD).

Mengusung tema “Ikan Sumber Protein untuk Generasi Emas”, lomba ini diikuti perwakilan kelompok dari 16 kecamatan di Kabupaten Donggala. Para peserta menampilkan berbagai kreasi olahan berbahan dasar ikan tuna sebagai upaya meningkatkan minat konsumsi ikan masyarakat.

Kepala Dinas Perikanan Kabupaten Donggala, Ali Assegaf, mengungkapkan kegiatan tersebut sekaligus menjadi ajang persiapan menghadapi Lomba Masak Serba Ikan tingkat Provinsi Sulawesi Tengah yang akan digelar bertepatan dengan Harkannas pada 21 November 2025.

“Kalau peserta pemenang hari ini sudah ditentukan oleh dewan juri profesional, maka akan dilakukan pendampingan untuk disiapkan pada lomba tingkat provinsi. Lebih jauh, Donggala kita harapkan bisa mewakili Sulawesi Tengah di tingkat nasional,” ungkapnya.

Ali menjelaskan, ikan tuna dipilih sebagai bahan utama lomba karena merupakan salah satu komoditas unggulan daerah di sektor perikanan. “Kenapa ikan tuna? Karena Donggala memiliki potensi perikanan laut yang besar, dan ikan tuna merupakan salah satu komoditas unggulan, sehingga kami jadikan bahan lomba,” jelasnya.

Selain memperebutkan Piala Bergilir Bupati Donggala, kegiatan tersebut juga menyediakan total hadiah mencapai puluhan juta rupiah bagi para pemenang. Lomba ini menjadi ajang pembinaan kreativitas masyarakat dalam mengolah hasil perikanan daerah.

Sementara itu, Bupati Donggala, Vera Elena Laruni mengapresiasi pelaksanaan kegiatan tersebut. Ia menilai lomba masak serba ikan dapat mendorong peningkatan konsumsi ikan sebagai langkah menekan angka stunting.

“Ikan merupakan sumber gizi yang sehat karena kaya omega-3 dan protein hewani. Budaya makan ikan harus kita tanamkan secara berkelanjutan karena baik bagi kesehatan dan kecerdasan keluarga, serta mendukung terwujudnya generasi emas Donggala,” ujarnya.

 

Jaga Lingkungan dan Tambah Ekonomi, Warga RW 08 Sukabumi Utara Kembangkan Bank Sampah

Iki Radio - Warga RW 08 Kelurahan Sukabumi Utara, Kecamatan Kebon Jeruk, Jakarta Barat, mengembangkan gerakan Bank Sampah Mutiara RW 08 sebagai upaya menjaga kebersihan lingkungan sekaligus menambah nilai ekonomi dari pengelolaan sampah rumah tangga.

Program yang diinisiasi pengurus RW bersama LMK, RT, kader Dasawisma, dan Karang Taruna tersebut bertujuan mengedukasi masyarakat agar terbiasa memilah sampah organik dan anorganik sejak dari rumah.

Ketua RW 08 Sukabumi Utara, Matroji, mengatakan, kegiatan bank sampah berawal dari keinginan warga menciptakan lingkungan yang bersih. Namun, dalam perjalanannya, kegiatan tersebut juga memberikan manfaat ekonomi bagi masyarakat. “Awalnya kami hanya ingin lingkungan bersih. Tapi setelah dijalankan, ternyata sampah yang dipilah bisa menghasilkan uang dan membantu perekonomian warga,” ujar Matroji yang ditemui di sela kegiatan warga.

Kegiatan Bank Sampah Mutiara dilakukan secara rutin. Warga membawa sampah anorganik yang telah dipilah, seperti botol plastik, kertas, dan logam, ke pos bank sampah pada hari tertentu setiap pekan. Sampah tersebut kemudian ditimbang dan dicatat sebagai tabungan, yang nantinya dapat ditukar dengan uang tunai.

Matroji menyebutkan keberadaan bank sampah membawa dampak positif terhadap kebersihan lingkungan. Volume sampah yang diangkut ke tempat pembuangan sementara (TPS) berkurang, saluran air jarang tersumbat, dan lingkungan menjadi lebih rapi. “Anak-anak pun bisa diajak ikut serta dalam kegiatan daur ulang kreatif, seperti membuat pot tanaman dari botol bekas dan karya seni dari kardus,” ujarnya.

Salah satu kader Dasawisma dari RT 03, Sobiroh, mengungkapkan kegiatan bank sampah telah mengubah kebiasaan warga dalam mengelola sampah rumah tangga. “Sekarang ibu-ibu sudah terbiasa pisahkan sampah di rumah. Anak-anak juga lebih peduli dan nggak buang sampah sembarangan. Ini perubahan yang luar biasa,” tuturnya.

Pada kesempatan yang sama, Ketua Bank Sampah Mutiara RW 08, Ahmad Muttaqin, mengingatkan warga agar lebih selektif dalam memilah jenis sampah yang disetor, sehingga hasil penjualan menjadi lebih maksimal. “Contoh ada nasabah yang menimbang satu karung besar tapi isinya campur, padahal nilainya berbeda. Harusnya dipisahkan supaya hitungannya sesuai dan hasilnya lebih optimal,” jelasnya.

Meski masih tergolong baru, pengurus Bank Sampah Mutiara RW 08 berencana terus melakukan sosialisasi agar semakin banyak warga yang terlibat dan terampil dalam memilah sampah. “Ke depan kami ingin para nasabah makin paham dan terampil dalam pemilahan sampah yang disetor ke bank sampah,” kata Ahmad.

Program Bank Sampah Mutiara RW 08 diharapkan dapat menjadi contoh pengelolaan sampah berbasis masyarakat yang efektif di wilayah Jakarta Barat serta memperkuat budaya peduli lingkungan di tingkat akar rumput.

 

close
Pasang Iklan Disini