Iki Terbaru/Paling Greeess

Pernah Berjuang Sembuh dari Stroke dan Kanker Otak, Epy Kusnandar Meninggal di Usia 61 Tahun

Iki Radio - Epy Kusnandar, aktor yang populer dengan perannya sebagai Kang Mus di Preman Pensiun ini meninggal dunia, Rabu (3/12/2025).

Dikenal sebagai aktor senior, perjalanan hidup Epy Kusnandar penuh liku, mulai menjadi aktor yang membintangi banyak film dan sinetron, hingga terakhir diketahui berjualan makanan bersama istrinya, Karina Ranau.

Aktor berusia 61 tahun ini mengawali kariernya lewat serial 1 Kakak 7 Ponakan dan berada di puncak popularitas karena perannya dalam sinetron dan film Preman Pensiun.

Karakternya sebagai Kang Mus selama tujuh musim akhirnya melekat pada sosok Epy Kusnandar.

Selain itu, Epy juga dikenal saat membintangi sinetron Suami-Suami Takut Istri sebagai Dadang.

Di tahun 2020, Epy pernah menghilang dari dunia hiburan dan muncul lagi membawa kabar bahwa dirinya mengalami stroke ringan.

Epy Kusnandar menceritakan awal ia terkena stroke ringan yang dialami secara bertahap melalui bagian tubuh sebelah kiri.

Ia mengatakan bahwa matanya yang terlebih dahulu diserang. Epy menyebut saat terserang stroke, penglihatannya lama kelamaan mulai kabur hingga mengalami kebutaan.

Akhirnya Epy menjalani pengobatan alternatif di daerah Depok, Jawa Barat hingga kondisinya membaik.

Di tahun 2011, Epy juga diketahui pernah didiagnosis dengan kanker otak dan dokter sudah memvonis usianya hanya tinggal 4 bulan.

Saat dunia hiburan mulai tak lagi bisa diandalkan, Epy bersama istrinya, Karina Ranau membuka usaha warung makan.

Tidak hanya berjualan makanan sehari-hari, istri Epy juga ulet berjualan ketika bulan Ramadan dengan menjajakan makanan takjil dan berbuka.

"Saya bukan memutuskan (pensiun), tapi diputuskan," ujar Epy saat itu.

Baca juga: Bintang Preman Pensiun, Epy Kusnandar Akui Kini Berjualan Kerupuk Dorokdok Naik Sepeda

"(Ikut) Casting untuk mencari kecocokan, sampai sekarang belum ada yang pas, skenario yang ditulis," jelasnya.

Epy juga pernah viral karena berjualan kerupuk kerupuk dorokdok dengan sepeda.

Kini semua perjuangannya itu hanya tinggal kenangan, Epy Kusnandar meninggal dunia hari ini, Rabu (3/12/2025) pukul 14.24.

Jenazahnya akan dimakamkan di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Jeruk Purut, Jakarta Selatan pada 4 Desember 2025 pukul 08.00.(*)

Bersama UNESCO, Bupati Ipuk Paparkan Ijen Golden Route di Indonesia's Geopark Leader Forum

Iki Radio - Perkembangan Geopark Ijen yang telah menjadi perhatian dunia, membuat Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani diminta untuk menjadi pembicara dan memaparkan berbagai program Geopark Ijen, di Indonesia's Geopark Leader Forum: Building Knowledge for Indonesia's Geopark Development, di Kementerian Bappenas, Rabu (3/12/2025).

Dalam forum tersebut, Ipuk menjadi pembicara bersama Dr. Özlem Adiyaman Lopes, Programme Specialist, International Geoscience and Geoparks Programme, UNESCO;  Prof. Dr. Michael Goutama, Penasihat Menteri PPN/Bappenas/Ketua KADIN Komite Singapore;  Leonardo A. A. Teguh Sambodo, Deputi Bidang Pangan, Sumber Daya Alam, dan Lingkungan Hidup. Kementerian PPN/Bappenas, serta Lalu Muhammad Iqbal, Gubernur Nusa Tenggara Barat.

Ipuk mengatakan meski kawasan Geopark tidak semua kewenangan pemerintah daerah, melainkan banyak yang berada di wilayah Kementerian dan BKSDA, namun Banyuwangi berupaya mencari manfaat bagaimana keberadaan Geopark Ijen berdampak pada kesejahteraan masyarakat Banyuwangi.

"Kami jadikan Geopark Ijen promosi. Kami buat beragam event sport tourism dan seni budaya, agar masyarakat Banyuwangi mendapat manfaat dari Geopark Ijen," kata Ipuk.

Banyuwangi menggelar beragam sport tourism bahkan berskala internasional seperti Tour dr Banyuwangi Ijen, Ijen Geopark Downhilll, Ijen Green Trail Run, serta beragam atraksi seni budaya seperti Jazz Gunung Ijen, Musik Tepi Sawah, dan beragam event lainnya.

Bahkan untuk mengenalkan lebih luas keelokan kawasan Ijen, Ipuk telah meluncurkan program Ijen Golden Route. 

Program ini mengolaborasikan seluruh potensi yang ada Ijen. Menelusuri destinasi wisata hidden gem di kawasan kaki Gunung Ijen yang ada dan dikelola masyarakat Banyuwangi .

Ada beragam destinasi yang terangkum dalam Ijen Golden Route. Mulai dari aneka wisata alam, kuliner lokal, cafe yang instagramble, hingga tempat staycation yang keren hingga yang etnik, memadukan keindahan alam dan keluhuran budaya. Banyuwangi juga menggandeng seniman dan budayawan di berbagai atraksi wisata. 

"Semua kita berdayakan dan kolaborasikan. Program ini bertujuan agar pelaku wisata, UMKM, seniman, budayawan, dan masyarakat Banyuwangi mendapat manfaat dari Ijen," kata Ipuk.

Bahkan berkat beragam program tersebut, Desa Adat Osing Kemiren yang juga merupakan salah satu kawasan Geopark Ijen, ditetapkan menjadi bagian Jaringan Desa Wisata Terbaik Dunia, The Best Tourism Villages Upgrade Programme 2025, oleh United Nations Tourism (UN Tourism) - Badan Pariwisata PBB.

Apa yang dilakukan Banyuwangi diapresiasi Gubernur NTB, Lalu Muhammad Iqbal. Menurutnya Banyuwangi mampu mengelola potensi untuk kesejahteraan masyarakatnya.

"Saya tahu betul tentang Banyuwangi karena ibu saya orang Pasuruan, jadi saya mengerti tentang Jawa Timur. Saya tahu Banyuwangi yang dulunya daerah miskin, kini justru menjadi daerah dengan angka kemiskinan terendah di Jawa Timur," kata  Lalu.

Untuk itu Lalu yang baru 9 bulan menjabat sebagai gubernur, berharap bisa mengikuti jejak Banyuwangi. 

Mendengar paparan Bupati Ipuk, Prof Gautama mengapresiasi apa yang dilakukan Banyuwangi selama ini. "Welldone. Selamat buat Banyuwangi. Seharusnya ini bisa menjadi yang terbaik di dunia," kata Prof. Gautama. (*)

Pemkab Buleleng Tegaskan Komitmen Penguatan Hak Disabilitas

Iki Radio - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Buleleng, Bali, menjadi satu-satunya kabupaten di Bali yang menyelenggarakan Perayaan Hari Disabilitas Internasional (HDI) 2025 dengan penyaluran berbagai bantuan sosial bagi penyandang disabilitas. Kegiatan digelar di Gedung Wanita Laksmi Graha Singaraja, pada Rabu (3/12/2025).

Satu-satunya di Bali, Buleleng Peringati HDI dan Salurkan Berbagai Bantuan (Dok.Pemkab.Buleleng)

Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Sekda Buleleng, Putu Ariadi Pribadi, memberikan apresiasi tinggi kepada Dinas Sosial atas inisiatif tersebut. Menurutnya, HDI bukan sekadar perayaan, melainkan pengingat bahwa penyandang disabilitas adalah bagian utuh dari masyarakat.

“Luar biasanya, hanya Buleleng yang melaksanakan perayaan HDI di Bali. Ini bukti kepedulian kita bersama kepada penyandang disabilitas. Ada berbagai pertunjukan seni dari mereka, dan di sini kita semua setara,” ujar Ariadi Pribadi, mewakili Bupati Buleleng.

Ia menegaskan, Pemkab Buleleng telah berkomitmen memperkuat pemenuhan hak penyandang disabilitas melalui berbagai program daerah, mulai dari peningkatan akses layanan publik hingga pemberdayaan dan peluang kerja.

Ariadi juga mengajak para penyandang disabilitas untuk terus berkarya dan tidak menjadikan keterbatasan sebagai penghalang.

“Teruslah bermimpi dan berkarya. Keterbatasan bukan alasan untuk berhenti. Terima kasih kepada keluarga, pendamping, relawan, dan organisasi disabilitas atas pengabdian yang tidak pernah putus,” ujarnya.

Kepala Dinas Sosial Buleleng, I Putu Kariaman Putra, melaporkan bahwa perayaan melibatkan sejumlah organisasi penyandang disabilitas. Selain itu, bantuan juga disalurkan oleh Pemerintah Provinsi Bali dan CSR Bank BPD Bali.

“Tidak hanya menyalurkan bantuan, hari ini juga menjadi ruang bagi penyandang disabilitas untuk menampilkan karya. Ada tarian, nyanyian, pameran UMKM, hingga kendaraan modif dan roda adaptif dari Global Village Foundation,” jelasnya.

Bantuan yang disalurkan meliputi:

  • Ratusan paket sembako
  • Lebih dari 100 alat bantu penyandang disabilitas
  • Pelatihan massage gratis untuk tiga penyandang disabilitas tuna netra

Saat ini, jumlah penyandang disabilitas di Kabupaten Buleleng mencapai 6.502 orang. Dinsos mengajak masyarakat aktif mengajukan usulan bantuan bagi warga disabilitas kurang mampu melalui laman SITASMARA (https://bit.ly/SITASMARA).

Di akhir kegiatan, Asisten Ariadi Pribadi bersama Kadis Kariaman menyerahkan bantuan secara langsung serta meninjau pameran karya penyandang disabilitas.

BPJS Kesehatan Luncurkan Data Sampel 2025

Iki Radio - BPJS Kesehatan kembali memperkuat transformasi layanan kesehatan Indonesia dengan resmi meluncurkan Data Sampel BPJS Kesehatan 2025, yang digelar di Jakarta, Rabu (3/12/2025). Peluncuran ini menjadi langkah strategis dalam pengembangan analitik berbasis big data dan kecerdasan buatan (AI) untuk meningkatkan kualitas pelayanan Jaminan Kesehatan Nasional (JKN).

Direktur Utama BPJS Kesehatan, Ali Ghufron Mukti resmi resmi meluncurkan Data Sampel BPJS Kesehatan 2025, yang digelar di Jakarta, Rabu (3/12/2025). (Foto: BPJS Kesehatan)

Direktur Utama BPJS Kesehatan, Ali Ghufron Mukti menyampaikan bahwa Indonesia telah memiliki infrastruktur data kesehatan berskala besar dan terintegrasi, yang saat ini menjadi salah satu yang terbaik di dunia. Melalui Performance Management Center, pemantauan kinerja seluruh fasilitas kesehatan (Faskes) di Indonesia kini dapat dilakukan secara real time.  “Seorang tamu dari luar negeri sampai heran bagaimana BPJS bisa menangani klaim lebih dari satu juta setiap hari. Bahkan hari ini, sudah mencapai dua juta klaim per hari,” ujar Ghufron dalam peluncuran bertema Transformasi Layanan Kesehatan yang Inklusif dan Berkelanjutan melalui Analitik Data Sampel JKN ini. 

Ia menjelaskan bahwa BPJS Kesehatan sedang mengembangkan kerja sama berbasis teknologi AI untuk mengolah data kesehatan secara otomatis sehingga menghasilkan proses pengambilan keputusan berbasis data (data-driven decision making).

Menurut Ghufron, perkembangan AI bahkan telah memungkinkan sistem untuk melakukan skrining awal kesehatan berdasarkan gejala dan riwayat data pasien, dengan dukungan tujuh bahasa lokal. “Aplikasi AI untuk identifikasi gejala awal sudah selesai dikembangkan. Dengan data yang besar, AI akan semakin akurat,” jelasnya.

Sejak 2021, BPJS Kesehatan konsisten merilis data sampel general dan kontekstual seperti diabetes melitus, tuberkulosis, kesehatan ibu dan anak, serta kesehatan mental. Pada 2025 ini, BPJS Kesehatan kembali menambah dataset baru berupa data sampel kontekstual COVID, mencakup status vaksinasi, komorbid, dan pola layanan tahun 2020–2023.

Saat ini total data sampel telah mencapai lebih dari 126 juta data, dengan lebih dari 1.000 peneliti dan 40 institusi akademik dalam dan luar negeri memanfaatkannya untuk riset dan publikasi internasional.  “Data sebesar ini membuka peluang riset global. Saya meyakini publikasi di jurnal internasional berpeluang besar diterima karena basis datanya sangat kuat,” tegas Ghufron.

Proses pengajuan data kini semakin cepat melalui Portal Data JKN, dengan persetujuan otomatis dan pengiriman langsung ke akun pengguna dengan akses melalui portal: www.data-bpjs.kesehatan.go.id

Ali Ghufron Mukti berharap data sampel 2025 dapat memperkuat kolaborasi para peneliti, akademisi, dan pembuat kebijakan untuk meningkatkan mutu layanan kesehatan masyarakat.  “Dengan keterbukaan data, kita membangun masa depan layanan kesehatan Indonesia yang inklusif dan berkelanjutan. Dengan data, kita memajukan Indonesia,” tutupnya.

Digelar Sederhana, Ratusan Disabilitas Se Kabupaten Madiun Semangat Peringati HDI

Iki Radio – Setiap tanggal 3 Desember, diperingati sebagai Hari Disabilitas Internasional (HDI). Peringatan ini bertujuan untuk mengembangkan wawasan masyarakat, akan persoalan-persoalan yang terjadi berkaitan dengan kehidupan para penyandang disabilitas. Selain itu memberikan dukungan untuk meningkatkan martabat, hak, dan kesejahteraan para penyandang disabilitas intelektual.

Di Kabupaten Madiun, Ratusan pelajar penyandang disabilitas, dari lembaga Sekolah Luar Biasa (SLB) Se- Kabupaten Madiun, memperingati HDI dengan sederhana, di Lapangan Jiwan Kabupaten Madiun, Rabu (3/12/2025).

Terlihat di panggung hanya ada satu buah speaker yang digunakan dalam acara tersebut. Para siswa penyandang disabilitas didampingi sejumlah guru pembimbing, terlihat duduk lesehan dengan alas seadanya. Selain menggunakan tikar, diantaranya ada yang duduk hanya beralas banner bekas yang sudah tidak terpakai.

Meski demikian, para siswa ini terlihat antusias mengikuti acara yang dikemas dengan penampilan kesenian dari siswa siswi penyandang disabilitas.

"Acara ini bertujuan untuk memberikan wadah bagi anak anak disabilitas untuk berkreasi," ujar Andy Wijayanto, Kepala Bidang Rehabilitasi Sosial, Dinas Sosial Kabupaten Madiun.

Penyandang disabilitas di Kabupaten Madiun saat ini ada sekitar 5000 orang. Jumlah ini berdasarkan pendataan yang dilakukan oleh pilar sosial di Kabupaten Madiun.

"Pendataan yang dilakukan secara door to door melakukan verval," lanjutnya.

Adapun untuk penyandang disabilitas di Kabupaten Madiun, meliputi penyandang disabilitas baik fisik maupun mental.

"Merata, semuanya ada, dan diwadahi dalam PPDM (Persatuan Penyandang Disabilitas Madiun)" tambahnya.

Kata Andy, pihaknya telah menggandeng Dinas Tenaga Kerja, berkaitan dengan kesempatan kerja bagi penyandang disabilitas.

Kepala SLB Metesih Kecamatan Jiwan Kabupaten Madiun, Agustin Rina menjelaskan, kendala dalam pembelajaran bagi siswa penyandang disabilitas adalah kondisi anak dengan disabilitas yang berbeda, sehingga memerlukan penanganan yang berbeda pada setiap siswa.

"Guru harus punya kompetensi yang lebih dalam manajemen kelas," katanya.

Dikatakan, adanya stikma yang kurang baik terhadap disabilitas, membuat banyak penyandang disabilitas yang belum mendapatkan haknya untuk belajar. Sebab banyak masyarakat yang justru menutup diri jika ada anaknya yang mengalami disabilitas.

"Bisa mungkin karna masyarakat itu malu jika ada yang tahu anaknya penyandang disabilitas, lalu tidak mau menyekolahkan anaknya ke SLB, malah ke sekolah umum," jelasnya.

Metode pendekatan personal saat ini tengah diupayakan, agar masyarakat betul betul memahami pemenuhan hak bagi penyandang disabilitas.

"Kalau perlu nanti kita akan kunjungan langsung ke warga yang mungkin ada anak disabilitas, kita beri motivasi dan pemahaman," pungkasnya.(*)

Siaga Tanggulangi Bencana, BPBD Jatim Gelar Rakor Pengelolaan Aset

Iki Radio - Dalam rangka kesiapsiagaan dalam penanggulangan bencana, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Jawa Timur, menggelar Rapat Koordinasi (Rakor) Pengawasan Dan Pengendalian Pengelolaan Barang Milik Daerah, di Lingkungan BPBD Provinsi Jawa Timur, Rabu (3/12/2025).

Dalam rakor yang dilaksanakan di Gedung Wilis, Badan Koordinasi Wilayah Pemerintahan dan Pembangunan Provinsi Jawa Timur (BAKORWIL I) di Madiun, BPBD Jatim melakukan inventarisir aset.

“Harapannya ini dalam rangka banyak bencana, maka BPBD Jatim menyelenggaraklan rakor terkait pengelolaan aset asetnya. Jangan sampai aset itu tidak tercatat, sehingga pada saat dibutuhkan tidak berada ditempat atau tidak terawat dengan baik,” ujar Kepala Bakorwil I Madiun, Heru Wahono Santoso, usai membuka Rakor.

Untuk itu, mantan Kepala Badan Kesatuan Bangsa Dan Politik (Bakesbangpol) Provinsi Jawa Timur ini menekankan, pentingnya koordinasi dalam pengelolaan barang dan aset, seperti kendaraan operasional dan sebagainya.

“Maka dibutuhkan koordinasi pengelolaan barang,” lanjutnya.

Dalam Rakor ini, BPBD Provinsi Jawa Timur, menggandeng Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) Provinsi Jawa Timur, sebagai narasumber.

“Akan dijelaskan bagaimana mengelola aset bisa terawat dan bisa dimanfaatkan dengan baik,” tambahnya.

Tenaga ahli BPBD Jatim, Bige Agus Wahyuono menjelaskan, salah satu tugas BPBD adalah fungsi penanggulangan bencana. 

Dengan pengelolaan aset ini akan memudahkan dalam penanggulangan bencana, seperti ancaman bencana hidrometeorologi, dan bencana alam lain yang terjadi di sejumlah daerah di Jawa Timur.

“Antisipasi hidrometeorologi selalu kita update, kita diskusikan sehingga kedepan BPBD lebih siap lagi dalam penanggulanagn bencana,” kata Bige.

Dikatakan, saat ini potensi bencana hidrometeorologi memang menjadi fokus sebagaimana arahan Gubernur Jawa Timur, dan Kepala Pelaksana (Kalaksa) BPBD Provinsi Jawa Timur.

“Hidrometeorologi ini memenag menjadi fokus kita, arahan Gubernur dan Kalaksa. Bagaimana kita bisa mengantisipasi, bagaimana kita bisa mensiagakan kejadian yang akan datang,” lanjutnya.

Sementara itu, saat ini BPBD Jawa Timur juga tengah menggalang bantuan serta donasi untuk membantu korban bencana alam di Sumatera.(iw/IR)

Mulai 2026, Seluruh Kendaraan Ber-Nopol Kabupaten Madiun Wajib Bayar Parkir Berlangganan

Iki Radio - Pemerintah Kabupaten Madiun bersama dengan Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Provinsi Jawa Timur, Polres Madiun Kota dan Polres Madiun Kabupaten, menandatangani Perjanjian Kerja Sama (PKS) Program Parkir Berlangganan.

Penandatangannan Kerja Sama Parkir Berlangganan di Kabupaten Madiun, Selasa (2/12/2025)

Perjanjian kerjasama program parkir berlangganan ini, berlaku efektif pada 2026 - 2031 mendatang, dengan wilayah disejumlah titik di Kabupaten Madiun.

Kepala Dinas Perhubungan Kabupaten Madiun, Suryanto menyatakan, parkir berlangganan ini dilaksanakan dalam rangka menggali potensi daerah dari sektor retribusi parkir tepi jalan umum. Selain itu, agar lebih tertata dan meminimalkan kebocoran pendapatan asli daerah (PAD).

“Kami punya titik parkir mulai Dolopo sampai Saradan. Ada petugas parkir yang kami tugaskan untuk memantau jukir (juru parkir), dipastikan tidak ada pungutan untuk kendaraan berplat nomor AE-kabupaten Madiun,” ujarnya, Selasa (2/12/2025).

Dijelaskan, mekanisme penarikan retribusi parkir berlangganan ini, bersamaan dengan pembayaran pajak kendaraan setiap tahunnya.

“Jadi pada waktu kita bayar pajak, disitu sudah include (termasuk). Kalau sepeda motor Rp22 ribu, mobil Rp30 ribu, dan truk Rp40 ribu. Itu langsung dikelola oleh Samsat yang ada di masing-masing Polres,” lanjutnya.

Mantan Kepala Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DPPKB PPPA) Kabupaten Madiun menerangkan, saat ini telah ada 14 titik parkir berlangganan di Kabupaten Madiun.

“Nanti akan ada penambahan, seperti di Nglames, dan daerah Desa Bagi. Kurang lebih ada 5 lokasi penambahan. Rambu parkir berlangganan juga kami pasang,” terangnya.

Bupati Madiun, Hari Wuryanto mengatakan, program Parkir berlangganan merupakan langkah untuk meningkatkan kualitas layanan parkir, meningkatkan efektivitas pelayanan publik, serta menambah PAD melalui sistem yang tertib dan transparan.

“Kita ingin memberikan layanan yang terbaik untuk masyarakat, supaya masyarakat tertib di dalam berlalu lintas, tata kelola pemerintah kita juga tertib. Tujuan akhirnya adalah menyejahterakan masyarakat," kata Mas Hri Wur.

Selain Kabupaten Madiun, sejumlah daerah di Jawa Timur yang menerapkan sistem parkir berlangganan diantaranya Kabupaten Tuban, Kabupaten Tulungagung, dan Kabupaten Bojonegoro. Kebijakan ini diberlakukan untuk mencegah pungutan liar, memudahkan masyarakat, serta mempercepat pembayaran melalui sistem di Kantor Bersama Samsat.

Sedangkan beberapa daerah yang telah mencabut sistem parkir berlangganan salah satunya Kabupaten Jember. Sistem parkir berlangganan di Kabupaten Jember tidak berlaku lagi sejak 5 Januari 2024, berdasarkan Perda Nomor 1 Tahun 2024 tentang Pajak dan Retribusi Daerah.(iw/IR)


Pengendalian Emisi Gas Rumah Kaca, DLH Madiun Implementasikan AKSARA dan SIGN SMART

Iki Radio - Dalam rangka menjaga keseimbangan lingkungan, sekaligus untuk meminimalkan dampak emisi gas rumah kaca, Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Madiun menggelar Bimbingan Teknis (Bimtek) Pengendalian Emisi Gas Rumah Kaca, Selasa (2/12/2025).

Dalam sambutannya, Kepala DLH Kabupaten Madiun, Muhamad Zahrowi menjelaskan, emisi gas rumah kaca adalah pelepasan gas seperti karbon dioksida metana dan dinitrogen oksida ke atmosfer, baik dari aktivitas alamiah maupun aktivitas manusia.

“Pelepasan gas ini menyebabkan peningkatan suhu bumi melalui efek rumah kaca. Emisi ini dihasilkan dari berbagai sumber, seperti pembakaran bahan bakar fosil untuk transportasi dan industri, pertanian, dan limbah,” katanya.

Melalui kegiatan Bimtek ini harapannya apa yang sudah dilakukan oleh Pemerintah Kabupaten Madiun melalui DLH dalam upaya pelestarian lingkungan, tercatat dan terekam dalam system aplikasi yang berlaku secara nasional.

“Jadi ada dua aplikasi, yakni aplikasi AKSARA yang dikembangkan oleh Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional Republik Indonesia (Bappenas RI) dan aplikasi SIGN SMART yang dikembangkan oleh Kementerian Lingkungan Hidup,” lanjutnya.

Dengan melakukan input data pada dua aplikasi tersebut, maka akan diketahui sejauh mana efek dan kandungan emisi gas rumah kaca di Kabupaten Madiun.

“Kalau kandungan emisi gas rumah kaca itu melebihi ambang batas, itu berakibat pada perubahan iklim ekstrim,” jelasnya.

Dengan diketahuinya emisi gas rumah kaca di Kabupaten Madiun, menjadi dasar dalam menentukan kebijakan daerah terkait upaya dan langkah yang harus dilakukan dalam rangka menjaga keseimbangan ekosistem di wilayah Kabupaten Madiun.

Sementara itu Asisten Perekonomian dan Pembangunan Kabupaten Madiun, Didik Harianto, menekankan perlunya menjaga keseimbangan dalam menjaga kelestarian alam.

“Ini sesuai dengan visi misi Bupati, dan salah satu program unggulan yaitu Kelestarian Lingkungan Berkelanjutan (KALIBER),” katanya.

Didik juga menyinggung adanya sebuah konsepsi Jawa  Sedulur Papat (Empat Saudara)” yang harus dijaga kelestariannya, yakni tanah, api, air dan angin.

“Kita jaga kualitasnya agar membawa manfaat. Ketika kualitasnya turun maka akan berdampak buruk,” lanjutnya.

Diketahui, AKSARA (Aplikasi Perencanaan-Pemantauan Aksi Rendah Karbon) merupakan sebuah platform yang dikembangkan oleh Kementerian PPN/Bappenas untuk merencanakan, memantau, dan melaporkan aksi-aksi pembangunan rendah karbon dan pembangunan berketahanan iklim di Indonesia.

Aplikasi ini menggantikan sistem pelaporan sebelumnya dan menjadi pusat data yang transparan dan terintegrasi untuk memastikan komitmen terhadap pembangunan berkelanjutan.

Sedangkan SIGN – SMART adalah Sistem Inventarisasi Gas Rumah Kaca Nasional, Sederhana, Mudah, Akurat, Ringkas Dan Transparan.

Sistem tersebut bertujuan untuk menyediakan data dan informasi  yang valid, akurat dan terbarukan mengenai emisi Gas Rumah Kaca, serta berfungsi untuk meningkatkan efektifitas pengolahan data dan estimasi Gas Rumah Kaca baik tingkat nasional, provinsi maupun kabupaten/kota.

Dalam Bimbingan Teknis Pengendalian Emisi Gas Rumah Kaca, melalui pelatihan penginputan data pada aplikasi ASKARA dan SIGN-SMART ini, DLH Kabupaten Madiun menghadirkan narasumber dari Bappeda Provinsi Jawa Timur, dan Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Jawa Timur.(iw/IR)

 

 

 

 

 

 

 

close
Pasang Iklan Disini