Iki Terbaru/Paling Greeess

Showing posts with label Pendidikan. Show all posts
Showing posts with label Pendidikan. Show all posts

Plt Gubernur Jatim Beri Hadiah Laptop Animator Game Roblox Asal Blitar

Iki Radio - Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur Jawa Timur, Emil Elestianto Dardak, menyambangi rumah sekaligus mengapresiasi salah satu siswa berprestasi dari MTsN 1 Kota Blitar, Al Divi Rarindrayana, di Jalan Kenari, Kelurahan Plosorekep.

Sebagai bentuk apresiasi dan rasa bangga, Emil memberikan hadiah berupa laptop kepada Al Divi untuk menunjang kegiatannya sebagai game animator. Selain itu, Google Indonesia juga memberikan hadiah berupa Galaxy Tab yang diserahkan oleh Emil kepada Al Divi.

Didampingi Wali Kota Blitar Syauqul Muhibbin, Kepala Dinas Pendidikan Jatim Aries Agung Paewai, dan Kepala Dinas Kominfo Jatim Sherlita Ratna Dewi Agustin, Emil menyampaikan rasa bangganya kepada Al Divi Rarindrayana atas prestasi yang resmi direkrut Perusahaan Developer Game Roblox Internasional sebagai game animator sejak September 2024.

“Mas Divi ini sudah lulus dari MTsN 1 Kota Blitar, sekolah almamaternya Mas Wali. Ayah dan Ibunya ini yang luar biasa. Awalnya Mas Divi ini senang main game. Kemudian di satu game ini ditekuni, jangan gampang bosan. Siapa tahu itu akan mengasah konsistensi dan keterampilan,” kata Emil.

“Akhirnya ternyata Mas Divi berteman cukup luas dengan anak yang sekarang sudah kuliah. Dari situ, membuat animasi karakter, kemudian ada klien yang mampu beli. Ini ada laptop dan tab semoga semakin menambah semangat untuk berkreasi di animasi,” lanjutnya.

Animasi ini, tambah Emil, dilakukan lewat software yang namanya Blended. Komputernya dibuat bagus tidak hanya untuk game saja, tapi buat memproduksi karakter animasi tadi.

“Jadi tadi pakai Komputer dengan perangkat dan spesifikasi tertentu. Semua diracik sendiri, artinya, sudah paham bakatnya kemana,” terangnya.

“Bisa di animasi, bisa juga teknik informatika. Maka karena itu, hari ini kami hadir ingin melihat langsung tempat kerjanya seperti apa,” imbuhnya.

Menurutnya, prestasi Al Divi, tentunya tidak lepas dari peran kedua orang tua dan lingkungan sekolah maupun sosialnya.

“Apresiasi kepada Ayah dan Ibunya yang memberi dukungan. Anak biasanya kalau main game, ada dua pilihannya, di-los-ne (dibiarkan) atau justru dilarang total. Nah yang dibutuhkan adalah yang mau invest waktu untuk langsung memfasilitasi dan mengawasi secara bersamaan,” tuturnya.

“Karena beberapa waktu lalu saya ke RS Menur, itu di sana ada yang kecanduan game online bahkan membahayakan. Maka ini yang menjadi tantangannya, bagaimana screen time menjadi learning time. Tentu itu akan menjadi sesuatu yang produktif,” jelasnya.

Oleh karena itu, Emil optimis bahwa sosok Al Divi adalah contoh yang mengkonversi dukungan kehadiran orang tua, lalu ekosistem lingkungan Sekolah yang mendukung sehingga menimbulkan efek yang positif.

Untuk itu, dirinya terus mendukung kreativitas generasi muda. Seperti yang dilakukan Al Divi. Sehingga generasi muda yang berprestasi ini diharapkan dapat menjadi inspirasi dan optimisme kepada yang lain untuk bisa menguasai dunia yang semakin digitalize.

“Ketika saya dulu di Trenggalek, kita bangga bahwa di Plat AG atau Trenggalek ini ada kisah inspirasi, harapan dan optimisme. Ke depannya nanti saya nitip ke Kadisdik Jatim, Mas Al Divi ada ketertarikan masuk SMA. Nanti dilihat potensinya masuk ke SMA mana, prestasinya harus naik terus,” ungkapnya.

Di akhir Emil menyampaikan pesan untuk Al Divi, untuk terus mengasah akal, pikiran dan mental. "Karena nanti akan ketemu kejenuhan, jika sudah terasah maka akan mudah untuk terus mendapatkan ide berkreasi,” pungkasnya.(red)

 

Impact Circle Jadi Cara Jaga Kesehatan Mental Pemuda Surabaya

Iki Radio - Sebagai bentuk kepedulian terhadap kesehatan mental pelajar dan pemuda di Surabaya, Association Internationale des Étudiants en Sciences Économiques et Commerciales (AIESEC) atau organisasi pemuda internasional, mengadakan Impact Circle di Universitas Negeri Surabaya. Impact Circle diadakan setiap tahun dengan mengangkat topik yang berhubungan dengan Sustainable Development Goals (SDGs), dan kali ini mengangkat SDGs 3 dan 4, yaitu Kehidupan Sehat dan Sejahtera, serta Pendidikan Berkualitas.

Pada kegiatan yang diikuti pelajar di Surabaya ini, AIESEC in Indonesia ingin memberi tempat para anak muda untuk dapat belajar, mengenal, dan mendiskusikan berbagai topik tentang SDGs.

Acara dibuka dengan beberapa sambutan inspiratif, mulai dari sambutan Pengawas AIESEC in Surabaya, Akhyari Hananto, yang juga Founder & Chief Director Good News From Indonesia, President AIESEC in Surabaya Muhammad Aqil, dan Anisah Ainiyyah Nabilah selaku Ketua Pelaksana. Ketiganya tidak lupa untuk menekankan pentingnya kesehatan mental sebagai bagian tak terpisahkan dari kualitas pendidikan serta pencapaian SDGs 3 (Kehidupan Sehat dan Sejahtera) dan 4 (Pendidikan Berkualitas).

Tim External Relation AIESEC Surabaya, Thoriq, dalam siaran tertuisnya, Selasa (3/6/2025) mengatakan, Impact Circle tahun ini menghadirkan beberapa pembicara, salah satunya Talitha Shahiza, selaku Duta Genre Jawa Timur 2023. Ia dengan antusias mengajak peserta memahami betapa eratnya hubungan antara kesehatan mental, kesejahteraan emosional, dan kualitas pendidikan.

Selain itu, hadir pula Psikolog Surabaya, Hapsari Puspita Rini,M.Psi., dan Duta Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga (UNAIR) 2024, Kartika, dan  Devina Putri, dipandu oleh moderator Almanda Serena, yang membedah tantangan nyata yang dihadapi pelajar dan mahasiswa terkait tekanan akademik, stigma mengenai gap year, dan pentingnya skill development.


Sesi Meditasi 

Tidak hanya mendengarkan saja, para peserta juga diajak untuk melakukan praktik secara langsung melalui sesi meditasi dan Leaderless Group Discussion (LGD). Dalam LGD, peserta berdiskusi secara berkelompok untuk membahas studi kasus nyata yang berkaitan dengan tekanan pendidikan, akses finansial, hingga stigma sosial. Setiap kelompok diminta untuk merancang solusi inovatif, mulai dari kebijakan akses pendidikan, dukungan kesehatan mental, hingga program pengembangan keterampilan yang relevan dengan kebutuhan dunia kerja, kemudian mempresentasikannya di atas panggung.

Selain itu, Impact Circle 2025 turut membuka peluang bagi peserta untuk memperoleh informasi mengenai Global Volunteer, sebuah kesempatan bagi para pemuda untuk menjadi relawan di luar negeri. Dalam sesi ini, AIESEC in UST di Filipina dan AIESEC in Colombo Central Sri Lanka memaparkan berbagai program volunteer mereka, yang tidak hanya memberikan pengalaman berharga dalam membantu komunitas lokal, tetapi juga mengembangkan keterampilan kepemimpinan dan memperluas jaringan internasional. Program ini juga dapat mengajak para Exchange Participants untuk berkontribusi langsung pada proyek sosial yang berdampak positif.

“Setelah mengikuti Impact Circle 2025, kami merasa mendapatkan banyak pengalaman dan relasi baru. Materinya sangat berkesan dan berguna untuk masa depan. Acara ini juga seru karena banyak hal baru yang kami pelajari. Sesi favorit selain materi adalah diskusi kelompok (LGD) dan menari bersama AIESEC.” – Ghina dan Prama, peserta Impact Circle 2025.(red)

Menakar Kualitas Pendidikan Lewat Keterlibatan Kolektif

Iki Radio - Peringatan Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) 2025 mengusung tema "Partisipasi Semesta Wujudkan Pendidikan Bermutu untuk Semua". 

Tema ini menekankan bahwa pendidikan berkualitas adalah hasil kolaborasi seluruh elemen bangsa—orang tua, pendidik, pemerintah, dan masyarakat. Pendidikan bukan hanya tanggung jawab institusi formal, melainkan buah dari sinergi kolektif yang berkelanjutan.

Orang Tua Fondasi Utama Pendidikan Anak

Orang tua merupakan pendidik pertama dan utama bagi anak-anak. Peran mereka melampaui penyediaan kebutuhan materi; mereka adalah teladan dalam menanamkan nilai-nilai moral, etika, dan semangat belajar. Menurut Epstein (1995), kolaborasi yang erat antara keluarga, sekolah, dan masyarakat memiliki dampak signifikan terhadap prestasi akademik siswa. 

Data dari Programme for International Student Assessment (PISA) 2018 menunjukkan bahwa siswa dengan keterlibatan orang tua yang tinggi memiliki skor rata-rata 30 poin lebih tinggi dibandingkan dengan mereka yang keterlibatan orang tuanya rendah. 

Namun, survei Badan Pusat Statistik (BPS) 2023 mengungkapkan bahwa hanya sekitar 54% orang tua di Indonesia yang secara aktif mendampingi anak dalam belajar di rumah.  Hal ini menunjukkan perlunya peningkatan kesadaran dan partisipasi orang tua dalam pendidikan anak.


Pendidik: Pengajar, Pembimbing, dan Inspirator

Guru dan dosen tidak hanya bertugas menyampaikan materi pelajaran, tetapi juga berperan sebagai pembimbing dan inspirator bagi peserta didik. Mereka membantu siswa mengembangkan potensi diri, membentuk karakter, dan menanamkan nilai-nilai kebangsaan. Pendidikan karakter yang ditanamkan oleh pendidik menjadi landasan bagi generasi muda dalam menghadapi tantangan zaman.


Pemerintah: Penjamin Akses dan Kualitas Pendidikan

Pemerintah memiliki tanggung jawab konstitusional untuk menjamin terselenggaranya pendidikan nasional yang merata dan berkualitas. Melalui kebijakan afirmatif, alokasi anggaran yang memadai, dan peningkatan kompetensi pendidik, pemerintah berupaya menciptakan sistem pendidikan yang inklusif dan berkeadilan. Program-program seperti Bantuan Operasional Sekolah (BOS) dan Program Indonesia Pintar (PIP) merupakan contoh konkret dukungan pemerintah dalam meningkatkan akses pendidikan.


Masyarakat: Mitra Strategis dalam Ekosistem Pendidikan

Masyarakat berperan sebagai mitra strategis dalam menciptakan lingkungan yang kondusif bagi pendidikan. Keterlibatan masyarakat dalam kegiatan sekolah, seperti komite sekolah dan program literasi, memperkuat ekosistem pendidikan yang partisipatif. Dukungan moral dan material dari masyarakat membantu sekolah dalam menjalankan fungsi edukatifnya secara optimal.


Menuju Pendidikan Bermutu untuk Semua

Pendidikan berkualitas adalah hak setiap warga negara, bukan privilese segelintir kelompok. Untuk mewujudkannya, diperlukan partisipasi semesta—kerja sama harmonis antara orang tua, pendidik, pemerintah, dan masyarakat. Dengan sinergi ini, cita-cita mencerdaskan kehidupan bangsa dapat tercapai, menjadikan Indonesia sebagai bangsa yang unggul dan berdaya saing di kancah global.

 

Referensi:

             Epstein, J. L. (1995).

             Programme for International Student Assessment (PISA) 2018.(Homeschooling HSPG)

             Badan Pusat Statistik (BPS) 2023.

*) Penulis adalah : Ketua Dewan Pembina di Yayasan Bestari Indonesia dan bekerja di GTK di PKBM BESTARI dan ketua 2 di Dewan Pengurus Pusat Asosiasi Tutor Pendidikan Kesetaraan Nasional 

 

1 Juni Diperingati Sebagai Hari Lahir Pancasila, Ini Sejarah dan Tokoh Pentingnya

Iki Radio - Hari Lahir Pancasila atau disebut Harlah Pancasila diperingati tiap tanggal 1 Juni setiap tahunnya.

Pada tahun 2025, peringatan ini memasuki tahun ke-80. Peringatan Harlah Pancasila yang ke-80 tahun 2025 ini mengusung tema "Memperkokoh Ideologi Pancasila Menuju Indonesia Raya".

Ini informasi mengenai Hari Lahir Pancasila yang dilansir dari berbagai sumber :

Apa itu Hari Lahir Pancasila?

Hari Lahir Pancasila adalah peringatan nasional yang diperingati setiap tanggal 1 Juni, untuk mengenang momen penting saat dasar negara Indonesia, Pancasila, pertama kali diperkenalkan oleh Bung Karno dalam sidang Badan Penyelidik Usaha-Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI) pada tahun 1945.

Peringatan ini menjadi pengingat akan nilai-nilai luhur yang menjadi fondasi kehidupan berbangsa dan bernegara.

Pada 1 Juni 1945, Ir. Soekarno menyampaikan pidato historisnya yang kemudian dikenal dengan judul “Lahirnya Pancasila.”

Dalam pidato tersebut, ia mengusulkan lima prinsip dasar yang bisa menjadi dasar negara Indonesia merdeka.

Logo Hari Lahir Pancasila 2025

Gagasan ini kemudian diterima dan menjadi titik awal perumusan Pancasila yang kita kenal sekarang.

Meski ditetapkan sebagai dasar negara dalam sidang PPKI tanggal 18 Agustus 1945, tanggal 1 Juni tetap dikenang sebagai hari kelahiran konsep Pancasila.

Hari Lahir Pancasila baru resmi ditetapkan sebagai hari libur nasional oleh Presiden Joko Widodo pada tahun 2016.

Tokoh penting

Tokoh sentral dalam lahirnya Pancasila adalah Ir. Soekarno, Presiden pertama Republik Indonesia.

Selain Bung Karno, beberapa tokoh penting yang juga terlibat dalam pembahasan dan perumusan Pancasila adalah Drs. Mohammad Hatta, Mr. Muhammad Yamin, dan Mr. Soepomo, yang bersama-sama dalam BPUPKI berperan aktif menyusun dasar negara yang sesuai dengan kepribadian bangsa Indonesia.

PANCASILA

1. Ketuhanan Yang Maha Esa

2. Kemanusiaan yang adil dan beradab

3. Persatuan Indonesia

4. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan

5. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia

Gali Potensi Disabilitas, Dinkop Magetan Berikan Pelatihan Pembuatan Blankon

Iki Radio - Dalam upaya pengembangan UMKM Binaan, Dinas Koperasi Usaha Kecil dan Menengah Kabupaten Magetan gelar Pelatihan pembuatan Blankon dengan bahan dasar batik ciprat karya saudara-saudara disabilitas.

Pelatihan dilaksanakan selama 3 hari di Ruang Pertemuan Joglo Kondang Ayem KPR Asabri II Magetan.

Sukartini, S.Sos, M.Si, selaku Kepala Dinas Koperasi Usaha Kecil dan Menengah Kabupaten Magetan dalam sambutannya menyampaikan bahwa peserta pelatihan kali ini merupakan peserta kolaborasi dari binaan Dinas Sosial.

“Pelatihan pembuatan Blankon kali ini untuk disabilitas sebanyak 30 orang Alhamdulillah pada hari ketiga hasil kreasi disabilitas sudah tampak,” terangnya.

Peserta pelatihan berasal dari Kelompok Sosial Sambung Roso Simbatan, SLB PSM Takeran dan SLB PGRI kawedanan.

Maryani selaku ketua sambung ROSO sekaligus Guru SLB PSM Takeran saat diwawancarai terpisah mengungkapkan bahwa tidak ada kesulitan pada anak didiknya dalam mengikuti pelatihan

“Dalam pelatihan ini berjalan lancar, anak-anak tidak ada kesulitan dan mereka enjoy,” terangnya.

Hadir dalam pelatihan hari ketiga tersebut Bupati Magetan Hj. Nanik Endang Rusminiarti, M.Pd., untuk menyapa dan menyemangati seluruh peserta pelatihan.

“Saya berharap binaan ini tidak berhenti dan terus berinovasi agar usaha lebih maju lagi, kita ketahui bersama bahwa UMKM adalah penyangga ekonomi negara jadi anda adalah pejuang ekonomi, saya berpesan pelatihan yang telah diterima segera untuk dikembangkan di usaha masing-masing, mudah-mudahan tahun berikutnya ada pelatihan lagi untuk pengembangan yang lain,” terangnya.

Dalam acara tersebut juga diserahkan bantuan peralatan dan bahan untuk mencetak blankon yang digunakan praktek secara simbolis oleh Bupati Magetan kepada peserta pelatihan.(Pemkab Magetan)

Ivan Gunawan Bangun Masjid Sebelum Berangkat Haji

Iki radio - Ivan Gunawan menunjukkan kepeduliannya pada dunia pendidikan dan keagamaan. Sebelum berangkat menunaikan ibadah haji, Ivan menggelar peletakan batu pertama untuk pembangunan Masjid Dzurrotul Qur’an yang akan berdiri di atas lahan seluas 450 meter persegi.

Masjid ini akan dibangun di area pesantren miliknya yang sudah berdiri sejak tahun 2024. Ivan mengungkapkan masjid ini akan memiliki dua lantai dengan fungsi berbeda.

“Ini adalah pesantren yang aku bangun dari setahun yang lalu. Masjid yang aku bangun ini nantinya akan menjadi dua lantai. Lantai utama yang di bawah itu buat salat yang laki-laki, yang lantai dua buat yang perempuan dan juga kelas buat mereka belajar,” ujar Ivan dalam unggahan di Instagram, Rabu (28/5/2025).

Ivan juga menceritakan betapa cepatnya proses pembangunan masjid ini dimulai, dari pembelian tanah hingga desain selesai sebelum keberangkatannya ke Tanah Suci.

“Ini bener-bener cepet banget prosesnya. Mulai dari proses jual beli tanah, sampai akhirnya desain. Memang sebelum berangkat, aku pengin ada peletakan batu pertama. Alhamdulillah, diiyain sama Allah. Semuanya berjalan lancar,” ucap Ivan.

Tak hanya itu, Ivan juga mengungkap niat tulusnya dalam membangun masjid ini agar menjadi amal jariyah bagi semua pihak yang turut membantu.

“Saya nggak mau masuk surga sendirian. Jadi, alhamdulillah, di hari pertama aku buka donasi, aku dapet hampir Rp200 juta. Insyaallah, semuanya udah langsung aku kirim ke yang bangun masjid dan cukup untuk bangun pondasi,” ungkapnya.

Ivan Gunawan pun berharap pembangunan masjid ini menjadi hal bermanfaat yang bisa digunakan warga sekitar dan santri di pesantren.

“Semoga jadi amal jariyah yang baik juga untuk sahabat-sahabat dan temen-temen aku, untuk bisa bersama-sama membangun masjid ini,” lanjut Ivan.(okezone)

 

Top

Dikenal Cerdas, Ini Deretan Figur Publik Indonesia Lulusan Harvard

Iki Radio - Universitas Harvard merupakan salah satu perguruan tinggi tertua dan paling bergengsi di dunia.

Tahun ini, tepatnya 2025, universitas yang berdiri pada 1636 itu telah berusia 387 tahun.

Kampus yang berlokasi di Cambridge, Massachusetts, Amerika Serikat ini telah melahirkan banyak tokoh berpengaruh dari berbagai belahan dunia, termasuk beberapa figur publik asal Indonesia.

Berikut ini adalah deretan tokoh Indonesia yang pernah menempuh pendidikan di Universitas Harvard:

1. Nadiem Makarim

Nadiem Anwar Makarim, Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi tahun 2019. Ia merupakan lulusan Master of Business Administration (MBA) dari Harvard Business School.

Usai menyelesaikan pendidikannya di Harvard, Nadiem sempat bekerja sebagai co-founder Zalora Indonesia dan menjabat sebagai CIO di perusahaan teknologi keuangan Kartuku.

Dirinya pun mendirikan Gojek pada 2010, sebuah perusahaan berbasis teknologi transportasi yang berkembang pesat di Indonesia.

Menurut laporan Majalah Globe Asia pada 2018, Nadiem memiliki 5 persen saham Gojek yang nilainya ditaksir mencapai US$ 100 juta atau sekitar Rp 1,4 triliun.

2. Belva Devara

Adamas Belva Syah Devara, pendiri Ruangguru, adalah lulusan dua universitas ternama dunia: Stanford University dan Harvard University.

Dirinya lantas menyelesaikan studi magister pada bidang Kebijakan Publik di Harvard. Ia juga pernah bekerja di perusahaan konsultan McKinsey & Company.

Belva pernah menjabat sebagai Staf Khusus Presiden Joko Widodo pada 2019. Berdasarkan Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) pada Februari 2020, kekayaannya tercatat lebih dari Rp1,3 triliun.

3. Mikha Tambayong

Aktris sekaligus penyanyi Mikha Tambayong juga pernah menempuh pendidikan di Universitas Harvard melalui program International Executive Master of Management (IEMM).

Program ini merupakan kerja sama antara Universitas Pelita Harapan (UPH) dan Harvard University.

Mikha lulus dengan predikat cum laude dari Fakultas Hukum UPH pada 2017 dan mendapat kesempatan melanjutkan studi ke Harvard berkat prestasinya selama kuliah.

Kini, perempuan cantik kelahiran 1994, yang kerap tampil di layar lebar ini, juga diangkat sebagai sebagai Tenaga Ahli Menteri Pemuda dan Olahraga Bidang Komunikasi Publik, pada Kementerian Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia.

4. Agus Harimurti Yudhoyono (AHY)

Putra sulung Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), juga tercatat sebagai alumnus Universitas Harvard.

AHY memperoleh gelar Master in Public Administration dari Harvard Kennedy School pada 2010.

Sebelumnya, AHY menempuh pendidikan militer di Akademi Militer (AKMIL) dan mengikuti berbagai pelatihan militer, termasuk Kursus Combat Intel dan pelatihan penyelam TNI AL.

Dirinya juga meraih gelar Master of Science in Strategic Studies dari Nanyang Technological University, Singapura, pada 2006.

 

Usia 45 Tahun, Happy Salma Lulus S1 Filsafat Hindu

Iki Radio - Happy Salma menorehkan pencapaian baru di bidang akademik. Aktris sekaligus pegiat seni ini resmi menyelesaikan studi Sarjana di Program Studi Filsafat Hindu, Fakultas Ilmu Agama, Seni, dan Budaya Universitas Hindu Indonesia.

Melalui unggahan yang ia bagikan, Happy menyampaikan rasa syukurnya atas proses panjang yang ia jalani selama menempuh pendidikan. Ia pun menyampaikan pesan penuh makna tentang pentingnya kesadaran dalam memahami kebenaran.

“Akan tetapi, kebenaran itu tidak akan berarti apa-apa tanpa kesadaran saat melakukannya,” tulis Happy di Instagram, Selasa (27/5/2025).

Dalam kesempatan yang penuh kebahagiaan itu, Happy Salma juga mengucapkan terima kasih kepada para dosen dan sahabat seperjuangan yang telah membersamai perjalanan intelektualnya selama ini.

“Terima kasih kepada para dosen dan sahabat sejawat yang telah menemani saya mempelajari lebih banyak ilmu filsafat, seni, dan budaya, juga tentang kebijaksanaan hidup,” ungkapnya.

Happy pun berharap ilmu yang ia dapat tak berhenti menjadi sekadar teori, tetapi bisa terus menginspirasi dan menyalakan semangat dalam kehidupan.

“Semoga api pengetahuan, seni, dan kebudayaan terus menyala,” tutup Happy Salma.

Hal yang membanggakan, Happy meraih gelar S1 di usia 45 tahun di tengah aktivitas padatnya sebagai aktris dan ibu sekaligus suami di rumah.

 

Profil :

Happy Salma (lahir 4 Januari 1980) adalah seorang pemeran, penyanyi, produser, sutradara, dan penulis berkebangsaan Indonesia.

Ia termasuk dalam salah satu tokoh berpengaruh di Asia, versi majalah Tatler pada tahun 2020. 

Happy menerima penghargaan Bali-Dwipantara Nata Kerthi Nugraha 2023 dari Institut Seni Indonesia Denpasar untuk kategori Seniman dan Maesenas Seni.

Happy Salma memulai kariernya di dunia seni peran dengan membintangi puluhan judul sinetron.

Ketika sedang menggeluti dunia sinetron, Happy menemukan kecintaan pada sastra, yang kemudian ia tuangkan ke dalam dua buku kumpulan cerpen yaitu Pulang (2006) yang menjadi nominasi dalam Literary Khatulistiwa Award dan Telaga Fatamorgana (2008).

Happy juga berkolaborasi dalam antologi cerita pendek Titian: Antologi Cerita Pendek Kerakyatan (2008), Lobakan: Antologi Cerita Pendek (2009), 24 Sauh Kolaborasi Cerpen (2009) dan Dari Murai Ke Sangkar Emas (2009).

Selain cerpen, Happy menulis novel kolaborasi bersama Pidi Baiq dengan judul Hanya Salju dan Pisau Batu (2010).

Terakhir, ia menulis dan menerbitkan buku biografi kreatif Desak Nyoman Suarti “The Warrior Daughter” (2015).