Iki Radio - PT Kereta Api Indonesia (Persero) Daerah Operasi 7 Madiun baru baru ini meluncurkan program kolaboratif bertajuk “Rail Tour Jawa Timur.”
Program inisiatif ini menghubungkan KAI dengan 12 pemerintah daerah untuk memperkuat promosi wisata berbasis transportasi kereta api.
Program ini menggandeng Dinas Pariwisata dan Dinas Komunikasi dan Informatika di sejumlah daerah.
Mulai Kabupaten Magetan, Kabupaten Ngawi, Kota dan Kabupaten Madiun, Kabupaten Nganjuk, Jombang, Kediri, Tulungagung, dan Blitar.
Lalu apa hebatnya program "Rail Tour Jawa Timur" ini?
Melihat sekilas perjalanan bisnis PT KAI, banyak inovasi yang dilakukan, dalam memberikan kenyamanan bagi pengguna jasa kereta api. Masih jelas dalam ingatan, bagaimana PT KAI mensterilkan kereta dan stasiun dari aktivitas para pedagang kaki lima (PKL).
Dimulai pada sekitar tahun 2011, secara bertahap PT KAI "membersihkan" PKL yang biasa berjualan didalam gerbong kereta hingga area stasiun. Hingga pada maret tahun 2013, PT KAI secara tegas melarang aktifitas berjualan PKL, dan mensterilkan kereta serta area stasiun dari keberadaan PKL, yang dinilai mengganggu kenyamanan penumpang KA.
Selanjutnya, berbagai inovasi terus dilakukan guna meningkatkan pelayanan kepada para pengguna jasa KA. Mulai dari sistem tiket, hingga penataan area stasiun, hingga menjadikan KA sebagai pilihan moda transportasi yang banyak digunakan masyarakat saat ini.
Tidak berhenti disitu, banyaknya masyarakat yang menggunakan jasa KA, mendorong PT KAI Daop 7 Madiun, kembali berinovasi dengan menggandeng sejumlah Pemerintah Daerah. Yakni dengan memberikan fasilitas bagi sejumlah daerah untuk mempromosikan potensi wisata yang ada di daerah masing masing.
“Kami ingin kereta api bukan sekadar alat transportasi, tetapi juga bagian dari pengalaman wisata itu sendiri,” kata Vice President Daop 7 Madiun, Suharjono, saat peluncuran program "Rail Tour Jawa Timur", Kamis, (30/10/2025) lalu.
Saat itu dijelaskan, Rail Tour Jawa Timur memiliki empat poin yang menjadi fokus utama, diantaranya :
- Promosi digital terintegrasi melalui kanal resmi Kominfo, Dispar, dan KAI untuk memperkuat publikasi lintas platform.
- Penyelenggaraan event tematik seperti wisata edukasi, budaya, dan festival kuliner untuk menarik minat wisatawan.
- Branding stasiun dengan ikon khas setiap kota untuk menonjolkan identitas lokal sejak wisatawan tiba di stasiun.
- Penyediaan transportasi lanjutan dan pemandu wisata yang disiapkan pemerintah daerah untuk memudahkan akses ke destinasi.
"Kolaborasi ini membuka ruang bersama untuk meningkatkan dampak ekonomi wisata dan memperluas layanan transportasi,” lanjutnya.
Kampanye publik ini dikemas dengan tema “Keliling Dunia Tanpa Paspor dengan Kereta Api" ini diharapkan ada sinergi antara KAI dan pemerintah daerah sebagai pendorong pertumbuhan ekonomi berbasis pariwisata di Jawa Timur.
"Melalui “Rail Tour Jawa Timur” bisa menjadi model kolaborasi nasional antara BUMN dan pemerintah daerah dalam mengembangkan sektor pariwisata berbasis transportasi publik yang berkelanjutan," pungkasnya.
Jadi inilah hebatnya, PTKAI Daop 7 Madiun yang tidak hanya berfikir tentang bisnis perkeretaapian, namun juga ada upaya yang dilakukan guna meningkatkan potensi sejumlah daerah dari sektor pariwisata, yang diharapkan mampu meningkatkan perekonomian masyarakat.















