Cara Unik DLH Madiun, Cegah Warga Buang Sampah Sembarangan

Iki Radio - Sampah adalah permasalahan yang banyak dihadapi hampir di semua daerah. Banyak cara juga yang dilakukan untuk menanggulangi permasalahan sampah ini.

Mulai dari sistem pengelolaan sampah, serta upaya upaya dalam pemanfaatan sampah.

Spanduk dipasang agar warga tidak lagi membuang sampah di pinggir Jalan Raya Wonoasri - Caruban

Intinya, sampah merupakan permasalahan bersama yang harus segera ditangani. Mulai dari hulu yakni penyebab munculnya sampah, hingga pada hilir yakni proses pengelolaan dan pemanfaatan sampah. Agar permasalahan sampah tidak terus menerus menjadi momok menakutkan.

Perlunya kesadaran masyarakat dalam membuang sampah pada tempat yang telah disediakan, tentu menjadi perhatian serius yang perlu mendapat prioritas. Sebab, hal ini berkaitan dengan kebiasaan masyarakat itu sendiri.

Salah satunya seperti yang terlihat di pinggir Jalan Raya Wonoasri - Caruban Kabupaten Madiun. Banyak warga yang sengaja membuang sampahnya di pinggir jalan tersebut.

Kerja bakti bersama, DLH Kabupaten Madiun dan berbagai pihak terkait di Jalan Raya Wonoasri - Caruban, Jum'at (31/10/2025)

"Untuk itu kami dari DLH (Dinas Lingkungan Hidup) Kabupaten Madiun, bersama berbagai pihak mulai TNI, Polri, Pemerintah Desa, Kecamatan (Wonoasri) serta masyarakat, kemarin (31/10/2025) melaksanakan kerja bakti, pembersihan di sepanjang jalan itu," terang Muhamad Zahrowi, Kepala DLH Madiun, Sabtu (01/11/2025).

Setelah cukup bersih area sepanjang jalan Raya Wonoasri - Caruban tersebut, tidak lupa DLH Madiun memasang spanduk himbauan agar tempat tersebut tidak lagi digunakan sebagai tempat pembuangan sampah.

Yang menarik, dalam spanduk itu tertulis dalam bahasa jawa "KULO YAKIN PANJENENGAN SEDOYO TIANG SAE, LAN PEDULI LINGKUNGAN" (Saya yakin anda orang baik dan peduli lingkungan). 

Tulisan itu sebenarnya memandang bahwa semua orang itu baik, dan semua orang itu peduli pada lingkungan. Sehingga diharapkan, orang tidak lagi membuang sampah di tempat tersebut.

"Sengaja tulisannya seperti itu agar menarik perhatian, dan orang akan merasa segan. Sehingga tidak lagi membuang sampah di tempat tersebut," lanjut Zahrowi.

"Kalau tulisannya DILARANG, itu terkesan keras dan otoriter. Pengennya kita menumbuhkan kesadaran masyarakat. Kalau sudah sadar itu nanti akan menjadi kebiasaan," tambahnya.

Namun ternyata, belum lebih dari 24 jam lokasi itu dibersihkan, sebuah tas kresek plastik berisi sampah, terlihat ada persis didepan spanduk itu.

"Kalau tidak terbaca tulisan spanduk itu jelas tidak mungkin. Tentu kembalinya pada mentalitas orang tersebut. Ini yang kami harapkan agar masyarakat punya kepedulian pada lingkungan, dengan tidak membuang sampah sembarangan," tegasnya.

Bungkusan tas kresek berisi sampah dibuang warga tak bertanggungjawab meski telah dipasang spanduk himbauan.

Kelestarian lingkungan menjadi tanggungjawab bersama. Sebab bumi ini bukan milik kita, tetapi warisan untuk anak cucu kita yang perlu dijaga, dan dilestarikan dari sekarang.

"Kalau perlu tulisannya akan kami tambah, Orang Waras Tidak Membuang Sampah Disini, jadi masyarakat betul betul paham, disitu bukan tempat pembuangan sampah," pungkasnya.(iw/IR)

close
Pasang Iklan Disini