Iki Radio - Menteri Komunikasi dan Digital (Menkomdigi) Meutya Hafid menegaskan bahwa program Sekolah Garuda Transformasi merupakan langkah strategis Presiden Prabowo Subianto dalam menyiapkan generasi unggul 2045 yang berkarakter kuat dan berdaya saing global.
![]() |
Menkomdigi Meutya Hafid menghdiri peluncuran program Sekolah Garusda Transformasi di SMAN Siwalima Ambon, Maluku, Rabu (8/10/2025). |
Dalam peluncuran program di SMA Siwalima Ambon, Maluku,
Meutya mengatakan bahwa inisiatif ini merupakan bagian dari visi besar Presiden
untuk memperluas akses pendidikan unggul ke seluruh pelosok Indonesia, termasuk
kawasan timur. “Semangat program ini sebenarnya sudah ada sejak awal Presiden
memimpin. Beliau ingin memastikan bahwa anak-anak dari seluruh Indonesia,
termasuk Maluku, punya kesempatan yang sama untuk menjadi generasi emas
Indonesia 2045,” ujar Meutya Hafid pada Rabu (8/10/2025).
Menurutnya, pendidikan transformatif yang diterapkan
dalam Sekolah Garuda menekankan kebebasan minat belajar, kolaborasi global,
serta pembentukan karakter. Hal itu sejalan dengan semangat digitalisasi dan
kompetensi abad ke-21 yang menjadi pilar kebijakan nasional. “Dulu saya juga
anak asrama, tahu rasanya berjuang jauh dari rumah. Tapi justru dari situ kita
belajar karakter, disiplin, dan daya juang. Itu yang ingin ditanamkan dalam
Sekolah Garuda,” tambahnya.
Sekolah Garuda Jadi Pilar
Transformasi Pendidikan Nasional
Program Sekolah Garuda Transformasi yang diluncurkan
serentak di 16 titik awal ini akan diperluas hingga mencakup 80 sekolah
unggulan dan pembangunan 20 sekolah baru di daerah prioritas.
Program ini merupakan wujud nyata Asta Cita ke-5, yaitu
“Meningkatkan Akses dan Kualitas Pendidikan,” serta Asta Cita ke-3 tentang
“Meningkatkan Kualitas Sumber Daya Manusia untuk Mewujudkan Indonesia Emas.”
Meutya Hafid menjelaskan, kurikulum di Sekolah Garuda
akan menyesuaikan dengan sistem pendidikan modern dunia. Siswa diberikan
keleluasaan untuk fokus pada bidang minatnya seperti sains, teknologi, atau
humaniora tanpa harus mengikuti seluruh mata pelajaran umum seperti sistem
konvensional. “Kita ingin melahirkan anak-anak muda Indonesia yang tahu tujuan
hidupnya sejak dini. Dengan internet dan digitalisasi, mereka bisa memilih
jalan belajar sesuai potensi dan cita-cita mereka,” jelas Meutya.
SMAN Siwalima, Sekolah
Perdamaian dari Maluku
Wakil Kepala Sekolah Bidang Kurikulum SMA Siwalima,
Elisma Tahalea, dalam kesempatan itu mengungkapkan sejarah pendirian sekolah yang
sarat nilai perdamaian.
Menurutnya, SMA Siwalima didirikan pada tahun 2006 atas
inisiatif Gubernur Maluku saat itu, Karel Albert Ralahalu, untuk menyatukan
anak-anak dari berbagai latar belakang yang terpisah akibat konflik sosial
1999. “Awalnya anak-anak duduk terpisah berdasarkan kelompoknya masing-masing.
Tapi dalam dua bulan, mereka menyatu. Guru-guru kami bukan hanya pendidik, tapi
juga konselor yang memulihkan semangat mereka,” tutur Elisma dengan nada haru.
Kini, SMA Siwalima telah menjadi salah satu dari 12
sekolah unggulan nasional yang masuk dalam program Garuda Transformasi. Sekolah
ini dikenal melahirkan banyak alumni berprestasi, bahkan hingga tingkat
internasional. “Kami percaya, setiap anak bukan hanya yang pintar bisa
menjadi unggul kalau diberi kesempatan. Itu semangat kami sejak awal,” ujar
Elisma.
Siswa-Siswi Maluku Siap
Berkibar ke Dunia
Salah satu siswa SMA Siwalima, Rachel Kristasya I,
berbagi pengalaman mengikuti program pertukaran pelajar ke Amerika Serikat.
Menurutnya, sistem pendidikan di luar negeri menekankan kemandirian dan
kebebasan minat belajar, nilai yang kini mulai diadopsi Sekolah Garuda.
“Di Amerika, siswa bebas memilih bidang yang diminatinya.
Tapi semangat teman-teman di Siwalima sama kuatnya kami ingin menggapai mimpi
besar untuk Indonesia,” ujar Rachel.
Rachel juga mengaku bangga dapat memperkenalkan budaya
Indonesia di berbagai kesempatan internasional, termasuk saat International
Education Week di Texas, Amerika Serikat. “Saya berkesempatan mempresentasikan
budaya Indonesia kepada wali kota di tempat saya tinggal. Saya merasa membawa
nama bangsa,” tambahnya dengan senyum.
Mewujudkan Generasi Unggul,
Berkarakter, dan Berdaya Saing
Program Sekolah Garuda Transformasi meneguhkan arah
kebijakan pendidikan nasional untuk melahirkan generasi unggul, berakhlak, dan
adaptif terhadap perubahan global.
Oleh karena itu, Kementerian Komunikasi dan Digital
(Kemkondigi) mendukung penuh upaya ini melalui penguatan literasi digital,
ekosistem pendidikan cerdas, serta platform pembelajaran daring yang inklusif.
“Tidak ada orang pintar bisa menjadi unggul tanpa karakter yang kuat. Karakter
itu yang harus kita jaga, terutama dari anak-anak timur Indonesia yang sudah
terbiasa berjuang,” tutup Meutya Hafid.