Iki Radio - Program Peningkatan Kualitas Rumah Tidak Layak Huni (RTLH) Akibat Bencana yang dilakukan Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman (Disperkim) Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel) di Kabupaten Tanah Laut telah mencapai 95 persen.
Hal ini diungkapkan Kepala Dinas Perkim Kalsel, Mursyidah Aminy, usai melakukan kegiatan Monitoring dan Evaluasi (Monev) langsung ke lokasi didampingi Sekretaris Disperkim, Rusidah, bersama jajaran, perangkat desa, dan Tenaga Fasilitator Lapangan (TFL) pada Selasa (2/9/2025). Kunjungan dilakukan untuk memastikan bahwa seluruh bantuan pemerintah benar-benar tepat sasaran, serta berdampak langsung bagi peningkatan kualitas hidup masyarakat.
“Kami ingin melihat langsung hasil pembangunan rumah-rumah warga yang terdampak. Alhamdulillah, dari hasil monev kami, progres di lapangan sangat menggembirakan,” kata Mursyidah.
Ia mengatakan, hasil monitoring menunjukkan bahwa dari perkembangan pelaksanaan progra terhadap total 90 unit rumah yang ditangani Pemprov Kalsel secara umum berjalan baik dan tepat waktu. Di Desa Bingkulu, lanjutnya, terdapat 32 unit RTLH yang progres renovasinya sudah mencapai 95 persen.
“Ini tentu berkat sinergi yang baik antara pemerintah provinsi, pemerintah desa, fasilitator lapangan, dan tentunya masyarakat penerima manfaat. Kami sangat mengapresiasi semangat gotong royong yang terbangun di lapangan,” ungkapnya.
Menurut Mursyidah, monitoring juga menjadi momen bagi tim Disperkim untuk berdialog langsung dengan warga penerima bantuan. Masyarakat juga menyampaikan apresiasi atas perhatian pemerintah dan merasa sangat terbantu dengan adanya program RTLH ini.
“Kami ingin program ini tak hanya memperbaiki bangunan, tapi juga memulihkan semangat dan harapan warga yang sempat terdampak bencana. Rumah layak huni adalah hak semua warga, dan kami hadir untuk memastikan itu terpenuhi,” tanbah dia.
Lebih lanjut Mursyidah menekankan pentingnya komunikasi yang baik antara pelaksana program dan masyarakat penerima manfaat. Monitoring dilakukan tidak hanya untuk mengecek fisik bangunan, tetapi juga memastikan bahwa rumah dibangun sesuai kebutuhan dan aspirasi warga.
“Kami selalu berusaha menghadirkan kualitas, bukan hanya kuantitas. Harapan kami, rumah-rumah ini benar-benar menjadi tempat yang nyaman, aman, dan membahagiakan bagi keluarga yang menempatinya,” kata Mursyidah menandaskan.(*)














