Raup Untung Dari Budidaya Maggot

Iki Radio - Dalam rangka mengatasi permasalahan sampah khususnya sampah organik, Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Madiun, menggelar pelatihan budidaya maggot, Rabu (05/11/2025).

Lalu Apa Maggot itu?

Maggot adalah larva (ulat) dari lalat jenis Black Soldier Fly (BSF) yang merupakan bagian dari siklus hidup serangga tersebut setelah fase telur dan sebelum menjadi pupa dan lalat dewasa. 

Maggot memiliki kemampuan untuk mengurai sampah organik dan kaya nutrisi, sehingga banyak dibudidayakan sebagai pakan ternak bergizi tinggi untuk unggas dan ikan, serta sebagai kompos untuk pupuk tanaman. 

Maggot adalah tahap kedua dari metamorfosis lalat BSF, yaitu setelah menetas dari telur dan sebelum menjadi kepompong (pupa).

Banyak manfaat yang bisa didapat, diantaranya :

Pakan ternak: Sangat bergizi karena mengandung protein, lemak, asam amino esensial, dan mineral yang baik untuk pertumbuhan ternak.

Pengurai sampah: Mampu mengurai sampah organik seperti sisa makanan, sayuran, dan limbah lainnya dengan cepat.

Pupuk kompos: Kompos dari residu budidaya maggot dapat digunakan sebagai pupuk tanaman.

Maggot umumnya berwarna gelap atau hitam, dan tidak menimbulkan bau menyengat dan cukup higienis. Maggot dapat diberikan langsung dalam bentuk segar atau diolah menjadi tepung untuk bahan pakan campuran. 

Tahapan budidaya maggot

Persiapan kandang lalat:

Siapkan kandang untuk lalat BSF dewasa agar mereka bisa kawin dan bertelur.

Buat area dengan tempat khusus untuk lalat bertelur, seperti papan atau kardus. 

Untuk lalat dewasa, sediakan wadah berisi sampah organik agar mereka terangsang untuk bertelur.

Penetasan telur:

Letakkan telur di media penetasan yang lembab namun tidak langsung terkena media basah, seperti di atas kasa atau mangkuk dengan dedak kering yang diberi air.

Tunggu sekitar 3 hari hingga telur menetas menjadi larva atau maggot.

Penting: Pastikan media penetasan tetap lembab dan telur tidak rusak.

Pembesaran maggot di biopon:

Pindahkan maggot yang baru menetas ke dalam biopon atau bak pembesaran yang berisi sampah organik seperti ampas tahu, sisa sayuran, atau ampas kelapa.

Pastikan sampah organik memiliki kandungan air sekitar 70-80%.

Kondisi ideal: Jaga suhu di kisaran 24 hingga 30 derajat Celsius dan hindari cahaya langsung yang berlebihan dengan memberi penutup.

Jika diperlukan, tambahkan air atau pakan secara rutin agar media tidak kering.

Maggot akan membutuhkan waktu sekitar 14-20 hari untuk tumbuh hingga ukuran panen.

Pemanenan dan siklus berikutnya:

Setelah maggot mencapai usia panen (sekitar 14-20 hari), panen sebagian menggunakan ayakan sederhana.

Maggot segar dapat langsung diberikan sebagai pakan ternak, atau diolah lebih lanjut menjadi produk turunan seperti maggot kering dan tepung maggot.

Untuk melanjutkan siklus, sisakan sebagian maggot untuk menjadi prepupa. 

Pindahkan prepupa ke wadah khusus dengan permukaan miring agar mereka dapat berpindah ke area yang lebih kering untuk menjadi pupa, kemudian menjadi lalat dewasa. 

(dari berbagai sumber)

close
Pasang Iklan Disini