Hadir Dengan Baju Adat NTT, Kadin DLH Madiun Jadi Juara

Iki Radio - Keberagaman Indonesia dengan berbagai bentuk pakaian adatnya, terlihat dalam upacara peringatan Hari Sumpah Pemuda ke 97, di Lapangan Desa Balerejo, Kecamatan kebonsari Kabupaten Madiun, Selasa (28/10/2025).

Kepala DLH Madiun beserta istri menerima hadiah penampilan busana terbaik dalam upacara HSP 2025 di Kebonsari Madiun, Selasa (28/10/2025)

Para undangan dari jajaran Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Kabupaten Madiun, Bupati dan Wakil Bupati Madiun, serta kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD) di lingkungan pemerintah Kabupaten Madiun, mengenakan pakaian adat dari berbagai daerah di tanah air. Hal ini mensyaratkan semangat persatuan bangsa, dari berbagai daerah di Indonesia yang bersatu sebagaimana makna Sumpah Pemuda.


Salah satunya Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Madiun, Muhamad Zahrowi, hadir beserta istri dan kompak mengenakan pakaian adat dari Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT).

“Awalnya tidak tahu kalau ternyata ada penilaian busana adat. Kemarin hanya menerima undangan dan datang dengan mengenakan pakaian adat,” ujar Zahrowi, Selasa (28/10/2025).

Sejumlah undangan mengenakan pakaian adat nusantara

Mantan Kepala BPBD Kabupaten Madiun inipun juga sangat percaya diri dengan mengenakan busaha adat NTT tersebut. “Pakaian adat daerah NTT Amarasi, ini suatu kebanggaan, dimomen bersejarah bangsa ini,” lanjutnya.

Baju adat Amarasi merupakan salah satu busana tradisional yang berasal dari suku Dawan di Nusa Tenggara Timur (NTT), Indonesia. Baju adat ini memiliki keunikan dalam desain, motif, dan bahan-bahan yang digunakan. Pakaian ini memiliki sejarah panjang yang berasal dari tradisi dan kebudayaan masyarakat Dawan.

Namun dalam busana yang dikenakan Kadin DLH ini juga terlihat dikombinasikan dengan aksesoris pakaian adat NTT dari Suku Rote. Dimana pakaian adat Suku Rote adalah Tenun Ikat.

Pakaian Adat NTT

Pakaian adat wanita terdiri dari kain tenun yang dirangkai menjadi baju terusan atau rok dan atasan, serta dihiasi dengan aksesori khas seperti Bula Molik (mahkota bulan sabit), Pendi (ikat pinggang), dan Habas (kalung). Ciri paling ikonik adalah Ti'i Langga, topi berbentuk sombrero dari daun lontar yang dikenakan pria untuk melambangkan kepercayaan diri dan kewibawaan.

“Semangatnya Indonesia, Semangatnya Persatuan, untuk maju dan bangkit bersama,” tegasnya.

Sementara dalam upacara peringatan Hari Sumpah Pemuda ke 97 di Kabupaten Madiun, bertindak selaku inspektur upacara, Bupati Madiun, Hari Wuryanto.

“Pemuda dan pemudi Indonesia harus terus bergerak, berkarya, serta berinovasi, demi mewujudkan Indonesia yang lebih maju. Kita hidup di zaman yang serba cepat dan penuh perubahan, di tengah perkembangan dunia digital, Pemuda Indonesia harus mampu menjadi pelaku perubahan, bukan hanya penonton. Jadilah pemuda yang adaptif, kreatif dan berintegritas. Kita hidup di zaman yang serba cepat dan penuh perubahan di tengah perkembangan dunia digital,” kata Bupati Madiun membacakan sambutan Menteri Pemuda dan Olah Raga dalam rangka HSP 2025.

Penyerahan hadiah pemenang lomba desa serta pertunjukan pencak silat, juga menambah suasana peringatan HSP 2025 di Kabupaten Madiun ini semakin semarak.(iw/ir)

close
Pasang Iklan Disini