Iki Radio- Kementerian Perhubungan (Kemenhub) mencatat mulai terjadinya peningkatan arus balik Natal 2025 pada Minggu (28/12/2025).
![]() |
| Rapat monitoring harian Posko Pusat Angkutan Natal 2025 dan Tahun Baru 2026 Kementerian Perhubungan Shift 3 di Kantor Kementerian Perhubungan, Jakarta |
Kondisi tersebut disampaikan Kepala Posko Pusat Angkutan Natal 2025 dan Tahun Baru 2026 Kementerian Perhubungan Shift 3, Novyanto Widadi, dalam laporan harian Posko Nataru.
Novyanto menjelaskan, pascapuncak arus mudik Natal, pergerakan masyarakat kini memasuki fase arus balik, dengan potensi peningkatan lalu lintas di jalur wisata, jalan tol, pelabuhan, terminal, stasiun, dan bandara.
“Risiko utama yang perlu diantisipasi adalah kelelahan pengguna transportasi, kepadatan lokal, serta faktor cuaca. Karena itu, keselamatan menjadi prioritas utama,” ujarnya.
Untuk mitigasi risiko, Posko Nataru melakukan pengawasan ketat di berbagai titik, termasuk pengendalian kecepatan, pemeriksaan kelelahan pengemudi, serta kelaikan kendaraan dan moda transportasi.
Novyanto menegaskan tidak ada toleransi terhadap pelanggaran aspek keselamatan.
Sektor Transportasi Darat dan Penyeberangan
Di sektor transportasi darat, pemantauan dilakukan melalui 90 titik CCTV di jalan nasional dan 43 titik di jalan tol. Selain itu, terdapat empat posko statis, antara lain di Exit Tol Cikopo, KM 29 Tol Jakarta–Cikampek, serta kawasan wisata Puncak, Jawa Barat.
Pemantauan juga dilakukan di 115 Terminal Tipe A dan 15 pelabuhan penyeberangan di seluruh Indonesia. Hasilnya, jumlah penumpang terminal yang berangkat pada periode pukul 20.00 hingga 08.00 WIB tercatat turun 15,43 persen dibandingkan tahun sebelumnya, sementara jumlah penumpang datang naik tipis 1,3 persen.
Jumlah bus yang berangkat juga mengalami penurunan 17,3 persen, sedangkan bus datang turun 13,18 persen. Untuk pelabuhan penyeberangan, okupansi parkir di Pelabuhan Merak terpantau masih longgar, kecuali Dermaga Eksekutif yang tersisa sekitar 5 persen kapasitas.
“Kondisi ini wajar karena berada di masa jeda antara Natal dan Tahun Baru. Diperkirakan kepadatan akan kembali meningkat menjelang Tahun Baru,” jelas Novyanto.
Perkeretaapian
Di sektor perkeretaapian, tercatat beberapa gangguan operasional pada 27 Desember 2025, antara lain gangguan pengereman pada KA Commuter Line dan kebocoran atap pada rangkaian KA Sawunggalih saat hujan lebat.
Gangguan tersebut menyebabkan keterlambatan hingga 33 menit dan telah ditangani dengan pemindahan penumpang ke rangkaian lain.
Jumlah penumpang kereta api antarkota dan regional hingga 27 Desember tercatat 344.976 penumpang atau turun 6,6 persen dibandingkan 2024. Sementara penumpang kereta perkotaan mencapai 1.036.762 penumpang, turun 13,1 persen.
Tingkat ketepatan waktu perjalanan kereta api tetap tinggi, dengan KA antarkota mencapai 99,2 persen, KA komuter 98,4 persen, dan KA regional 95 persen.
Sektor Laut dan Udara
Di sektor angkutan laut, pergerakan penumpang hingga 27 Desember 2025 mengalami kenaikan sekitar 5,8 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.
Aktivitas pelabuhan terpantau ramai di sejumlah wilayah seperti Batam, Ketapang, Gilimanuk, Ambon, Manokwari, dan Sorong. Tidak terdapat kejadian menonjol selama periode pemantauan.
Untuk sektor udara, Posko Nataru Shift 3 melaporkan tidak ada kejadian signifikan. Beberapa penerbangan mengalami penyesuaian jadwal akibat cuaca dan divert, namun seluruhnya telah ditangani dan beroperasi kembali secara normal tanpa laporan korban.
Secara keseluruhan, Novyanto menegaskan bahwa penyelenggaraan angkutan Natal 2025 dan Tahun Baru 2026 masih berlangsung aman dan terkendali, dengan Posko Nataru terus meningkatkan kewaspadaan menghadapi potensi lonjakan pergerakan menjelang pergantian tahun.



















