Iki Terbaru/Paling Greeess

Showing posts with label Pendidikan. Show all posts
Showing posts with label Pendidikan. Show all posts

Pemkot Kediri Gelorakan Semangat Juang Peserta Porseni Madrasah 2025

Iki Radio - Pemerintah Kota Kediri, Jawa Timur menggelorakan semangat berjuang dalam gelaran Pekan Olahraga dan Seni (Porseni) Madrasah 2025 yang diikuti peserta tingkat Madrasah Ibtidaiyah (MI), Madrasah Tsanawiyah (MTs), dan Madrasah Aliyah (MA) se-Jatim.

Wali Kota Kediri Vinanda Prameswati mengemukakan semangat para atlet harus terus dijaga. Dalam persiapan kegiatan ini tentunya mereka telah berlatih dengan sungguh-sungguh.

"Semangat yang kalian bawa dari Kota Kediri ini harus terus dijaga sampai kompetisi selesai. Tetap yakin dan fokus dengan target kalian," katanya dalam kegiatan pelepasan Kontingen Kota Kediri MI, MTs, dan MA Jatim 2025 di Balai Kota Kediri, Sabtu.

Pihaknya meyakini dengan berbagai persiapan yang telah dilakukan merupakan ikhtiar untuk mengembalikan masa kejayaan Kota Kediri yang pernah menjadi juara umum, yakni pada Porseni Madrasah Jatim tahun 2015, tepatnya 10 tahun lalu.

Ia berharap dengan Porseni Madrasah 2025, kejayaan itu bisa diraih kembali. Dengan segala upaya yang telah dilakukan, para atlet bisa memberikan hasil yang optimal.

Wali Kota juga meminta seluruh atlet selalu menjaga fisik dan mempersiapkan mental dengan baik, menjunjung tinggi sportivitas, fair play, dan disiplin.

Ia memberikan semangat agar para atlet membuktikan semangat juara, menjaga kekompakan dan memberikan penampilan terbaik.

Menurut dia, tak kalah pentingnya untuk selalu berdoa dan memohon restu orang tua. Kepada para atlet sebagai perwakilan dari Kota Kediri juga diharapkan selalu menunjukkan bahwa orang Kediri itu ramah.

“Bersaudaralah dengan siapapun dan tambah teman sebanyak mungkin. Ini lebih dari sekadar kompetisi, namun juga meningkatkan karakter baik dalam pribadi kalian semua. Sejalan dengan tema Porseni Madrasah Jatim tahun ini, yakni Mewujudkan Generasi Madrasah yang Berprestasi, Berakhlak Mulia dan Berdaya Saing Global Melalui Olahraga dan Seni," kata dia.

Sementara itu, Kepala Kantor Kementerian Agama Kota Kediri A. Zamroni menambahkan jumlah Kontingen Kota Kediri sebanyak 306 orang, terdiri atas panitia, ofisial, dan atlet.

Untuk rinciannya, dari peserta MI (setingkat SD) sejumlah 90 orang terdiri atas 12 orang panitia, 34 orang ofisial, dan 44 orang atlet yang akan berlaga di delapan cabang olahraga dan delapan cabang seni.

Untuk MTs (setingkat SMP) sejumlah 115 orang, yang terdiri atas 14 orang panitia, 23 orang ofisial dan 78 orang atlet yang akan berlaga di delapan cabang olahraga dan sembilan cabang seni.

Sedangkan MA (setingkat SMA) sejumlah 101 orang, terdiri atas 19 orang panitia, 19 orang ofisial, dan 63 orang atlet yang akan berlaga di tujuh cabang olahraga dan sembilan cabang seni.

"Komitmen kami meraih prestasi terbaik untuk mendukung Kota Kediri yang 'Mapan'. Terima kasih Mbak Wali, karena kecintaannya hadir dan melepas seluruh Kontingen Porseni dari Kota Kediri. Terima kasih atas dukungannya kepada kami," kata dia.

Pada acara ini juga dilakukan unjuk gelar oleh Kontingen Kota Kediri, di antaranya Pildacil Bahasa Arab, menyanyi Islami dan pencak silat. Lalu, ada juga penampilan dari Barongsai.

Kegiatan Porseni Madrasah 2025 tersebut digelar di Kabupaten Jember pada 7 - 9 Juli 2025.(antara)

12 Tahun Unusa, Tegaskan Komitmen Inovasi dan Akses Pendidikan

Iki Radio - Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya (Unusa) merayakan hari lahir ke-12 di Auditorium Kampus B, Kamis (3/7/2025). Mengusung tema “Terus Berinovasi Meraih Kejayaan”, peringatan ini menjadi momen reflektif atas perjalanan Unusa sejak bertransformasi dari Stikes RSI pada 2013, sekaligus penegasan komitmen kampus dalam menciptakan inovasi di dunia pendidikan tinggi.

Peringatan hari lahir digelar di Auditorium Kampus B Unusa dengan mengusung tema “Terus Berinovasi Meraih Kejayaan”, Kamis(3/7/2025).

Rektor Unusa, Prof. Ir. Achmad Jazidie, M.Eng., menyampaikan bahwa usia ke-12 menjadi tonggak penting dalam memperkuat peran sebagai perguruan tinggi swasta unggul yang adaptif terhadap perubahan zaman.

“Meski masih tergolong muda, Unusa telah menunjukkan kemajuan signifikan. Saat ini, 80 persen atau 17 dari 21 program studi telah meraih akreditasi Unggul, termasuk akreditasi universitas,” ujarnya.

Unusa juga terus mengembangkan kurikulum dan menjalin kolaborasi dengan mitra industri dan internasional, serta mendorong riset terapan, publikasi ilmiah, dan pengabdian masyarakat. Langkah ini dilakukan agar inovasi kampus dapat berdampak langsung pada kebutuhan industri dan masyarakat.

Sebagai bentuk apresiasi kepada masyarakat, Unusa meluncurkan promo penerimaan mahasiswa baru berupa beasiswa potongan Dana Pengembangan Pendidikan (DPP) hingga 100 persen, serta cashback DPP sebesar Rp1.200.000, sesuai ketentuan program studi.

“Melalui program ini, kami ingin menjangkau lebih banyak generasi muda yang memiliki semangat belajar tinggi namun terbatas secara ekonomi,” tambah Prof. Jazidie.

Ia menutup sambutannya dengan menegaskan komitmen kampus untuk terus bergerak maju melalui kolaborasi, inovasi, dan pengabdian. “Unusa hadir untuk mencetak lulusan yang unggul secara akademik, profesional, dan berakhlak,” tandasnya. (mad/s)

Inovasikan Analisis Saham Berbasis AI, Tim ITS Raih Penghargaan Internasional

Iki Radio - Dunia investasi yang bergerak kian pesat menuntut adanya solusi teknologi untuk memudahkan investor menganalisis pergerakan pasar. Menjawab tantangan tersebut, tim mahasiswa dari  Program Studi (Prodi) Inovasi Digital, Departemen Sistem Informasi Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) menggagas Nova Capital, sebuah aplikasi berbasis kecerdasan buatan (Artificial Intelligence/AI) yang mampu memprediksi harga saham secara cerdas dan efisien.  


CEO Nova Capital Aldiez Rizkia Centrinova mengungkapkan bahwa aplikasi ini lahir dari pengalaman pribadi tim sebagai investor ritel yang mengalami kesulitan melakukan analisis saham. Akibatnya, ia dan timnya sering kali melakukan kesalahan dalam perhitungan analisis pergerakan grafik harga saham dan kesehatan internal perusahaan (laporan keuangan). “Kesalahan ini yang menyebabkan pengambilan keputusan menjadi kurang tepat dan membuang banyak waktu,” terang Aldiez, di Surabaya, Senin(30/6/2025). 

Mahasiswa angkatan 2023 tersebut menyampaikan bahwa mayoritas investor pemula mengalami hambatan dalam memprediksi pasar modal secara akurat. Hal inilah yang mendorong timnya untuk menciptakan Nova Capital, sebuah aplikasi yang dapat membantu investor dalam melakukan analisis secara otomatis dan akurat melalui teknologi AI. “Kami ingin membuat proses analisis menjadi lebih cepat, efisien, dan minim kesalahan,” ujar pemuda asal Surabaya ini.

Lebih lanjut, Aldiez menjelaskan, Nova Capital bekerja dengan menganalisa teknikal dan fundamental saham. Analisis teknikal meliputi grafik harga saham, indikator saham, rekomendasi jual beli, dan analisis pola grafik berbasis AI. Sementara itu, analisis fundamental mencakup matriks keuangan, analisis laporan keuangan perusahaan berbasis AI, dan analisis sentimen berita. “Menggunakan AI ini diharapkan bisa menurunkan risiko, menghemat waktu, dan memaksimalkan profit,” bebernya.

Berkat inovasinya tersebut, tim Nova Capital ITS yang juga beranggotakan Irhab Faiz Hidayat dan Faradita Syaharani Murdiyana ini telah berhasil meraih penghargaan internasional sebagai Best 5 Teams dalam ajang Entrepreneurial Exchange and Competition for Emerging Leaders (EXEL) 2025 yang diselenggarakan oleh Young South East Asian Leader Initiative (YSEALI) Academy at Fulbright University Vietnam dan didukung oleh United States Department of State. Kompetisi ini berlangsung pada Mei hingga Juni 2025 dan melibatkan peserta dari berbagai negara Asia Tenggara.

Pengembangan aplikasi ini menunjukkan kecerdasan buatan bisa menjadi jembatan antara dunia pendidikan dengan dunia bisnis. Hal ini turut mendukung Sustainable Development Goals (SDGs) poin ke-4 tentang pendidikan berkualitas, poin ke-9 tentang industri, inovasi, dan infrastruktur, serta poin ke-10 tentang berkurangnya kesenjangan. 

Sebagai bentuk rasa syukur, Aldiez menyampaikan bahwa pencapaian ini tidak hanya menjadi kemenangan bagi timnya, namun juga membawa nama harum ITS di kancah global. “Kami bangga bisa mewakili ITS dan Indonesia, dengan harapan Nova Capital bisa memberi manfaat nyata bagi masyarakat Indonesia dan dunia investasi global,” tutupnya. (mad/hjr)

Dispendik Surabaya Atur dan Awasi Kegiatan Sekolah agar Tak Langgar Jam Malam

Iki Radio - Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya melalui Dinas Pendidikan (Dispendik) mengambil langkah serius dalam upaya melindungi anak-anak dengan menerapkan jam malam bagi pelajar. Kebijakan ini bertujuan untuk memastikan tumbuh kembang anak secara optimal serta mengantisipasi potensi kenakalan remaja. 

Kepala Dispendik Kota Surabaya, Yusuf Masruh menjelaskan, berbagai upaya yang dilakukan pihaknya dalam menyukseskan program ini, termasuk pengawasan ketat terhadap siswa berisiko melanggar jam malam.

“Dispendik telah memberikan instruksi khusus kepada seluruh satuan pendidikan, khususnya SD dan SMP, untuk mensosialisasikan Surat Edaran (SE) Jam Malam Bagi Anak kepada siswa dan orang tua. Sosialisasi dilakukan baik secara langsung maupun tidak langsung, memastikan informasi sampai ke seluruh pihak,” jelas Yusuf, Selasa (24/6/2025).

Terkait mekanisme izin bagi anak-anak yang harus mengikuti kegiatan sekolah di luar jam malam, seperti les, Pramuka, atau persiapan lomba, Yusuf menerangkan bahwa orang tua perlu bekerja sama dengan sekolah. 

“Kegiatan anak dapat terpantau dan harus diperkuat dengan surat pernyataan yang diketahui bersama. Ini menunjukkan komitmen Dispendik untuk tetap mendukung kegiatan positif siswa di luar jam pelajaran, namun dengan pengawasan yang ketat,” terangnya. 

Dispendik Surabaya juga mengatur dan mengawasi kegiatan sekolah agar tidak melanggar batas waktu jam malam. “Kegiatan sekolah seharusnya tidak melanggar jam malam, kecuali untuk kegiatan yang bersifat pembentukan karakter seperti Pramuka atau Latihan Dasar Kepemimpinan Siswa (LDKS),” ujar dia.

Yusuf menyebut bahwa peran guru Bimbingan Konseling (BK) sangat krusial dalam mendeteksi siswa yang berisiko melanggar aturan jam malam. Hal ini karena data siswa yang terindikasi berisiko, misal siswa dengan riwayat kedisiplinan tertentu, sudah tercatat melalui profil sekolah.

“Oleh karena itu, diperlukan pengawasan yang lebih intensif, khususnya dari pihak orang tua, untuk memastikan siswa tidak melanggar ketentuan,” sebutnya.

Selanjutnya, setiap sekolah diwajibkan melaporkan siswa yang terindikasi sering berada di luar rumah tanpa pengawasan pada malam hari. “Setiap permasalahan siswa sudah terdata melalui catatan guru BK dan profil sekolah, yang kemudian akan menjadi data pembinaan bagi anak yang bersangkutan,” imbuhnya.

Dalam upaya memberikan edukasi tambahan mengenai bahaya pergaulan bebas, narkoba, dan kenakalan remaja, Dispendik sejak lama berkolaborasi dengan Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, dan Pengendalian Penduduk serta Keluarga Berencana (DP3APPKB) Surabaya.

Kolaborasi ini berfokus pada mewujudkan Sekolah Ramah Anak dan berbagai bentuk sosialisasi lain untuk mendukung tumbuh kembang anak, terutama terkait anti-kekerasan dan bullying di sekolah.

“Dispendik juga mendukung program Gerakan 1 Jam Berkualitas Tanpa Gawai Bersama Keluarga di lingkungan sekolah. Dukungan ini diwujudkan dengan melakukan sosialisasi kepada wali murid melalui pertemuan komite dan wali murid, dengan melibatkan Perangkat Daerah (PD) terkait seperti pihak kecamatan dan kelurahan agar bersama-sama dapat mengawasi kegiatan tersebut,” tegasnya.

Yusuf menyatakan, Dispendik Surabaya juga berencana melakukan evaluasi terkait pengaruh kebijakan SE Jam Malam Bagi Anak terhadap prestasi dan kedisiplinan belajar siswa. “Hal ini berkorelasi dengan seruan 7 kebiasaan positif anak Indonesia yang mengarah pada peningkatan prestasi anak di Kota Surabaya,” tuturnya.

Terakhir, Yusuf berharap kebijakan ini akan menjadi fondasi kuat bagi terbentuknya generasi muda Surabaya yang berkualitas dan berdaya saing di kancah global.

“Harapan kami pelajar Surabaya dapat tumbuh kembang secara sehat baik jasmani maupun rohani dan dapat berprestasi baik tingkat regional, nasional hingga internasional," pungkasnya. (red)

Ancaman Brain Rot, Pakar UB Sarankan Digital Hygiene pada Anak

Iki Radio - Pakar Linguistik Universitas Brawijaya (UB), Devinta Puspita Ratri, S.Pd., M.Pd mengamati Fenomena ‘brain rot’ yang kini marak di kalangan anak dan remaja menjadi perhatian serius para pendidik. Istilah brain rot mengacu pada penurunan kemampuan berpikir dan konsentrasi akibat paparan konten video singkat yang berulang di media sosial.

Pakar Linguistik dan Dosen Program Studi Pendidikan Bahasa Inggris Fakultas Ilmu Budaya Universitas Brawijaya (FIB UB), Devinta Puspita Ratri, S.Pd., M.Pd., dalam keterangannya, Senin (23/6/2025) menjelaskan, bahwa brain rot bukanlah kerusakan otak secara fisik, tetapi kondisi mental akibat teknologi yang menuntut respons cepat dan instan.

“Konten-konten pendek membuat otak terbiasa bekerja dalam waktu singkat. Anak-anak menjadi tidak sabaran, sulit fokus, dan kehilangan minat untuk membaca,” jelasnya.

Menurut Devinta, fenomena ini juga memengaruhi pola pikir anak-anak yang mulai mengidolakan konten viral tanpa mempertimbangkan nilai edukatif. “Banyak dari mereka hanya mengejar popularitas di media sosial tanpa memperhatikan kualitas kontennya. Ini menumbuhkan budaya instan dan dangkal,” ujarnya.

Ia juga menyoroti peran teknologi, termasuk kecerdasan buatan (AI), yang semakin membuat anak-anak bergantung dan enggan berpikir mandiri. “Sekarang banyak yang hanya mengandalkan AI tanpa mau memahami, padahal berpikir kritis itu tetap harus dilatih,” tambahnya.

Dampak jangka panjang dari brain rot, lanjut Devinta, bisa merusak aspek kognitif, sosial, dan emosional anak. Anak-anak menjadi malas berpikir logis, mudah terdistraksi, mengalami penurunan daya konsentrasi, bahkan kehilangan motivasi untuk mencapai tujuan melalui proses panjang.

“Beberapa komentar anak di media sosial menunjukkan rendahnya pemahaman dasar. Bahkan ada yang menyebut Garut sebagai negara di Eropa. Ini sangat mengkhawatirkan,” katanya.

Untuk itu, ia menekankan pentingnya keterlibatan aktif orang tua dan sekolah. Orang tua harus mendampingi anak saat menggunakan gawai, membatasi waktu layar, serta menyediakan kegiatan alternatif non-digital seperti bermain fisik atau membaca buku.

“Anak-anak harus dikenalkan pada digital hygiene, yaitu kemampuan memilah konten yang bermanfaat,” jelasnya.

Sekolah pun didorong untuk mengajarkan cara berpikir logis dan kritis, bukan sekadar menyampaikan materi. Sementara itu, pemerintah melalui Kominfo juga diminta lebih tegas dalam menyaring konten yang tidak mendidik.

“Konten-konten receh dan sensasional masih banyak berseliweran. Ini tugas bersama, bukan hanya pemerintah, tapi juga masyarakat,” tegas Devinta.

Ia berharap seluruh elemen, mulai dari keluarga, sekolah, pemerintah, hingga masyarakat digital, dapat bersinergi untuk melindungi generasi muda dari dampak negatif digitalisasi.

“Fenomena brain rot ini hanya bisa dicegah dengan kerja kolektif. Semua harus ambil peran,” pungkasnya. (jal)

Arumi Bachsin Apresiasi Karya Rupasampurna Mahasiswa Pend Tata Rias Unesa

Iki Radio - Mahasiswa Program Studi (Prodi) S1 Pendidikan Tata Rias, Fakultas Teknik (FT), Universitas Negeri Surabaya (Unesa) menggelar cipta karya bertajuk “Rupasampurna” di Lagoon Avenue Mall Sungkono Surabaya, pada Jumat, 20 Juni 2025 lalu. Kegiatan yang menampilkan karya tata rias dari empat kelompok mahasiswa angkatan 2021 ini dihadiri Ketua Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Jawa Timur, Arumi Bachsin Emil Dardak. 

Dalam sambutannya, ia mengapresiasi karya yang dihasilkan mahasiswa kampus ‘Growing with Character’ itu. Ia terkagum dengan model dan jenis tata rias yang dihasilkan, terutama kreasi rambut model atau motif bunga, serta berbagai model lainnya.  

“Sentuhan kreativitasnya sangat kuat sekali dan ini penting untuk mewarnai dunia tata rias di Jawa Timur bahkan di Indonesia. Bagus-bagus dan motifnya khas serta unik sesuai tema yang diangkat,” ucap Arumi, seperti dalam siaran pers humas Unesa, Senin (23/6/2025). 

Menurutnya, kreativitas seperti ini menjadi branding bagi Prodi Tata Rias, yang dapat melahirkan para penata rias yang perannya sangat dibutuhkan di dunia kerja dan industri. “Karya mahasiswa seperti ini tentu dapat mendorong perkembangan dunia tata rias di Jawa Timur untuk Indonesia,” katanya. 

Koorprodi S-1 Pendidikan Tata Rias, Nia Kusstianti menjelaskan bahwa ‘Rupasampurna’ menyuguhkan karya tata rias terbaik mahasiswa angkatan 2021, hasil dari proses pembelajaran berbasis riset dan eksplorasi budaya. 

Cipta karya tahun ini terbagi menjadi empat kelompok dengan masing-masing kelompok memiliki sub-tema unik yang menunjukkan inovasi dan kreativitas mahasiswa.

Kelompok Skin Project mengusung tata rias bertema ‘Botanical Beauty,’ kelompok Hair Project dengan tema ‘Flower’, kelompok Fantasy Hair dengan tema ‘Larasati’, dan kelompok Wedding Project dengan tema ‘Bridal Modification.’ 

Proses persiapan sampai hadirnya gelar karya itu selama satu semester dengan melibatkan sebanyak 71 mahasiswa. “Kegiatan ini untuk memamerkan karya mahasiswa sekaligus untuk memperkuat keterampilan, pengalaman mahasiswa,” ucapnya.

Wakil Rektor III Bidang Riset, Inovasi, Pemeringkatan, Publikasi dan Science Center, Bambang Sigit Widodo menyampaikan bahwa kegiatan ini bukan sekadar panggung penampilan estetika, melainkan panggung kreativitas yang menunjukkan identitas, sejarah, dan makna hidup yang terus berubah.

“Bahwa tata rias di dunia akademik dan kesenian adalah bahasa visual, sebuah narasi yang diungkapkan melalui warna, garis, tekstur, dan ekspresi,” ucap dosen Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (Fisipol) itu. (red)

Kemendugbangga Edukasi Pentingnya Keterlibatan Ayah dalam Pola Asuh Anak

Iki Radio - Kementerian Kependudukan dan Pembangunan Keluarga (Kemendugbangga/BKKBN) mengedukasi pentingnya keterlibatan ayah dalam pola asuh anak dengan mengadakan lomba menggambar dan mewarnai bertema “Ayah adalah Pahlawanku”. Kegiatan yang diadakan di Maspion Square, Jalan Ahmad Yani Surabaya, Minggu (22/6/2025), ini diikuti ratusan anak di Kota Surabaya.

Lomba dibagi dalam tiga kategori: Kategori A untuk TK A dan TK B (mewarnai), Kategori B untuk kelas 1–3 SD (mewarnai), dan Kategori C untuk kelas 4–6 SD (menggambar).Uniknya, peserta wajib didampingi oleh ayah mereka.

Kepala Perwakilan Kemendukbangga/BKKBN Provinsi Jawa Timur, Dra. Maria Ernawati, M.M., dalam sambutannya menegaskan pentingnya kehadiran ayah dalam proses tumbuh kembang anak.

“Survei menunjukkan, anak yang diasuh oleh ayah cenderung memiliki rasa percaya diri dan tanggung jawab yang lebih kuat. Inilah yang kami dorong melalui program GATI. Perkara menang atau tidak, itu urusan kedua. Yang penting, ayah hadir dan terlibat,” ujar Maria Ernawati.

Ia menambahkan bahwa kegiatan ini hanyalah awal dari rangkaian edukasi yang akan digelar untuk mendorong keterlibatan ayah dalam keluarga.

“Lomba ini hanya stimulus. Kedepan akan ada lebih banyak kegiatan edukatif agar ayah lebih aktif dalam pengasuhan. Antusiasme peserta hari ini luar biasa. Hampir 300 peserta hadir, ini bukti ayah-ayah Indonesia siap bergerak,” jelasnya saat diwawancarai usai acara.

Berikut daftar pemenang lomba:

* Kategori A (TK A & TK B - Mewarnai):

Juara 1: Adiba Kirana Azzahra (RA Perwanida Pandaan) – skor 281,5

Juara 2: Arsyla Khanza Farzana (TK Al Anwar) – skor 278,4

Juara 3: Alesha Ai Zahra (TK Dharma Wanita Sepanjang) – skor 271,2


* Kategori B (Kelas 1–3 SD - Mewarnai):

Juara 1: Kyla Azzahra (SDN Candi) – skor 280,5

Juara 2: Arsi Cinta Azzalea (MI Darunnajah) – skor 275,9

Juara 3: Yusfina Felicia Ramadhani (SDN Sekarjoho 01) – skor 270,6


* Kategori C (Kelas 4–6 SD - Menggambar):

Juara 1: Raisha Aqila Azzahra (SDN Gading II) – skor 274,1

Juara 2: Hafiza Khaira Nuril Huda (SDN Jember Kidul 4) – skor 271,5

Juara 3: Anindha Keizha Zahra (SDN Airlangga 1) – skor 265


* Juara TerFavorit:

Charlotte Avaleia

Dewan juri dalam kegiatan ini terdiri dari Marsudi, S.Pd., M.Pd., Dra. Yeni Tauviana, M.H., dan Diyah Herowati dari Flinders University of South Australia.

Salah satu peserta, Novan Catur Ardianto, siswa kelas 2 SDN 251, tampak antusias mengikuti lomba bersama ayahnya. “Senang sekali lomba sama Ayah. Biasanya Mama yang dampingi. Kalau sama Ayah lebih santai, banyak bercandanya,” ungkap Novan dengan nada polos.

Ayah Novan, Pitono, yang sehari-hari bekerja sebagai sopir luar kota, mengaku ini adalah momen langka yang sangat berarti baginya. “Biasanya saya sibuk kerja dan tidak bisa mendampingi anak. Tapi kali ini saya sempatkan. Tema ‘Ayah adalah Pahlawanku’ benar-benar menyentuh,” ujarnya dengan haru.

Kegiatan ditutup dengan penyerahan hadiah berupa tabungan, sertifikat, dan bingkisan kepada para pemenang. Namun, lebih dari sekadar kompetisi, acara ini menjadi simbol penguatan peran ayah dalam membentuk generasi masa depan yang lebih baik.(red)