Iki Radio - Aksi pasangan selebritas Raffi Ahmad dan Nagita Slavina baru-baru ini mencuri perhatian publik.
Raffi dan Gigi menggelontorkan dana pribadi sebesar Rp15 miliar untuk membantu korban bencana banjir Sumatera.
Bantuan Rp15 miliar tersebut adalah bentuk kepedulian Raffi dan Gigi kepada korban yang terdampak bencana.
Bantuan tersebut disalurkan melalui tim RANS dan kantor Utusan Khusus Presiden Bidang Pembinaan Generasi Muda dan Pekerja Seni.
Hal ini dilakukan agar donasi dapat segera sampai ke titik-titik terdampak paling parah.
Alokasi Dana ke Tiga Titik Utama
Donasi Raffi Ahmad dan Nagita Slavina dibagi rata sebesar masing-masing Rp5 miliar untuk tiga wilayah administrasi guna percepatan pemulihan.
Tiga wilayah tersebut adalah Sumatera Barat, Sumatera Utara dan Aceh.
Sumatera Barat
![]() |
| Bantuan Raffi Ahmad dan Nagita Slavina untuk Sumatera Barat Rp 5 Miliar |
Di Sumatera Barat, bantuan dari Raffi Ahmad diterima langsung oleh Wakil Gubernur Vasco Ruseimy.
Melalui panggilan video, Raffi memberikan dukungan moral.
“Semoga bisa membantu meringankan beban saudara-saudara kita di sana,” ucap Raffi dikutip dari TribunStyle.com
Sumatera Utara
![]() |
| Bantuan Raffi Ahmad dan Nagita Slavina untuk Sumatera Utara diberikan langsung ke Gubernur Bobby Nasution. |
Di Sumatera Utara, bantuan Raffi dan Gigi diserahkan langsung kepada Gubernur Bobby Nasution.
Aceh
Sementara di Aceh, juga langsung disalurkan melalui Bupati Aceh Tamiang, Armia Fahmi.
Murni Dana Pribadi
Asisten Raffi Ahmad, Prio, menegaskan bahwa bantuan tersebut bukan merupakan hasil penggalangan dana, melainkan aset pribadi pasangan tersebut.
“Bantuan pribadi ini wujud kedekatan batin Raffi dan Gigi dengan masyarakat Sumatera saat menghadapi masa sulit ini,” ujar Prio.
Harapan untuk Penyaluran Tepat Sasaran
Nagita Slavina secara khusus menitipkan pesan agar bantuan tersebut dikelola dengan cepat oleh perwakilan pemerintah daerah.
“Semoga disalurkan dengan baik agar manfaatnya segera dirasakan,” ungkap Nagita.
Saat ini, beberapa wilayah di Sumatera masih berstatus darurat akibat bencana hidrometeorologi.

















