Iki Radio - Jonatan Christie menang atas Shi Yu Qi dalam final Denmark Open 2025 di Jyske Bank Arena, Minggu (19/10) malam waktu Indonesia.
Jonatan kembali bertemu Shi Yu Qi yang merupakan rival lama di kancah badminton dunia. Sebelumnya, kedua tunggal putra andalan Indonesia dan China itu sudah 16 kali bertemu.
Jonatan yang menang sembilan kali atas Shi Yu Qi banyak membuat kesalahan sendiri pada awal gim pertama, berupa pengembalian yang melebar atau pukulan yang membuat kok menyangkut di net.
Setelah pertandingan kembali dilanjutkan Shi Yu Qi menunjukkan kemampuan mengembangkan permainan dengan baik sehingga meraih lima poin beruntun.
Jonatan berusaha merespons, namun konsistensi permainannya belum optimal. Tunggal putra peringkat enam dunia itu pun kalah 13-21 pada gim pertama.
Geliat kebangkitan Jonatan terlihat pada gim kedua. Jonatan tampak bisa mendikte permainan Shi Yu Qi dan membukukan keunggulan 5-0.
Tak mau tertinggal lebih jauh dari Jonatan, Shi Yu Qi yang pernah menjadi kampiun di Denmark Open pada tiga tahun silam berupaya keluar dari tekanan.
Shi Yu Qi bisa meraih poin dan mendekati angka yang dikumpulkan Jonatan, namun skor bukan berarti menjadi imbang karena Jonatan juga bisa membukukan poin dan memimpin 11-6 pada interval gim kedua.
Jonatan berupaya mempertahankan ritme permainan yang membuat Shi Yu Qi kelimpungan. Shi Yu Qi yang kerap membuat kesalahan sendiri membuat poin Jonatan terus melaju kencang.
Selain memanfaatkan kesalahan Jonatan, Shi Yu Qi belum bisa menemukan formula tepat untuk meredam pebulutangkis tunggal putra nomor satu Indonesia itu.
Jonatan menang 21-15 pada gim kedua sehingga pertandingan berlanjut ke gim ketiga.
Angin kebangkitan Jonatan masih terasa pada gim ketiga. Permainan jebolan PB Tangkas itu terus membuat Shi Yu Qi tertekan dan tidak bisa mengeluarkan kemampuan terbaik.
Sama seperti pada gim kedua, Jonatan sempat unggul 5-0 atas Shi Yu Qi pada gim ketiga. Jarak lima angka terjaga sampai skor 9-4. Shi Yu Qi kemudian bisa membenahi performanya.
Jonatan berupaya tetap meladeni Shi Yu Qi dan kemudian memimpin 11-8 pada interval gim.
Dengan jarak yang tidak terlalu jauh, Jonatan mencoba terus menekan Shi Yu Qi. Sebaliknya Shi Yu Qi juga melakukan segalanya.
Shi Yu Qi pun mendekat ketika mengumpulkan 12 poin atau hanya tertinggal satu poin dari Jonatan.
Jonatan kembali menata permainan dan tak mau terburu-buru. Saat penempatan-penempatan koknya diladeni Jonatan, justru Shi Yu Qi yang membuat kesalahan demi kesalahan.
Dari skor 13-12, kedudukan menjadi 18-12. Pertandingan tak segera berakhir. Shi Yu Qi mencoba memberi perlawanan terakhir.
Dengan permainan fokus, Jonatan menambah poin dan menciptakan championship point 20-15. Kegagalan Shi Yu Qi melakukan return service memastikan Jonatan menjadi juara Denmark Open 2025.
Ganda Putra Indonesia Harus Puas Di Posisi Runner Up Denmark Open 2025
Ganda putra Indonesia Fajar Alfian / Muhammad Shohibul Fikri gagal meraih gelar juara Denmark Open 2025 setelah kalah melawan wakil Jepang Takuro Hoki / Yugo Kobayashi di final dengan skor 18-21, 21-15, 19-21, Minggu, 19 Oktober 2025. Duel kedua pasangan di Jyske Bank Arena, Orbaekvej itu berakhir sengit selama 1 jam 7 menit.
Fajar / Fikri mampu mengejar dua kali ketertinggalan. Ketika tertinggal empat poin, 6-10, mereka bisa menyamakan kedudukan menjadi 10-10. Berikutnya, mereka mampu mengejar ketertinggalan 11-16 dengan mengemas lima poin beruntun sehingga kedudukan sama, 16-16, tetapi tetap gagal memenangi game yang berakhir dengan 21-18.
Di game kedua, Hoki / Kobayashi mengawali dengan unggul 6-2. Pasangan Jepang ini mampu terus unggul hingga kedudukan menjadi 10-14. Tetapi, seperti game sebelumnya, Fajar / Fikri mampu mengejar berkat empat poin beruntun yang didapat, 14-14 dan lalu 15-15. Setelah kedudukan ini, pasangan Indonesia unggulan ketujuh ini bisa menutup game dengan 21-15.
Pada game ketiga atau penentuan, Fajar / Fikri bisa unggul 5-1, sebelum disamakan oleh lawannya menjadi 9-9 dan sejak itu pertandingan semakin panas ketika Hoki / Kobayashi berbalik unggul hingga kedudukan beralih menjadi 16-19.
Di angka kritis ini duel bertambah sengit, apalagi pasangan Indonesia ini kembali mampu menyamakan kedudukan menjadi 19-19, sebelum pasangan Jepang itu menyudahi pertandingan dengan mengemas dua poin beruntun. Pengembalian bola dari Fikri yang tidak bisa menyeberang net mengakhiri perjuangannya bersama Fajar. Mereka kalah 19-21 di game ketiga.
Kekalahan ini membuat Fajar / Fikri gagal meraih gelar keduanya di Denmark Open 2025. Sebelumnya, mereka menjuarai China Open 2025 pada Juli lalu. Ini kali kedua mereka menghadapi kekalahan di final setelah Korea Open 2025 pada akhir September lalu.
Bagi Fajar, kekalahan ini membuatnya urung menambah gelar di Denmark Open setelah menjuarai turnamen Super 750 ini pada edisi 2022 saat masih berpasangan dengan Muhammad Rian Ardianto. Bagi Fikri, ini membuatnya menjadi finalis dalam dua kali di kejuaraan ini setelah pada 2023 ketika bersama Bagas Maulana.