Viral, Nasi Goreng Haji Acong Begini Ceritanya

Iki Radio - Bagi para pecinta kuliner, mungkin sudah tidak asing dengan menu nasi goreng. Menu makanan ini, sangat mudah dijumpai di berbagai daerah di tanah air. Dimana setiap daerah nasi goreng banyak dijajakan, mulai dari pedagang keliling, warung atau tenda pedagang kaki lima (PKL), depot atau restoran, hingga menjadi salah satu menu sarapan pada hotel berbintang sekalipun.

Bukan itu saja, sering kali juga banyak orang yang memasak sendiri nasi goreng untuk sarapan, jika masih memiliki nasi sisa makan malam, asalkan nasinya belum basi. Hal ini banyak dilakukan dengan alasan dari pada mubadzir membuang makanan.

Berbicara soal nasi goreng, karena mudah untuk menyesuaikan dengan kegemaran lidah orang Indonesia, diantaranya suka dengan rasa manis, asin, pedas atau tidak dan sebagainya, membuat banyak orang pula yang menjadikan nasi goreng sebagai sumber pencaharian atau penghasilan, dengan berjualan nasi goreng.

Salah satunya Haji Acong. Warga asli Madura ini, telah puluhan tahun berjualan nasi goreng. Bukan hanya dirinya, beberapa saudara dari pulau garam itu juga menekuni usaha serupa, di Kota Madiun Jawa Timur.

Acong yang kini menjadi warga Kelurahan Kelun Kecamatan Kartoharjo Kota Madiun ini, awalya berjualan nasi goreng keliling. Dengan mendorong gerobaknya, dia berkeliling dari kampung ke kampung.

"Awalnya berjualan keliling sekitar tahun 2011 atau 2012 kalau tidak salah. Itu berjalan lebih kurang 3 sampai 4 tahun. Sambil mendorong gerobak, memukul kentongan sebagai tanda agar bisa diingat, tog..tog..tog oo ini penjual nasi goreng lewat, dari jauh sudah terdengar," ujarnya, Sabtu (06/09/2025).

Tidak peduli cuaca hujan atau tidak dengan ketekunan dan keuletannya, Acong terus berkeliling menjajakan nasi goreng.

"Kalau dulu pas keliling itu ya sekitar 3 kilo sehari. Kadang habis kadang juga nggak ya tetap jualan saja," kenangnya.

Kemudian kini, Acong sudah tidak lagi berjualan keliling. Sejak 10 tahun terakhir, Acong berjualan dengan membuka tenda di Jalan Raya Kelun, sebelah timur Joglo Palereman Kelun Kota Madiun.

"Kalau resep nasi goreng itu tidak pernah berubah dari dulu. Ya kadang hanya menyesuaikan permintaan pembeli saja. Ada yang suka pedas atau nggak dan sebagainya," tambahnya.

Menariknya dulu banyak pelanggannya yang memanggi dengan nama Acong, sekarang banyak yang memanggil Haji Acong. Memang, pada musim haji tahun 2025 lalu, Acong juga menunaikan ibadah haji.

"Kalau sekarang ini ya sekitar 4 sampai 5 kilo sehari. Intinya disyukuri saja, rejeki pasti ada," tambahnya.

Beberapa pembeli nasi goreng Haji Acong ini mengaku juga telah lama menjadi pelanggannya sejak masih berjualan keliling.

"Rasanya enak, dari dulu tidak berubah. Kalau harga cukup terjangkau juga," kata seorang pembeli.

Bahkan terkadang banyak juga pembeli yang memesan dulu lewat whatsapp (WA).

"Jadi kalau pesan dulu, kan terkadang sampai antri dan kalau sudah jadi pesanannya nanti dikabari langsung ambil gitu," lanjutnya. 

Dengan menggunakan nama Suramadu, yang juga dipakai oleh saudaranya untuk berjualan nasi goreng, diharapkan orang lebih mudah untuk mengingatnya.

close
Pasang Iklan Disini