Iki Radio - Sebuah pameran lukisan dua dimensi bertajuk 'The Monumental Black and White' season dua, telah sukses digelar di Galeri Nasional Raos, Kota Batu Jawa Timur. Pameran yang diadakan komunitas pelukis Ilustrasi Idiom tersebut menyajikan berbagai karya lukisan dari seniman asal Jawa Timur berdimensi hitam putih, mencerminkan kreatifitas karya seni yang masih hidup di tengah gempuran perkembangan teknologi.
Tujuan pergerakan pameran lukisan dengan dimensi hitam dan putih ini dikatakan Roman, utamanya adalah sebagai ajang silahturahmi sesama pelaku seni, seniman se-Jawa Timur, terlebih Komunitas Ilustrasi Idiom adalah komunitas bagi para pelaku seni Jawa Timur.
"Dan pergerakan penyelarasan nilai kenikmatan dalam menikmati sebuah karya antara karya-karya hitam putih setara dgn karya-karya yang penuh warna dalam peminat penikmat seni di nusantara," ujar Ketua Komunitas Ilustrasi Idiom Roman Chuza, Selasa (08/07/2025).
Adapun berbagai karya yang dipajang dalam pameran ini, Ia menyebutkan terdapat berbagai macam karya dengan aliran yang ispirasnya tertuang pada setiap media lukis dari 25 pelukis dengan 25 Karya.
"Salah satu karya, ada dari pelukis asal Surabaya Mas Haidar Azmi R.," sebutnya.
"Selain itu ada pelukis berbagai daerah di Jawa Timur lainnya, seperti, Ridwan SS, Setyoko, Tomo, Gustaf, Ratih Nawang Wulan, Rahmat Widadi, Agus Salim, Esupriyono76, Citra RSD, Ali Taufan, YangBoo, Hyank Welldo, Anthoock Batu Beling, Atya Ifadah, Nining Zaro, Buggy Bhdiyanto, Dona R., Velita AT, Serta Supporting Art's dari pelukis Nasional asal Surabaya, alm. Liem Keng," sambung Roman.
Mengenai Komunitas Ilustrasi Idiom yang mengadakan pameran ini, diketahui bahwa komunitas ini dipelopori oleh Roman Chuza sendiri yang merupakan seorang Pelukis asal Surabaya sedangkan yang menjabat sebagai wakil ketua ialah Ridwan SS. Dan pelukis senior Setyoko sebagai penasehat sekaligus inspirator.
"Perjalanan pergerakan pameran bersama Black White seasion dua yang bertajuk dua dimensions kali ini digelar di Galeri Nasional Raos Kota Batu Jawa Timur. Pameran dibuka oleh seniman kondang asal Kota Batu, Bapak Selamet HenKus," ungkap Roman.
Harapan ke depan, melalui pameran ini, Roman menuturkan, semoga pergerakan pameran hitam putih bisa menjadi jembatan berkesenian untuk semua pelaku seni dalam hal penilaian intelektual, dalam berkesenian yang lebih dalam terkait pengertian dari arti seni lukis bernuansa hitam putih itu sendiri.
"Tarmakasih kepada semua yang support dalam hal apapun untuk proses jalannya pameran ini, terutama supporting dari Cat Acrylic TESLA dan Freme Art Batu Beling, serta terima kasih untuk semua awak media yang mendukung dalam hal publikasi agenda acara kami," tutur Roman.
Sementara itu, salah satu peserta pameran yakni seorang pelukis bernama Haidar Azmi R, menyampaikan, bahwa pameran Raos 2D Black and White kali ini baginya adalah sebuah pengalaman baru yang memberi tantangan untuk membuat sebuah karya original.
"Dalam pembuatan karya lukisan yang saya pajang di pameran ini, saya memilih menggunakan charcoal on Canvas, yang ukurannya sesuai aturan dari pihak panitia yakni 120x140cm, karya lukisan saya berjudul 'Greed Ocean' yang artinya lautan ketamakan," kata Haidar.
Adanya pameran lukisan bertajuk Raos Hitam Putih di Kota Batu ini menandakan bahwa karya-karya seni lukisan dari para pelaku seni di Jawa Timur masih hidup untuk terus berkembang di tengah gempuran zaman teknologi. Dengan pameran ini pula, kreatifitas para seniman bisa memiliki wadah untuk berkembang berdampingan dengan teknologi.(vin/hjr)