Iki Radio - Sebagai bentuk kepedulian terhadap kesehatan mental pelajar dan pemuda di Surabaya, Association Internationale des Étudiants en Sciences Économiques et Commerciales (AIESEC) atau organisasi pemuda internasional, mengadakan Impact Circle di Universitas Negeri Surabaya. Impact Circle diadakan setiap tahun dengan mengangkat topik yang berhubungan dengan Sustainable Development Goals (SDGs), dan kali ini mengangkat SDGs 3 dan 4, yaitu Kehidupan Sehat dan Sejahtera, serta Pendidikan Berkualitas.
Pada kegiatan yang diikuti pelajar di Surabaya ini, AIESEC in Indonesia ingin memberi tempat para anak muda untuk dapat belajar, mengenal, dan mendiskusikan berbagai topik tentang SDGs.
Acara dibuka dengan beberapa sambutan inspiratif, mulai dari sambutan Pengawas AIESEC in Surabaya, Akhyari Hananto, yang juga Founder & Chief Director Good News From Indonesia, President AIESEC in Surabaya Muhammad Aqil, dan Anisah Ainiyyah Nabilah selaku Ketua Pelaksana. Ketiganya tidak lupa untuk menekankan pentingnya kesehatan mental sebagai bagian tak terpisahkan dari kualitas pendidikan serta pencapaian SDGs 3 (Kehidupan Sehat dan Sejahtera) dan 4 (Pendidikan Berkualitas).
Tim External Relation AIESEC Surabaya, Thoriq, dalam siaran tertuisnya, Selasa (3/6/2025) mengatakan, Impact Circle tahun ini menghadirkan beberapa pembicara, salah satunya Talitha Shahiza, selaku Duta Genre Jawa Timur 2023. Ia dengan antusias mengajak peserta memahami betapa eratnya hubungan antara kesehatan mental, kesejahteraan emosional, dan kualitas pendidikan.
Selain itu, hadir pula Psikolog Surabaya, Hapsari Puspita Rini,M.Psi., dan Duta Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga (UNAIR) 2024, Kartika, dan Devina Putri, dipandu oleh moderator Almanda Serena, yang membedah tantangan nyata yang dihadapi pelajar dan mahasiswa terkait tekanan akademik, stigma mengenai gap year, dan pentingnya skill development.
Sesi Meditasi
Tidak hanya mendengarkan saja, para peserta juga diajak untuk melakukan praktik secara langsung melalui sesi meditasi dan Leaderless Group Discussion (LGD). Dalam LGD, peserta berdiskusi secara berkelompok untuk membahas studi kasus nyata yang berkaitan dengan tekanan pendidikan, akses finansial, hingga stigma sosial. Setiap kelompok diminta untuk merancang solusi inovatif, mulai dari kebijakan akses pendidikan, dukungan kesehatan mental, hingga program pengembangan keterampilan yang relevan dengan kebutuhan dunia kerja, kemudian mempresentasikannya di atas panggung.
Selain itu, Impact Circle 2025 turut membuka peluang bagi peserta untuk memperoleh informasi mengenai Global Volunteer, sebuah kesempatan bagi para pemuda untuk menjadi relawan di luar negeri. Dalam sesi ini, AIESEC in UST di Filipina dan AIESEC in Colombo Central Sri Lanka memaparkan berbagai program volunteer mereka, yang tidak hanya memberikan pengalaman berharga dalam membantu komunitas lokal, tetapi juga mengembangkan keterampilan kepemimpinan dan memperluas jaringan internasional. Program ini juga dapat mengajak para Exchange Participants untuk berkontribusi langsung pada proyek sosial yang berdampak positif.
“Setelah mengikuti Impact Circle 2025, kami merasa mendapatkan banyak pengalaman dan relasi baru. Materinya sangat berkesan dan berguna untuk masa depan. Acara ini juga seru karena banyak hal baru yang kami pelajari. Sesi favorit selain materi adalah diskusi kelompok (LGD) dan menari bersama AIESEC.” – Ghina dan Prama, peserta Impact Circle 2025.(red)