Usia 45 Tahun, Happy Salma Lulus S1 Filsafat Hindu

Iki Radio - Happy Salma menorehkan pencapaian baru di bidang akademik. Aktris sekaligus pegiat seni ini resmi menyelesaikan studi Sarjana di Program Studi Filsafat Hindu, Fakultas Ilmu Agama, Seni, dan Budaya Universitas Hindu Indonesia.

Melalui unggahan yang ia bagikan, Happy menyampaikan rasa syukurnya atas proses panjang yang ia jalani selama menempuh pendidikan. Ia pun menyampaikan pesan penuh makna tentang pentingnya kesadaran dalam memahami kebenaran.

“Akan tetapi, kebenaran itu tidak akan berarti apa-apa tanpa kesadaran saat melakukannya,” tulis Happy di Instagram, Selasa (27/5/2025).

Dalam kesempatan yang penuh kebahagiaan itu, Happy Salma juga mengucapkan terima kasih kepada para dosen dan sahabat seperjuangan yang telah membersamai perjalanan intelektualnya selama ini.

“Terima kasih kepada para dosen dan sahabat sejawat yang telah menemani saya mempelajari lebih banyak ilmu filsafat, seni, dan budaya, juga tentang kebijaksanaan hidup,” ungkapnya.

Happy pun berharap ilmu yang ia dapat tak berhenti menjadi sekadar teori, tetapi bisa terus menginspirasi dan menyalakan semangat dalam kehidupan.

“Semoga api pengetahuan, seni, dan kebudayaan terus menyala,” tutup Happy Salma.

Hal yang membanggakan, Happy meraih gelar S1 di usia 45 tahun di tengah aktivitas padatnya sebagai aktris dan ibu sekaligus suami di rumah.

 

Profil :

Happy Salma (lahir 4 Januari 1980) adalah seorang pemeran, penyanyi, produser, sutradara, dan penulis berkebangsaan Indonesia.

Ia termasuk dalam salah satu tokoh berpengaruh di Asia, versi majalah Tatler pada tahun 2020. 

Happy menerima penghargaan Bali-Dwipantara Nata Kerthi Nugraha 2023 dari Institut Seni Indonesia Denpasar untuk kategori Seniman dan Maesenas Seni.

Happy Salma memulai kariernya di dunia seni peran dengan membintangi puluhan judul sinetron.

Ketika sedang menggeluti dunia sinetron, Happy menemukan kecintaan pada sastra, yang kemudian ia tuangkan ke dalam dua buku kumpulan cerpen yaitu Pulang (2006) yang menjadi nominasi dalam Literary Khatulistiwa Award dan Telaga Fatamorgana (2008).

Happy juga berkolaborasi dalam antologi cerita pendek Titian: Antologi Cerita Pendek Kerakyatan (2008), Lobakan: Antologi Cerita Pendek (2009), 24 Sauh Kolaborasi Cerpen (2009) dan Dari Murai Ke Sangkar Emas (2009).

Selain cerpen, Happy menulis novel kolaborasi bersama Pidi Baiq dengan judul Hanya Salju dan Pisau Batu (2010).

Terakhir, ia menulis dan menerbitkan buku biografi kreatif Desak Nyoman Suarti “The Warrior Daughter” (2015).