Iki Radio - Sampah sering kali menjadi permasalahan yang banyak dihadapi sejumlah daerah. Diantaranya munculnya Tempat Pembuangan Sampah (TPS) liar yang seringkali memicu bau tak sedap dan munculnya berbagai bibit penyakit, hingga ancaman penumpukan sampah di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) yang melebihi kapasitas bila tidak segera ditangani.
Mengatasi permasalahan sampah ini, Pemerintah Kabupaten Madiun, melalui Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Madiun, berupaya mendorong optimalisasi pengelolaan sampah, dimulai dari hulu, yakni sumber awal munculnya sampah.
Selain terus melakukan edukasi kepada masyarakat untuk peduli lingkungan dengan tidak membuang sampah sembarangan, Pemkab Madiun juga terus menambah jumlah Tempat Pengolahan Sampah Reduce, Reuse, Recycle (TPS3R).
"Kebersihan tidak bisa dibebankan kepada pemerintah saja. Melainkan menjadi tanggung jawab bersama yang harus dijalankan dengan semangat gotong royong," kata Bupati Madiun Hari Wuryanto saat peresmian TPS3R Desa Klitik, Kecamatan Wonoasri Kabupaten Madiun, Senin (22/12/2025).
Kata Hari Wuryanto, keberadaan TPS3R merupakan strategi mewujudkan Kabupaten Madiun bersih, sehat, dan sejahtera melalui pengelolaan sampah dari hulu.
.jpeg)
Bupati Madiun, Hari Wuryanto, didampingi Wakil Bupati Madiun dr Purnomo Hadi, dan Kepala DLH Kabupaten Madiun M. Zahrowi usai peresmian TPS3R Desa Klitik, Wonoasri, Madiun, Senin (22/12/2025)
"Pembangunan TPS3R tidak hanya menghadirkan sarana fisik. Tetapi juga bertujuan membangun kesadaran, perubahan pola pikir, serta budaya masyarakat dalam mengelola sampah secara bijak," lanjutnya.
Lebih lanjut Hari Wuryanto menegaskan, visi bersih tidak hanya bersih tata kelolanya, tetapi juga bersih secara fisik.
"Dengan adanya TPS3R ini diharapkan masyarakat mengetahui bahwa sampah sebenarnya bisa dimanfaatkan dan memiliki nilai ekonomi," tegasnya.
Keberadaan TPS3R ini akan berjalan optimal apabila mendapat dukungan penuh dari seluruh elemen masyarakat.
"Kalau dikerjakan sendiri berat, tetapi kalau dilakukan secara gotong royong, insyaallah akan lebih mudah dan membawa kesejahteraan. Tujuan akhirnya jelas, Madiun bersih,” tambahnya.
Bupati Hari Wuryanto juga mendorong agar masyarakat lebih kreatif dalam mengolah sampah sehingga menjadi sumber penghasilan untuk meningkatkan kesejahteraan.
"Mikirnya jangan dianggap sampah, tapi berpikir ini uang, jadi akan bisa lebih peduli dalam mengolah sehingga bisa jadi sumber penghasilan," imbuhnya.
Selain TPS3R Desa Klitik, dalam kesempatan ini ditempat yang sama, juga diresmikan TPS3R Desa Jiwan, Kecamatan Jiwan Kabupaten Madiun.
Dengan demikian, Kabupaten Madiun telah memiliki 15 unit TPS3R yang tersebar di berbagai wilayah. Dimana setiap TPS3R mampu mengolah dan mengurangi volume sampah sekitar 1-1,5 ton per hari.
.jpeg)
Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Madiun, M. Zahrowi saat menjawab pertanyaan wartawan, Senin (22/12/2025)
"Jadi TPS3R ini berkontribusi signifikan dalam menekan beban sampah yang masuk ke tempat pembuangan akhir (TPA)," kata Kepala DLH Kabupaten Madiun, Muhamad Zahrowi.
TPS3R dinilai menjadi kunci utama agar pengelolaan sampah berjalan maksimal dan berkelanjutan. Sebab penyelesaian persoalan sampah tidak hanya dilakukan di TPA, namun justru dimulai dari hulu, awal munculnya sampah.
"TPS3R ini bagian dari penyelesaian sampah dari sumbernya," pungkasnya.
Dalam peresmian TPS3R ini juga diserahkan fasilitas pendukung layanan persampahan kepada sejumlah penerima. Diantaranya desa dan kelurahan Berseri, bank sampah unit, pondok pesantren ramah lingkungan melalui program Eco Pesantren, serta sekolah peraih predikat Adiwiyata Mandiri.(iw/IR)















