Iki Radio - Memasuki musim penghujan tahun ini, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Madiun menghimbau warga untuk lebih waspada. Hal ini dikarenakan adanya potensi terjadi bencana hidrometeorologi. Yakni bencana alam yang dipicu oleh kondisi atmosfer dan hidrologi (air), seperti hujan ekstrem, angin kencang, banjir, kekeringan, dan badai.
![]() |
| Pohon tumbang di Jalan Sari Mulya Rejomulyo Kota Madiun usai diterjang hujan angin pada Jum'at (17/10/2025) lalu. |
Bencana ini terjadi akibat interaksi antara faktor cuaca (meteorologi), seperti curah hujan, suhu, dan angin, dengan air (hidrologi), seperti curah hujan, kelembapan, dan aliran air. Dampaknya dapat berupa kerusakan fisik, korban jiwa, gangguan sosial dan ekonomi, hingga kerusakan lingkungan.
“Cuacanya sudah masuk musim penghujan, disertai angin kencang. Diharapkan masyarakat selalu waspada karena cuaca seperti ini,” ujar Wahyudi, Kepala BPBD Kota Madiun, Kamis (23/10/2025).
Lebih lanjut dikatakan, bila mungkin mendapati pohon besar yang rapuh atau rawan roboh, warga diminta untuk segera melaporkan agar tidak sampai terjadi hal yang tidak diinginkan.
“Kalau sudah rawan tumbang, segera laporkan. Bisa langsung ke Perkim (Dinas) atau layanan call center 112,” lanjutnya.
Sementara itu, sejumlah kelurahan di wilayah Kota Madiun yang menjadi langganan banjir, juga mendapat perhatian tersendiri dari BPBD Kota Madiun. Diantaranya Kelurahan Kelun, Kelurahan Pilangbango, Kelurahan Tawangrejo dan Kelurahan Rejomulyo.
“Bila di daerah selatan (Madiun selatan) itu hujan deras,
maka kami juga akan fokus memantau daerah yang rawan banjir. Yaitu daerah
disepanjang aliran sungai piring. Kami minta kerjasamanya untuk seluruh
masyarakat menghadapi potensi bencana hidrometeorologi ini, untuk menjaga
lingkungannya masing masing mulai hal terkecil jangan membuang sampah
sembarangan,” pungkasnya.(iw/ir)















