Sarasehan Budaya Perkuat Peran Paguyuban Panatacara Yogyakarta di Sleman

Iki Radio - Dewan Pengurus Daerah (DPD) Paguyuban Panatacara Yogyakarta (PPY) Kabupaten Sleman bekerja sama dengan Dinas Kebudayaan Sleman (Kundha Kabudayan) menggelar Sarasehan Budaya bertema Busana Mataraman.

Kegiatan ini berlangsung di Ruang Pertemuan Kalurahan Tridadi dan diikuti oleh perwakilan dari 17 Dewan Pengurus Cabang (DPC) PPY se-Kabupaten Sleman.

Lurah Tridadi, Sri Hartati, menyambut baik pelaksanaan sarasehan budaya ini dan menyampaikan apresiasi atas ditunjuknya Kalurahan Tridadi sebagai tuan rumah kegiatan.

"Keberagaman kesenian tradisional, termasuk seni olah wicara melalui PPY, menjadi wadah penting bagi pelaku seni dalam melestarikan budaya di tengah derasnya arus informasi," ujarnya.

Ia berharap, kegiatan ini mampu memotivasi masyarakat untuk menjadikan Tridadi sebagai Kalurahan Rintisan Budaya di Kabupaten Sleman.

Sekretaris Dinas Kebudayaan Sleman, Arif Wibowo, dalam sambutannya menyampaikan rencana kebijakan penyelarasan induk kelompok pelaku kebudayaan. Kebijakan ini akan dituangkan dalam Surat Keputusan Petunjuk Teknis Pendaftaran Induk Kelompok Masyarakat Pelaku Kebudayaan.

“Semua induk kelompok harus memiliki cabang di setiap kapanewon, agar tidak terpecah dan dapat terdata dengan baik,” tegasnya.

Arif juga mengungkapkan bahwa pihaknya tengah mengusulkan dana hibah untuk kelompok kebudayaan tingkat kabupaten, yang diharapkan dapat disetujui oleh Bupati Sleman.

Ketua DPD PPY Sleman, Agus Wiranto, menyambut baik inisiatif pemerintah tersebut. Ia mengungkapkan bahwa saat ini PPY Sleman telah memiliki 116 anggota terdaftar yang tersebar di 17 kapanewon.

Namun, Agus juga menyebut bahwa pendanaan masih menjadi kendala utama.

"Kegiatan kebudayaan tidak dapat dibiayai dari APBD, melainkan dari Dana Keistimewaan. Kami berharap dana hibah dari kabupaten bisa disetujui agar kualitas PPY terus meningkat," ujarnya.

Dalam sesi materi, Agus memaparkan makna mendalam di balik Busana Mataraman, yang terdiri dari elemen-elemen khas seperti blangkon, surjan, keris, dan kain jarik. Ia menekankan pentingnya pemahaman ini bagi setiap panatacara.

"Busana Mataraman adalah cara berpakaian praja Mataram, penuh makna dan filosofi. Seorang panatacara harus memahaminya agar tidak salah kostum dalam menjalankan tugasnya," pungkas Agus.

Acara Sarasehan Budaya PPY Sleman ini ditutup dengan sesi tanya jawab interaktif, membahas berbagai isu seputar kebijakan kebudayaan dan pelestarian tradisi, khususnya yang berkaitan dengan busana adat Jawa.

 

close
Pasang Iklan Disini