Iki Terbaru/Paling Greeess
Waspada, 8 Wilayah Kecamatan Di Kabupaten Madiun, Rawan Bencana
HUT ke-9 RSD Idaman Banjarbaru, Wakil Wali Kota Dorong Inovasi dan Pelayanan Kesehatan Unggul
Iki Radio - Rumah Sakit Daerah Idaman (RSDI) Kota Banjarbaru merayakan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-9 dengan penuh semangat kebersamaan melalui kegiatan RSDI Run 2025 serta peresmian Gedung Unit Pengelola Darah (UPD) dan Ruang Kelas Rawat Inap Standar (KRIS).
![]() |
| Wakil Wali kota Banjarbaru, Wartono, dalam rangkaian HUT Rumah Sakit Daerah (RSD) Idaman ke-9. |
Acara berlangsung meriah di halaman RSD Idaman Banjarbaru, Minggu (2/11/2025).
Kegiatan tersebut dihadiri oleh Wakil Wali Kota Banjarbaru, Wartono, S.E., bersama jajaran Forkopimda, pimpinan DPRD, pejabat pemerintah daerah, tenaga kesehatan, serta masyarakat umum.
Dalam sambutannya, Wakil Wali Kota Wartono menyampaikan apresiasi dan ucapan selamat kepada seluruh jajaran RSD Idaman atas dedikasi dan kerja keras dalam memberikan pelayanan terbaik bagi masyarakat Banjarbaru.
“Atas nama Pemerintah Kota Banjarbaru, saya mengucapkan selamat ulang tahun kepada seluruh keluarga besar RSD Idaman. Sembilan tahun perjalanan ini menjadi bukti nyata komitmen dan kerja keras dalam meningkatkan mutu pelayanan kesehatan,” ujarnya.
Ia juga menilai kegiatan RSDI Run 2025 menjadi simbol semangat hidup sehat dan bentuk partisipasi masyarakat dalam mewujudkan Banjarbaru yang peduli terhadap kesehatan.
“Selain menjadi ajang olahraga, kegiatan ini juga mencerminkan komitmen kita bersama dalam menumbuhkan budaya hidup sehat di tengah masyarakat,”jelasnya.
Peresmian Gedung UPD dan Ruang KRIS pada momentum HUT ke-9 ini menjadi capaian penting bagi RSD Idaman. Kedua fasilitas baru tersebut diharapkan dapat memperkuat kualitas layanan kesehatan, meningkatkan kenyamanan pasien, serta menjadikan RSD Idaman sebagai rumah sakit kebanggaan warga Banjarbaru.
“Semoga momentum ini menjadi penyemangat bagi RSD Idaman untuk terus berinovasi, memberikan pelayanan profesional, berorientasi pada keselamatan pasien, dan mengutamakan kepuasan masyarakat,” tutupnya.
Dengan semangat HUT ke-9, RSD Idaman Kota Banjarbaru diharapkan terus tumbuh menjadi rumah sakit modern, berdaya saing tinggi, humanis, serta menjadi pilihan utama masyarakat dalam mendapatkan layanan kesehatan terbaik.
CPNS 2026, BKPSDM Madiun : Belum Ada Informasi
Iki Radio -Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) Kabupaten Madiun, belum memiliki informasi yang pasti soal pengadaan pegawai dalam rekrutmen Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) tahun 2026.
Kepala BKPSDM Kabupaten Madiun, Heru Kuncoro menegaskan, hingga kini belum ada informasi resmi terkait CPNS 2026.
![]() |
| Kepala BKPSDM Kabupaten Madiun, Heru Kuncoro |
"Belum belum ada. Kita belum dapat infonya," kata Heru, Sabtu (01/11/2025).
Sementara itu sempat beredar kabar, bahwa Badan Kepegawaian Negara (BKN), akan menerapkan prinsip zero growth atau pertumbuhan nol pegawai.
Artinya, formasi CPNS 2026 akan difokuskan untuk menggantikan pegawai yang memasuki masa pensiun serta mengisi jabatan fungsional yang masih dibutuhkan. Kebijakan ini merupakan bagian dari arah baru manajemen aparatur sipil negara (ASN).
Namun, kabar penerapan prinsip zero growth dalam seleksi calon pegawai negeri sipil (CPNS) tahun 2026 segera dibantah Kepala BKN, Zudan Arif Fakrulloh.
"Kita ikuti saja aturan dari pusat (BKN)," lanjut Heru.
Dijelaskan, pada tahun 2025 ini, ada sekitar 500 PNS yang purna tugas. Baik itu memasuki masa pensiun, dan yang meninggal dunia.
"Prinsipnya tetap kita menunggu informasi dari pusat. Kalau soal kebutuhan pegawai tentu banyak, namun kita juga harus berhitung dulu nanti. Mohon masyarakat sabar dulu, jangan mudah percaya, informasi resmi soal CPNS pasti kita sampaikan dan bisa langsung bertanya ke kantor (BKPSDM)," tambahnya.
Muncul Awan Berwarna-warni di Atas Yogyakarta, Ini Penjelasan BMKG
Iki Radio - Unggahan foto yang memperlihatkan cahaya berwarna-warni di atas awan wilayah Yogyakarta ramai dibicarakan di media sosial.
Foto-foto tersebut diunggah oleh akun Instagram @895***** pada Jumat (31/10/2025).
"Apakah tadi siang ada yang melihat awan di atas Kota Jogja seperti itu, gaes? Apakah ada hubungannya dengan hujan deras dan angin kencang tadi siang?" tulis keterangan unggahan tersebut.
Beberapa warganet di kolom komentar menyebut fenomena itu sebagai fire rainbow.
"Ga ada hubungannya sama hujan deras, justru kamu beruntung bisa lihat fire rainbow kayak gitu, CMIIW," tulis seorang warganet.
Lantas, sebenarnya fenomena apa yang terjadi di langit Yogyakarta tersebut?
Kepala Stasiun Meteorologi BMKG Yogyakarta, Warjono, menjelaskan bahwa cahaya berwarna-warni dalam unggahan tersebut merupakan fenomena cloud iridescence.
Cloud iridescence adalah fenomena optik ketika awan menampilkan warna-warni seperti pelangi akibat difraksi (pembelokan) cahaya Matahari atau Bulan oleh tetesan air kecil atau kristal es di dalam awan.
Fenomena ini juga dikenal dengan sebutan awan iridesen, awan pelangi, atau awan iriasi.
“Fenomena tersebut lebih dikenal dengan istilah cloud iridescence, atau di beberapa media disebut juga fire rainbow," kata Warjono, Sabtu (1/11/2025).
"Terbentuknya karena droplet air di udara terdifraksi oleh kristal es pada awan tinggi sehingga membentuk ilusi optik menyerupai pelangi atau dalam beberapa kasus tampak seperti ‘topi pelangi’,” sambungnya.
Ia pun memastikan, fenomena cloud iridescence merupakan kejadian yang lazim terjadi.
Warjono menjelaskan, cloud iridescence hanya terjadi pada awan-awan yang menjulang tinggi dan biasanya muncul ketika awan masih tipis dan baru terbentuk.
Fenomena ini paling sering terlihat pada pagi atau sore hari, saat posisi Matahari rendah sehingga sudut cahayanya menghasilkan warna-warna pastel yang lembut.
Dikutip dari Kompas.com (16/5/2025), cloud iridescence umumnya tampak di dekat Matahari, dengan jarak sudut sekitar 10–40 derajat dari posisinya.
Untuk itu, waktu dan posisi pengamatan sangat menentukan untuk bisa melihatnya.
Selain itu, faktor kelembapan, suhu, dan kondisi atmosfer juga berpengaruh terhadap pembentukan awan dan kualitas warna iridescence, biasanya terjadi ketika suhu hangat dan udara cukup kering.
MBG di Bojonegoro, SPPG Deru Wujudkan Makanan Sehat dan Aman
Iki Radio - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bojonegoro terus memantau pelaksanaan Program Makanan Bergizi Gratis (MBG) di seluruh dapur Satuan Pemenuhan Pelayanan Gizi (SPPG).
Langkah ini dilakukan untuk memastikan makanan yang disajikan terjaga kualitas, kebersihan, serta keberagaman menunya sesuai standar Badan Gizi Nasional (BGN).
![]() |
| Suasana dapur SPPG Deru, Kecamatan Sumberrrjo, Kabupaten Bojonegoro |
Salah satu dapur yang menjadi perhatian dalam pemantauan tersebut adalah SPPG Deru Kecamatan Sumberrejo, yang hingga kini aktif melayani ribuan penerima manfaat setiap hari.
Kepala SPPG Deru, Mukhozin Darmawan, menjelaskan bahwa total penerima manfaat di wilayahnya mencapai 3.676 orang, terdiri atas 3.356 siswa dan 320 kelompok B3 (ibu hamil, ibu menyusui, dan balita).
Penerima manfaat tersebut tersebar di enam desa, yaitu Deru, Ngampal, Sendangagung, Pekuwon, Kedungrejo, serta satu lembaga pendidikan Muhammadiyah Sumberrejo.
“Untuk pemilihan menunya ditentukan oleh ahli gizi yang berkoordinasi dengan chef dapur serta sepengetahuan kepala dapur dan Persagi Bojonegoro,” ujar Mukhozin.
Asisten Lapangan (Aslap) SPPG Deru, Dwi Pradani Putri, menuturkan bahwa setiap harinya terdapat sisa makanan dalam jumlah kecil bergantung pada menu yang disajikan. Namun, sebagian besar menu selalu habis dikonsumsi karena disukai penerima manfaat.
“Sisa makanan tidak menentu, tergantung menunya. Ada yang habis, ada yang tersisa sedikit. Namun lebih sering habis karena anak-anak sangat menyukai variasi menunya,” jelas Dwi.
Menurutnya, dapur SPPG juga menerima permintaan menu (menu request) dari penerima manfaat yang dikirim melalui media sosial atau surat kecil di wadah makan (ompreng).
“Permintaan paling banyak biasanya seperti mie ala gacoan, spaghetti, burger, nasi goreng, ayam geprek, dan dimsum. Namun setiap menu baru tetap dikonsultasikan dengan ahli gizi dan Persagi,” tambahnya.
SPPG Deru juga berkomitmen menjaga keamanan dan kualitas bahan makanan. Beberapa bahan seperti udang dan produk olahan beku (frozen food) dihindari karena berisiko menyebabkan alergi.
“Kami juga tidak menggunakan santan, melainkan menggantinya dengan kemiri sebagai alternatif bahan masakan yang lebih sehat,” terang Dwi.
Selain itu, menu telur orak-arik untuk sementara ditiadakan karena sulit memastikan porsi gizi yang seragam bagi setiap penerima manfaat.
Salah satu orang tua penerima manfaat, Nurul Qomariyatul Badriyah, mengungkapkan kepuasannya terhadap variasi menu MBG yang disajikan oleh Dapur SPPG Deru.
“Anak saya di PAUD KB Tapas Sahlaniyah Darusalam sangat suka menunya, terutama mie dengan dimsum dan ayam tepung. SPPG Deru juga aktif di media sosial, jadi kami para orang tua bisa tahu menu setiap harinya,” ungkap Nurul.
Kemendagri Ingatkan Syarat Mutlak Penyediaan Lahan Koperasi Merah Putih
Iki Radio - Wakil Menteri Dalam Negeri (Wamendagri) Bima Arya Sugiarto menegaskan, pentingnya pemenuhan empat syarat strategis dalam menyiapkan lahan Koperasi Desa/Kelurahan (Kopdes) Merah Putih di seluruh Indonesia.
"Saya akan lebih perjelas lagi, lahan itu ada empat yang harus dipertimbangkan," kata Bima.
Wamendagri Bima Arya Sugiarto mengatakan, syarat pertama yang harus dipastikan terkait kejelasan status kepemilikan lahan. Untuk itu, Kepala desa perlu memeriksa dengan cermat apakah lahan merupakan aset desa/kelurahan, kabupaten, provinsi, atau kementerian/lembaga.
Syarat kedua, lahan yang disiapkan harus memiliki luasan minimal 1.000 meter persegi untuk bangunan dan area parkir. "Secara keseluruhan sekitar seribu meter atau menyesuaikan kondisi. Nah, itu untuk luasan lahan," ujarnya.
Syarat ketiga, lokasi lahan harus strategis dan mudah diakses warga agar Kopdeskel Merah Putih benar-benar dapat menjadi pusat kegiatan ekonomi serta pemberdayaan masyarakat desa.
Syarat keempat, lahan harus siap pakai dan tidak berada di kawasan rawan bencana sesuai karakteristik daerah masing-masing. "Jadi, pastikan lahan itu matang, tidak ada lagi pekerjaan cut and fill yang susah. Kalau sekadar perapian, tidak apa-apa. Dan pastikan kualitas dari tanah itu stabil, tidak di lokasi rawan bencana," ujar Wamendagri.
Bima Arya Sugiarto juga menginstruksikan Satuan Tugas (Satgas) Kopdeskel Merah Putih di tingkat kecamatan, untuk bergerak aktif berkoordinasi dengan kepala desa dalam mengidentifikasi lahan sesuai kriteria tersebut. "Jadi, para camat tolong lebih aktif dan progresif lagi berkoordinasi dengan teman-teman Kades semua, dan kemudian nanti melakukan identifikasi lahan-lahan tadi bersama," katanya.
Apabila terdapat kendala teknis dalam identifikasi lahan Satgas Kecamatan dan kepala desa dapat berkonsultasi langsung dengan PT Agrinas Pangan Nusantara melalui portal resmi.
Adapun untuk kendala berkaitan dengan kepemilikan lahan, koordinasi dapat dilakukan dengan Direktorat Jenderal (Ditjen) Bina Pemerintahan Desa (Pemdes) dan Ditjen Bina Keuangan Daerah (Keuda) Kemendagri. "Terkait alas hak atau kepemilikan ini langsung kita juga menyiapkan PIC dari Ditjen Pemdes dan Keuda," ujarnya.
Usulan Gelar Pahlawan Nasional untuk Soeharto Sudah Memenuhi Syarat
Iki Radio - Menteri Sosial (Mensos) Saifullah Yusuf mengatakan, usulan gelar Pahlawan Nasional untuk mantan Presiden Soeharto berasal dari bawah dan sudah memenuhi syarat untuk diteruskan ke Dewan Gelar, Tanda Jasa, dan Tanda Kehormatan.
"Usulan gelar pahlawan disampaikan dari kabupaten/ kota, naik ke provinsi, sampai ke Kementerian Sosial," kata Mensos Saifullah Yusuf.
Menurut Mensos, mantan Presiden Soeharto pernah diusulkan oleh Kabupaten Sragen pada 2010 namun saat itu belum memenuhi syarat.
Pada tahun ini, lanjut Saifullah Yusuf yang akrab disapa Gus Ipul itu, usulan gelar Pahlawan Nasional untuk Soeharto sudah memenuhi syarat. Lebih lanjut, Mensos mengatakan, Presiden ke-2 RI tersebut merupakan satu dari 40 nama yang diusulkan untuk meraih gelar Pahlawan Nasional.
Sebanyak 40 nama calon pahlawan nasional yang telah memenuhi syarat, kata dia, telah disampaikan kepada Dewan Gelar, Tanda Jasa, dan Tanda Kehormatan yang diketuai oleh Menteri Kebudayaan Fadli Zon.
Gus Ipul menilai, adanya perbedaan pendapat tentang usulan pahlawan nasional dapat dimaklumi, dipahami, dan didengarkan sebagai pertimbangan. Menurutnya, para calon Pahlawan Nasional yang memiliki kelebihan maupun kekurangan sebagai sesuatu yang wajar.
Nama-nama Calon Pahlawan Nasional
Sebelumnya, terdapat 40 nama yang diusulkan oleh Kementerian Sosial untuk memperoleh gelar pahlawan nasional, yakni aktivis buruh perempuan asal Nganjuk, Jawa Timur, Marsinah; Presiden RI ke-2 Soeharto (Jawa Tengah); Presiden RI ke-4 Abdurrahman Wahid (Jawa Timur), Syaikhona Muhammad Kholil; Rais Aam PBNU KH Bisri Syansuri; KH Muhammad Yusuf Hasyim dari Tebuireng, Jombang; Jenderal TNI (Purn) M. Jusuf (Sulawesi Selatan); dan Jenderal TNI Purn. Ali Sadikin (Jakarta).
Selanjutnya ada Syaikhona Muhammad Kholil (Jawa Timur); H.M. Sanusi (Jawa Timur); K.H Bisri Syansuri (Jawa Timur), budayawan H.B Jassin (Gorontalo); Sultan Muhammad Salahuddin (Nusa Tenggara Barat); mantan Menlu Prof. Dr. Mochtar Kusumaatmadja (Jawa Barat); tokoh KAA 1955 Bandung H. Ali Sastroamidjojo (Jawa Timur); dr. Kariadi (Jawa Tengah); dan R.M. Bambang Soeprapto Dipokoesomo (Jawa Tengah).
Kemudian, Basoeki Probowinoto (Jawa Tengah), Raden Soeprapto (Jawa Tengah); Mochamad Moeffreni Moe'min (Jakarta); KH Sholeh Iskandar (Jawa Barat); Syekh Sulaiman Ar-Rasuli (Sumatra Barat); Zainal Abidin Syah (Maluku Utara); Gerrit Agustinus Siwabessy (Maluku); Chatib Sulaiman (Sumatra Barat); dan Sayyid Idrus bin Salim Al-Jufri (Sulawesi Tengah).
Cara Unik DLH Madiun, Cegah Warga Buang Sampah Sembarangan
Iki Radio - Sampah adalah permasalahan yang banyak dihadapi hampir di semua daerah. Banyak cara juga yang dilakukan untuk menanggulangi permasalahan sampah ini.
Mulai dari sistem pengelolaan sampah, serta upaya upaya dalam pemanfaatan sampah.
![]() |
| Spanduk dipasang agar warga tidak lagi membuang sampah di pinggir Jalan Raya Wonoasri - Caruban |
Intinya, sampah merupakan permasalahan bersama yang harus segera ditangani. Mulai dari hulu yakni penyebab munculnya sampah, hingga pada hilir yakni proses pengelolaan dan pemanfaatan sampah. Agar permasalahan sampah tidak terus menerus menjadi momok menakutkan.
Perlunya kesadaran masyarakat dalam membuang sampah pada tempat yang telah disediakan, tentu menjadi perhatian serius yang perlu mendapat prioritas. Sebab, hal ini berkaitan dengan kebiasaan masyarakat itu sendiri.
Salah satunya seperti yang terlihat di pinggir Jalan Raya Wonoasri - Caruban Kabupaten Madiun. Banyak warga yang sengaja membuang sampahnya di pinggir jalan tersebut.
![]() |
| Kerja bakti bersama, DLH Kabupaten Madiun dan berbagai pihak terkait di Jalan Raya Wonoasri - Caruban, Jum'at (31/10/2025) |
"Untuk itu kami dari DLH (Dinas Lingkungan Hidup) Kabupaten Madiun, bersama berbagai pihak mulai TNI, Polri, Pemerintah Desa, Kecamatan (Wonoasri) serta masyarakat, kemarin (31/10/2025) melaksanakan kerja bakti, pembersihan di sepanjang jalan itu," terang Muhamad Zahrowi, Kepala DLH Madiun, Sabtu (01/11/2025).
Setelah cukup bersih area sepanjang jalan Raya Wonoasri - Caruban tersebut, tidak lupa DLH Madiun memasang spanduk himbauan agar tempat tersebut tidak lagi digunakan sebagai tempat pembuangan sampah.
Yang menarik, dalam spanduk itu tertulis dalam bahasa jawa "KULO YAKIN PANJENENGAN SEDOYO TIANG SAE, LAN PEDULI LINGKUNGAN" (Saya yakin anda orang baik dan peduli lingkungan).
Tulisan itu sebenarnya memandang bahwa semua orang itu baik, dan semua orang itu peduli pada lingkungan. Sehingga diharapkan, orang tidak lagi membuang sampah di tempat tersebut.
"Sengaja tulisannya seperti itu agar menarik perhatian, dan orang akan merasa segan. Sehingga tidak lagi membuang sampah di tempat tersebut," lanjut Zahrowi.
"Kalau tulisannya DILARANG, itu terkesan keras dan otoriter. Pengennya kita menumbuhkan kesadaran masyarakat. Kalau sudah sadar itu nanti akan menjadi kebiasaan," tambahnya.
Namun ternyata, belum lebih dari 24 jam lokasi itu dibersihkan, sebuah tas kresek plastik berisi sampah, terlihat ada persis didepan spanduk itu.
"Kalau tidak terbaca tulisan spanduk itu jelas tidak mungkin. Tentu kembalinya pada mentalitas orang tersebut. Ini yang kami harapkan agar masyarakat punya kepedulian pada lingkungan, dengan tidak membuang sampah sembarangan," tegasnya.
![]() |
| Bungkusan tas kresek berisi sampah dibuang warga tak bertanggungjawab meski telah dipasang spanduk himbauan. |
Kelestarian lingkungan menjadi tanggungjawab bersama. Sebab bumi ini bukan milik kita, tetapi warisan untuk anak cucu kita yang perlu dijaga, dan dilestarikan dari sekarang.
"Kalau perlu tulisannya akan kami tambah, Orang Waras Tidak Membuang Sampah Disini, jadi masyarakat betul betul paham, disitu bukan tempat pembuangan sampah," pungkasnya.(iw/IR)























